Akses perempuan Terhadap keadilan - psflibrary.org
Akses perempuan Terhadap keadilan - psflibrary.org
Akses perempuan Terhadap keadilan - psflibrary.org
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Bagian 1. Pendahuluan<br />
tetapi juga kasus yang terkait dengan hukum keluarga yang dialami oleh <strong>perempuan</strong>, diselesaikan sesuai<br />
dengan mekanisme hukum negara maupun non negara. Kasus-kasus yang diperoleh juga dikaji dengan<br />
menggunakan pendekatan berbasis hak dalam pembangunan (AWID, 2002) dan konsep pemberdayaan<br />
serta kesadaran hukum <strong>perempuan</strong>. Sumber data dan informasi untuk menarik pembelajaran dan best<br />
practice dari pengalaman <strong>perempuan</strong> desa mengakses <strong>keadilan</strong> diperoleh melalui:<br />
1. Studi dokumen. Terutama atas berbagai peraturan perundangan dan kebijakan pemerintah<br />
terkait dengan akses <strong>perempuan</strong> terhadap <strong>keadilan</strong>, maupun berbagai dokumen dan materi terkait<br />
dengan kasus hukum, seperti putusan Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama, tulisan media dan<br />
beberapa dokumen relevan lainnya.<br />
2.<br />
Studi lapangan<br />
a. Observasi lapangan.<br />
b. Wawancara mendalam (in-depth interview). Dilakukan terhadap 29 responden, 9 yaitu<br />
<strong>perempuan</strong> yang mengalami kasus hukum (subyek hukum) dan 153 informan yang terkait<br />
dengan kasus hukum <strong>perempuan</strong> tersebut, termasuk keluarga, saksi, aparat desa, aparat<br />
hukum dan masyarakat umum.<br />
c. Wawancara. Dilakukan dengan lembaga pemerintah, akademisi, LSM, dan lembaga<br />
donor di tingkat nasional.<br />
Kasus-kasus hukum <strong>perempuan</strong> yang diangkat dalam studi ini mencakup kasus-kasus kekerasan dan<br />
diskriminasi terhadap <strong>perempuan</strong>, baik dalam lingkup hukum pidana maupun perdata, serta kasus dalam<br />
lingkup hukum keluarga. Sementara itu, dalam studi ini yang didefinisikan sebagai kasus hukum adalah<br />
apabila <strong>perempuan</strong> yang memiliki kasus hukum telah berupaya mengakses pihak ketiga dalam mencari<br />
<strong>keadilan</strong>. Studi kasus ini tidak bermaksud mengukur keberhasilan penanganan kasus, sehingga dengan<br />
sendirinya tidak memiliki ukuran atau indikator keberhasilan penanganan kasus. Namun studi kasus ini,<br />
dengan cara deskriptif-eksploratif, menggambarkan pengalaman <strong>perempuan</strong> desa dalam mengakses<br />
<strong>keadilan</strong> di tengah kondisi yang tidak berpihak dan diskriminatif, dengan atau tanpa fasilitasi serta bantuan<br />
dari pihak-pihak lain.<br />
Pemilihan lokasi studi<br />
Studi kasus dilakukan di tiga lokasi pelaksanaan program WLE, yaitu Cianjur-Jawa Barat (Kecamatan Pacet<br />
dan Kecamatan Cipanas), Brebes-Jawa Tengah (Kecamatan Larangan) dan Lombok-NTB, yaitu di Kabupaten<br />
Lombok Barat (Kecamatan Gerung dan Lingsar) dan Kabupaten Lombok Tengah (Kecamatan Jonggat). Studi<br />
kasus ini secara khusus ingin menarik pembelajaran dan best practice dari kasus-kasus hukum yang terjadi<br />
di lokasi-lokasi pelaksanaan program WLE, terutama yang terjadi selama masa pelaksanaan program, yaitu<br />
sejak Maret 2005 hingga April 2007. 10<br />
9 Jumlah responden (29 <strong>perempuan</strong>) berbeda dengan jumlah kasus (28 kasus) karena ada satu kasus hukum yang dialami oleh dua<br />
orang <strong>perempuan</strong> sekaligus.<br />
10 Beberapa kasus terjadi sebelum pelaksanaan program WLE, namun masih berkisar di kurun waktu pelaksanaan WLE.<br />
Studi Kasus Atas Perempuan Desa Pencari Keadilan di Cianjur, Brebes dan Lombok<br />
7