Hasil Eksplorasi Logam di Jalur Busur Magmatik Sunda-Banda ...
Hasil Eksplorasi Logam di Jalur Busur Magmatik Sunda-Banda ...
Hasil Eksplorasi Logam di Jalur Busur Magmatik Sunda-Banda ...
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Mineralisasi logam dasar <strong>di</strong><br />
daerahCisasah – Cidadap - Cibuniasih<br />
merupakan tipe volkanogenik (VMS,<br />
terendapkan satuan batuan green tuff pada<br />
lingkungan pengendapan laut suatu struktur<br />
cekungan Cikalong, dengan karakteristik<br />
<strong>di</strong>temukannya barit, urat gypsum, mangan<br />
bersama-sama dengan galena, spalerit<br />
kalkopirit da pirit masif. Salah satu conto<br />
bijih barit mengandung 2.17 ppm Au, 622<br />
ppm Ag, 0.83 % Cu, 38.64% Pb, 16.94%<br />
Zn dan 16.29 % Ba. Beberapa lokasi<br />
tambang gypsum <strong>di</strong>temukan <strong>di</strong> daerah ini<br />
c. Mineralisasi tipe hidrotermal :<br />
1. Mineralisasi Au-<strong>Logam</strong> dasar <strong>di</strong><br />
Kubah Bayah/ G.Ciawitali.<br />
G. Ciawitali terletak pada bagian utara<br />
sistim struktur apa yang <strong>di</strong>kenal sebagai<br />
Kubah Bayah. Daerah ini masih merupakan<br />
kawasan Hutan Cagar Alam G. Halimun.<br />
In<strong>di</strong>kasi mineralisasi emas teramati dari<br />
adanya butiran emas dalam conto<br />
konsentrat dulang yang <strong>di</strong>ambil dari hampir<br />
semua sungai yang berhulu <strong>di</strong> G. Ciawitali<br />
(Gambar 5a dan 5b),<br />
Secara regional, daerah G. Ciawitali<br />
ter<strong>di</strong>ri dari satuan batuan volkanik<br />
piroklastik (Fm. Cimapag) berumur Oligo-<br />
Miosen yang <strong>di</strong>intrusi oleh korok andesit,<br />
tidak selaras <strong>di</strong>atasnya <strong>di</strong>tutupi oleh<br />
satuan batuan felsik-piroklastik.<br />
Mineralisasi emas <strong>di</strong> G.Ciawitali terja<strong>di</strong><br />
pada batuan andesit tua (Oligo-Miosen)<br />
terubah dan pada batuan tufa andesitidasitik<br />
terubah. Ada 2 jenis mineralisasi,<br />
yaitu tipe porfiri pada batuan tufa<br />
terkersikan-terkaolinkan dan tipe urat<br />
kuarsa mengandung emas epitermal<br />
berasosiasi dengan mangan oksida. Berbeda<br />
dengan mineralisasi emas <strong>di</strong> Cikotok dan<br />
Cirotan yang berasosiasi dengan logam<br />
dasar.<br />
<strong>Eksplorasi</strong> <strong>di</strong> G.Ciawitali merupakan<br />
Kerjasama antara DSM dan BRGM<br />
(Perancis) dalam Wilayah Penugasan<br />
Pertambangan (WPP) Jawa Barat.<br />
Pengamatan <strong>di</strong> lapangan menemukan<br />
hubungan antara anomali emas dalam soil<br />
dengan adanya urat kuarsa pada horison<br />
<strong>di</strong>bawahnya. Pengambilan soil pada grid<br />
yang rapat <strong>di</strong>maksudkan untuk mengatasi<br />
pengaruh dari ketebalan kebanyakan urat<br />
kuarsa ternyata < 1 cm. Pengukuran<br />
geofisika telah mendeteksi adanya zona<br />
mineralisasi sulfida dan tubuh batuan<br />
intrusi <strong>di</strong>kedalaman. Pemboran <strong>di</strong>lakukan <strong>di</strong><br />
lima lubang, 3 lokasi untuk mengecek<br />
<strong>di</strong>stribusi mineralisasi emas kearah<br />
kedalaman sedangkan 2 lokasi menemukan<br />
mineralisasi tipe porfiri. Mineralisasi emas<br />
G.Ciawitali adalah karakteristik untuk<br />
mineralisasi emas epitermal <strong>di</strong> Kubah<br />
Bayah, <strong>di</strong>perkirakan terja<strong>di</strong> pada horizon<br />
atas suatu sistim mineralisasi emas<br />
epitermal.<br />
Kolokium <strong>Hasil</strong> Kegiatan Lapangan DSM - 2000<br />
4 - 11