Hasil Eksplorasi Logam di Jalur Busur Magmatik Sunda-Banda ...
Hasil Eksplorasi Logam di Jalur Busur Magmatik Sunda-Banda ...
Hasil Eksplorasi Logam di Jalur Busur Magmatik Sunda-Banda ...
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Gambar 5a. Interpretasi Penampang<br />
Geologi Daerah G. Ciawitali, Bayah,<br />
Jawa Barat<br />
2. Mineralisasi emas pada lingkungan<br />
batuan ultrabasa <strong>di</strong> daerah Kebutuh<br />
duwur, Kebumen , Jateng.<br />
Litologi <strong>di</strong> daerah ini yaitu : Satuan<br />
batuan ultrabasa, sekis, batuan termalihkan,<br />
batulempung, breksi andesitik, breksi aneka<br />
bahan, batuan terobosan andesit dan satuan<br />
endapan undak. (Gambar 6a dan 6b).<br />
Butiran emas <strong>di</strong>temukan dari hasil<br />
pendulangan <strong>di</strong> lingkungan batuan ultrabasa<br />
dan termalihkan, yang ter<strong>di</strong>sintregasi dari<br />
pengendapan larutan hidrotermal yang<br />
mengisi rekahan, berupa lensa-lensa urat<br />
kuarsa <strong>di</strong> sepanjang struktur, berasosiasi<br />
dengan pirit, arsenopirit, kalkopirit, pirotit<br />
dan malakit, hasil analisisnya menunjukkan<br />
kandungan 4.180 ppm Cu dan 1.330 ppm<br />
Mn. Urat kuarsa juga <strong>di</strong>temukan pada<br />
batuan termalihkan, mengandung pirit,<br />
arsenopirit, kalkopirit, pirotit dan malakit,<br />
dengan kadar 2.130 ppm Cu.<br />
Ubahan serpentinisasi maupun<br />
karbonatisasi terja<strong>di</strong> pada batuan ultrabasa.<br />
Analisa mineralogi bijih menunjukkan<br />
bahwa <strong>di</strong> dalam batuan samping gabro<br />
menunjukkan adanya mineralisasi pirit,<br />
kalkopirit, ilmenit dan oksida besi mengisi<br />
rekahan.<br />
Hipotesis proses mineralisasinya<br />
dapat <strong>di</strong> kemukakan dalam Gambar 6b<br />
berikut:<br />
<strong>Hasil</strong> analisis kimia conto se<strong>di</strong>men<br />
sungai menunjukkan ada 7 daerah anomali,<br />
yaitu :<br />
• Daerah Kebutuh Jurang - Kebutuh<br />
Duwur merupakan anomali kuat Au -<br />
Sb - As - Pb <strong>di</strong> dalam kelompok batuan<br />
termalihkan, sekis dan ultrabasa<br />
(Kompleks Lok Ulo), dengan kadungan<br />
Cu masing-masing 4.180 dan 2.130<br />
ppm.<br />
• Daerah Can<strong>di</strong> - Su<strong>di</strong>mara merupakan<br />
anomali kuat Au - Cu.<br />
• Daerah Kaliwadas merupakan<br />
anomali kuat Pb - Zn.<br />
• Daerah Plumbangan merupakan<br />
anomali kuat Au.<br />
• Daerah Sokajasa merupakan anomali<br />
kuat Au - Pb - Zn.<br />
• Daerah Bongkelan merupakan<br />
anomali kuat Sb-Pb.<br />
• Daerah G. Grenjeng merupakan<br />
anomali kuat Pb - Zn<br />
Khususnya untuk mineral logam emas<br />
Kebutuh Jurang - Kebutuh Duwur<br />
merupakan daerah anomali Au - Sb - As -<br />
Pb dan daerah Can<strong>di</strong> - Su<strong>di</strong>mara merupakan<br />
daerah anomali Au - Cu.<br />
4 - 12<br />
Kolokium <strong>Hasil</strong> Kegiatan Lapangan DSM – 2000