12.07.2015 Views

ES indo design.indd - La'o Hamutuk

ES indo design.indd - La'o Hamutuk

ES indo design.indd - La'o Hamutuk

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Indonesia mengenai apa yang terjadi di sana. Terkucil di kawasannya sendiri di masakolonialisme Portugis, Timor-Leste menjadi wilayah tertutup dalam 13 tahun pertamapendudukan ketika tentara Indonesia menggunakan setiap cara yang bisa dilakukannyauntuk menundukkan rakyat Timor-Leste. PBB terhalangi upayanya untuk memasukiTimor-Leste untuk keperluan menilai keadaan, bantuan asing diblokade, dan diplomatserta media asing hanya diberi izin untuk melakukan kunjungan yang dikontrolketat dan tidak secara tetap memasuki negeri ini. Orang Timor-Leste di pengasinganbekerja keras bersama masyarakat sipil internasional agar perhatian diberikan kepadapenderitaan rakyat Timor-Leste, tetapi dengan sarana yang terbatas jika dibandingkandengan negara-negara yang mendukung Indonesia.Perang mencapai setiap desa di Timor-Leste dan berpengaruh mendalam padakehidupan seluruh rakyat Timor-Leste. Terputus dari dunia luar dan tanpa perlindungankelembagaan apapun, penduduk sipil biasa secara besar-besaran menderita karenaserangan-serangan yang tanpa ampun dan kekejaman-kekejaman tanpa pandangbulu militer Indonesia, khususnya pada tahun-tahun awal pendudukan. Orang yangdipandang sebagai lawan politik pendudukan diperlakukan dengan sangat kejam.Khususnya pada tahun-tahun awal pendudukan, penduduk sipil biasa juga bisamengalami perlakuan yang kejam kalau mereka bertentangan dengan gagasan luasPerlawanan mengenai penyimpangan ideologis.Dalam seluruh masa itu pemimpin militer dan politik Indonesia mengklaim bahwakegiatan sejumlah kecil “pengacau keamanan” telah tamat, perang telah selesai, danbahwa laporan-laporan mengenai pelanggaran hak asasi manusia itu palsu. Sekutusekutuasing Indonesia terlibat mendukung kebohongan-kebohongan ini, yang dengandemikian berarti memperkuat impunitas yang diperoleh militer Indonesia di dalamnegeri dan memungkinkannya melanjutkan operasi-operasi biadabnya menundukkanrakyat Timor-Leste tanpa hambatan.Sepanjang masa pendudukan sifat dari konflik mengalami beberapa perubahan.Dasawarsa 1970-an adalah masa operasi-operasi militer besar yang bertujuanmenghancurkan Perlawanan bersenjata yang dipimpin Fretilin. Penduduk sipil dalamjumlah sangat besar tinggal di pedalaman bersama Perlawanan, dan secara langsungmenderita karena operasi-operasi militer tersebut. Pada akhir dasawarsa 1970-anPerlawanan bersenjata hancur, dan strateginya mengenai basis tetap, dalam manapenduduk sipil berperan penting, berakhir. Ketika penduduk sipil terpaksa keluardari pedalaman, militer Indonesia melancarkan strategi memisahkan penduduksipil dari Perlawanan bersenjata dengan menempatkan puluhan ribu penduduk sipilyang menyerah di kamp-kamp tahanan dan desa-desa pemukiman dengan akibatmalapetaka bagi rakyat Timor-Leste, yang menderita kelaparan luar biasa pada akhirdasawarsa 1970-an dan awal dasawarsa 1980-an.Perlawanan disusun kembali pada dasawarsa 1980-an menjadi suatu kekuatan gerilya,yang didukung oleh gerakan bawah tanah yang sedang tumbuh di kota-kota dandesa-desa. Tentara Indonesia memperluas jangkuan teritorialnya ke semua desadi Timor-Leste, termasuk kehadiran intelijen dan kesatuan-kesatuan paramiliteryang mencengkeram yang kebanyakan diawaki oleh orang Timor-Leste. Militerisasimasyarakat Timor-Leste ini sangat meluas dan berdampak sangat menghalangi seluruhjenis hak rakyat Timor-Leste yang diakui internasional mulai dari hak politik dan sipilsampai hak ekonomi, sosial, dan budaya.14

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!