13.07.2015 Views

HAM - Elsam

HAM - Elsam

HAM - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>HAM</strong> (Masih) dalam Ancaman:Menguatnya Militerisme dan Melemahnya Daya Penegakan <strong>HAM</strong>Dari 15 peristiwa kekerasan antar kelompok di masyarakat, 6 peristiwa berhubungandengan pemilihan kepala daerah (pemilihan gubernur maupun bupati). Pemicunya, mulai daripersoalan bagi-bagi uang di arena kampanye hingga saling ejek yang berujung bentrok dan amukmassa 7 . Selain mengakibatkan korban meninggal maupun luka-luka, juga meninggalkan kerusakanharta benda. Juga kisah tragis, seperti meninggalnya Yosia Karoba S.Th, Ketua Komisi ADPRD Kabupaten Tolikara dari Fraksi Golkar. Yosia Karoba meninggal akibat menjadi korbankekerasan massa pihak yang masih menjadi kerabatnya pada 29 Januari 2013, ketika berlangsungpemu ngutan suara pemilihan Gubernur Papua di Distrik Gilubandu, Kabupaten Tolikara, Papua.Pemicunya, diduga akibat korban berusaha mengarahkan calon pemilih agar memilih seturutpilihannya.Aksi kekerasan lain yang paling banyak menjadi perhatian publik adalah aksi penggunaansenjata api/penembakan. Dalam sejumlah kasus, terduga pelaku berlatar belakang aparat TNI,kepo lisian, juga kelompok sipil bersenjata (TPN/OPM) serta orang tidak dikenal (OTK). Aksipenembakan ini tidak dapat dilepaskan dari adanya konflik vertikal yang telah berlangsung lamadi Papua. Misalnya peristiwa penembakan di Sinak, Kabupaten Puncak, pada 21 Februari 2013 dandi Tingginambut, Puncak Jaya, serta Udaugi, perbatasan Kabupaten Deiyai, pada 31 Januari 2013.Korban yang meninggal baik dari warga maupun aparat. Selama Januari-April 2013, berdasarcatatan ELSAM, telah terjadi 7 peristiwa penggunaan senjata api mematikan yang mengakibatkanmeninggalnya 10 anggota TNI dan 7 warga, serta 6 anggota TNI dan 7 warga lainnya mengalamiluka tembak.Peristiwa kekerasan yang menonjol lainnya adalah peristiwa penangkapan yang disertaitindak penganiayaan dan penyiksaan. Pada 15 Februari 2013, ada tujuh pria Papua ditangkapdi Depapre, Papua, dan kemudian dibawa ke Polres Jayapura. Dalam peristiwa tersebut, merekayang ditangkap diduga mengalami penyiksaan saat diinterogasi karena dituduh mengetahuipersem bunyian aktivis pro-kemerdekaan Papua 8 . Kejadian lainnya terjadi pada 2 Maret 2013,dalam kasus Pendeta Yunus Gobai, mantan pemimpin Gereja Kingmi Maranatha Nabire. PendetaYunus Gobai dipukul dan ditangkap oleh petugas Polisi Polsek Kota Enarotali, Paniai, karenadianggap berteriak sembarangan di mana kata-kata yang disampaikannya tidak bisa diterimaoleh pihak lain. Tidak hanya menangkap dan memukuli, aparat polisi Polsek Kota Enarotali jugameminta uang tebusan Rp 1 juta kepada pihak keluarganya guna pembebasan korban. 97 Lihat http://bintangpapua.com/index.php/lain-lain/k2-information/halaman-utama/item/662-di-yahukimomassa-golkar-demokrat-rusuh8 Jarangnya kerja-kerja pencarian fakta dalam kasus yang relevan dalam peristiwa penyiksaan, bahkan penghukumanpelaku yang ringan hanya membuat menderita korban yang lebih menyakitkan. Selain itu yang mengetahi persiskejadian kasus seperti ini adalah saksi korban dan pelaku. Lihat release: http://www.humanrights.asia/news/pressreleases/AHRC-PRL-005-2013-ID;http://tapol.org/id/news/pimpinan-gereja-kekerasan-negara-yhttp://www.humanrights.asia/news/urgent-appeals/AHRC-UAC-024-2013ang-melumpuhkan-umat-terus-meningkat-ditanah-papua9 Lihat http://indonesia.ucanews.com/2013/03/14/lembaga-ham-dialog-adalah-kunci-mengakhiri-kekerasan-di-/ 8 /

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!