28.12.2014 Views

Download PDF (2.6 MB) - DhammaCitta

Download PDF (2.6 MB) - DhammaCitta

Download PDF (2.6 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

COVER ISSUE<br />

‘manusia super’ dijadikan sebagai<br />

suatu ukuran dasar iconographic<br />

untuk kesenian Buddhis.<br />

Kesenian Buddhis lanjut<br />

berkembang di India selama<br />

beberapa abad. Pahatan yang<br />

berasal dari Mathura berkembang<br />

selama periode Gupta (abad IV s/d<br />

abad VI) hingga mencapai puncak<br />

kejayaannya. Seni Gupta dianggap<br />

sebagai puncak seni Buddha di<br />

India. Kesenian yang berasal<br />

dari sekolah Gupta juga hampir<br />

memengaruhi semua wilayah di<br />

Asia.<br />

Selanjutnya kesenian Buddhis<br />

menghilang dari India pada abad<br />

X, saat agama Hindu dan Islam<br />

mendominasi India. Namun<br />

kesenian tersebut berkembang<br />

dengan cara-cara yang baru dan<br />

khas di Cina, Jepang, Thailand,<br />

dan negara-negara lainnya di Asia<br />

Selatan dan Timur.<br />

Dalam pembuatan rupang<br />

Buddha, terdapat 10 hal yang<br />

perlu diperhatikan. 10 hal ini<br />

merupakan pedoman yang sudah<br />

dipelajari dan dialami sejak<br />

zaman Universitas Nalanda di<br />

India, kira-kira 14 abad yang lalu.<br />

Adapun 10 pedoman tersebut<br />

adalah sebagai berikut:<br />

kebijaksanaan yang sempurna.<br />

Dengan melihat rupang Buddha,<br />

seseorang bisa mengetahui sifat<br />

kebuddhaan tersebut.<br />

• Ciri Sangha<br />

Rupang Sang Buddha dibuat<br />

dengan memerhatikan ciri-ciri<br />

Sangha, dan ciri-ciri seorang<br />

Biksu. Sang Buddha mengenakan<br />

jubah dengan bahu sebelah kanan<br />

terbuka. Tiga jubah utama seorang<br />

Biksu bisa tampak dalam sebuah<br />

patung. Secara keseluruhan,<br />

patung Sang Buddha merupakan<br />

patung yang sederhana namun<br />

agung. Sederhana karena hanya<br />

mengenakan jubah, tanpa hiasan<br />

permata dan lainnya. Agung<br />

karena mencerminkan sifat ke-<br />

Buddha-an (Bijaksana dan Welas<br />

Asih).<br />

• Ciri Manusia Agung (Maha<br />

Purisa)<br />

Rupang Sang Buddha dibuat<br />

dengan memperlihatkan 32<br />

ciri manusia agung. Beberapa<br />

diantaranya seperti: di atas<br />

kepala Sang Buddha terdapat<br />

bagian yang menonjol ke atas<br />

(unhisa), rambut ikal ke kanan,<br />

di tengah-tengah di antara mata<br />

Beliau terdapat bulu halus yang<br />

melingkar (unna) dan berdada<br />

bidang seperti singa.<br />

• Ciri Kebuddhaan<br />

Setiap rupang Sang Buddha<br />

harus mencerminkan sifat-sifat<br />

ke-Buddha-an yang terdiri dari<br />

kesucian yang sempurna dan<br />

• Ciri Seorang Pemimpin<br />

Dengan melihat rupang Sang<br />

Buddha, kita serasa berhadapan<br />

dengan seorang pemimpin besar<br />

yang berkarisma, tegar, cakap, dan<br />

berani.<br />

eka-citta no. XXVIII/April/2008

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!