Download PDF (2.6 MB) - DhammaCitta
Download PDF (2.6 MB) - DhammaCitta
Download PDF (2.6 MB) - DhammaCitta
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
merupakan perpaduan klasik<br />
antara seni gaya Yunani dengan<br />
Buddhisme tersebut dihancurkan<br />
dengan pengeboman secara<br />
intensif selama satu bulan pada<br />
Maret 2001 oleh pemerintah<br />
Taliban yang tengah berkuasa saat<br />
itu. Patung tersebut dihancurkan<br />
karena dianggap sebagai tempat<br />
pemujaan berhala yang tidak<br />
sesuai dengan ideologi negara<br />
Afganistan. Kejadian ini menuai<br />
reaksi keras dari negara-negara<br />
dunia terutama negara-negara<br />
dengan mayoritas<br />
penduduk<br />
Buddhis seperti<br />
India, Sri Lanka,<br />
Taiwan, Jepang,<br />
dan Thailand.<br />
Patung Buddha<br />
yang banyak<br />
dibuat bukan<br />
hanya Buddha<br />
Sakyamuni,<br />
ada juga patung<br />
Buddha lainnya<br />
atau Bodhisatva<br />
yang cukup dikenal<br />
seperti patung Buddha Amitabha,<br />
Bodhisatva Avalokitesvara (baca:<br />
Awalokiteswara), dan calon<br />
Buddha masa depan, Bodhisatva<br />
Maitreya. Patung-patung Buddha<br />
tersebut memiliki bentuk dengan<br />
makna terkandung yang berbedabeda<br />
di setiap daerah. Penulis<br />
akan membahas makna beberapa<br />
patung Buddha yang cukup<br />
terkenal sesuai dengan bentuk<br />
dan posisinya dan hubungannya<br />
COVER ISSUE<br />
dengan pengaruh kebudayaan<br />
daerah setempat.<br />
Buddha Sakyamuni<br />
Gbr 2 patung Buddha Sakyamuni dengan<br />
posisi tangan di atas pangkuan di Jepang<br />
Sidhartha Gautama, nama Buddha<br />
Sakyamuni atau Buddha Gautama<br />
sebelum mencapai pencerahan<br />
merupakan pendiri Buddhisme.<br />
Sidhartha adalah seorang<br />
pangeran kerajaan India yang<br />
hidup dari 563 SM hingga 483<br />
SM. Buddhisme merupakan suatu<br />
ajaran filsafat relijius yang tidak<br />
seperti ajaranajaran<br />
lainnya<br />
yang ada saat<br />
itu. Buddhisme<br />
tidak mengenal<br />
Tuhan<br />
yang akan<br />
memberikan<br />
reward jika<br />
kita berbuat<br />
baik, dan akan<br />
menghukum<br />
kita bila<br />
melakukan<br />
perbuatan jahat.<br />
Akan tetapi,<br />
ada hukum sebab-akibat yang<br />
menyatakan kita akan memetik<br />
buah dari bibit yang telah kita<br />
tanam, baik maupun buruk. Ajaran<br />
utama Buddha Sakyamuni adalah<br />
Empat Kebenaran Mulia dan Jalan<br />
Mulia Berunsur Delapan. Dua<br />
ajaran inilah yang dikenal sebagai<br />
inti ajaran Buddha.<br />
Patung Buddha Sakyamuni dibuat<br />
untuk merepresentasikan sosok<br />
eka-citta no. XXVIII/April/2008 11