12.07.2015 Views

ES indo design.indd - La'o Hamutuk

ES indo design.indd - La'o Hamutuk

ES indo design.indd - La'o Hamutuk

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Lokakarya pemulihan di Kantor Nasional KomisiEnam lokakarya diadakan di kantor nasional Komisi di Dili. Lima diperuntukkanbagi kelompok-kelompok campuran laki-laki dan perempuan dan satu khusus untukpeserta perempuan. Para peserta datang dari semua distrik di Timor-Leste, danberbagai upaya dilakukan untuk melibatkan para korban dari sejumlah daerah yangpaling terpencil di negara ini.Seluruh peserta sebelumnya telah memberikan pernyataannya kepada tim distrikpencarian kebenaran Komisi ini. Selain itu, tim distrik untuk dukungan korbantelah mengidentifikasi para peserta tersebut yang telah memenuhi kriteria untukSkema Reparasi Mendesak. Walaupun hanya sedikit jumlah penerima Skema ReparasiMendesak yang berpartisipasi dalam lokakarya pemulihan, lokakarya ini merupakanbagian dari Skema tersebut.Keseluruhannya, 156 orang berpartisipasi dalam enam lokakarya tersebut, 82perempuan (52%) dan 74 laki-laki (47%).Skema Reparasi Mendesak bagi korban dengan kebutuhanmendesakKetika tim-tim distrik mulai bekerja di desa-desa di seluruh wilayah negara ini,menjadi jelas bagi mereka bahwa banyak korban pelanggaran hak asasi manusiamenghadapi berbagai kebutuhan mendesak yang secara langsung terkait denganberbagai pelanggaran yang pernah mereka alami. Para korban melihat Komisimungkin sebagai satu-satunya lembaga nasional yang ada untuk membantu mereka.Tampaknya tidak cukup dengan mengatakan kepada para korban untuk menunggusampai datangnya Laporan Akhir dan rekomendasi-rekomendasi Komisi untukmendapatkan bantuan. Oleh karena itu, Komisi membuat suatu langkah sementarauntuk menangani beberapa kebutuhan mendesak dari para korban, yaitu SkemaReparasi Mendesak.Dasar skema tersebut adalah prinsip hukum internasional hak asasi manusia bahwapara korban tindakan pelanggaran memiliki hak atas reparasi. Perjanjian danhukum kebiasaan internasional serta berbagai instrumen hukum internasional lain,menganjurkan bahwa berbagai kualitas pokok reparasi mencakup:• Restitusi (ganti rugi)• Kompensasi• Rehabilitasi• Kepuasan• Jaminan ketidakberulangan.Sebagai negara baru yang sedang berusaha menetapkan prinsip-prinsip demokratisyang bertumpu pada kesetaraan seluruh warga negara, Timor-Leste memiliki tanggungjawab moral untuk menjamin agar warga negaranya yang menderita kerugian akibatpelanggaran masa lalu mampu melakukan kewajibannya sebagai warga negaraTimor-Leste yang berpartisipasi penuh. Negara harus mengambil tindakan yang38

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!