12.07.2015 Views

ES indo design.indd - La'o Hamutuk

ES indo design.indd - La'o Hamutuk

ES indo design.indd - La'o Hamutuk

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Latar Belakang KomisiPerjuangan panjang rakyat Timor-Leste untuk merebut kebebasan dan masa depannyasebagai bangsa mencapai titik yang menentukan pada tahun 1999. Setelah ratusan tahunkolonialisme Portugis dan 24 tahun pendudukan asing, Raykat Timor-Leste akhirnyabisa mengungkapkan keinginan mereka untuk hidup sebagai bangsa yang bebas danmerdeka di Negara yang bebas dan merdeka, ketika masyarakat internasional padaakhirnya mendukung hak dasar kami atas penentuan nasib sendiri. Penindasan dalammasa kolonialisme yang panjang dan kekerasan menggemparkan sepanjang masapendudukan militeris asing berpuncak pada satu kampanye akhir kekerasan terhadaprakyat Timor-Leste pada bulan September dan Oktober 1999, yang meninggalkannegeri Timor-leste dalam keadaan porak-poranda setelah kepergian militer itu.Tanda-tanda kehancuran tampak jelas bagi semua pihak. Kota-kota dan desa-desa yanghangus terbakar, gedung-gedung dengan bercak-bercak darah yang menjadi tempatpembantaian, seluruh wilayah hampir kosong dari penduduknya yang melarikan diriatau dipaksa meninggalkan rumah mereka. Ketika rakyat perlahan-lahan kembalike rumah untuk mencari yang hidup dan berusaha menyelamatkan yang bisadiselamatkan, dan ketika masyarakat internasional datang membantu dengan bantuandarurat, perlahan-lahan luka lama dari konflik-konflik politik yang berlangsung lamamenjadi semakin tampak nyata.Bagi orang kebanyakan, warisan dari konflik selama 24 tahun itu sangat besar danbanyak seginya. Di tengah puing-puing kehancuran dari masa akhir 1999 sangatjelas bahwa perlu diambil langkah-langkah untuk menangani banyak unsur dariwarisan ini, untuk membantu rakyat membangun kembali kehidupan mereka danmenjadikan hak asasi manusia dan kekuasaan hukum sebagai asas-asas yang mengaturperikehidupan negara baru ini.Pada 25 Oktober 1999 Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mendirikanmisi UNTAET, dengan mandat untuk menjadi pemerintah peralihan di wilayah inidan mempersiapkannya untuk kemerdekaan. Ketika kebutuhan-kebutuhan awal krisiskemanusiaan berkurang, perhatian dialihkan pada pembentukan lembaga-lembagayang sangat mendasar. Ini meliputi lembaga-lembaga yang bertanggung jawab ataspenyelenggaraan keadilan, termasuk untuk pelanggaran-pelanggaran di masa lalu.Keprihatinan pertama dari banyak aktivis hak asasi manusia Timor-Leste adalahbagaimana membantu mengatasi keadaan darurat kemanusiaan yang ditimbulkanoleh kekerasan September-Oktober. Ketika program-program bantuan kemanusiaandijalankan, para aktivis pada tahun 2000 beralih ke masalah kejahatan masa lalu danwarisan konflik yang berlangsung lama. Ada kekhawatiran mengenai kemungkinanberkobarnya kembali kekerasan, khususnya dalam konteks impunitas nyaris penuhyang dinikmati oleh para pelaku kejahatan. Dan masalah yang lebih berjangka panjangbagaimana mengembangkan suatu budaya menghormati hak asasi manusia dankekuasaan hukum dalam suatu masyarakat yang telah lama membutuhkan tindakandi bidang-bidang tersebut.Pada akhir 1999 Perserikatan Bangsa-Bangsa mengirimkan satu Komisi Penyelidikanuntuk menyelidiki kejadian-kejadian yang belum lama berlangsung dan untukmemberikan rekomendasi mengenai bagaimana pihak-pihak yang bertanggungjawabmengenainya dimintai pertanggungjawaban. Komisi ini merekomendasikan10

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!