Download PDF (2.6 MB) - DhammaCitta
Download PDF (2.6 MB) - DhammaCitta
Download PDF (2.6 MB) - DhammaCitta
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
UNTAIAN DHARMA<br />
pembunuhan, pencurian, perbuatan asusila, berbohong dan mabuk-mabukan<br />
(Pancasila buddhis) adalah praktik utama bagi umat Buddha dari ke dua aliran<br />
ini. Sebagian besar vinaya (aturan kebiksuannya) hampir serupa. Di mana ada<br />
perbedaan di antara mereka, itu dikarenakan mereka menambah kekayaan<br />
filsafat agama Buddha atau karena perbedaan budaya setempat dan perlu<br />
penyesuaian.<br />
Sebagian besar umat Buddha baik dari Theravada, Mahayana maupun<br />
Tantrayana merupakan para dermawan yang tulus. Dan ketiga kelompok umat<br />
ini berpendapat bahwa para biksu adalah guru spiritual mereka. Namun, karena<br />
keakraban mereka dengan para biksu sesuai dengan aliran yang dianutnya yang<br />
mereka kenali dengan bentuk dan corak jubahnya, umat awam merasa lebih<br />
dekat dengan biksu dari aliran mereka sendiri.<br />
Selain itu, ada beberapa contoh dimana umat awam yang saleh dalam hal<br />
menyampaikan kedermawanannya kepada para bhikhhu, setidak-tidaknya<br />
dalam tertentu tingkat;<br />
Kadang-kadang, dermawan dari salah satu aliran itu<br />
mengundang para biksu dari Mahayana, Tantrayana atau<br />
Theravada ke rumahnya, berdana makanan dengan hidangan<br />
yang terbaik dan setelah itu memohon berkah. Perwujudan<br />
dan kesalehan demikian menunjukkan praktik teladan seorang<br />
umat awam, tanpa mengabaikan atau mempunyai prasangka<br />
terhadap aliran lainnya.<br />
Demikianlah, pernyataan persatuan dan kemurnian itu terwujud sesuai<br />
dengan ajaran Sang Buddha yang sesungguhnya.<br />
Kesatuan dan keserasian<br />
Baik umat Buddha Theravada, Mahayana ataupun Tantrayana merupakan umat<br />
yang penuh damai dan terbuka pikirannya, menganut metta/maitri (cinta kasih)<br />
dan kebijaksanaan. Untuk memperkuat kesatuan yang lebih serasi di antara<br />
penganut ke tiga aliran besar itu, kita harus mengerti dan mau mempelajari<br />
satu sama lain. Dengan cara ini, kita dapat melarutkan jurang pemisah dalam<br />
pengetahuan kita. Para biksu dan pandita serta pemimpin dari ketiga aliran itu<br />
harus meluaskan pengertian dan kemauannya untuk bekerja sama (baik dalam<br />
hal material maupun spiritual), mempelajari atau mendengar lebih banyak<br />
pengetahuan selain dari kebiasaan yang mereka miliki. Di zaman sekarang ini,<br />
penting artinya agar kita dapat bekerja sama, mengatasi persoalan bersama,<br />
dalam mencapai Kebuddhaan atau Nibbana (Nirwana). Tidak ada masalah,<br />
apa aliran agama Buddha yang dianut seseorang. Jika ia mempraktikkan<br />
ajaran dengan baik, dia akan mendapat hasil yang baik, pengetahuan akan<br />
kebenaran. Melihat kebenaran, menembus makna Kebuddhaan. Barang siapa<br />
mempraktikkan ajaranku, dia telah melihat aku, demikian sabda Sang Buddha.<br />
24<br />
eka-citta no. XXVIII/April/2008