11.07.2015 Views

laporan akhir penelitian program insentif riset terapan ... - KM Ristek

laporan akhir penelitian program insentif riset terapan ... - KM Ristek

laporan akhir penelitian program insentif riset terapan ... - KM Ristek

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Tabel 2. Jumlah pohon berdasarkan kelas diameter pada lokasi <strong>penelitian</strong>Kelas Diameter (nlha)No. Lokasi10-29,9 em 30-49,9 em 50 em up1 Sei Botuh 292,59 88,89 51,852 Sei Gambir 333,33 85,19 51,853 Sei Nrabang 381,48 137,04 18,524 Semboja ____________ ---848,15 ___ 48,1_5 0,005.3. Cadangan Biomassa Tegakan Tengkawang dan Vegetasi LainnyaBiomassa pohon dalam <strong>penelitian</strong> ini diketahui dengan menggunakan persamaanallometrik (allometric equation) pohon-pohon bercabang yang umum di jumpai lahantropis. Allometrik ini juga sering digunakan oleh beberapa peneliti di Indonesia untukmengukur cadangan biomassa dan karbon pada lahan-lahan agroforestri dan kebuncampuran. Dalam allometrik ini komponen atau dimensi organ pertumbuhan pohonyang diperlukan adalab diameter, dan sebagai penunjang dari keakuratan dalamperhitungan biomassa diperlukan pula informasi mengenai kerapatan kayu dari setiapjenis pohon yang diukur. Menurut Rahayu et al. (2007) menyatakan hutan primermempunyai persentase spesies dengan kerapatan kayu berat bingga sangat berat sekitar42%, hutan bekas tebangan 32%, agroforestri 11% dan jakaw 19%. Jakaw danagroforestri didominasi oleb pohon dengan kerapatan kayu rendah bingga sedang(sekitar 80%).Untuk nilai kerapatan kayu dari jenis tengkawang (Shorea stenoptera) diketahuiberkisar antara 0,31- 0,57 Mg/m 3 dengan demikian nilai tengah kerapatan kayutengkawang adalah 0,42 Mg/m 3 (Rabayu et al. 2007). Sedangkan untuk jenis-jenislainnya menggunakan nilai kerapatan kayu pada pohon-pohon di laban agroforestri yangbemilai 0,60 (Rahayu et al. 2007), hal ini dilakukan karena lokasi <strong>penelitian</strong> inerupakanlahan tembawang (kebun campuran) atau bisa dikatakan teknik agroforestri yangtradisional dan sebagian lagi adalab laban agroforestri yang dibangun oleh pemerintah.Hasil <strong>penelitian</strong> menyebutkan bahwa potensi cadangan biomassa untuk tegakanjenis tengkawang dan jenis lain di ke-empat lokasi <strong>penelitian</strong> sangat bervariasi, Jainhalnya dengan cadangan biomassa pada serasah dan tumbuhan bawah yang tidakterdapat perbedaan yang signifikan dari ke-empat lokasi tersebut (Gambar 5). Untukpotensi cadangan biomassa jenis tengkawang yang terbesar adalah laban berhutan di SeiGambir sebesar 125,52 ton/ha, kemudian di Sei Botuh sebesar 98,39 ton/ha, Semboja22

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!