11.07.2015 Views

6YFD2ctlz

6YFD2ctlz

6YFD2ctlz

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

kembali ke depan pintu kantor distrik, yaitu tempatnya Raden Ajeng Biru.Wedono dan Raden Ayunya sedang ngobrol sambil menunggu dia.“Mari Raden Ajeng, duduk sebentar di rumah saya?” kata Raden AyuWedono kepada Raden Ajeng Wungu yang baru datang dari bicara di telepon.“O, maaf Tuan Putri, jangan marah sebab saya keburu-buru, nanti akan segerapulang ke Jarak!” jawab Raden Ajeng Biru dangan ramah.“Sebentar saja, ya sekadar minum tehlah!” kata Raden Ayu Wedono ramahpula.“Terima kasih. Bulan yang lain kalau saya datang lagi kemari, saya akansempatkan mengunjungi Tuan Putri. Hari ini kita sudah tidak punya waktu,sebab sebentar lagi kita akan pulang ke Jarak.”Setelah Raden Ajeng Wungu mengucapkan terima kasih atas pertolongannyamemberi kesempatan untuk berbicara dalam telepon kepada Wedono dan JuruTulis. Lalu kedua raden ajeng itu meminta permisi untuk kembali ke hotel.Setelah kira-kira satu jam lamanya jarak waktu, Raden Ajeng berbicara ditelepon lalu mobil yang ditumpangi saudara lelakinya untuk menjemput tamuitu telah datang.Raden Mas Wardoyo diperkenalkan oleh Wungu kepada ibu Hidjo, saudaraperempuan ibu Hidjo dan anak perempuannya, yaitu Raden Ajeng Biru.Sewaktu saudara lelakinya Wungu sedang saling berkenalan dengan familifamilinyaHidjo, dia merasa gugup melihat wajah Biru. Meskipundisembunyikan, jangan sampai ada orang yang mengetahuinya.Setelah selesai semuanya, famili Regent Jarak dan famili Hidjo berangkatnaik mobil dan kereta ke Jarak.“Bu, saya mau naik mobil saja sama Raden Ajeng Biru dan Mas Jo!” kataRaden Ajeng Wungu minta izin kepada ibunya.“Baik!” jawab ibunya.Raden Ayu Regent, Raden Nganten Potronoyo dan saudara perempuannyanaik kereta. Adapun yang lainnya naik mobil.“Bu, kita hendak jalan dahulu,” kata Raden Ajeng kepada Raden Ayu Regent.“Baik!” jawab ibunya pendek.Mobil yang membawa kedua Raden Ajeng dan Raden Mas Wardoyo berjalandi depan. Tetapi Raden Mas duduk jejer dengan supir mobil.“Mas Jo, mari kita nanti langsung plesir di Jarak?” kata Raden Ajeng kepadasaudara lelakinya.STUDENT HIJO 45

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!