DETEKSI HIBRIDISASI DALAM BIOSENSOR DNA ELEKTROKIMIA
DETEKSI HIBRIDISASI DALAM BIOSENSOR DNA ELEKTROKIMIA
DETEKSI HIBRIDISASI DALAM BIOSENSOR DNA ELEKTROKIMIA
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
pori membran alumina yang dilaporkan oleh Wang et al. (2003f). Batang<br />
indium/emas dibuat dengan elektroplating membran alumina (pori 200 nm) dengan<br />
perak untuk mendapatkan kontak listrik untuk elektrodeposisi selanjutnya. Setelah<br />
pelarutan membran dan penghilangan residu <strong>DNA</strong> yang diamobilisasi dengan<br />
penggabungan oligonukleotida bertiolasi terhadap dispersi 2 mL 0,1 mg batang mikro<br />
indium/emas selama 16 jam pada temperatur ruang. Deteksi dilakukan secara solid-<br />
state derivative chronopotentiometric dari batang indium mikrometer setelah<br />
pengumpulan magnetik pada SPE dilapisi merkuri yang sebelumnya dikondisikan<br />
selama 2 menit pada 1,8 V menggunakan magnet eksternal sebelum penempelan<br />
partikel/<strong>DNA</strong>. Hibrid yang terbentuk pada permukaan magnetic bead modifikasi<br />
streptavidin yang mengandung probe terbiotinilasi, diikuti dengan interaksi dengan<br />
target dan dengan oligonukleotida yang mengandung probe tambahan. Selanjutnya,<br />
pada saat terbentuk, penanda batang indium diukur 1 menit pra-kondisi pada -0,10 V.<br />
Penentuan dilakukan pada 1 µA. Cara yang lain yang telah dilakukan adalah dengan<br />
melarutkan konjugat partikel <strong>DNA</strong>-linked dalam asam nitrat 6M dan memindahkan<br />
larutan ini ke dalam bufer asetat 100 mL. Penentuan dilakukan pada elektrode carbon<br />
fiber dilapisi merkuri. Dengan pengujian ini memungkinkan amplifikasi respons 5625<br />
kali, dan menurunkan limit deteksi. Limit deteksi diperoleh sekitar 4 ng/L, atau 210<br />
fM, atau 100 fg, atau 10 amol dalam 50 µL larutan.<br />
39 1