You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Kenali Kondisi Domba Anda<br />
“Hebat!” kata Neumann. “Akhirnya semua usaha kamu<br />
belajar keuangan sampai subuh terbayar sudah. Kamu akan jadi<br />
aset perusahaan dan menjadi contoh bagi program kita. Saya<br />
yakin.”<br />
“Terima kasih. Semoga saja,” kata saya sambil menundukkan<br />
kepala. “Saya menghabiskan banyak energi untuk meraih gelar<br />
ini dan lolos wawancara sampai saya tidak berpikir apa saya<br />
cocok untuk posisi ini.”<br />
Dr. Neumann memandang saya tanpa berkata-kata dari<br />
mejanya. “Okay Ted, ada apa? Kamu takut? Jangan. Kamu salah<br />
satu mahasiswa teladan yang selalu mendapat A untuk semua<br />
mata kuliah.”<br />
“Well, Dr. Neumann yang membuat saya takut bukan<br />
masalah pekerjaannya,” saya terbata-bata menjelaskan. Saya<br />
malu terlihat lemah di depan orang yang sangat saya hormati.<br />
“Lalu apa?”<br />
“Bagian manajemen yang saya takutkan. Saya harus mengawasi<br />
sembilan orang. Dan saya belum pernah melakukannya<br />
sebelumnya. Sekarang saya harus mengawasi sembilan orang<br />
sekaligus. Dr. Neumann, jujur saja, saya sangat takut. Saya<br />
bahkan tidak tahu harus mulai dari mana.” Saya meremas-remas<br />
tangan saya selama beberapa saat sebelum akhirnya menanyakan<br />
pertanyaan ini, “Bisakah Anda membantu saya?”<br />
Hening seketika. Saya merasa bersalah telah meminta itu<br />
dari mentor saya. Jack Neumann mengajar salah satu program<br />
MBA terbaik di negeri ini. Saya tidak percaya saya mengatakan<br />
hal itu, pikir saya. Beliau itu orang sibuk. Beliau sudah tidak<br />
punya waktu lagi, apalagi saya sudah menyita 90% waktu beliau<br />
selama ini.<br />
Dr. Neumann duduk diam, memandangi saya seakanakan<br />
sedang menimbang-nimbang sesuatu. Akhirnya setelah<br />
beberapa waktu, dia berbicara.<br />
“Ted kamu satu-satunya mahasiswa saya yang tidak kena<br />
19