You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Liputan Khusus<br />
mempunyai andil cukup besar untuk memuluskan<br />
pelaksanaan mutasiini, yaitu dengan sebisa<br />
mungkin membangun suasana kondusif dan<br />
nyaman di seluruh unit dalam Itjen sendiri. Jadi<br />
secara tidak langsung, pejabat/pegawai yang<br />
mengalami mutasi tetep merasa nyaman dan<br />
tidak khawatir untuk ditempatkan di unit kerja<br />
manapun.<br />
Untuk pelaksanaan mutasi awal<br />
tahun 2012 ini dimana dikeluarkannya Surat<br />
Keterangan (SK) Mutasi pada bulan Februari,<br />
mereka memberikan beberapa pendapatnya.<br />
Ketiga auditor ini, C.Bernike, Wiyoso. T dan<br />
Corneiles Tedjo. E memberikan masukan untuk<br />
mengumumkan proses mutasi pada akhir tahun<br />
meskipun SK bisa menyusul kemudian. Mengapa<br />
demikian? Ini lebih mengarah pada permasalahan<br />
teknis dimana pada akhir tahun, seluruh auditor<br />
di masing-masing Inspektorat meyusun IKU dan<br />
TPU untuk tahun berikutnya. Jadi dengan ada<br />
pengumuman mutasi secara dini, pegawai yang<br />
terkena mutasi dapat melakukan komunikasi dan<br />
persiapan untuk menyusun IKU dan TPU di tempat<br />
baru nya. C.Bernike menambahkan bahwa dalam<br />
TPU tersebut juga perlu mempertimbangkan<br />
proporsi tim dalam menjalankannya agar TPU<br />
tersebut tetap dapat dilaksanakan dengan baik<br />
karena ada beberapa pegawai yang tetap di<br />
tempat lama yang mampu memberikan masukan<br />
terhadap anggota tim yang baru untuk dapat<br />
memahami visi dan misi dari TPU tersebut.<br />
Selain TPU dan IKU, auditor juga telah<br />
menyusun PKPT pada akhir tahun sebelumnya.<br />
C.Bernike dan Wiyoso. T tidak menganggap ini<br />
sebagai permasalahan yang berarti. Bagi C.Bernike<br />
sendiri, yang terpenting adalah perencanaan<br />
dari PKPT tersebut. Ketika PKPT itu rencanakan<br />
secara benar, maka kegiatan-kegiatan yang akan<br />
dilakukan sudah direncanakan dengan matang<br />
jadi siapapun yang melaksanakan tidak akan jadi<br />
masalah. Permasalahan akan muncul apabila<br />
perencanaan PKPT tidak dilakukan dengan matang<br />
karena pegawai baru yang datang di suatu bagian<br />
belum tentu tahu bagaimana dan apa saja yang<br />
harus dilakukan. Jika memang ada perbedaan<br />
komposisi SDM dikarenakan berlangsung nya<br />
mutasi tersebut, maka perlu dilakukan revisi PKPT<br />
yang disesuaikan dengan kondisi yang ada. Sedikit<br />
berbeda pendapat dengan dua auditor diatas,<br />
Corneiles Tedjo. E beranggapan mutasi yang<br />
dilaksanakan pada awal tahun sedikit mengganggu<br />
PKPT yang ada. Hal ini dikarenakan perencanaan<br />
dan pelaksanaan PKPT tersebut dilakukan oleh<br />
auditor yang berbeda. Sehingga ia berpendapat<br />
bahwa lebih bijak nya jika pegawai yang akan di<br />
mutasi sudah diajak mengenal unit kerja barunya<br />
terlebih dahulu, paling tidak dapat membantu<br />
pegawai tersebut dalam memahami bidang tugas<br />
yang akan dilaksanakannya kelak.<br />
Pelaksanaan mutasi yang sudah baik<br />
di Itjen ini tetap harus ditingkatkan untuk<br />
dapat memadai seluruh keinginan pegawai dan<br />
menghindari tanggapan kontra dari pegawai atas<br />
mutasi tersebut. sejauh ini C.Bernike berpendapat<br />
bahwa mutasi di awal tahun 2012 ini masih sedikit<br />
memiliki kekurangan. Proses mutasi tersebut<br />
sekan-akan dilakukan tanpa dasar yang kuat, karena<br />
beberapa mutasi yang dilakukan adalah pegawai<br />
kembali lagi ke tempat awalnya dimana dahulu<br />
pegawai tersebut pernah ditugaskan. Menurutnya,<br />
mutasi sebaiknya dilakukan dengan perencanaan<br />
yang strategis. Artinya, Itjen sudah memperkirkan<br />
kebutuhan kompetensi pegawai untuk beberapa<br />
tahun kedepan. Dengan demikian, mutasi yang<br />
dilakukan dapat memperkaya kompetensi<br />
pegawai yang bersangkutan. Diharapkan, mutasi<br />
yang dilakukan menjadikan pegawai memahami<br />
core business Kemenkeu dalam hal penerimaan<br />
keuangan negara, pengeluaran dan kebijakankebijakan<br />
terkait dengan keuangan negara.<br />
Saran perbaikan juga disampaikan oleh Corneiles<br />
Tedjo. E, menurutnya mutasi yang ideal harusnya<br />
berjalan dengan seimbang. Seringkali adanya<br />
key-person dalam sebuah unit kerja sebagai<br />
pegawai yang cukup diandalkan dalam unit<br />
tersebut, dinilai akan menghalangi pegawai yang<br />
bersangkutan untuk dipindah ke tempat lain atau<br />
di mutasi. Sehingga pegawai yang bersangkutan<br />
dengan kompetensi yang sangat baik ini justru<br />
malah ‘terhambat’ perkembangan karirnya.<br />
Jadi sebaiknya pola mutasi yang berlaku di Itjen<br />
sebaiknya bersifat ajeg dan sistematis.<br />
Sebuah mutasi yang cukup ideal jika<br />
tidak hanya melihat kebutuhan SDM Itjen pada<br />
saat ini saja. Artinya mutasi tersebut sebaiknya<br />
juga mempertimbankan kebutuhan Itjen di masa<br />
depan (5-10 tahun) ke depan. Sehingga proses<br />
mutasi yang berjalan akan dikombinasikan antara<br />
kebutuhan saat ini dengan masa depan, dengan<br />
harapan Itjen dapat mempersiapkan kompetensi<br />
pegawai yang nantinya akan menjadi pimpinan di<br />
masa depan. (DIT/KIN/TER/CWL)<br />
<strong>28</strong><br />
VOL V No. <strong>28</strong> | Edisi Januari - Februari 2012