02.12.2012 Views

DETEKSI HIBRIDISASI DALAM BIOSENSOR DNA ELEKTROKIMIA

DETEKSI HIBRIDISASI DALAM BIOSENSOR DNA ELEKTROKIMIA

DETEKSI HIBRIDISASI DALAM BIOSENSOR DNA ELEKTROKIMIA

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Strategi yang lain untuk deteksi secara elektrokimia oligonukleotida pendek<br />

terdiri dari penggunaan suatu permukaan terstabilisasi membran lipid bilayer dari<br />

fosfatidilkolin telur yang dipreparasi pada elektrode perak yang dilapisi dengan suatu<br />

lapisan polimer dan kemudian dicelupkan ke dalam 0,1M KCl (Krull et al. 2000).<br />

ss<strong>DNA</strong> dimodifikasi dengan karbon alifatik C16 menghasilkan suatu kenaikan<br />

densitas muatan negatif pada permukaan membran, menandakan sifat biopengenal.<br />

Percobaan dengan label fluorescein dT20-C16 menunjukkan bahwa reduksi dalam arus<br />

gabungan teramati setelah penambahan dA20 berkaitan dengan pelepasan double<br />

helix.<br />

Vagin et al. (2003) mengajukan penggunaan elektrode emas yang<br />

dimodifikasi dengan surfaktan yang disebut Brij-52. Probe <strong>DNA</strong> dipreparasi dengan<br />

menetesi emas dengan 5µL larutan etanolat Brij-52, diikuti dengan evaporasi pelarut.<br />

Selanjutnya, elektrode dibiarkan untuk berinteraksi dengan probe oligonukleotida<br />

yang mengandung rantai hidrokarbon panjang, C16pdT5, yang terakumulasi ke dalam<br />

daerah hidrofobik bilayer surfaktan. Signal yang diperoleh dari pengukuran<br />

impedansi pada 0,1 V vs. Ag/AgCl, 1MKCl pada temperatur ruang merupakan dari<br />

penurunan komponen sebenarnya. Penurunan ini pada frekuensi tinggi berkaitan<br />

dengan resistensi membran seiring kenaikan kapasitansi dari violasi lokal inner<br />

bilayer.<br />

17 1

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!