You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
54<br />
atau diskusi dalam pertemuan paling tidak sekali dalam sebulan. Pertemuan seperti<br />
itu memberikan ruang dan waktu kepada remaja untuk berceloteh saling menanyakan<br />
kabar teman dan keluarga hingga sharing masalah pribadi. Dari sinilah akan muncul<br />
interaksi sosial yang dari hati ke hati yang ujung-ujungnya dapat meningkatkan ikatan<br />
persaudaraan satu sama lain.<br />
Dari organisasi inilah dapat sejak dini ditanamkan nilai-nilai plural yang<br />
menganggap orang lain adalah saudara, sama dengan dirinya, dan tumbuh sikap<br />
yang menyadari bahwa manusia itu saling membutuhkan. Ada beberapa faktor yang<br />
mendorong manusia melakukan relasi sosial yaitu saling memerlukan, makhluk sosial dan<br />
perbedaan yang ada di dalam diri setiap individu (Triyanto, 2011). Faktor-faktor ini telah<br />
ada di dalam konsep menyama braya. Jika semua kelompok Karang Taruna di Indonesia<br />
dapat mengimplementasikan konsep menyama braya tentu sebuah kata keharmonisan<br />
akan mudah diwujudkan.<br />
Karang Taruna juga merupakan wadah organisasi bagi remaja yang mana<br />
perbedaan golongan etnis dapat disatukan. Menurut Yehuda Amir (dalam Warnaen,<br />
2002), salah satu penyebab golongan etnis dapat menghasilkan sikap dan hubungan yang<br />
lebih baik di antara mereka adalah adanya kontak antara warga dari berbagai golongan<br />
etnis. Salah satu realitas kehidupannya adalah organisasi pemuda yang terletak di Banjar<br />
Penebel Kelod, Desa Penebel, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan. Organisasi<br />
yang bernama Yowana Bakti ini terdiri atas komunitas pemuda yang berasal dari latar<br />
belakang yang berbeda, baik dari segia agama dan budaya. Ada kurang lebih 20 anggota<br />
yang beragama Islam dan 40 anggota yang beragama Hindu. Perbedaan agama yang<br />
ada ternyata bukan sebuah hambatan bagi kedua agama ini. Malahan, keduanya terlihat<br />
akur dan saling membantu satu sama lain. Ketika persiapan hingga mengarak ogoh-ogoh<br />
misalnya, agama Islam di organisasi ini tidak segan-segan untuk membantu membuat<br />
bahkan ikut berpartisipasi dalam pengarakan Ogoh-ogoh. Begitu pula pemuda yang<br />
beragam Hindu, mereka hidup saling menjaga satu sama lain.<br />
Di berbeda tempat, Karang Taruna Satya Darma, Dusun Pendem, Desa Alas<br />
Angker, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali juga banyak mengadakan<br />
kegiatan sosial, seperti menengok anggota organisasi yang sedang sakit atau terkena<br />
musibah, ngayah, gotong royong, mengadakan bazar dan lain sebagainya. Secara tidak<br />
langsung kegiatan sosial yang berlangsung ini dapat menimbulkan rasa kekeluargaan<br />
yang tinggi.<br />
Karang Taruna tumbuh dan berkembang dari generasi muda, diurus dan dikelola<br />
generasi muda dan untuk kepentingan generasi muda serta masyarakat di wilayah desa<br />
atau komunitas adat sederajat yang dikelola secara otonom (Karang Taruna, 2012).<br />
Dalam sebuah Karang Taruna, konsep menyama braya merupakan jalan untuk menggapai<br />
kebahagiaan dan keharmonisan hidup. Mengapa? Misalnya, remaja yang menerapkan<br />
konsep menyama braya tentu akan menganggap temannya seperti keluarganya<br />
sendiri. Dengan menganggap teman seperti keluarga, maka akan muncul sikap saling<br />
menyayangi, dan setiakawan sehingga tidak akan ada lagi kesalahan paradigma yang<br />
terjadi. Jadi akan tercipta remaja yang punya toleransi, tidak beringas, tidak fanatik,<br />
serta menghargai pluralisme.<br />
Pentingnya menyama braya pada generasi muda terkandung dalam beberapa<br />
lagu daerah yang cukup popular pada masyarakat Bali, Bungan Sandat misalnya (Nana,<br />
2010). Lagu ini bercerita tentang masa muda laksana bunga yang sedang berkembang.<br />
Lagu ini menegaskan bahwa hidup ini akan lebih berwarna dan harmoni apabila nilai-nilai<br />
kemanusiaan yang universal yaitu asah, asih, asuh ( saling belajar, saling mengasihi, dan<br />
saing menjaga) yang terkandung dalam konsep menyama braya diperkuat (lirik dan arti<br />
lengkap pada lampiran 1).<br />
Harmoni di Mata Kaum Muda