You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
The Way of the Shepherd<br />
li,” kata saya sambil memalingkan muka supaya Dr. Neumann<br />
tidak melihat ekspresi muka saya. Saya menghabiskan waktu<br />
semalaman belajar. Kalau saya tahu kami akan pergi ke<br />
peternakan, saya akan tidur lebih lama. Tapi saya pikir, ini hanya<br />
selingan saja. Kami akan segera membahas masalah manajemen<br />
sebentar lagi.<br />
“Siapa yang menyangka,” kata saya sambil membuka pintu,<br />
“Kalau salah satu dosen bisnis dan konsultan terkenal suka<br />
memelihara domba!”<br />
Neumann tertawa sambil turun dari mobil. “Jangan bilang<br />
siapa-siapa! Saya memang suka domba. Mereka membuat saya<br />
teringat masa lalu saya.”<br />
“Oh ya?”<br />
“Saya besar di Wyoming, ayah saya punya peternakan domba<br />
yang besar di sana.” Beliau menjelaskan. “Saya biasa bekerja<br />
setiap musim panas, menjaga domba. Itu pengalaman yang luar<br />
biasa.”<br />
Rasa ingin tahu yang besar sekarang menggantikan<br />
penyesalan karena kehilangan jam tidur di pagi hari Sabtu.<br />
Waktu Neumann berjalan ke arah kandang domba, semua<br />
domba berdiri dan berjalan ke arahnya. Saat beliau sampai ke<br />
domba-dombanya, semua dombanya mengembik manja.<br />
“Mereka senang melihat Anda.” kata saya.<br />
“Saya juga.” jawabnya. “Mereka pasti melihat saya atau<br />
pegawai saya dua kali sehari. Mereka mengikuti saya ke mana<br />
pun saya pergi di padang rumput ini.” Dia mengelus-ngelus satu<br />
domba. “Ayo coba, mereka jinak kok, tidak akan menggigit.”<br />
“Oh-kaaaay,” kata saya. Beberapa domba langsung mundur<br />
waktu saya mendekat. Waktu mereka merasa saya tidak<br />
berbahaya baru mereka mendekat.<br />
“Aduh, domba-domba ini sangat bau!” kata saya dengan<br />
suara keras.<br />
Neumann tertawa, “Ted, kamu aneh. Apa yang kamu<br />
22