DETEKSI HIBRIDISASI DALAM BIOSENSOR DNA ELEKTROKIMIA

More documents

Recommendations

Info

Transduksi dilakukan dalam larutan bufer Tris menggunakan PSA dengan arus konstan -8,0 µA. Signal analitik diperoleh dari reduksi Co(phen)3 3+ pada 140 mV. Gambar 2. menunjukkan pengaruh waktu hibridisasi pada signal kronopotensiometri indikator redoks menggunakan 5,0 x 10 -7 M 21-mer DNA HIV-1 sebagai target. Kronopotensiogram dalam garis putus-putus berkaitan dengan signal dari blanko menunjukkan reduksi indikator redoks yang bergabung dengan ssDNA. Kronopotensiogram dalam garis tebal menunjukkan signal yang diperoleh setelah hibridisasi, dan dalam hal ini indikator terakumulasi dalam double helix tidak hanya secara elektrostatik, tetapi juga dengan interkalasi. Signal analitik adalah perbedaan antara dua signal. Signal hibridisasi meningkat pada awalnya, kemudian berhenti hingga kejenuhan molekul probe yang dapat dicapai pada permukaan elektrode. Limit deteksi setelah 30 menit hibridisasi adalah 4 x 10 -9 M. Suatu pendekatan yang mirip dilaporkan untuk deteksi DNA Mycobacterium tuberculosis menggunakan 27- dan 36-mer oligonucleotida dengan limit deteksi 3,4 x 10 -9 M (Wang et al. 1997d). Untuk DNA Cryptosporidium parvum (Wang et al. 1997e) hibridisasi dilakukan dalam 0,5M NaCl + 1.0M guanidin. Limit deteksi dari 100 dan 50 ng/mL diperoleh setelah periode hibridisasi 15 dan 30 menit berturut-turut. Co(phen)3 3+ juga telah digunakan sebagai indikator redoks untuk deteksi DNA C. parvum menggunakan biosensor hibridisasi DNA SPE yang dapat dihaluskan dan dibarukan dengan limit deteksi dari 20 mg/L target setelah hibridisasi 20 menit (Wang et al. 1998a). Erdem et al. (1999) mengajukan elektrode pasta karbon yang dimodifikasi dengan 21-mer 8 1
oligonukleotida untuk deteksi DNA HBV menggunakan indikator redoks Co(phen)3 3+ . Gambar 2. Sensor hibridisasi untuk deteksi urutan DNA HIV menggunakan Co(phen)3 3+ sebagai indikator redoks. Kronopotensiogram untuk blanko (garis putus-putus) dan target [0.5mM 21-mer DNA HIV (garis tebal)], menggunakan 21-mer DNA HIV sebagai probe, berdasarkan kenaikan waktu hibridisasi: 1 (a), 2 (b), 5 (c), 10 (d), s pada +1.7V dan 2 menit pada +0.5V dalam larutan bufer asetat 0.2M pH 5.0, mengandung 5 x 10 -7 M 21-mer DNA HIV. Pengikatan indikator: 1 menit pada +0.5V dalam 0.02M Tris-HCl pH 7.0, 50 mM Co(phen)3 3+ . Stripping: dalam 0.02M Tris-HCl pH 7.0; arus: 28 µA. Target: 21-mer DNA HIV: 5’- ACT-GCT-AGA-GAT-TTTCCA-CAT-3’). Probe: 21-mer DNA HIV: 5’-ATG-TGG-AAA-ATC-TCT-AGCAGT-3’(Wang et al. 1996). Wang dan koleganya (1996d) melaporkan untuk pertama kalinya sifat unik yang ditunjukkan PNA dalam larutan pada saat diamobilisasi pada permukaan elektrode. Mereka mengevaluasi signal kronopotensiometri untuk reduksi Co(phen)3 3+ menggunakan dua probe yang berbeda, 15-mer DNA-CPE dan 15-mer PNA-CPE setelah hibridisasi. Dupleks PNA-DNA dapat terbentuk dengan sangat efisien pada kekuatan ion rendah 1mM atau pada temperatur setinggi 50 o C, kondisi 9 1
Page 1 and 2: DETEKSI HIBRIDISASI DALAM BIOSENSOR
Page 3 and 4: 2. Deteksi Terjadinya Hibridisasi K
Page 5 and 6: Ru(bpy)3 2+ . Penentuan dilakukan d
Page 7: setelah dicelupkan dalam bufer Tris
Page 11 and 12: pengukuran dilakukan dalam larutan
Page 13 and 14: dimodifikasi dengan oligonukleotida
Page 15 and 16: diperoleh dari penurunan arus reduk
Page 17 and 18: Strategi yang lain untuk deteksi se
Page 19 and 20: Dalam konfigurasi yang lain penulis
Page 21 and 22: 5% dari urutan komplementer. Caruan
Page 23 and 24: mengikuti bangunan arsitektur dendr
Page 25 and 26: paling baik untuk melakukan hibridi
Page 27 and 28: disuspensikan dalam NaOH selama 5 m
Page 29 and 30: payudara BCRA 1 (Wang et al. 2002b)
Page 31 and 32: keberadaan hidroquinon, dilarutkan
Page 33 and 34: meningkat dalam hubungan yang linie
Page 35 and 36: dilaporkan oleh kelompok Wang (Wang
Page 37 and 38: 2.5.5. Berdasarkan Metodologi Lain
Page 39 and 40: pori membran alumina yang dilaporka
Page 41 and 42: Hashimoto, K., Ito, K., and Ishimor
Page 43 and 44: Napier, M.E. and Thorp, H. 1997a. M
Page 45 and 46: Wang, J., Rivas, G., Parrado, C., C
Page 47 and 48: Wu, K., Fei, J., Bai, W.W., and Hu,
Page 49 and 50: DAFTAR GAMBAR 49 1 Halaman Gambar 1
Page 51 and 52: JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA D
Page 53 and 54: DAFTAR ISI 53 1 Halaman DAFTAR ISI

DETEKSI HIBRIDISASI DALAM BIOSENSOR DNA ELEKTROKIMIA

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?