12.07.2015 Views

ES indo design.indd - La'o Hamutuk

ES indo design.indd - La'o Hamutuk

ES indo design.indd - La'o Hamutuk

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

penduduk lokal terjadi, bukan karena perbedaan politik melainkan karena perseteruankeluarga atau suku yang telah berjalan lama berkenaan dengan masalah tanah ataumasalah adat lainnya.Untuk orang-orang yang kembali, tantangan terbesar yang dihadapi adalah matapencaharian mereka. Banyak yang telah kehilangan aset mereka selama kekerasantahun 1999 dan hanya bisa mendapatkan kembali hanya sebagian kecil setelah selamatahun-tahun di kamp-kamp pengungsi. Sengketa atas tanah dan properti sering menjadimasalah utama. Beberapa dari orang-orang yang kembali pernah menjadi pegawainegeri sipil selama pendudukan Indonesia dan menerima gaji bulanan. Kelambatanmereka kembali ke Timor-Leste berarti bahwa sebagian besar kesempatan kerja yangterbatas di distrik-distrik telah diambil oleh orang-orang lain. Keluarga-keluarga iniharus kembali mempelajari keahlian-keahlian pertanian subsisten. Sebagai akibatnya,banyak di antara orang-orang ini memilih untuk memulai kembali hidup mereka jauhdari kampung halaman, dan pindah ke Dili atau daerah perkotaan lainnya untukmencari kesempatan yang lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.Untuk perempuan janda dan anak-anak mereka, kelangsungan hidup sehari-harilebih sulit. Dalam beberapa kasus, para perempuan dan anak-anak kembali ke Timor-Leste dalam kondisi kesehatan yang buruk yang disebabkan oleh kekurangan gizijangka panjang selama berada di kamp. Setelah kembali, mereka harus menanam danmenunggu hasil panen berikutnya untuk mereka makan. Walaupun otoritas lokal,lembaga-lembaga PBB dan LSM-LSM memberi perhatian khusus kepada keluargakeluargaini, tetap ada beberapa yang terlewatkan.Komisi menemukan sejumlah kecil orang-orang, yang setelah kembali ke desa mereka,pada akhirnya memilih untuk kembali ke Timor Barat. Ini terjadi di desa-desa sepertiLauala (Ermera, Ermera) dan Leimea (Hatulia, Ermera), Maubara (Maubara, Liquiça)dan Balibo (Balibo, Bobonaro). Komisi melakukan kunjungan-kunjungan ke desa-desaini dan bertemu dengan orang-orang yang memutuskan untuk kembali lagi ke TimorBarat dengan alasan yang berbeda-beda. Dalam beberapa kasus, orang-orang itu masihmemiliki anggota keluarga dekat yang tinggal di Timor Barat. Dalam kasus-kasuslainnya, orang-orang yang kembali adalah eks pemimpin milisi yang belum mendapatkesempatan untuk ikut serta dalam proses rekonsiliasi komunitas dan mengalamiintimidasi dan serangan ringan oleh penduduk lokal.Program penjangkauan, bersama LSM di Timor Barat, untukorang Timor-Leste yang menetap disebelah perbatasanJika pemimpin-pemimpin pro-otonomi dan pro-kemerdekaanbersatu kami pasti akan kembali karena hal-hal di masa laluadalah perintah dan kami orang kecil hanya melaksanakannya,dan sebagai akibatnya kami lah yang paling menderita. 25Pada akhir tahun 2002, Komisi merancang program Timor Barat. Komisi memulaiprogram ini pada awal tahun 2003. Karena pertimbangan efisiensi dan keamanan jugakarena mandatnya hanya di wilayah Timor Leste, Komisi memutuskan untuk bekerjamelalui LSM Indonesia yang sudah menangangi pengungsi di Timor Barat.34

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!