19.11.2014 Views

Positioning paper KPPU dalam Kebijakan Rotan

Positioning paper KPPU dalam Kebijakan Rotan

Positioning paper KPPU dalam Kebijakan Rotan

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Berdasarkan Tabel 2.1. tersebut dapat diketahui bahwa penggunaan rotan<br />

di <strong>dalam</strong> negeri hanya terbatas pada jenis/species rotan tertentu. <strong>Rotan</strong> yang<br />

umumnya digunakan oleh industri meubel dan kerajinan <strong>dalam</strong> negeri adalah jenis<br />

rotan Batang, Manuk Putih (Noko), dan Lambang. Penggunaan ketiga jenis rotan<br />

tersebut pun masih terbatas <strong>dalam</strong> ukuran tertentu. Untuk jenis rotan Tohiti,<br />

Manuk Merah, Sega, dll (rotan dengan kode “pemakaian terbatas di <strong>dalam</strong> negeri”),<br />

permintaan dan penggunaannya di <strong>dalam</strong> negeri sangat terbatas pada<br />

ukuran/diameter tertentu dan umumnya hanya bersifat insidentil, baik sebagai<br />

pengganti rotan batang, manuk putih, dan lambang, ataupun sebagai bahan<br />

tambahan/pelengkap. Berdasarkan data APRI, jenis-jenis rotan yang diolah oleh<br />

anggota APRI untuk kebutuhan industri meubel <strong>dalam</strong> negeri adalah sebagai<br />

berikut :<br />

1. Batang, diameter 18/30 mm, asal Sulawesi<br />

2. Manuk/Noko, diameter 18/30 mm, asal Sulawesi<br />

3. Lambang, diameter 2/15 mm, asal; Sulawesi<br />

4. Tohiti, diameter 12/24 mm, asal Sulawesi<br />

5. Sega/Kooboo diameter 6/16 mm, asal kalimantan<br />

Beberapa jenis rotan yang tidak dimanfaatkan di <strong>dalam</strong> negeri, karena<br />

ukuran diameternya relatif kecil, tidak dapat diproses menjadi rotan setengah jadi<br />

(rotan poles, hati dan kulit rotan) tetapi hanya dapat diproses menjadi rotan W/S.<br />

Selain itu, karena sifat dan kegunaannya, maka beberapa jenis rotan tertentu<br />

hanya dipergunakan <strong>dalam</strong> bentuk natural W/S. Untuk rotan tersebut, umumnya<br />

akan kehilangan nilai komersialnya apabila diolah menjadi rotan setengah jadi.<br />

2.3. Potensi Persediaan <strong>Rotan</strong> Dalam Negeri dan Daerah Penyebarannya<br />

Sebagaimana yang sudah dibahas sebelumnya, Indonesia merupakan<br />

negara yang memiliki species rotan terbesar di dunia, dimana sekitar 58% species<br />

rotan dunia berada di hutan Indonesia. Dengan banyaknya jumlah species<br />

tersebut, Indonesia menjadi negara penghasil rotan terbesar di dunia, dimana 80%<br />

bahan baku rotan dunia dihasilkan oleh Indonesia, sementara sisanya dihasilkan<br />

oleh negara lain seperti Philippina, Vietnam dan negara-negara Asia lainnya.<br />

Berdasarkan data perkembangan hasil invetarisasi hutan yang dilakukan<br />

oleh Kementerian Kehutanan, luas areal hutan rotan untuk tahun 2008 mencapai<br />

40.000 Ha dengan potensi 3.315 kg/Ha, atau setara dengan 132.612 ton. Jumlah<br />

tersebut jauh berkurang dibandingkan dengan tahun 2005, dimana potensi rotan<br />

8

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!