Hasil Eksplorasi Logam di Jalur Busur Magmatik Sunda-Banda ...

More documents

Recommendations

Info

Gambar 8. Peta Geologi , Ubahan, dan Mineralisasi Daerah Wai Wajo, Nusa Tenggara Timur Kadar logam dalam batuan : Cu:98480 ppm; Pb:114ppm; Zn:18980 ppm; Mn:2129 ppm; Au :530 ppb dan Ag: 12 ppm. 2. Lowo Mera-Lowo Gera untuk Cu, Pb, Mn, Ag dan Au. Tipe mineralisasinya : Urat, pengisian rekahan dan tersebar Jenis mineralnya : Tembaga, Timbal, Mangan, Perak dan Emas Kadar dalam batuan Cu: 20240 ppm; Pb: 1893 ppm; Zn: 3900 ppm; Mn: 2086 ppm; Au: 8 ppb dan Ag: 3 ppm 4 - 18 Kolokium Hasil Kegiatan Lapangan DSM – 2000
3. Lowo Soko-Lowo Pelongo untuk Cu, Mn, Au dan Ag. Tipe mineralisasinya : tersebar Jenis mineralnya : Tembaga, Mangan, Emas dan Perak Kadar dalam batuan Cu: 200 ppm; Pb: 28 ppm; Zn: 67 ppm; Mn: 1618 ppm; Au: 15-19 ppb dan Ag: 3 ppm • Lingkungan pengendapan mineralisasi logam dapat terjadi dalam lingkungan darat (tipe urat kwarsa epitermal) maupun laut (endapan logam volkanogenik). • Tipe mineralisasi umumnya berupa tipe urat, sulfida masif dan porfiri. KESIMPULAN a. Metalogenik dan kerangka tektonik Busur Magmatik Sunda-Banda di Indonesia cukup mendukung sebagai tempat kedudukan bermacam-macam endapan logam primer. b. Perbedaan geologi (lingkungan pengendapan, litologi dan tektonik) erat hubungannya dengan genesa pembentukan bahan galian mineral logam, c. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa pada jalur magmatik Sunda- Banda dijumpai: • mineralisasi timah dan logam langka berkaitan dengan plutonisma granit berumur Akhir Paleozoik hingga Akhir Mesozoik, seperti pada proses greisenisasi. Mineralisasi logam dasar juga dapat terjadi pada perioda ini. • Tempat kedudukan mineralisasi emas epitermal adalah batuan andesit tua berumur Oligosen hingga Pliosen, di Sumatera berasosiasi dengan logam dasar, sedangkan di Jawa lebih banyak ditemukan bersama mangan. Tempat kedudukan ini masih berlanjut sampai ke bagian timur. d. Hasil kegiatan eksplorasi bahan galian logam yang dilakukan oleh Subdit. Eksplorasi Mineral Logam, di sepanjang Busur Sunda-Banda sejak awal Pelita V tahun 1989 menunjukan temuan-temuan baru daerah mineralisasi logam emas, logam dasar dan indikasi timah yang patut mendapat perhatian untuk ditidak lanjuti. Kegiatan tersebut adalah meliputi, Proyek Kerjasama dengan BRGM, JICA/MMAJ dan KOREA/KMPC maupun Proyek Pembangunan. Walaupun tahap penyelidikannya kebanyakan masih pada tahan pendahuluan dan hanya pada beberapa daerah WPP yang dilakukan agak detail, akan tetapi datadata hasil eksplorasi tersebut dapat dipakai sebagai informasi awal dalam melaksanakan usaha tambang. Kolokium Hasil Kegiatan Lapangan DSM - 2000 4 - 19
Page 1 and 2: HASIL EKPLORASI MINERAL LOGAM DI JA
Page 3 and 4: karakteristik mineralisasinya. Pros
Page 5 and 6: Sunda-Banda sejak tahun 1988 menunj
Page 7 and 8: Gambar 3. Peta geologi, mineralisas
Page 9 and 10: Gambar 4a. Stratigrafi Daerah Tasik
Page 11 and 12: Mineralisasi logam dasar di daerahC
Page 13 and 14: Gambar 5b. Peta Geologi dan Mineral
Page 15 and 16: Gambar 6b. Hipotesa Tahapan Mineral
Page 17: Di muara S. Mandilis terdapat terob

Hasil Eksplorasi Logam di Jalur Busur Magmatik Sunda-Banda ...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

Delete template?

Save as template?