06.04.2015 Views

peraturan inspektur pengawasan umum kepolisian negara republik ...

peraturan inspektur pengawasan umum kepolisian negara republik ...

peraturan inspektur pengawasan umum kepolisian negara republik ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

:­ · .... .... ..,.<br />

......... IVlr<br />

PERATURAN INSPEKTUR PENGAWASAN UMUM<br />

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA<br />

NOMOR 1 TAHUN 2011<br />

TENTANG<br />

HUBUNGAN DAN TATA CARA KERJA<br />

DI L1NGKUNGAN INSPEKTORAT PENGAWASAN UMUM<br />

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA<br />

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA<br />

INSPEKTUR PENGAWASAN UMUM<br />

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,<br />

Menimbang a. bahwa Inspektorat Pengawasan Umum Kepolisian Negara<br />

.Republik Indonesia merupakan unsur pengawas dan pembantu<br />

pimpinan yang berada di bawah Kepala Kepolisian Negara<br />

Republik Indonesia, bertugas menyelenggarakan <strong>pengawasan</strong><br />

internal, pemeriksaan <strong>umum</strong>, perbendaharaan, dan akuntabilitas<br />

serta pemeriksaan dengan tujuan tertentu, penelahaan ulang<br />

(reviu) laporan keuangan Kepolisian Negara Republik Indonesia<br />

serta memfasilitasi lembaga <strong>pengawasan</strong> eksternal dalam<br />

lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia;<br />

b. bahwa untuk mewujudkan pelaksanaan tugas Inspektorat<br />

Pengawasan Umum Kepolisian Negara Republik Indonesia yang<br />

efektif, efisien, dan tepat sasaran, diperlukan piranti lunak yang<br />

mengatur hubungan dan tata cara kerja antar pejabat<br />

di Iingkungan Inspektorat Pengawasan Umum Kepolisian Negara<br />

Republik Indonesia maupun dengan fungsi lain serta Instansi<br />

terkait secara vertikal, horizontal dan diagonal;<br />

c. bahwa hubungan dan tata cara kerja Inspektorat Pengawasan<br />

Umum Kepolisian Negara Republik Indonesia, diharapkan dapat<br />

meningkatkan dan memperlancar kinerja masing-masing pejabat<br />

di lingkungan Inspektorat Pengawasan Umum Kepolisian Negara<br />

Republik Indonesia dalam melaksanakan tugas dan tanggung<br />

jawabnya secara profesional dan proporsional dengan hasil yang<br />

optimal;<br />

d. bahwa .....


2<br />

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam<br />

huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan<br />

Inspektur Pengawasan Llmum Kepolisian Negara Republik<br />

Indonesia tentang Hubungan dan Tata Cara Kerja di Lingkungan<br />

Inspektorat Pengawasan Umum Kepolisian Negara Republik<br />

Indonesia;<br />

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara<br />

Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun<br />

2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia<br />

Nomor 4168);<br />

2. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor<br />

21 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja<br />

Satuan Organisasi Pada Tingkat Markas Besar Kepolisian<br />

Negara Republik Indonesia;<br />

3. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Irldonesia Nomor<br />

10 Tahun 2011 tentang Pokok-Pokok Hubungan Tata Cara Kerja<br />

di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia<br />

MEMUTUSKAN:<br />

Menetapkan: PERATURAN INSPEKTUR PENGAWASAN UMUM KEPOLISIAN<br />

NEGARA REPUBLIK INDONESIA TENTANG HUBUNGAN DAN<br />

TATA CARA KERJA 01 L1NGKUNGAN INSPEKTORAT<br />

PENGAWASAN UMLIM KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK<br />

INDONESIA.<br />

BABI<br />

KETENTUAN UMUM<br />

Pasal1<br />

Dalam <strong>peraturan</strong> ini yang dimaksud dengan:<br />

1. Inspektorat Pengawasan Umum Kepolisian Negara Republik Indonesia yang<br />

selanjutnya disingkat Itwasum Polri adalah unsur pengawas dan pembantu<br />

pimpinan bidang <strong>pengawasan</strong> <strong>umum</strong> pada tingkat Markas Besar (Mabes) Polri<br />

yang berada di bawah Kapolri.<br />

2. Hubungan dan Tata Cara Kerja yang selanjutnya disingkat HTCK adalah<br />

mekanisme hubungan kerja antarkomponen darilunsur-unsur pengemban<br />

fungsi di lingkungan organisasi Itwasum Polri dengan unsur-unsur pengemban<br />

fungsi di lingkungan atau lembaga pemerintah non Polri yang dilaksanakan<br />

secara sistematis, transparan, proporsional, koordinatif sesuai dengan<br />

ketentuan yang berlaku guna mencapai tujuan yang diinginkan.<br />

3. Hubungan .....


3<br />

3. Hubungan vertikal adalah hubungan kerja antara pimpinan dengan pejabat,<br />

anggota/staf yang ada di bawahnya secara berjenjang berdasarkan struktur<br />

organisasi.<br />

4. Hubungan horizontal adalah hubungan kerja antarbagian/fungsi dalam rangka<br />

koordinasi dan kerlancaran kerja yang bersifat sejajar atau setingkat.<br />

5. Hubungan diagonal adalah hubungan kerja antarbiro/bagianlfungsi/satuan<br />

kerja di Iingkungan Mabes Polri dan Polda guna mendukung kelancaran<br />

pelaksanaan tugas yang bersifat koordinasi.<br />

6. Hubungan Iintas sektoral adalah hubungan kerja antara Itwasum Polri dengan<br />

lembaga/instansi pengemban fungsi <strong>pengawasan</strong> <strong>umum</strong> guna kelancaran<br />

pelaksanaan tugas yang bersifat koordinasi.<br />

7. Pengawasan adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi,<br />

pemantauan dan kegiatan <strong>pengawasan</strong> lain terhadap penyelenggaan tugas<br />

dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai<br />

bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah<br />

ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam<br />

mewujudkan tata kepemerintahan yang baik.<br />

8. Pengawasan dan Pemeriksaan Rutin yang selanjutnya disingkat Wasrik Rutin,<br />

adalah proses indentifikasi masalah, analisis dan evaluasi yang dilakukan<br />

secara independen, objektif dan profesional berdasarkan standar<br />

pemeriksaan, untuk menilai kebenaran, kecermatan,· kredibilitas dan<br />

keandalan informasi mengenai pengelolaan dan pertanggungjawaban<br />

kasatker/kuasa pengguna anggaran terhadap pelaksanaan program Polri dan<br />

keuangan <strong>negara</strong>.<br />

9. Pengawasan Operasi yang selanjutnya disingkat Wasops adalah <strong>pengawasan</strong><br />

terhadap pelaksanaan operasi <strong>kepolisian</strong> terpusat dan operasi kewilayahan<br />

kendali pusat baik yang dilaksanakan oleh satuan tingkat Mabes Polri maupun<br />

oleh satuan kewilayahan.<br />

10. Pengawasan dan Pemeriksaan Khusus yang selanjutnya disebut Wasriksus<br />

adalah <strong>pengawasan</strong> yang meliputi proses identifikasi masalah, analisis, dan<br />

evaluasi yang dilakukan secara independen, objektif, dan profesional<br />

berdasarkan standar pemeriksaan, untuk menilai kebenaran, kecermatan,<br />

kredibilitas, dan keandalan informasi mengenai adanya permasalahan tertentu<br />

terhadap pelaksanaan program, kegiatan, subkegiatan Polri serta<br />

pertanggungjawaban keuangan <strong>negara</strong> oleh Kasatker atau Kuasa Pengguna<br />

Anggaran, atas perintah pimpinan Polri yang bertujuan untuk mengklarifikasi<br />

dan menindaklanjuti apabila ditemukan penyimpangan.<br />

11. Verifikasi adalah kegiatan Wasrik aparat pengawas internal Polri, dalam hal ini<br />

Itwasum Polri untuk Iingkup jajaran Polri dan Itwasda lingkup jajaran Polda<br />

terhadap adanya kegiatan serah terima jabatan para kasatker dan kasatwil<br />

yang mengemban program, kegiatan, subkegiatan serta anggaran Polri dalam<br />

lingkup tugas jabatannya sebagai pertanggungjawaban yang bersangkutan<br />

sebelum melaksanakan serah terima jabatan.<br />

12. Reviu .....


4<br />

12. Reviu adalah penelaahan ulang bukti-bukti suatu kegiatan untuk memastikan<br />

bahwa kegiatan tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan,<br />

standar, rencana, atau norma yang telah ditetapkan.<br />

13. Uji Nilai adalah proses pemberian penilaian atas tanggapan objek<br />

pemeriksaan (Obrik).<br />

14. Pemantauan adalah proses penilaian kemajuan suatu program atau kegiatan<br />

dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.<br />

Tujuan HTCK Itwasum Polri:<br />

Pasal2<br />

a. sebagai pedoman bagi para pejabat dan personel di lingkungan Itwasum Polri<br />

dalam pelaksanaan tugas di bidang operasional fungsi <strong>pengawasan</strong> <strong>umum</strong>;<br />

b. agar seluruh pejabat dan personel di lingkungan Itwasum Polri dapat<br />

memahami dalam melaksanakan koordinasi kerja, baik antarbagian/fungsi<br />

maupun dengan satuan kerja di lingkungan Mabes Polri dan Polda serta<br />

instansi terkait dalam pelaksanaan tugas sehari-hari; dan<br />

c. terselenggaranya kelancaran hubungan kerja dan koordinasi secara<br />

harmonis, efektif dan efesien guna menunjang keberhasHan pelaksanaan<br />

tugas dan mendapatkan hasil yang optimal.<br />

Prinsip-prinsip <strong>peraturan</strong> ini:<br />

Pasal3<br />

a. profesional, yaitu dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi satuan<br />

organisasi sesuai dengan kemampuan dan kompetensi yang dimiliki;<br />

b. prosedural, yaitu hubungan kerja dan koordinasi dilaksanakan sesuai dengan<br />

mekanisme, tata cara, kaidah-kaidah dan norma-norma yang berlaku dalam<br />

suatu organisasi;<br />

c. akuntabel, yaitu dalam pelaksanaan HTCK dapat dipertanggungjawabkan;<br />

d. transparan, yaitu koordinasi dan HTCK dilaksanakan secara terbuka dengan<br />

memperhatikan etika yang berlaku pada masing-masing organisasi; dan<br />

e. efektif dan efisien, yaitu koordinasi dan HTCK dilakukan secara cepat, tepat<br />

dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan tujuan<br />

yang ditetapkan.<br />

Pasal4<br />

Struktur organisasi Itwasum Polri sebagai berikut:<br />

a. unsur pimpinan, terdiri dari:<br />

1. Irwasum Polri; dan<br />

2. Wairwasum Polri;<br />

b. unsur .....


5<br />

b. unsur pembantu pimpinan dan pelaksana staf, terdiri dari:<br />

1. Karorenmin, yang dibantu oleh:<br />

a) Kabaganev;<br />

b) Kabagdalmutu;<br />

c) Kabagrendafung;<br />

d) Kabagdumas; dan<br />

e) Kaurtu;<br />

2. Kataud; dan<br />

3. Kaurkeu;<br />

c. unsur pelaksana utama, terdiri dari:<br />

1. Irwill, yang dibantu oleh:<br />

a) Irbid;<br />

b) Auditor; dan<br />

c) Kaurtu;<br />

2. Irwilll, yang dibantu oleh:<br />

a) Irbid;<br />

b) Auditor; dan<br />

c) Kaurtu;<br />

3. Irwillll, yang dibantu oleh:<br />

a) Irbid;<br />

b) Auditor; dan<br />

c) Kaurtu;<br />

4. Irwil IV, yang dibantu oleh:<br />

a) Irbid;<br />

b) Auditor, dan<br />

c) Kaurtu;<br />

5. Irwil V, yang dibantu oleh:<br />

a) Irbid;<br />

b) Auditor, dan<br />

c) Kaurtu.<br />

Pasal5<br />

Itwasum Polri bertugas menyelenggarakan <strong>pengawasan</strong> internal, pemeriksaan<br />

<strong>umum</strong>, perbendaharaan, dan akuntabilitas serta pemeriksaan dengan tujuan<br />

tertentu, penelahaan ulang (reviu) laporan keuangan Polri serta memfasilitasi<br />

lembaga <strong>pengawasan</strong> eksternal dalam Iingkungan Polri.<br />

PasaI6 .....


6<br />

Pasal6<br />

Oalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Itwasum<br />

menyelenggarakan fungsi:<br />

a. <strong>pengawasan</strong> dan pemeriksaan <strong>umum</strong> (Wasrik) bagi seluruh jajaran Polri yang<br />

meliputi:<br />

1. pemberian arahan dan bimbingan atas penyelenggaraan fungsi Wasrik<br />

di jajaran Polri serta pelaksanaan <strong>pengawasan</strong> melekat dalam<br />

Iingkungannya;<br />

2. perumusan kebijakan penyelenggaraan <strong>pengawasan</strong> fungsional<br />

di lingkungan Polri;<br />

3. perumusan, pengembangan sistem dan metode termasuk pedoman<br />

pelaksanaan Wasrik;<br />

4. perencanaan kebutuhan personel termasuk pengajuan saran,<br />

pertimbangan penempatan, pembinaan karier dan pembinaan<br />

kemampuan personel pengemban fungsi Wasrik;<br />

5. pengumpulan, pengolahan dan penyajian data informasi hasil Wasrik;<br />

6. pengolahan dan penyajian data informasi tentang hasil pemeriksaan<br />

BPK RI, serta evaluasi kegiatan komunikasi dan kinerja Kepala Satuan<br />

Kerja (Kasatker) di lingkungan Polri; dan<br />

7. penelaahan ulang (reviu) laporan keuangan Polri yang disusun oleh<br />

Puskeu Polri sebelum diserahkan kepada Kementerian Keuangan<br />

(Kemenkeu) dan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK<br />

RI);<br />

b. penganalisisan dan evaluasi hasil pelaksanaan Wasrik serta penyusunan<br />

laporan akuntabilitas jajaran Polri;<br />

c. pengendalian mutu pelaksanaan Wasrik Itwasum Polri;<br />

d. pelaksanaan koordinasi penanganan tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK RI<br />

di lingkungan Polri;<br />

e. pelaksanaan kegiatan Wasrik <strong>umum</strong> baik yang terprogram (rutin) maupun<br />

tidak terprogram (Wasrik khusus, Wasops, Wasrik tujuan tertentu, dan<br />

Verifikasi) terhadap aspek manajerial untuk semua unit organisasi khususnya<br />

proses perencanaan, pelaksanaan dan pencapaian program kerja serta<br />

pengelolaan dan administrasi anggaran dan perbendaharaan yang meliputi:<br />

1. bidang operasional, termasuk pembinaan kesiapsiagaan dan dukungan<br />

operasional serta sistem dan metode di Iingkungan operasional;<br />

2. bidang SOM, termasuk pembinaan personel baik Polri maupun PNS<br />

serta penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan personel;<br />

3. bidang .....


7<br />

3. bidang sarana dan prasarana, termasuk penggunaan materiil, tasilitas<br />

dan jasa serta inventarisasi dan perbendaharaan;<br />

4. bidang anggaran dan keuangan, termasuk pembinaan anggaran serta<br />

pengurusan perbendaharaan dan administrasi keuangan; dan<br />

t. penyusunan laporan hasil Wasrik termasuk saran tindak terhadap semua<br />

penyimpangan pelaksanaan tugas Polri.<br />

BAB \I<br />

HTCK ANTAR PEJABAT ITWASUM POLRI<br />

Bagian Kesatu<br />

Antar Unsur Pimpinan<br />

Pasal7<br />

HTCK Irwasum Polri dengan Wairwasum Polri bersitat vertikal dengan bentuk<br />

hubunqan garis memberi perintah dan memberi laporan, yang dilaksanakan sebagai<br />

berikut:<br />

a. Wairwasum Polri melaksanakan kebijakan, keputusan, perintah .. dan<br />

pendelegasian wewenang tertentu termasuk administrasi anggaran keuangan<br />

yang diberikan oleh Irwasum Polri;<br />

b. Wairwasum Polri mengendalikan pelaksanaan tugas stat sehari-hari dan<br />

mengkoordinasikan seluruh satuan organisasi di lingkungan Itwasum;<br />

c. Wairwasum Polri wajib melaporkan perkembangan pelaksanaan tugas dan<br />

hal-hal yang bersifat khusus dan prinsip;<br />

d. Wairwasum Polri mengajukan saran dan pertimbangan yang berkaitan<br />

dengan tugas pokok dan fungsi kepada Irwasum Polri;<br />

e. Wairwasum Polri menandatangani surat-surat atas nama Irwasum Polri yang<br />

berkaitan dengan tugas dan kewenangannya;<br />

t. Irwasum Polri melakukan <strong>pengawasan</strong> dan memberikan penilaian terhadap<br />

kinerja Wairwasum Polrt, serta meminta pertimbangan terhadap klnerja stat<br />

di lingkungan Irwasum PoIri; dan<br />

g. Wairwasum Polri melaksanakan tugas lain sesuai perintah dan petunjuk<br />

Irwasum Polri.<br />

Bagian .....


8<br />

Bagian Kedua<br />

Antara Unsur Pimpinan dengan Unsur Pelaksana Utama<br />

Pasal8<br />

HTCK antara unsur pimpinan dengan unsur pelaksana utama bersifat vertikal<br />

dengan bentuk hubungan garis memberi perintah dan memberi laporan.<br />

Pasal9<br />

(1) HTCK antara Irwasum Polri dengan Para Irwil dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. lrwasurn Polri memberikan perintah dan petunjuk kepada Irwil sesuai<br />

bidang tugasnya, yaitu penyelenggaraan kegiatan Wasrik <strong>umum</strong> baik<br />

yang terprogram (Wasrik rutin) maupun tidak terprogram (Wasriksus,<br />

Wasops, Wasrik tujuan tertentu dan Verifikasi) terhadap aspek<br />

manajerial untuk semua unit organisasi, meliputi perencanaan,<br />

pelaksanaan, pencapaian program, pengelolaan dan administrasi<br />

anggaran serta perbendaharaan (bidang Operasional, bidang SOM,<br />

bidang Sarpras dan bidang Garku) dalam lingkungan Polri;<br />

b. Irwil selaku pengawas dan pengendali teknis melaksanakan kebijakan,<br />

keputusan, perintah dan pendelegasian yang diberikan oleh Irwasum<br />

Polri dalam pelaksanaan <strong>pengawasan</strong>;<br />

c. Irwil mengajukan saran dan pertimbangan yang berkaitan dengan<br />

tugas pokok dan fungsi kepada Irwasum Polri;<br />

d. Irwil wajib melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Irwasum Polri;<br />

e. Irwasum Polri melakukan <strong>pengawasan</strong> dan memberikan penilaian<br />

terhadap kinerja Irwil, serta meminta pertimbangan terhadap kinerja<br />

staf di lingkungan Inspektorat Wilayah; dan<br />

f. Irwil melaksanakan tugas lain sesuai perintah dan petunjuk Irwasum<br />

Polri.<br />

(2) HTCK antara Wairwasum Polri dengan Para Irwil dilaksanakan sebagai<br />

berikut:<br />

a. pelaksanaan tugas sehari-hari Para Irwil dikendalikan oleh Wairwasum<br />

Polri;<br />

b. Wairwasum Polri selaku koordinator dan pengendali memberikan<br />

petunjuk pelaksanaan tugas yang diemban oIeh para Irwil sesuai<br />

dengan kewenangannya;<br />

c. Para Irwil mengajukan saran dan pertimbangan yang berkaitan dengan<br />

tugas pokok dan fungsi Itwil kepada Wairwasum Polri;<br />

d. Para Irwil melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Wairwasum<br />

Polri; dan<br />

e. Wairwasum .....


9<br />

e. Wairwasum Polri melakukan <strong>pengawasan</strong> dan memberikan penilaian<br />

terhadap kinerja Para Irwil, serta meminta pertimbangan terhadap<br />

kinerja staf di lingkungan Itwil.<br />

Bagian Ketiga<br />

Antara Unsur Pimpinan dengan<br />

Unsur Pembantu Pimpinan dan Pelaksana Staf<br />

Pasal10<br />

HTCK antara unsur pimpinan dengan unsur pembantu pimpinan dan pelaksana staf<br />

bersifat vertikal dengan bentuk hubungan garis memberi perintah dan memberi<br />

laporan.<br />

Pasal 11<br />

(1) HTCK Irwasum Polri dengan Karorenmin dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. Irwasum Polri memberikan perintah dan petunjuk kepada Karorenmin<br />

sesuai bidang tugasnya, meliputi:<br />

1. penyelenggaraan perencanaan program dan kegiatan,<br />

pengelolaan sumber daya (Sumda) serta perumusan dan<br />

pengembangan sistem dan metode;<br />

2. penyelenggaraan pengendalian mutu (Dalmutu) pelaksanaan<br />

Wasrik sesuai dengan ketentuan untuk mengurangi risiko yang<br />

telah diidentifikasi selama proses penilaian risiko;<br />

3. penyelenggaraan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data<br />

serta analisa dan evaluasi (Anev) hasil Wasrik; dan<br />

4. penyelenggaraan penatausahaan dan monitoring penanganan<br />

pengaduan tertulis dari masyarakat dan instansi terkait.<br />

b. Karorenmin mengajukan saran dan pertimbangan yang berkaitan<br />

dengan tugas pokok dan fungsi kepada Irwasum Polri;<br />

c. Karorenmin wajib melaporkan hasH pelaksanaan tugas kepada Irwasum<br />

Polri;<br />

d. Irwasum Polri melakukan <strong>pengawasan</strong> dan memberikan penilaian<br />

terhadap kinerja Karorenmin, serta meminta pertimbangan terhadap<br />

kinerja staf di Iingkungan Rorenmin; dan<br />

e. Karorenmin melaksanakan tugas lain sesuai perintah dan petunjuk<br />

lrwasurn Polri.<br />

(2) HTCK .....


10<br />

(2) HTCK Irwasum Polri dengan Kaurkeu dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. Irwasum Polri memberikan petunjuk pelaksanaan tugas yang diemban<br />

oleh Kaurkeu yaitu pelayanan dan pengelolaan keuangan Itwasum<br />

Polri;<br />

b. Kaurkeu mengajukan saran dan pertimbangan yang berkaitan dengan<br />

tugas pokok dan fungsi Urkeu kepada Irwasum Polri;<br />

c. Kaurkeu wajib melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Irwasum<br />

Polri;<br />

d. Irwasum Polri melakukan <strong>pengawasan</strong> dan memberikan penilaian<br />

terhadap kinerja Kaurkeu, serta meminta pertimbangan terhadap<br />

kinerja staf di lingkungan Urkeu; dan<br />

e. Kaurkeu melaksanakan tugas lain sesuai perintah dan petunjuk<br />

Irwasum Polri.<br />

(3) HTCK Irwasum Polri dengan Kataud dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. Irwasum Polri memberikan petunjuk pelaksanaan tugas yang diemban<br />

oleh Kataud sesuai dengan bidang tugasnya, meliputi:<br />

1. penyelenggaraan pelayanan administrasi/korespondensi,<br />

dokumentasi dan kepustakaan termasuk pemeliharaan serta<br />

ketatalaksanaan perkantoran dan kearsipan;<br />

2. penyelenggaraan pengaturan dan penyiapan dalam pelaksanaan<br />

upacara, rapat, pertemuan dan kegiatan Itwasum lainnya;<br />

3. penyelenggaraan pemeliharaan, perawatan, kebersihan dan<br />

keindahan serta keamanan fasilitas dan ruang kerja; dan<br />

4. penyelenggaraan penyusunan kebutuhan, penyiapan dan<br />

pendistribusian Alat Tulis Kantor (ATK) Itwasum Polri;<br />

b. Kataud mengajukan saran dan pertimbangan yang berkaitan dengan<br />

tugas pokok dan fungsi penatausahaan dan urusan dalam kepada<br />

Irwasum Polri;<br />

c. Kataud wajib melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Irwasum<br />

Polri;<br />

d. Irwasum Polri melakukan <strong>pengawasan</strong> dan memberikan penilaian<br />

terhadap kinerja Kataud, serta meminta pertimbangan terhadap kinerja<br />

staf di lingkungan Taud; dan<br />

e. Kataud melaksanakan tugas lain sesuai perintah dan petunjuk Irwasum<br />

Polri.<br />

PasaI12 .....


11<br />

Pasal12<br />

(1) HTCK Wairwasum Polri dengan Karorenmin dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. Wairwasum Polri memberikan petunjuk pelaksanaan tugas yang<br />

diemban oleh Karorenmin sesuai dengan kewenangannya;<br />

b. Karorenmin mengajukan saran dan pertimbangan yang berkaitan<br />

dengan tugas pokok dan fungsi Rorenmin kepada Wairwasum Polri;<br />

c. Karorenrnin wajib melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada<br />

Wairwasum Polri; dan<br />

d. Wairwasum Polri melakukan <strong>pengawasan</strong> dan memberikan penilaian<br />

terhadap kinerja Karorenmin, serta meminta pertimbangan terhadap<br />

kinerja staf di lingkungan Rorenmin.<br />

(2) HTCK Wairwasum Polri dengan Kaurkeu dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. Wairwasum Polri memberikan petunjuk pelaksanaan tugas yang<br />

diemban oleh Kaurkeu sesuai dengan kewenangannya;<br />

b. Kaurkeu mengajukan saran dan pertimbangan yang berkaitan dengan<br />

tugas pokok dan fungsi Urkeu kepada Wairwasum Polri;<br />

c. Kaurkeu wajib melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Wairwasum<br />

Polri; dan<br />

d. Wairwasum Polri melakukan <strong>pengawasan</strong> dan memberikan penilaian<br />

terhadap kinerja kaurkeu, serta meminta pertimbangan terhadap kinerja<br />

staf di lingkungan Urkeu.<br />

(3) HTCK Wairwasum Polri dengan Kataud dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. Wairwasum Polri memberikan petunjuk pelaksanaan tugas yang<br />

diemban oleh Kataud sesuai dengan kewenangannya;<br />

b. Kataud mengajukan saran dan pertimbangan yang berkaitan dengan<br />

tugas pokok dan fungsi penatusahaan dan urusan dalam kepada<br />

Wairwasum Polri;<br />

c. Kataud wajib melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Wairwasum<br />

Polri; dan<br />

d. Wairwasum Polri melakukan <strong>pengawasan</strong> dan memberikan penilaian<br />

terhadap kinerja Kataud, serta meminta pertimbangan terhadap kinerja<br />

staf di lingkungan Taud.<br />

Bagian .....


12<br />

Bagian Keempat<br />

Antara Unsur Pelaksana Utama dengan<br />

Unsur Pembantu Pimpinan dan Pelaksana Stat<br />

Pasal 13<br />

HTCK antara unsur pelaksana utama dengan unsur pembantu pimpinan dan<br />

pelaksana staf bersifat horizontal dengan bentuk hubungan bersifat koordinasi.<br />

Pasal14<br />

(1) HTCK Para Irwil dengan Karorenmin dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. para Irwil mengajukan rencana kebutuhan anggaran penugasan<br />

<strong>pengawasan</strong> untuk diteliti dan diteruskan kepada Kaurkeu;<br />

b. koordinasi dengan Karorenmin dalam rangka menyelenggarakan tugastugas<br />

Wasrik dalam lingkungan Polri;<br />

c. Karorenmin memberikan pelayanan dan dukungan sesuai bidang<br />

tugasnya dalam rangka pelaksanaan tugas Wasrik;<br />

d. para Irwil menyampaikan laporan hasil penugasan <strong>pengawasan</strong> selain<br />

kepada Irwasum Polri yaitu kepada Karorenmin terkait untuk<br />

pertanggungjawaban keuangan, analisa dan evaluasi serat<br />

pengendalian mutu hasil <strong>pengawasan</strong>; dan<br />

e. Karorenmin mendistribusikan/menyampaikan<br />

Itwasum Polri.<br />

produk-produk<br />

Polril<br />

(2) HTCK Para Irwil dengan Kaurkeu dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. melaksanakan koordinasi dalam melakukan pembayaran terhadap<br />

setiap kegiatan fungsi <strong>pengawasan</strong> dan tugas lain atas perintah<br />

Irwasum Polri;<br />

b. para Irwil menyerahkan pertanggungjawaban terhadap penggunaan<br />

anggaran yang diterima terkait dengan penugasan; dan<br />

c. Kaurkeu melaksanakan koordinasi pelaksanaan pembayaran untuk<br />

kepentingan dinas dalam rangka mendukung tugas-tugas lain sesuai<br />

bidang tugasnya.<br />

(3) HTCK Para Irwil dengan Kataud dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. berkoordinasi dalam rangka penyelenggaraan administrasi dan<br />

ketatausahaan di lingkungan Itwil;<br />

b. berkoordinasi dalam rangka penyusunan rencana, pengadaan dan<br />

pendistribusian ATK di lingkungan Itwil;<br />

c. berkoordinasi .....


13<br />

c. berkoordinasi dalam rangka penyusunan rencana<br />

pemeliharaan tasilitas/kebersihan kantor di Iingkungan Itwil;<br />

kebutuhan<br />

d. berkoordinasi dalam<br />

di lingkungan Itwil; dan<br />

rangka penyelenggaraan tata tertib/disiplin<br />

e. berkoordinasi dalam rangka penyelenggaraan<br />

kegiatan protokoler lainnya di lingkungan ltwil,<br />

rapat, upacara dan<br />

Bagian Kelima<br />

Antar Unsur Pelaksana Utama<br />

Pasal15<br />

HTCK antarpara Irwil bersitat horizontal dengan bentuk hubungan bersitat koordinasi<br />

dalam rangka penyelenggaraan tugas <strong>pengawasan</strong> di Iingkungan Polri.<br />

Pasal16<br />

(1) HTCK antara Para Irwil dengan Para Inspektur Bidang (Irbid) dan Auditor<br />

bersitat vertikal dengan bentuk hubungan garis memberi perintah dan<br />

memberi laporan.<br />

(2) HTCK antara Para Irwil dengan Para Inspektur Bidang (Irbid) dan Auditor<br />

dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. Irwil selaku pengawas dan pengendali teknis memberikan arahan dan<br />

bimbingan atas penyelenggaraan Wasrik;<br />

b. Irbid dan Auditor menyusun rencana <strong>pengawasan</strong>/kegiatan sesuai<br />

arahan dan kebijakan Irwil;<br />

c. Irwil melakukan reviu (penelaahan ulang) terhadap hasil Wasrik yang<br />

dilaksanakan para Irbid dan Auditor;<br />

d. Irbid dan Auditor mengajukan saran dan pertimbangan yang berkaitan<br />

dengan tugas pokok dan tungsi Wasrik kepada Irwil;<br />

e. Irwil melakukan <strong>pengawasan</strong> dan memberikan penilaian terhadap<br />

kinerja para Irbid dan Auditor, serta meminta pertimbangan terhadap<br />

kinerja stat di Iingkungan Itwil;<br />

t. para Irbid dan Auditor melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan<br />

perkembangannya kepada Irwil; dan<br />

g. para Irbid dan Auditor melaksanakan tugas lain sesuai perintah dan<br />

petunjuk Irwi!.<br />

PasaI17 .....


14<br />

Pasal17<br />

(1) HTCK antara Para Irwil dengan Kaurtu bersifat vertikal dengan bentuk<br />

hubunqan garis memberi perintah dan memberi laporan.<br />

(2) HTCK antara Para Irwil dengan Kaurtu dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. Irwil memberikan petuniuk pelaksanaan tugas yang diemban oleh<br />

Kaurtu sesuai dengan bidang tugasnya, meliputi:<br />

1. penyelenggaraan pelayanan administrasi/korespondensi,<br />

dokumentasi dan kepustakaan termasuk pemeliharaan serta<br />

ketatalaksanaan perkantoran dan kearsipan;<br />

2. penyelenggaraan pengaturan dan penyiapan dalam pelaksanaan<br />

rapat, pertemuan dan kegiatan Itwillainnya;<br />

3. penyelenggaraan pemeliharaan, perawatan, kebersihan dan<br />

keindahan serta keamanan fasilitas dan ruang kerja; dan<br />

4. penyelenggaraan penyusunan kebutuhan, penyiapan dan<br />

pendistribusian ATK di Iingkungan Itwil.<br />

b. Kaurtu mengajukan saran dan pertimbangan yang berkaitan dengan<br />

tugas pokok dan fungsi penatausahaan dan urusan dalam kepada Irwil;<br />

c. Kaurtu wajib melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Irwil;<br />

d. Irwil melakukan <strong>pengawasan</strong> dan memberikan penilaian terhadap<br />

kinerja Kaurtu; dan<br />

e. Kaurtu melaksanakan tugas lain sesuai perintah dan petunjuk Irwil.<br />

Bagian Keenam<br />

Antar Unsur Pembantu Pimpinan dan Pelaksana Staf<br />

Pasal18<br />

(1) HTCK antara Karorenmin dengan Para Kabag bersifat vertikal dengan bentuk<br />

hubungan garis memberi perintah dan memberi laporan.<br />

(2) HTCK antara Karorenmin dengan Para Kabag dilaksanakan dengan<br />

memberikan perintah dan petunjuk kepada para Kabag sesuai bidang tugas,<br />

wewenang dan tanggung jawabnya, sebagai berikut:<br />

a. dengan Kabagrendafung, meliputi:<br />

1. penyusunan dan perumusan rencana kerja, program, anggaran<br />

dan pelaporan akuntabilitas dalam lingkungan Itwasum Polri;<br />

2. pengelolaan administrasi personel dalam lingkungan Itwasum<br />

Polri;<br />

3. pengelolaan .....


15<br />

3. pengelolaan administrasi materiil, fasilitas dan jasa dalam<br />

lingkungan Itwasum Polri; dan<br />

4. penyusunan dan perumusan sistem dan rnetode di lingkungan<br />

Polri.<br />

b. dengan Kabaganev, meliputi:<br />

1. penganalisaan dan pengevaluasian hasil Wasrik Itwasum Polri;<br />

dan<br />

2. penganalisaan dan pengevaluasian hasil pemeriksaan BPK RI.<br />

c. dengan Kabagdalmutu, meliputi:<br />

1. reviu pelaksanaan Wasrik Polri; dan<br />

2. pengkoordinasian Wasrik dengan BPK RI dalam lingkungan<br />

Polri.<br />

d. dengan Kabagdumas, meliputi:<br />

1. penatausahaan (penerimaan, pencatatan, penelaahan,<br />

penyaluran dan pengarsipan) pengaduan tertulis dari<br />

masyarakat dan instansi terkait;<br />

2. koordinasi dengan fungsi dan instansi terkait tentang<br />

penanganan pengaduan tertulis; dan<br />

3. <strong>pengawasan</strong> dan monitor tindak lanjut penanganan pengaduan<br />

tertulis dari masyarakat dan instansi terkait.<br />

Pasal 19<br />

(1) HTCK antara Karorenmin dengan Kaurkeu bersifat diagonal dengan bentuk<br />

hubungan bersifat koordinasi.<br />

(2) HTCK antara Karorenmin dengan Kaurkeu dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. Kaurkeu menerima pengajuan rencana kebutuhan anggaran<br />

penugasan <strong>pengawasan</strong> dari Karorenmin untuk diteliti dan<br />

ditindaklanjuti; dan<br />

b. berkoordinasi dalam rangka dukungan anggaran penyelenggaraan<br />

kegiatan di lingkungan Rorenmin.<br />

Pasal20<br />

(1) HTCK antara Karorenmin dengan Kataud bersifat diagonal dengan bentuk<br />

hubungan bersifat koordinasi.<br />

(2) HTCK .....


16<br />

.. (2) HTCK Karorenmin dengan Kataud dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. berkoordinasi dalam rangka penyelenggaraan administrasi dan<br />

ketatausahaan di Iingkungan Rorenmin;<br />

b. berkoordinasi dalam rangka penyusunan rencana, pengadaan dan<br />

pendistribusian alat tulis kantor di lingkungan Rorenmin;<br />

c. ) berkoordinasi dalam rangka penyusunan rencana kebutuhan<br />

pemeliharaan fasilitaslkebersihan kantor di lingkungan Rorenmin;<br />

d. berkoordinasi dalam rangka penyelenggaraan tata tertib/disiplin<br />

di Iingkungan Itwasurn Polri; dan<br />

e. berkoordinasi dalam rangka penyelenggaraan rapat, upacara dan<br />

kegiatan protokoler lainnya di lingkungan Itwasum Polri.<br />

Pasal21<br />

(1) HTCK antara Karorenmin dengan Kaurmin bersifat vertikal dengan bentuk<br />

hubungan garis memberi perintah dan memberi laporan.<br />

(2) HTCK antara Karorenmin dengan Kaurmin dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. Kaurmin pada Rorenmin merupakan unsur pembantu Karorenmin dan<br />

pelaksana staf serta bertanggung jawab kepada Karorenmin;<br />

b. Karorenmin memberikan petunjuk pelaksanaan tugas yang diemban<br />

oleh Kaurmin pada Rorenmin sesuai dengan bidang tugasnya, meliputi:<br />

1. penyelenggaraan pelayanan administrasi/korespondensi,<br />

dokumentasi dan kepustakaan termasuk pemeliharaan serta<br />

ketatalaksanaan perkantoran dan kearsipan;<br />

2. penyelenggaraan pengaturan dan penyiapan dalam pelaksanaan<br />

rapat, pertemuan dan kegiatan Rorenmin lainnya;<br />

3. penyelenggaraan pemeliharaan, perawatan, kebersihan dan<br />

keindahan serta keamanan fasilitas dan ruang kerja; dan<br />

4. penyelenggaraan penyusunan kebutuhan, penyiapan dan<br />

pendistribusian AJat Tulis Kantor (ATK) di Iingkungan Rorenmin;<br />

c. Kaurmin pada Rorenmin mengajukan saran dan pertimbangan yang<br />

berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi penatausahaan dan urusan<br />

dalam kepada Karorenmin;<br />

d. Kaurmin pada Rorenmin wajib melaporkan hasil pelaksanaan tugas<br />

kepada Karorenmin;<br />

e. Karorenmin melakukan <strong>pengawasan</strong> dan memberikan penilaian<br />

terhadap kinerja Kaurmin pada Rorenmin; dan<br />

f. Kaurmin pada Rorenmin melaksanakan tugas lain sesuai perintah dan<br />

petunjuk Karorenmin.<br />

PasaI22 .....


17<br />

Pasal22<br />

HTCK antarkabag dalam unsur pembantu pimpinan dan pelaksana stat bersitat<br />

horizontal dengan bentuk hubungan bersitat koordinasi dalam rangka<br />

penyelenggaraan tugas pada Rorenmin.<br />

Pasal23<br />

(1) HTCK antara para Kabag dengan para Kasubbag dalam unsur pembantu<br />

pimpinan dan pelaksana stat bersifat vertikal dengan bentuk hubungan garis<br />

memberi perintah dan menerima laporan.<br />

(2) HTCK antara para Kabag dengan para Kasubbag dilaksanakan sebagai<br />

berikut:<br />

a. para Kabag memberikan arahan atau petunjuk atas pelaksanaan tugas<br />

masing-masing Kasubbag yang berada di bawah tanggung jawabnya;<br />

dan<br />

b. para Kasubbag melaporkan pelaksanaan tugas dan mengajukan saran<br />

sesuai bidang tugasnya masing-masing kepada Kabag.<br />

Pasal24<br />

(1) HTCK antara para Kabag dengan para Kaurmin dalam unsur pembantu<br />

pimpinan dan pelaksana staf bersifat vertikal dengan bentuk hubungan garis<br />

memberi perintah dan menerima laporan.<br />

(2) HTCK antara para Kabag dengan para Kaurmin dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. Para Kabag memberikan petunjuk pelaksanaan tugas yang diemban<br />

oleh Kaurmin pada Bag sesuai dengan bidang tugasnya, meliputi:<br />

1. penyelenggaraan pelayanan administrasilkorespondensi,<br />

dokumentasi dan kepustakaan termasuk pemeliharaan serta<br />

ketatalaksanaan perkantoran dan kearsipan;<br />

2. penyelenggaraan pengaturan dan penyiapan dalam pelaksanaan<br />

rapat, pertemuan dan kegiatan Rorenmin lainnya:<br />

3. penyelenggaraan pemeliharaan, perawatan, kebersihan dan<br />

keindahan serta keamanan fasilitas dan ruang kerja; dan<br />

4. penyelenggaraan penyusunan kebutuhan, penyiapan dan<br />

pendistribusian Alat Tulis Kantor (ATK) di Iingkungan Bag.<br />

b. Kaurmin pada Bag mengajukan saran dan pertimbangan yang<br />

berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi penatausahaan dan urusan<br />

dalam kepada para Kabag;<br />

c. Kaurmin pada Bag wajib melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada<br />

para Kabag;<br />

d. Para .....


18<br />

d. Para Kabag melakukan <strong>pengawasan</strong> dan memberikan penilaian<br />

terhadap kinerja Kaurmin pada Bag; dan<br />

e. Kaurmin pada Bag melaksanakan tugas lain sesuai perintah dan<br />

petunjuk para Kabag.<br />

BAB III<br />

HTCK ANTARA ITWASUM POLRI<br />

OENGAN SATUAN KERJA 01 L1NGKUNGAN MABES POLRI<br />

Bagian Kesatu<br />

Hubungan Vertikal<br />

Pasal25<br />

HTCK antara Itwasum Polri dengan Satuan Kerja di Iingkungan Mabes Polri yang<br />

bersifat hubungan vertikal dilaksanakan dalam bentuk <strong>pengawasan</strong> untuk<br />

memberikan jaminan kualitas (quality assurance) dan memberikan konsultasi<br />

(consulting) atas penyelenggaran manajemen aspek perencanaan,<br />

pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian di bidang operasional (Ops),<br />

Sumber Daya Manusia (SOM), Sarana Prasarana (Sarpras) dan. Anggaran<br />

Keuangan (Garku), meliputi kegiatan:<br />

a. Wasrik Umum, yaitu:<br />

b. reviu;<br />

1. Wasrik terprogram (Wasrik rutin); dan<br />

2. Wasrik tidak terprogram yaitu:<br />

a) Wasrik khusus;<br />

b) verifikasi pergantian Kepala Satuan Kerja (Kasatker); dan<br />

c) Wasrik tujuan tertentu (seperti Wasrik Inventarisasi Kekayaan<br />

Milik Negara (IKMN) atau Wasrik PNBP).<br />

c. memberikan tanggapan hasil temuan untuk diuji nilai guna diberikan status<br />

Selesai (S) atau Belum Selesai (BS) atau Belum Ditindaklanjuti (BO);<br />

d. pemantauan atas hasil uji nilai temuan Itwasum Polri berstatus BS dan BD<br />

untuk penyelesaiannya atau memberikan status S;<br />

e. melakukan evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) untuk<br />

mengetahui kinerja Satker; dan<br />

f. mendorong penyelesaian atas temuan BPK RI berstatus Belum Sesuai (BS)<br />

dan Belum Ditindaklanjuti (BO).<br />

PasaI26 .....


19<br />

Pasal26<br />

Selain melalui kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25, HTCK antara<br />

Itwasum Polri dengan Satuan Kerja di Iingkungan Mabes Polri dilaksanakan sebagai<br />

berikut:<br />

a. dengan Bareskrim Polri:<br />

1. melaksanakan pre audit atas penyelenggaraan pengadaan barang dan<br />

jasa sesuai perintah Kapolri dan/atau Wakapolri;<br />

2. melaksanakan <strong>pengawasan</strong> terhadap kasus-kasus yang berklasifikasi<br />

beratlbesar atas perintah pimpinan; dan<br />

3. mendorong tindak lanjut penyelesaian penanganan pengaduan<br />

masyarakat di Iingkungan Bareskrim Polri;<br />

b. dengan Baintelkam Polri, melaksanakan pre audit atas penyelenggaraan<br />

pengadaan barang dan jasa sesuai perintah Kapolri dan/atau Wakapolri;<br />

c. dengan Baharkam Polri, melaksanakan pre audit atas penyelenggaraan<br />

pengadaan barang dan jasa sesuai perintah Kapolri dan/atau Wakapolri;<br />

d. dengan Sops Polri, melaksanakan pre audit atas penyelenggaraan<br />

pengadaan barang dan jasa sesuai perintah Kapolri dan/atau Wakapolri;<br />

e. dengan Srena Polri, melaksanakan pre audit atas penyelenggaraan<br />

pengadaan barang dan jasa sesuai perintah Kapolri dan/atau Wakapolri;<br />

f. dengan SSOM Polri:<br />

1. meJaksanakan pre audit atas penyelenggaraan pengadaan barang dan<br />

jasa sesuai perintah Kapolri dan/atau Wakapolri;<br />

2. melakukan <strong>pengawasan</strong> proses recruitment anggota Polri dan Pegawai<br />

Negeri Sipil (PNS) Polri serta seleksi pendidikan pengembangan<br />

(Dikbang) Perwira (Pa) Polri; dan<br />

3. memberikan rekomendasi dalam rangka Pembinaan Karier (Binkar)<br />

personel khususnya Perwira Tinggi (Pati) dan Perwira menengah<br />

(Pamen);<br />

g. dengan Ssarpras Polri, melaksanakan pre audit atas penyelenggaraan<br />

pengadaan barang dan jasa sesuai perintah Kapolri dan/atau Wakapolri;<br />

h. dengan Divpropam Polri:<br />

1. melaksanakan pre audit atas penyelenggaraan pengadaan barang dan<br />

jasa sesuai perintah Kapolri dan/atau Wakapolri; dan<br />

2. mendorong tindak lanjut penyelesaian penanganan pengaduan<br />

masyarakat di lingkungan Oivpropam Polri;<br />

i. dengan .....


20<br />

i. dengan Oivkum Polri, melaksanakan pre audit atas penyelenggaraan<br />

pengadaan barang dan jasa sesuai perintah Kapolri dan/atau Wakapolri;<br />

j. dengan Oivhumas Polri, melaksanakan pre audit atas penyelenggaraan<br />

pengadaan barang dan jasa sesuai perintah Kapolri dan/atau Wakapolri;<br />

k. dengan Oivhubinter Polri, melaksanakan pre audit atas penyelenggaraan<br />

pengadaan barang dan jasa sesuai perintah Kapolri dan/atau Wakapolri;<br />

I. dengan Oiv TI Polri, meJaksanakan pre audit atas penyelenggaraan<br />

pengadaan barang dan jasa sesuai perintah Kapolri dan/atau Wakapolri;<br />

m. dengan Sahli Kapolri, melaksanakan pre audit atas penyelenggaraan<br />

pengadaan barang dan jasa sesuai perintah Kapolri dan/atau Wakapolri;<br />

n. dengan Korlantas Polri, melaksanakan pre audit atas penyelenggaraan<br />

pengadaan barang dan jasa sesuai perintah Kapolri dan/atau Wakapolri;<br />

o. dengan Korbrimob Polri, melaksanakan pre audit atas penyelenggaraan<br />

pengadaan barang dan jasa sesuai perintah Kapolri dan/atau Wakapolri;<br />

p. dengan Oensus 88 AT Polri, melaksanakan pre audit atas penyelenggaraan<br />

pengadaan barang dan jasa sesuai perintah Kapolri dan/atau Wakapolri;<br />

q. dengan Puslitbang Polri, melaksanakan pre audit atas penyelenggaraan<br />

pengadaan barang dan jasa sesuai perintah Kapolri dan/atau Wakapolri;<br />

r. dengan Puskeu Polri, melaksanakan pre audit atas penyelenggaraan<br />

pengadaan barang dan jasa sesuai perintah Kapolri dan/atau Wakapolri;<br />

s. dengan Pusdokkes Polri, melaksanakan pre audit atas penyelenggaraan<br />

pengadaan barang dan jasa sesuai perintah Kapolri dan/atau Wakapolri;<br />

t. dengan Pusjarah Polri, melaksanakan pre audit atas penyelenggaraan<br />

pengadaan barang dan jasa sesuai perintah Kapolri dan/atau Wakapolri;<br />

u. dengan Lemdikpol, melaksanakan pre audit atas penyelenggaraan<br />

pengadaan barang dan jasa sesuai perintah Kapolri dan/atau Wakapolri;<br />

v. dengan Setum Polri, melaksanakan pre audit atas penyelenggaraan<br />

pengadaan barang dan jasa sesuai perintah Kapolri dan/atau Wakapolri;<br />

w. dengan Yanma Palri, melaksanakan pre audit atas penyelenggaraan<br />

pengadaan barang dan jasa sesuai perintah Kapolri dan/atau Wakapolri; dan<br />

x. dengan Spripim Palri, melaksanakan pre audit atas penyelenggaraan<br />

pengadaan barang dan jasa sesuai perintah Kapolri dan/atau Wakapolri.<br />

Bagian .....


21<br />

Bagian Kedua<br />

Hubungan Horizontal<br />

Pasal27<br />

(1) HTCK antara Itwasum Polri dengan Bareskrim Polri yang bersifat horizontal<br />

dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. koordinasi rencana pelaksanaan kegiatan <strong>pengawasan</strong> baik oleh<br />

ltwasurn Polri maupun BPK RI;<br />

b. memberikan hasil temuan <strong>pengawasan</strong> untuk segera ditanggapi guna<br />

diuji nilai;<br />

c. memberikan konsultasi (consulting), yaitu solusi atas berbagai<br />

permasalahan dalarn mencapai tujuan melalui sosialisasi, bimbingan,<br />

pendarnpingan, pemberian saran atau petunjuk (advice) atau konsultan,<br />

melakukan pelatihan (training), dan survei;<br />

d. menghadiri gelar perkara terhadap kasus-kasus yang menjadi atensi<br />

Pimpinan untuk memberikan saran dan pendapat;<br />

e. koordinasi pertukaran informasi, data dan Piranti Lunak (Pilun) guna<br />

kelancaran pelaksanaan Tupoksi; dan<br />

f. . menginformasikan dan mengundang dalam rangka menindaklanjuti<br />

hasil temuan BPK RI yang berstatus BS dan 80 untuk tindak lanjut<br />

penyelesaiannya.<br />

(2) HTCK antara Itwasum Polri dengan Baintelkam Polri yang bersifat horizontal<br />

dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. koordinasi rencana pelaksanaan kegiatan <strong>pengawasan</strong> baik oleh<br />

Itwasum Polri maupun BPK RI;<br />

b. memberikan hasil temuan <strong>pengawasan</strong> untuk segera ditanggapi guna<br />

diuji nilai;<br />

c. memberikan konsultasi (consulting), yaitu solusi atas berbagai<br />

permasalahan dalam mencapai tujuan melalui sosialisasl, bimbingan,<br />

pendampingan, pemberian saran atau petunjuk (advice) atau konsultan,<br />

melakukan pelatihan (training), dan survei;<br />

d. mendapatkan data aktual untuk memetakan analisa risiko wilayah yang<br />

akan ditetapkan untuk menjadi objek <strong>pengawasan</strong>;<br />

e. koordinasi pertukaran informasi, data dan Pilun guna kelancaran<br />

pelaksanaan Tupoksi; dan<br />

f. menginformasikan dan mengundang dalam rangka menindaklanjuti<br />

hasll temuan BPK RJ yang berstatus BS dan 80 untuk tindak lanjut<br />

penyelesaiannya.<br />

(3) HTCK .....


22<br />

(3) HTCK antara Itwasum Polri dengan Baharkam Polri yang bersifat horizontal<br />

dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. koordinasi rencana pelaksanaan kegiatan <strong>pengawasan</strong> baik oleh<br />

Itwasum Polri maupun BPK RI;<br />

b. memberikan hasil temuan <strong>pengawasan</strong> untuk segera ditanggapi guna<br />

diuji nilai;<br />

c. memberikan konsultasi (consulting), yaitu solusl atas berbagai<br />

permasalahan dalam mencapai tujuan melalui sosialisasi, bimbingan,<br />

pendampingan, pemberian saran atau petunjuk (advice) atau konsultan,<br />

melakukan pelatihan (training), dan survei;<br />

d. koordinasi pertukaran informasi, data dan Pilun guna kelancaran<br />

pelaksanaan Tupoksi; dan<br />

e. menginformasikan dan mengundang dalam rangka menindaklanjuti<br />

hasil temuan BPK RI yang berstatus BS dan BO untuk tindak lanjut<br />

penyelesaiannya.<br />

(4) HTCK antara Itwasum Polri dengan Lemdikpol yang bersifat horizontal<br />

dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. koordinasi rencana pelaksanaan kegiatan penqawasan baik oleh<br />

Itwasum Polri maupun BPK RI;<br />

b. memberikan hasil temuan <strong>pengawasan</strong> untuk segera ditanggapi guna<br />

diuji nilai;<br />

c. memberikan konsultasi (consulting), yaitu solusi atas berbagai<br />

permasalahan dalam mencapai tujuan melalui sosialisasi, bimbingan,<br />

pendampingan, pemberian saran atau petunjuk (advice) atau konsultan,<br />

melakukan pelatihan (training), dan survei;<br />

d. koordinasi dalam rangka penyelenggaraan pendidikan dan latihan<br />

(Oiklat) di lingkungan Inspektorat Pengawasan Polri;<br />

e. koordinasi pertukaran informasi, data dan Pilun guna kelancaran<br />

pelaksanaan Tupoksi; dan<br />

f. menginformasikan dan mengundang dalam rangka menindaklanjuti<br />

hasil temuan BPK RI yang berstatus BS dan BO untuk tindak lanjut<br />

penyelesaiannya.<br />

Pasal28<br />

(1) HTCK antara Itwasum Polri dengan Sops Polri yang bersifat horizontal<br />

dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. koordinasi rencana pelaksanaan kegiatan <strong>pengawasan</strong> baik oleh<br />

Itwasum Polri maupun BPK RI;<br />

b. memberikan .....


23<br />

b. memberikan hasil temuan <strong>pengawasan</strong> untuk segera ditanggapi guna<br />

diuji nilai;<br />

c. memberikan konsultasi (consulting), yaitu solusi atas berbagai<br />

permasalahan dalam mencapai tujuan melalui sosialisasi, bimbingan,<br />

pendampingan, pemberian saran atau petunjuk (advice) atau konsultan,<br />

melakukan pelatihan (training), dan survei;<br />

d. koordinasi pertukaran informasi, data dan Pilun guna kelancaran<br />

pelaksanaan Tupoksi;<br />

e. menginformasikan dan mengundang dalam rangka menindaklanjuti<br />

hasil temuan BPK RI yang berstatus BS dan BD untuk tindak lanjut<br />

penyelesaiannya; dan<br />

f. koordinasi dalam rangka pelaksanaan <strong>pengawasan</strong> operasi Kepolisian<br />

yang diselenggarakan baik terpusat maupun kewilayahan.<br />

(2) HTCK antara Itwasum Polri dengan Srena Polri yang bersifat horizontal<br />

dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. koordinasi rencana pelaksanaan kegiatan <strong>pengawasan</strong> baik oleh<br />

Itwasum Polri maupun BPK RI;<br />

b. memberikan hasil temuan <strong>pengawasan</strong> untuk segera ditanggapi guna<br />

diuji nilai;<br />

c. memberikan konsultasi (consulting), yaitu solusi atas berbagai<br />

permasalahan dalam mencapai tujuan melalui sosialisasi, bimbingan,<br />

pendampingan, pemberian saran atau petunjuk (advice) atau konsultan,<br />

melakukan pelatihan (training), dan survei;<br />

d. penyusunan Renstra, Renja dan LAKIP Itwasum Polri;<br />

e. penyusunan dan pengajuan rencana Daftar Isian Pagu<br />

Anggaran/Rencana Kerja dan Anggaran-Kementerian Lembaga (Ren<br />

DIPAIRKA-KL) Itwasum Polri serta menerima DIPA Itwasum Polri<br />

maupun Revisi DIPAIRKA-KL Itwasum Polri;<br />

f. mendapatkan DIPAIRKA-KL Satker Mabes Polri dan Kewilayahan pada<br />

Tahun Anggaran Berjalan (TAB) sebagai bahan persiapan<br />

<strong>pengawasan</strong>;<br />

g. koordinasi pertukaran informasi, data dan Pilun guna kelancaran<br />

pelaksanaan Tupoksi; dan<br />

h. menginformasikan dan mengundang dalam rangka menindaklanjuti<br />

hasil temuan BPK RI yang berstatus BS dan BD untuk tindak lanjut<br />

penyelesaiannya.<br />

(3) HTCK .....


24<br />

(3) HTCK antara Itwasurn Polri dengan SSDM Polri yang bersifat horizontal<br />

dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. koordinasi rencana pelaksanaan kegiatan <strong>pengawasan</strong> baik oleh<br />

Itwasurn Polri rnaupun BPK RI;<br />

b. rnernberikan hasil ternuan <strong>pengawasan</strong> untuk segera ditanggapi guna<br />

diuji nilai;<br />

c. rnernberikan konsultasi (consulting), yaitu solusi atas berbagai<br />

permasalahan dalarn mencapai tuiuan rnelalui sosialisasi, birnbingan,<br />

pendampingan, pemberian saran atau petunjuk (advice) atau konsultan,<br />

melakukan pelatihan (training), dan survei;<br />

d. pengurusan hak-hak anggota Itwasum Polri menyangkut Pembinaan<br />

Personel (Binpers) dan Perawatan Personel (Watpers) antara lain<br />

Usulan Kenaikan Pangkat (UKP). Usulan Kenaikan Gaji (UKG), Tanda<br />

Jasa, Pendidikan Kejuruan (Dikjur), Pendidikan Pengembangan<br />

(Dikbang), Mutasi dan Pengakhiran Dinas (Kirdin);<br />

e. koordinasi rnenentukan kebijaksanaan masalah Binpers;<br />

f. koordinasi dalarn rangka penerbitan surat telegram pemanggilan<br />

peserta pendidikan dan latihan (Diklat) di lingkungan fungsi<br />

Pengawasan Polri;<br />

g. koordinasi pertukaran informasi, data dan Pilun guna kelancaran<br />

pelaksanaan Tupoksi; dan<br />

h. menginforrnasikan dan mengundang dalam rangka menindaklanjuti<br />

hasil temuan BPK RI yang berstatus BS dan BD untuk tindak lanjut<br />

penyelesaiannya.<br />

(4) HTCK antara Itwasum Polri dengan Ssarpras Polri yang bersifat horizontal<br />

dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. koordinasi rencana pelaksanaan kegiatan <strong>pengawasan</strong> baik oleh<br />

Itwasum Polri maupun BPK RI;<br />

b. memberikan hasil temuan <strong>pengawasan</strong> untuk segera ditanggapi 9una<br />

diuji nilai:<br />

c. memberikan konsultasi (consulting), yaitu solusi atas berbagai<br />

permasalahan dalam mencapai tujuan meJaJui sosialisasi, birnbingan,<br />

pendampingan, pemberian saran atau petunjuk (advice) atau konsultan,<br />

melakukan pelatihan (training), dan survei;<br />

d. meminta bantuan personel pejabat pengadaan barang dan jasa yang<br />

mempunyai sertifikasi dalam rangka pengadaan barang/jasa apabila<br />

di Itwasum Polri tidak ada Pejabat Pengadaan barang dan jasa yang<br />

mempunyai sertifikasi;<br />

e. koordinasi .....


25<br />

e. koordinasi dalam rangka <strong>pengawasan</strong> stock opname dan reviu SIMAK<br />

BMN laporan tahun anggaran sebelumnya Tahun Anggaran Belanja-1<br />

(TAB-1) yang menjadi kuasa Itwasum Polri;<br />

f. koordinasi dalam rangka penyelenggaraan kegiatan pengadaan barang<br />

jasa memanfaatkan Layanan Pengadaan Sistem Elektronik (LPSE);<br />

g. koordinasi pertukaran informasi, data dan Pilun guna kelancaran<br />

pelaksanaan Tupoksi; dan<br />

h. menginformasikan dan mengundang dalam rangka menindaklanjuti<br />

hasil temuan BPK RI yang berstatus BS dan BD untuk tindak lanjut<br />

penyelesaiannya.<br />

Pasal29<br />

(1) HTCK antara Itwasum Polri dengan Divpropam Polri yang bersifat horizontal<br />

dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. koordinasi rencana pelaksanaan kegiatan <strong>pengawasan</strong> baik oleh<br />

Itwasum Polri maupun BPK RI;<br />

b. memberikan hasil temuan <strong>pengawasan</strong> untuk segera ditanggapi guna<br />

diuji nilai;<br />

c. memberikan konsultasi (consulting), yaitu solusi atas berbagai<br />

permasalahan dalam mencapai tujuan melalui sosialisasi, bimbingan,<br />

pendampingan, pemberian saran atau petunjuk (advice) atau konsultan,<br />

melakukan pelatihan (training), dan survei;<br />

d. memberikan bantuan personel dalam penanganan masalah<br />

penyimpangan dan penyelewengan yang dilakukan oleh personel Polri;<br />

e. koordinasi pertukaran infonnasi, data dan Pilun guna kelancaran<br />

pelaksanaan Tupoksi; dan<br />

f. menginformasikan dan mengundang dalam rangka menindaklanjuti<br />

hasil temuan BPK RI yang berstatus BS dan BD untuk tindak lanjut<br />

penyelesaiannya.<br />

(2) HTCK antara Itwasum Polri dengan Divkum Polri yang bersifat horizontal<br />

dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. koordinasi rencana pelaksanaan kegiatan <strong>pengawasan</strong> baik oleh<br />

Itwasum Polri maupun BPK RJ:<br />

b. memberikan hasil temuan <strong>pengawasan</strong> untuk segera ditanggapi guna<br />

diuji nilai;<br />

c. memberikan konsultasi (consulting), yaitu solusi atas berbagai<br />

permasalahan dalam mencapai tujuan melalui sosialisasi, bimbingan,<br />

pendampingan, pemberian saran atau petunjuk (advice) atau konsultan,<br />

melakukan pelatihan (training), dan survei;<br />

d. koordinasi .....


26<br />

d. koordinasi guna mendapatkan <strong>peraturan</strong>, perundang-undangan,<br />

ketentuan yang berlaku di Iingkungan Polri;<br />

e. koordinasi dalam hal harmonisasi dan sinkronisasi <strong>peraturan</strong> yang<br />

disusun oleh Itwasum Polri;<br />

f. terlibat dalam rangka harmonisasi dan sinkronisasi penyusunan konsep<br />

perundang-undangan dan <strong>peraturan</strong>-<strong>peraturan</strong> yang berkaitan dengan<br />

tugas pokok Kepolisian;<br />

g. koordinasi pertukaran informasi, data dan Pilun guna kelancaran<br />

pelaksanaan Tupoksi; dan<br />

h. menginformasikan dan mengundang dalam rangka menindaklanjuti<br />

hasil temuan BPK RI yang berstatus BS dan BO untuk tindak lanjut<br />

penyelesaiannya.<br />

(3) HTCK antara Itwasum Polri dengan Oivhumas Polri yang bersifat horizontal<br />

dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. koordinasi rencana pelaksanaan kegiatan <strong>pengawasan</strong> baik oleh<br />

Itwasum Polri maupun BPK RI;<br />

b. memberikan hasil temuan <strong>pengawasan</strong> untuk segera ditanggapi guna<br />

diuji nilai;<br />

c. memberikan konsultasi (consulting), yaitu solusi atas berbagai<br />

permasalahan dalam mencapai tujuan melalui sosialisasi, bimbingan,<br />

pendampingan, pemberian saran atau petunjuk (advice) atau konsultan,<br />

melakukan pelatihan (training), dan survei;<br />

d. koordinasi dalam rangka penyampaian informasi kepada personel Polri<br />

maupun publik;<br />

e. koordinasi pertukaran informasi, data dan Pilun guna kelancaran<br />

pelaksanaan Tupoksi; dan<br />

f. menginformasikan dan mengundang dalam rangka menindaklanjuti<br />

hasil temuan BPK RI yang berstatus BS dan BO untuk tindak lanjut<br />

penyelesaiannya.<br />

(4) HTCK antara Itwasum Polri dengan Oivhubinter Polri yang bersifat horizontal<br />

dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. koordinasi rencana pelaksanaan kegiatan <strong>pengawasan</strong> baik oleh<br />

Itwasum Polri maupun BPK RI;<br />

b. memberikan hasil temuan <strong>pengawasan</strong> untuk segera ditanggapi guna<br />

diuji nilai;<br />

c. memberikan konsultasi (consulting), yaitu solusi atas berbagai<br />

permasalahan dalam mencapai tujuan melalui sosialisasi, bimbingan,<br />

pendarnpingan, pemberian saran atau petunjuk (advice) atau konsultan,<br />

melakukan pelatihan (training), dan survei;<br />

d. koordinasi .....


27<br />

d. koordinasi pertukaran informasi, data dan Pilun guna kelancaran<br />

pelaksanaan Tupoksi;<br />

e. menginformasikan dan mengundang dalam rangka menindaklanjuti<br />

hasil temuan BPK RI yang berstatus BS dan BO untuk tindak lanjut<br />

penyelesaiannya; dan<br />

f. berkoordinasi dalam rangka pelaksanaan <strong>pengawasan</strong> Atase<br />

Kepolisian di beberapa <strong>negara</strong>;<br />

(5) HTCK antara Itwasum Polri dengan Oiv TI Polri yang bersifat horizontal<br />

dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. koordinasi rencana pelaksanaan kegiatan <strong>pengawasan</strong> baik oleh<br />

Itwasum Polri maupun BPK RI;<br />

b. memberikan hasil temuan <strong>pengawasan</strong> untuk segera ditanggapi guna<br />

diuji nilai;<br />

c. memberikan konsultasi (consulting), yaitu solusi atas berbagai<br />

permasalahan dalam mencapai tujuan melalui sosialisasi, bimbingan,<br />

pendampingan, pemberian saran atau petunjuk (advice) atau konsultan,<br />

melakukan pelatihan (training), dan survei;<br />

d. koordinasi berkaitan dengan sistem teknologi informasi dalam rangka<br />

penanganan pengaduan masyarakat;<br />

e. koordinasi pertukaran informasi, data dan Pilun guna kelancaran<br />

pelaksanaan Tupoksi; dan<br />

f. menginformasikan dan mengundang dalam rangka menindaklanjuti<br />

hasil temuan BPK RI yang berstatus BS dan BO untuk tindak lanjut<br />

penyelesaiannya.<br />

Pasal30<br />

(1) HTCK antara Itwasum Polri dengan Sahli Kapolri yang bersifat horizontal<br />

dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. koordinasi rencana pelaksanaan kegiatan <strong>pengawasan</strong> baik oleh<br />

Itwasum Polri maupun BPK RI;<br />

b. memberikan hasil temuan <strong>pengawasan</strong> untuk segera ditanggapi guna<br />

diuji nilai:<br />

c. memberikan konsultasi (consulting), yaitu solusi atas berbagai<br />

permasalahan dalam mencapai tujuan melalui sosialisasl, bimbingan,<br />

pendampingan, pemberian saran atau petunjuk (advice) atau<br />

konsultan, melakukan pelatihan (training), dan survei;<br />

d. koordinasi pertukaran informasi, data dan Pilun guna kelancaran<br />

pelaksanaan Tupoksi; dan<br />

e. menginformasikan .....


28<br />

e. menginformasikan dan mengundang dalam rangka menindaklanjuti<br />

hasil temuan BPK RI yang berstatus BS dan BO untuk tindak lanjut<br />

penyelesaiannya.<br />

(2) HTCK antara Itwasum Polri dengan Korlantas Polri yang bersifat horizontal<br />

dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. koordinasi rencana pelaksanaan kegiatan <strong>pengawasan</strong> baik oleh<br />

Itwasum Polri maupun BPK RI;<br />

b. memberikan hasil temuan <strong>pengawasan</strong> untuk segera ditanggapi guna<br />

diuji nilai;<br />

c. memberikan konsultasi (consulting), yaitu solusi atas berbagai<br />

permasalahan dalam mencapai tujuan melalui sosialisasi, bimbingan,<br />

pendampingan, pemberian saran atau petunjuk (advice) atau konsultan,<br />

melakukan pelatihan (training), dan survei;<br />

d. koordinasi pertukaran informasi, data dan Pilun guna kelancaran<br />

pelaksanaan Tupoksi; dan<br />

e. menginformasikan dan mengundang dalam rangka menindaklanjuti<br />

hasil temuan BPK RI yang berstatus BS dan BO untuk tindak lanjut<br />

penyelesaiannya.<br />

(3) HTCK antara Itwasum Polri dengan Korbrimob Polri yang bersifat horizontal<br />

dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. koordinasi rencana pelaksanaan kegiatan <strong>pengawasan</strong> baik oleh<br />

Itwasum Polri maupun BPK RI;<br />

b. memberikan hasil temuan <strong>pengawasan</strong> untuk segera ditanggapi guna<br />

diuji nilai;<br />

c. memberikan konsultasi (consulting), yaitu solusi atas berbagai<br />

permasalahan dalam mencapai tujuan melaJui sosialisasi, bimbingan,<br />

pendampingan, pemberian saran atau petunjuk (advice) atau konsultan,<br />

melakukan pelatihan (training), dan survei;<br />

d. koordinasi untuk mengetahui kebijakan penanganan gangguan<br />

kemanan berintensitas tinggi;<br />

e. koordinasi pertukaran informasi, data dan Pilun guna kelancaran<br />

pelaksanaan Tupoksi; dan<br />

f. menginformasikan dan mengundang dalam rangka menindaklanjuti<br />

hasil temuan BPK RI yang berstatus BS dan BO untuk tindak lanjut<br />

penyelesaiannya.<br />

(4) HTCK .....


29<br />

(4) HTCK antara Itwasum Polri dengan Oensus 88 AT Polri yang bersifat<br />

horizontal dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. koordinasi rencana pelaksanaan kegiatan <strong>pengawasan</strong> baik oleh<br />

Itwasum Polri maupun BPK RI;<br />

b. memberikan hasil temuan <strong>pengawasan</strong> untuk segera ditanggapi guna<br />

diuji nilai;<br />

c. mernberikan konsultasi (consulting), yaitu solusi atas berbagai<br />

permasalahan dalam mencapai tujuan melalui sosialisasi, bimbingan,<br />

pendampingan, pemberian saran atau petunjuk (advice) atau konsultan,<br />

melakukan pelatihan (training), dan survei;<br />

d. koordinasi pertukaran informasi, data dan Pilun guna kelancaran<br />

pelaksanaan Tupoksi; dan<br />

e. menginformasikan dan mengundang dalam rangka menindaklanjuti<br />

hasH temuan BPK RI yang berstatus BS dan BO untuk tindak lanjut<br />

penyelesaiannya.<br />

Pasal31<br />

(1) HTCK antara Itwasum Polri dengan Puslitbang Polri yang bersifat horizontal<br />

'dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. koordinasi rencana pelaksanaan kegiatan <strong>pengawasan</strong> baik oleh<br />

Itwasum Polri maupun BPK RI;<br />

b. memberikan hasil temuan <strong>pengawasan</strong> untuk segera ditanggapi guna<br />

diuji nilai;<br />

c. memberikan konsultasi (consulting), yaitu solusi atas berbagai<br />

permasalahan dalam mencapai tujuan melalui sosialisasi, bimbingan,<br />

pendampingan, pemberian saran atau petunjuk (advice) atau konsultan,<br />

melakukan pelatihan (training), dan survei;<br />

d. koordinasi pertukaran inforrnasi, data dan Pilun guna kelancaran<br />

pelaksanaan Tupoksi; dan<br />

e. menginformasikan dan mengundang dalam rangka menindaklanjuti<br />

hasil temuan BPK RI yang berstatus BS dan BO untuk tindak lanjut<br />

penyelesaiannya.<br />

(2) HTCK antara Itwasum Polri dengan Puskeu Polri yang bersifat horizontal<br />

dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. koordinasi rencana pelaksanaan kegiatan <strong>pengawasan</strong> baik oleh<br />

Itwasum Polri maupun BPK RI;<br />

b. memberikan hasH temuan <strong>pengawasan</strong> untuk segera ditanggapi guna<br />

diuji nilai;<br />

c. memberikan .....


30<br />

c. memberikan konsultasi (consulting), yaitu solusi atas berbagai<br />

permasalahan dalam mencapai tujuan melalui sosialisasi, bimbingan,<br />

pendampingan, pemberian saran atau petunjuk (advice) atau konsultan,<br />

melakukan pelatihan (training), dan survei;<br />

d. koordinasi pertukaran informasi, data dan Pilun guna kelancaran<br />

pelaksanaan Tupoksi; dan<br />

e. menginformasikan dan mengundang dalam rangka menindaklanjuti<br />

hasil temuan BPK RI yang berstatus BS dan BO untuk tindak lanjut<br />

penyelesaiannya.<br />

(3) HTCK antara Itwasum Polri dengan Pusdokkes Polri yang bersifat horizontal<br />

dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. koordinasi rencana pelaksanaan kegiatan <strong>pengawasan</strong> baik oleh<br />

Itwasum Polri maupun BPK RI;<br />

b. memberikan hasil temuan <strong>pengawasan</strong> untuk segera ditanggapi guna<br />

diuji nilai;<br />

c. memberikan konsultasi (consulting), yaitu solusi atas berbagai<br />

permasalahan dalam mencapai tujuan melalui sosialisasi, bimbingan,<br />

pendampingan, pemberian saran atau petunjuk (advice) atau konsultan,<br />

melakukan pelatihan (tr~ining), dan survei;<br />

d. koordinasi pertukaran informasi, data dan Pilun guna kelancaran<br />

pelaksanaan Tupoksi;<br />

e. koordinasi rencana pelaksanaan pemeriksaan BPK RI di lingkungan<br />

Pusdokkes Polri; dan<br />

f. menginformasikan dan mengundang dalam rangka menindaklanjuti<br />

hasil temuan BPK RI yang berstatus BS dan BO untuk tindak lanjut<br />

penyelesaiannya.<br />

(4) HTCK antara Itwasum Polri dengan Pusjarah Polri yang bersifat horizontal<br />

dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. koordinasi rencana pelaksanaan kegiatan <strong>pengawasan</strong> baik oleh<br />

Itwasum Polri maupun BPK RI;<br />

b. memberikan hasil temuan <strong>pengawasan</strong> untuk segera ditanggapi guna<br />

diuji nilai;<br />

c. memberikan konsultasi (consulting), yaitu solusi atas berbagai<br />

permasalahan dalam mencapai tujuan melalui sosialisasi, birnbingan,<br />

pendampingan, pemberian saran atau petunjuk (advice) atau konsultan,<br />

melakukan pelatihan (training), dan survei;<br />

d. koordinasi pertukaran informasi, data dan Pilun guna kelancaran<br />

pelaksanaan Tupoksi; dan<br />

e. menginformasikan .....


31<br />

e. menginformasikan dan mengundang dalam rangka menindaklanjuti<br />

hasil temuan BPK RI yang berstatus BS dan BO untuk tindak lanjut<br />

penyelesaiannya.<br />

Pasal32<br />

(1) HTCK antara Itwasum Polri dengan Setum Polri yang bersifat horizontal<br />

dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. koordinasi rencana pelaksanaan kegiatan <strong>pengawasan</strong> baik oleh<br />

Itwasum Polri maupun BPK RI;<br />

b. memberikan hasil temuan <strong>pengawasan</strong> untuk segera ditanggapi guna<br />

diuji nilai;<br />

c. memberikan konsultasi (consulting), yaitu solusi atas berbagai<br />

permasalahan dalam mencapai tujuan melalui sosialisasi, bimbingan,<br />

pendampingan, pemberian saran atau petunjuk (advice) atau konsultan,<br />

melakukan pelatihan (training), dan survei;<br />

d. koordinasi berkaitan dengan Administrasi Umum, Tata Naskah dan<br />

Arsip;<br />

e. koordinasi pertukaran informasi, data dan Pilun guna kelancaran<br />

pelaksanaan Tupoksi; dan<br />

f. menginformasikan dan mengundang dalam rangka menindaklanjuti<br />

hasil temuan BPK RI yang berstatus BS dan BO untuk tindak lanjut<br />

penyelesaiannya.<br />

(2) HTCK antara Itwasum Polri dengan Yanma Polri yang bersifat horizontal<br />

dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. koordinasi rencana pelaksanaan kegiatan <strong>pengawasan</strong> baik oleh<br />

ltwasurn Polri maupun BPK RI;<br />

b. memberikan hasil temuan <strong>pengawasan</strong> untuk segera ditanggapi guna<br />

diuji nilai;<br />

c. memberikan konsultasi (consulting), yaitu solusi atas berbagai<br />

permasalahan dalam mencapai tujuan melalui sosialisasi, bimbingan,<br />

pendampingan, pemberian saran atau petunjuk (advice) atau konsultan,<br />

melakukan pelatihan (training), dan survei;<br />

d. koordinasi dalam rangka pendistribusian Sarpras (BMP, Kaporlap dan<br />

alokasi ruangan kerja serta lapangan parkir);<br />

e. koordinasi pertukaran informasi, data dan Pilun guna kelancaran<br />

pelaksanaan Tupoksi; dan<br />

f. menginformasikan dan mengundang dalam rangka menindaklanjuti<br />

hasil temuan BPK RI yang berstatus BS dan BO untuk tindak lanjut<br />

penyelesaiannya.<br />

(3) HTCK .....


32<br />

(3) HTCK antara Itwasum Polri dengan Spripim Polri yang bersifat horizontal<br />

dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. koordinasi rencana pelaksanaan kegiatan <strong>pengawasan</strong> baik oleh<br />

Itwasum Polri maupun BPK RI;<br />

b. memberikan hasil temuan <strong>pengawasan</strong> untuk segera ditanggapi guna<br />

diuji nilai;<br />

c. memberikan konsultasi (consulting), yaitu solusi atas berbagai<br />

permasalahan dalam mencapai tujuan melalui sosialisasi, bimbingan,<br />

pendampingan, pemberian saran atau petunjuk (advice) atau konsultan,<br />

melakukan pelatihan (training), dan survei;<br />

d. koordinasi pertukaran informasi, data dan Pilun guna kelancaran<br />

pelaksanaan Tupoksi; dan<br />

e. menginformasikan dan mengundang dalam rangka menindaklanjuti<br />

hasil temuan BPK RI yang berstatus BS dan BO untuk tindak lanjut<br />

penyelesaiannya.<br />

Bagian Ketiga<br />

Hubungan Diagonal<br />

Pasal33<br />

HTCK antara Itwasum Polri dengan Satuan Kerja di lingkungan Mabes Polri yang<br />

bersifat diagonal, dilaksanakan untuk menjalin koordinasi dan kerja sama antar unsur<br />

dalam struktur organisasi Polri, meliputi:<br />

a. unsur pengawas dan pembantu pimpinan/pelayanan dengan unsur pelaksana<br />

tugas pokok atau sebaliknya;<br />

b. unsur pengawas dan pembantu pimpinan/pelayanan dengan unsur<br />

pendukung atau sebaliknya; dan<br />

c. unsur pengawas dan pembantu<br />

kewilayahan atau sebaliknya.<br />

BABIV<br />

pimpinan/pelayanan dengan unsur<br />

HTCK ANTARA ITWASUM POLRI DENGAN POLDA<br />

Pasal34<br />

HTCK antara Itwasum Polri dengan PoIda yang bersifat vertikal dilaksanakan<br />

sebagai berikut:<br />

a. melaksanakan <strong>pengawasan</strong> untuk memberikan penjaminan (assurance) atas<br />

penyelenggaraan manajemen aspek perencanaan, pengorganisasian,<br />

pelaksanaan dan pengendalian di bidang operasional (Ops), Sumber Oaya<br />

Manusia (SOM). Sarana Prasarana (Sarpras) dan Anggaran Keuangan<br />

(Garku), meliputi kegiatan:<br />

1. Wasrik .....


33<br />

1. Wasrik <strong>umum</strong>, yaitu:<br />

2. reviu;<br />

a) Wasrik terprogram (Wasrik rutin); dan<br />

b) Wasrik tidak terprogram yaitu:<br />

1) Wasrik khusus;<br />

2) verifikasl pergantian Kepala Kepolisian Oaerah (Kapolda);<br />

3) Wasops wilayah kendali pusat; dan<br />

4) Wasrik tujuan tertentu (seperti Wasrik Inventarisasi<br />

Kekayaan Milik Negara (IKMN) atau Wasrik PNBP).<br />

3. memberikan hasil evaluasi atas tanggapan temuan Itwasum Polri, guna<br />

diuji nilai;<br />

4. memberikan tanggapan hasil temuan untuk diuji nilai guna diberikan<br />

status Selesai (S) atau Belum Selesai (BS) atau Belum Oitindaklanjuti<br />

(BO);<br />

5. pemantauan atas hasil uji nilai temuan Itwasum Polri berstatus BS dan<br />

BO untuk penyelesaiannya atau memberikan statusS;<br />

6. menyelenggarakan kegiatan penqawasan lain meliputi:<br />

a) sosialisasi <strong>pengawasan</strong>;<br />

b) pendidikan dan pelatihan <strong>pengawasan</strong>;<br />

c) pembimbingan dan konsultasi penyelenggaraan <strong>pengawasan</strong>;<br />

dan<br />

d) pengolahan hasil <strong>pengawasan</strong> dan pemaparan hasil<br />

<strong>pengawasan</strong>;<br />

7. mengirimkan hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah<br />

(evaluasi AKIP) Polda untuk diteliti dan dikompulir sebagai bahan<br />

evaluasi AKIP Polri; dan<br />

8. mendorong penyelesaian atas temuan BPK RI berstatus Belum Sesuai<br />

(BS) dan Belum Oitindaklanjuti (BO);<br />

b. melaksanakan pre audit atas penyelenggaraan pengadaan barang dan jasa<br />

sesuai perintah Kapolri danlatau Wakapolri;<br />

c. mendorong tindak lanjut penyelesaian penanganan pengaduan masyarakat<br />

di lingkungan Polda;<br />

d. Irwasda .....


34<br />

d. Irwasda melaporkan hasil penanganan pengaduan tertulis atas kinerja Polri<br />

baik dari masyarakat maupun dari instansi pemerintah/non pemerintah<br />

di lingkungan Polda kepada Irwasum Polri; dan<br />

e. Irwasda melaporkan setiap kejadian<br />

masyarakat kepada Irwasum Polri.<br />

yang menonjol dan meresahkan<br />

Pasal35<br />

HTCK antara Itwasum Polri dengan Polda yang bersifat horizontal dilaksanakan<br />

sebagai berikut:<br />

a. koordinasi pelaksanaan kegiatan <strong>pengawasan</strong> oleh Itwasum Polri<br />

di Iingkungan Polda;<br />

b. memberikan konsultasi (consulting), yaitu solusi atas berbagai permasalahan<br />

dalam mencapai tujuan melalui sosialisasi, bimbingan, pendampingan,<br />

pemberian saran atau petunjuk (advice) atau konsultan, melakukan pelatihan<br />

(training), dan survei;<br />

c. koordinasi pertukaran informasi, data dan Pilun guna kelancaran pelaksanaan<br />

Tupoksi;<br />

d. koordinasi rencana pelaksanaan pemeriksaan BPK RI di lingkungan Polda;<br />

e. menginformasikan dan mengundang dalam rangka menindaklanjuti hasil<br />

temuan BPK RI yang berstatus BS dan BD untuk tindak lanjut<br />

penyelesaiannya.<br />

f. berkoordinasi untuk mendapatkan produk-produk berupa Pilun yang masih<br />

valid dan baru;<br />

g. memberikan bantuan teknis kepada jajaran fungsi <strong>pengawasan</strong><br />

di kewilayahan sesuai prosedur yang berlaku;<br />

h. dalam rangka penindakan atau pengungkapan suatu kasus, maka koordinasi<br />

dan korespondensi dapat dilaksanakan langsung antar Itwasda dengan<br />

Itwasum, kemudian masing-masing wajib melaporkan kepada Pimpinannya;<br />

dan<br />

i. Irwasda melaporkan secara berkala kegiatan yang dilaksanakan oleh Para<br />

Kasatwil.<br />

BABV<br />

HTCK ANTARA ITWASUM POLRI<br />

DENGAN L1NTAS SEKTORAL ATAU INSTANSI TERKAIT<br />

Pasal36<br />

(1) HTCK antara Itwasum Polri dengan lintas sektoral atau instansi terkait bersifat<br />

diagonal dan horizontal dalam bentuk kerja sama dan koordinasi.<br />

(2) HTCK .....


35<br />

(2) HTCK antara Itwasum Polri dengan lintas sektoral atau instansi terkait<br />

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan antara lain dengan:<br />

a. Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI);<br />

b. Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP);<br />

c. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi<br />

(Kemenpan-RB);<br />

d. Kementerian Sekretaris Negara (Kemensesneg);<br />

e. Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan<br />

(Kemenkopolhukam);<br />

f. Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI);<br />

g. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM);<br />

h. Komisi Nasional Perlindungan Anak dan Perempuan;<br />

i. Ombudsman Republik Indonesia; dan<br />

j. Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).<br />

Pasal37<br />

(1) HTCK antara Itwasum Polri dengan BPK RI dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. atas nama Kapolri melaksanakan kerja sama dan koordinasi dalam<br />

rangka pemeriksaan oleh aPK RI, baik pada tingkat Mabes Polri<br />

maupun di Kewilayahan;<br />

b. atas nama Kapolri melaksanakan kerja sama dalam rangka<br />

menindaklanjuti temuan hasil pemeriksaan BPK RI;<br />

c. atas nama Kapolri melaksanakan kerja sama dalam rangka<br />

meningkatkan kualitas SDM Polri di Iingkungan Itwasum Polri; dan<br />

d. memfasilitasi penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK RI.<br />

(2) HTCK antara Itwasum Polri dengan BPKP dilaksanakan sebagai berikut<br />

a. atas nama Kapolri melaksanakan kerja sama dan koordinasi dalam<br />

rangka pembuatan Memorandum of Understanding (MoU), yang<br />

berhubungan dengan peningkatan kualitas SDM Polri dan bantuan<br />

tenaga untuk pelaksanaan Wasrik rutin dan Wasriksus;<br />

b. atas nama Kapolri melaksanakan kerja sama dan koordinasi dalam<br />

rangka pelaksanaan Diklat Auditing bagi personel di linqkunqan Polri<br />

khususnya di Inspektorat Pengawasan;<br />

c. atas nama Kapolri melaksanakan kerja sama dalam rangka menyusun<br />

Lapku dan reviu Lapku Polri; dan<br />

d. atas nama Kapolri melaksanakan kerja sama dalam rangka bantuan<br />

tenaga Auditor untuk pelaksanaan Wasrik rutin dan Wasriksus.<br />

(3) HTCK .....


36<br />

(3) HTCK antara Itwasum Polri dengan Kemenpan-RB dilaksanakan sebagai<br />

berikut:<br />

a. atas nama Kapolri melaksanakan kerja sama dan koordinasi dalam<br />

rangka penyelenggaraan Rencana Aksi Nasional Pemberantasan<br />

Korupsi (RAN-PK) dan Koordinasi Monitoring dan Evaluasi dalam<br />

bidang pemberantasan korupsi;<br />

b. atas nama Kapolri melaksanakan kerja sama dalam rangka<br />

menindaklanjuti laporan/pengaduan masyarakat; dan<br />

c. atas nama Kapolri melaporkan hasil pelaksanaan Wasrik intern<br />

Itwasum Polri dan ekstern BPK RI.<br />

(4) HTCK antara Itwasum Polri dengan Kemensesneg dilaksanakan sebagai<br />

berikut:<br />

a. atas nama Kapolri melaksanakan kerja sama dan koordinasi dalam<br />

rangka tugas pokok Itwasum Itwasum Polri; dan<br />

b. atas nama Kapolri melaksanakan kerja sama dan koordinasi dalam<br />

rangka menindaklanjuti laporan/pengaduan masyarakat.<br />

(5) HTCK antara Itwasum Polri dengan Kemenkopolhukam dilaksanakan sebagai<br />

berikut:<br />

a. atas nama Kapolri melaksanakan kerja sama dan koordinasi di bidang<br />

tugas pokok Itwasum Itwasum Polri; dan<br />

b. atas nama Kapolri melaksanakan kerja sama dan koordinasi dalam<br />

rangka menindaklanjuti laporan/pengaduan masyarakat.<br />

(6) HTCK antara Itwasum Polri dengan OPR RI dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. atas nama Kapolri melaksanakan kerja sama dan koordinasi di bidang<br />

tugas pokok Itwasum Polri;<br />

b. atas nama Kapolri melaksanakan kerja sama dan koordinasi dalam<br />

rangka menindaklanjuti laporan/pengaduan masyarakat; dan<br />

c. menyiapkan data yang diperlukan sebagai pertanggungjawaban Kapolri<br />

dalam Rapat Oengar Pendapat (ROP).<br />

(7) HTCK antara Itwasum Polri dengan Komnas HAM dilaksanakan sebagai<br />

berikut:<br />

a. atas nama Kapolri melaksanakan kerja sarna dan koordinasi di bidang<br />

perlindungan hak asasi manusia khususnya yang berkaitan dengan<br />

pelaksanaan tugas pokok Itwasum Polri;<br />

b. atas nama Kapolri melaksanakan kerja sarna dan koordinasi dalam<br />

rangka menindaklanjuti laporan/pengaduan masyarakat; dan<br />

c. atas nama Kapolri melaksanakan kerja sarna dan koordinasi dalam hal<br />

tugas-tugas lain yang dianggap perlu.<br />

(8) HTCK .....


37<br />

(8) HTCK antara Itwasum Polri dengan Komisi Nasional Perlindungan Anak dan<br />

Perempuan dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. atas nama Kapolri melaksanakan kerja sarna dan koordinasi di bidang<br />

perlindungan anak khususnya yang berkaitan dengan pelaksanaan<br />

tugas pokok Itwasum Polri;<br />

b. atas nama Kapolri melaksanakan kerja sarna dan koordinasi dalam<br />

rangka menindaklanjuti laporan/pengaduan masyarakat; dan<br />

c. atas nama Kapolri melaksanakan kerja sarna dan koordinasi dalam hal<br />

tugas-tugas lain yang dianggap perlu.<br />

(9) HTCK antara Itwasum Polri dengan Ombudsman Republik Indonesia<br />

dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. atas nama Kapolri melaksanakan kerja sarna dan koordinasi di bidang<br />

pelaksanaan tugas pokok Itwasum Polri khususnya yang berkaitan<br />

dengan pengaduan masyarakat/permasalahan yang timbul sebagai<br />

akibat dari pelaksanaan tugas-tugas Polri yang tidak profesional; dan<br />

b. atas nama Kapolri melaksanakan kerja sarna dan koordinasi dalam hal<br />

tugas- tugas lain yang dianggap perlu.<br />

(10) HTCK antara Itwasum Polri dengan Kompolnas dilaksanakan sebagai berikut:<br />

a. atas nama Kapolri melakukan kerja sarna, koordinasi, konfirmasi dan<br />

tukar menukar informasi terutama di bidang:<br />

1. kebijakan Kapolri;<br />

2. kebijakan teknis Kepolisian;<br />

3. anggaran Polri;<br />

4. pengembangan sumber daya manusia;<br />

5. pengembangan sarana dan prasarana Polri;<br />

6. profesionalisme dan kemandirian Polri; dan<br />

7. saran dan keluhan masyarakat mengenai kinerja Polri;<br />

b. berkoordinasi dan kerja sarna dalam rangka rencana pemeriksaan BPK<br />

RI di Set Kompolnas;<br />

c. menginformasikan dan mengundang dalam rangka menindaklanjuti<br />

hasil temuan BPK RI yang belum selesai ditindaklanjuti;<br />

d. atas nama Kapolri melaksanakan kerja sarna dan koordinasi dalam hal<br />

tugas- tugas lain yang dianggap perlu; dan<br />

e. atas nama Kapolri melaksanakan Wasrik pada Set Kompolnas.<br />

BAB Vi .....


38<br />

BABVI<br />

PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN<br />

Pasal38<br />

Bentuk <strong>pengawasan</strong> pengendalian terhadap penyelenggaraan HTCK antar unsurunsur<br />

dalam organisasi Itwasum Polri dilakukan dalam bentuk:<br />

a. rapat koordinasi, meliputi kegiatan:<br />

1. membahas permasalahan yang timbul dalam penyelenggaraan HTCK<br />

guna penyempumaan; dan<br />

2. menyempurnakan HTCK berdasarkan hasil diskusi dan kesepakatan<br />

antar kornponen/instansi yang bersangkutan.<br />

b. <strong>pengawasan</strong> melekat, meliputi kegiatan:<br />

1. memberikan arahan dan bimbingan <strong>pengawasan</strong> dan pengendalian<br />

terhadap pelaksanaan kegiatan Itwasum beserta jajaran sampai<br />

di tingkat Itwasda; dan<br />

2. <strong>pengawasan</strong> dilakukan oleh IrwasumlWairwasum secara berjenjang,<br />

ke bawah dilakukan oleh Para Irwil dan Karorenmin.<br />

BAB VII<br />

KETENTUAN PENUTUP<br />

Pasal39<br />

Peraturan Irwasum Polri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan<br />

Ditetapkan di Jakarta<br />

pada tanggal 13 Oktober 2011<br />

M POLRI,<br />

Disahkan di Jakarta<br />

padatanggal 140ktober 2011<br />

Drs. FAJAR P IHANTONO<br />

KOMISARIS JE DERAL POLISI<br />

KEPALA KEPOLISIA<br />

BLiK INDONESIA,<br />

:..----<br />

Drs. TIMUR PRADOPO<br />

JENDERAL POLISI<br />

REGISTRASI SETUM POLRI NOMOR 10 TAHUN 2011

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!