19.11.2014 Views

Positioning paper KPPU dalam Kebijakan Rotan

Positioning paper KPPU dalam Kebijakan Rotan

Positioning paper KPPU dalam Kebijakan Rotan

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

penghasil ke pelabuhan di Pulau tersebut. Akibatnya ketergantungan angkutan untuk<br />

transportasi barang atau jasa daerah penghasil rotan sangat tinggi.<br />

Seiring dengan berkembangnya industri meubel rotan dari Pulau Jawa serta<br />

berkembangnya ekspor rotan melalui pelabuhan-pelabuhan di Pulau Jawa, maka<br />

industri pengolahan rotan setengah jadi juga berkembang di wilayah tersebut.<br />

Kebutuhan ini tumbuh karena industri meubel tidak mampu melakukan sendiri<br />

kegiatan membuat bahan baku. Sebagai akibat larangan ekspor rotan selain dari<br />

daerah penghasil, pada akhirnya memukul industri bahan baku rotan setengah jadi<br />

yang telah berkembang di Pulau Jawa.<br />

Berdasarkan uraian tersebut, secara umum dapat disimpulkan bahwa masalah<br />

larangan ekspor rotan selain dari daerah penghasil lagi-lagi merupakan pilihan antara<br />

wilayah dan industri apa yang akan dikembangkan. Terkait industri rotan, saat ini<br />

Pemerintah memilih kebijakan untuk mengembangkan industri bahan baku di wilayah<br />

penhasil. Meskpun saat ini pilihan tersebut relative tidak efisien mengingat sarana<br />

prasarana transportasi dan ekspor di luar Jawa yang tidak seefisien jika dibandingkan<br />

dengan yang tersedia di Pulau Jawa.<br />

Namun apakah kebijakan tersebut memiliki potensi melanggar prinsip<br />

persaingan usaha yang sehat maka yang penting untuk diperhatikan adalah apakah<br />

kebijakan tersebut memberikan manfaat hanya kepada satu pelaku usaha saja dan<br />

apakah kebijakan tersebut menyerahkan kewenangan Pemerintah kepada swasta.<br />

Berdasarkan kedua kriteria tersbeut, kebijakan larangan ekspor selain dari wilayah<br />

asal ini tidak memiliki kriteria tersebut. Larangan ekspor selain dari wilayah asal ini<br />

diberlakukan untuk seluruh pelaku usaha tanpa kecuali serta <strong>dalam</strong> pelaksanaan dan<br />

pengawasannya sepenuhnya dilakukan oleh Pemerintah.<br />

Namun, ada satu hal yang perlu dicermati terkait kebijakan tersebut. <strong>Kebijakan</strong><br />

ini tidak menyebutkan secara pasti, berapa produksi minimal rotan sehingga suatu<br />

daerah dapat disebut daerah penghasil. Tanpa adanya aturan yang pasti ini, maka<br />

wilayah seperti Jawa Timur yang saat ini sedang mengembangkan rotan budidaya<br />

tidak memiliki kepastian hingga kapan dapat kembali melakukan ekspor dari<br />

wilayahnya.<br />

4.3. Bukti Pasok<br />

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, untuk dapat ekspor ke luar negeri maka<br />

salah satu persyaratan yang perlu dipenuhi adalah adanya bukti pasok oleh ETR<br />

kepada industri di <strong>dalam</strong> negeri, terhadap jenis rotan yang terserap di <strong>dalam</strong> negeri<br />

41

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!