10.11.2014 Views

Hasil Eksplorasi Logam di Jalur Busur Magmatik Sunda-Banda ...

Hasil Eksplorasi Logam di Jalur Busur Magmatik Sunda-Banda ...

Hasil Eksplorasi Logam di Jalur Busur Magmatik Sunda-Banda ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

3. Lowo Soko-Lowo Pelongo untuk Cu,<br />

Mn, Au dan Ag.<br />

Tipe mineralisasinya : tersebar<br />

Jenis mineralnya : Tembaga, Mangan,<br />

Emas dan Perak<br />

Kadar dalam batuan Cu: 200 ppm; Pb:<br />

28 ppm; Zn: 67 ppm; Mn: 1618 ppm;<br />

Au: 15-19 ppb dan Ag: 3 ppm<br />

• Lingkungan pengendapan<br />

mineralisasi logam dapat terja<strong>di</strong><br />

dalam lingkungan darat (tipe urat<br />

kwarsa epitermal) maupun laut<br />

(endapan logam volkanogenik).<br />

• Tipe mineralisasi umumnya berupa<br />

tipe urat, sulfida masif dan porfiri.<br />

KESIMPULAN<br />

a. Metalogenik dan kerangka tektonik<br />

<strong>Busur</strong> <strong>Magmatik</strong> <strong>Sunda</strong>-<strong>Banda</strong> <strong>di</strong><br />

Indonesia cukup mendukung sebagai<br />

tempat kedudukan bermacam-macam<br />

endapan logam primer.<br />

b. Perbedaan geologi (lingkungan<br />

pengendapan, litologi dan tektonik)<br />

erat hubungannya dengan genesa<br />

pembentukan bahan galian mineral<br />

logam,<br />

c. Secara garis besar dapat <strong>di</strong>simpulkan<br />

bahwa pada jalur magmatik <strong>Sunda</strong>-<br />

<strong>Banda</strong> <strong>di</strong>jumpai:<br />

• mineralisasi timah dan logam<br />

langka berkaitan dengan<br />

plutonisma granit berumur Akhir<br />

Paleozoik hingga Akhir Mesozoik,<br />

seperti pada proses greisenisasi.<br />

Mineralisasi logam dasar juga<br />

dapat terja<strong>di</strong> pada perioda ini.<br />

• Tempat kedudukan mineralisasi<br />

emas epitermal adalah batuan<br />

andesit tua berumur Oligosen<br />

hingga Pliosen, <strong>di</strong> Sumatera<br />

berasosiasi dengan logam dasar,<br />

sedangkan <strong>di</strong> Jawa lebih banyak<br />

<strong>di</strong>temukan bersama mangan.<br />

Tempat kedudukan ini masih<br />

berlanjut sampai ke bagian timur.<br />

d. <strong>Hasil</strong> kegiatan eksplorasi bahan galian<br />

logam yang <strong>di</strong>lakukan oleh Sub<strong>di</strong>t.<br />

<strong>Eksplorasi</strong> Mineral <strong>Logam</strong>, <strong>di</strong><br />

sepanjang <strong>Busur</strong> <strong>Sunda</strong>-<strong>Banda</strong> sejak<br />

awal Pelita V tahun 1989 menunjukan<br />

temuan-temuan baru daerah<br />

mineralisasi logam emas, logam dasar<br />

dan in<strong>di</strong>kasi timah yang patut<br />

mendapat perhatian untuk <strong>di</strong>tidak<br />

lanjuti. Kegiatan tersebut adalah<br />

meliputi, Proyek Kerjasama dengan<br />

BRGM, JICA/MMAJ dan<br />

KOREA/KMPC maupun Proyek<br />

Pembangunan. Walaupun tahap<br />

penyeli<strong>di</strong>kannya kebanyakan masih<br />

pada tahan pendahuluan dan hanya<br />

pada beberapa daerah WPP yang<br />

<strong>di</strong>lakukan agak detail, akan tetapi datadata<br />

hasil eksplorasi tersebut dapat<br />

<strong>di</strong>pakai sebagai informasi awal dalam<br />

melaksanakan usaha tambang.<br />

Kolokium <strong>Hasil</strong> Kegiatan Lapangan DSM - 2000<br />

4 - 19

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!