You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Liputan Khusus<br />
dasar beban, namun lebih beranggapan bahwa<br />
ini sebagai sebuah media pembelajaran untuk<br />
membangun loyalitas kerja yang tinggi atas<br />
organisasi tempat mereka berada. Hal ini tidak<br />
perlu ditanggapi sebagai penilaian negatif yang<br />
berlebihan, karena mereka merasa ada nilai positif<br />
yaitu mereka akan mengetahui informasi tersebut,<br />
sebelum orang lain mengetahuinya.<br />
Mutasi di Mata Mereka<br />
Mengenai alasan perlunya dilakukan<br />
mutasi di Inspektorat Jenderal, lebih mengarah<br />
pada peningkatan kompetensi pegawai,<br />
peningkatan pengetahuan dan wawasan,<br />
pengelolaan resiko, kepentingan organisasi<br />
tersebut, dan juga untuk pembinaan pegawai.<br />
Terkait dengan peningkatan kompetensi<br />
pegawai sendiri, Yudhistira, salah satu pegawai<br />
Subbagian Assessment dan Mutasi Kepegawaian<br />
menambahkan bahwa secara umum, pegawai<br />
yang berada pada satu tempat dan menjalankan<br />
satu fungsi yang sama biasanya hanya akan<br />
berkembang pada beberapa kompetensi (soft<br />
competency) tertentu saja. Dalam pengukuran<br />
assessment yang dilakukan Kementerian<br />
Keuangan, yang dikur adalah 35 kompetensi<br />
(soft) dan yang distandarkan untuk suatu jabatan<br />
biasanya antara 9 sampai 14 kompetensi dari<br />
35 kompetensi tersebut. Dengan dilakukan<br />
mutasi, pegawai/pejabat diharapkan tidak hanya<br />
berkembang pada titik tertentu, melainkan dapat<br />
mengembangkan potensi lainnya.<br />
Berhubungan dengan pelaksanaan mutasi<br />
di Itjen sendiri, mereka menilai bahwa apa yang<br />
telah dilakukan telah mengarah pada sesuatu yang<br />
‘ideal” dimana semuanya telah diusahakan sesuai<br />
dengan best practice yang ada, tentunya dengan<br />
berbagai hantaman benturan kepentingan dan<br />
gelombang perasaan. Atas pelaksanaan mutasi<br />
ini, dinilai masih perlu perbaikan untuk menuju<br />
pelaksaaan yang dinilai sempurna. Dimana<br />
adanya kendala berupa peta kompetensi yang<br />
masih belum tersusun dengan sempurna dan<br />
belum dapat dikombinasikan dengan kriteria lain<br />
yang dibutuhkan seperti JPM, hardskill, usia dan<br />
minat, perlu dilakukan pembenahan.<br />
Pelaksanaan mutasi yang notabene telah<br />
melalui beberapa tahapan proses, seperti analisis<br />
kebutuhan pegawai dan instruksi pimpinan,<br />
26<br />
VOL V No. <strong>28</strong> | Edisi Januari - Februari 2012<br />
analisis riwayat pegawai, penyiapan kertas kerja<br />
mutasi, rapat Baperjakat dan rapat Baperjafung,<br />
dan juga persetujuan pimpinan tertinggi dalam<br />
hal ini Inspektur Jenderal dinilai cukup mampu<br />
mengakomodir segala masukan, pendapat dan<br />
keberatan atas mutasi yang dilakukan. Khususnya<br />
dalam Rapat Baperjakat dan Rapat Baperjafung<br />
yang melibatkan atasan langsung atas pegawai<br />
yang diusulkan mutasi, dinilai sebagai salah satu<br />
langkah untuk menjembatani adanya konflik<br />
internal yang nantinya muncul jika mutasi tersebut<br />
dilaksanakan. Namun, kendala pasca mutasi pun<br />
masih juga ditemukan hingga saat ini, seperti<br />
keberatan atasan langsung atas hasil mutasi untuk<br />
melepas pegawai yang bersangkutan karena masih<br />
merasa membutuhkan pegawai tersebut. Kendalakendala<br />
semacam ini seharusnya sudah dapat<br />
diakomodir dengan pembahasan sebelumnya.<br />
Tantangannya adalah berusaha untuk memberikan<br />
pengertian kepada semua stakeholder proses<br />
mutasi, baik itu pimpinan maupun pegawai,<br />
bahwa mutasi ini adalah perlu, baik, dan untuk<br />
kepentingan organisasi keseluruhan. Hal ini<br />
dilakukan untuk membangun persamaan persepsi<br />
akan pentingnya sebuah mutasi kerja dalam<br />
sebuah organisasi merupakan hal terpenting<br />
untuk menghindari kendala-kendala diatas terjadi<br />
pada proses mutasi di tahun-tahun mendatang.<br />
Harapan dari seluruh pegawai Bagian<br />
Kepegawaian c.q. Subbagian Assessment dan<br />
Mutasi Kepegawaian untuk proses mutasi di<br />
tahun mendatang adalah mempertahankan<br />
proses mutasi yang sudah baik ini dan bisa<br />
meningkatkannya dalam hal transparansi,<br />
objektivitas, dan fairness. Perbaikan proses<br />
mutasi yang selama ini berjalan juga perlu<br />
diseimbangkan dengan adanya pengembangan<br />
career path dan career planning. Jadi secara tidak<br />
langsung Bagian Kepegawaian c.q. Subbagian<br />
Assessment dan Mutasi Kepegawaian tidak hanya<br />
terbatas melakukan kegiatan yang berhubungan<br />
dengan mutasi dan assessment saja, melainkan<br />
juga mengakomodir kebutuhan pegawai akan<br />
pengembangan karir mereka ke depannya di<br />
Inspektorat Jenderal. Harapan ini semua akan<br />
dikembangkan sesuai Rencana Startegis (Renstra)<br />
SDM Inspektorat Jenderal yang rencanaya akan<br />
diterapkan pada tahun 2013-2014.<br />
(DIT)