Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
EDISI <strong>290</strong>/TAHUN 06, 12 - 18 DESEMBER 2016<br />
Gairah Makan Ikan di Indonesia Dibawah Jepang<br />
Konsumsi masyarakat<br />
makan ikan di Jawa<br />
Timur (Jatim) ratarata<br />
31 kilogram/kapita/tahun.<br />
Padahal, target konsumsi makan<br />
ikan setiap orang hingga akhir<br />
2016, sekitar 35 kilogram/kapita/<br />
tahun. Meski demikian, untuk<br />
konsumsi makan ikan propinsi<br />
yang memiliki 38 kabupaten/kota<br />
ini masih kalah dengan Malaysia<br />
yang mencapai 60 kilogram/kapita/tahun<br />
dan Jepang 125 kilogram/<br />
kapita/tahun.<br />
Hal itu dikemukakan Kasi<br />
Bina Mutu Dinas Perikanan dan<br />
Kelautan Jatim, Anwar Sobari,<br />
disela kampanye “Ayo Makan<br />
Ikan Laut” di Bandar Djakarta<br />
<strong>Surabaya</strong>, pekan lalu. Mengapa<br />
kami mengajak makan ikan? Ia<br />
menyatakan, karena makan ikan<br />
halal sekalipun ikan tidak disembelih<br />
bahkan telah mati lebih dulu.<br />
‘’Ikan adalah jenis makanan<br />
rendah kalori, berprotein tinggi<br />
dan baik untuk otak. Hanya<br />
saja, sebagian besar masyarakat<br />
kurang paham mengenai manfaat<br />
ikan,’’ kata Anwar Sobari, yang<br />
didampingi Business Development<br />
Manager Bandar Djakarta.<br />
Ia menjelaskan, Indonesia merupakan<br />
negara kepulauan terluas di<br />
dunia dengan 70 persennya merupakan<br />
wilayah laut, yang menyimpan<br />
milyaran jenis ikan dan hewan<br />
laut lainnya (seafood) yang dapat<br />
dikonsumsi.<br />
Ironisnya, kata dia, daya konsumsi<br />
masyarakat Indonesia terhadap<br />
ikan masih jauh dibawah<br />
masyarakat Jepang. Saat ini, daya<br />
konsumsi ikan di Indonesia sekitar<br />
40 kilogram per tahun per<br />
orang. Di Jepang sudah mencapai<br />
80 kg per orang per tahun. Berdasarkan<br />
pertumbuhan konsumsi<br />
ikan tahun 2013-2014, dari Survei<br />
Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)<br />
BPS, Jawa Timur masuk di<br />
peringkat ketiga seteIah DI Yog-<br />
Baju Zirah Samurai yang terkesan kaku terlihat<br />
lebih luwes dipakai. Perpaduan warna kalem dan desain<br />
elegan nampak terlihat dari busana ‘Kinzoku’ karya<br />
Elvin Alvionita, mahasiswa Universitas <strong>Surabaya</strong><br />
(Ubaya) Fakultas Industri Kreatif jurusan Desain Fashion<br />
dan Produk Lifestyle.<br />
Karya berjenis City Wear dengan bahan-bahan<br />
polyester linen, Organdi, Duchessen Sateen, dan printed<br />
fabric tersebut ditampilkan pada Graduation Show<br />
bertajuk ‘Tancy’ di Plaza Teknobiologi Kampus Ubaya,<br />
dalam rangka tugas akhir bersama enam karya dari<br />
mahasiswa lainnya.<br />
“Saya terinspirasi dari baju Zirah Ozhorai yang<br />
terbuat dari bahan logam. Jadi yang diambil dari sifat<br />
logamnya dengan unsur ke Jepang-Jepangan serta ada<br />
campuran modern dengan ancient yang telah lama,”<br />
kata Evelyn.<br />
Evelyn mengambil tema modern minimalis agar<br />
bisa dipadu padankan untuk busana kerja sekaligus<br />
hang out yang simple dan tidak ribet bagi pemakainya”.<br />
Tahun depan orang lebih menyukai sesuatu yang simple<br />
dan tidak terlalu ribet, juga bisa dipakai seharian. Jadi<br />
saya fikir tren kedepannya masih akan seperti itu.” Jelas<br />
mahasiswa kelahiran Banyuwangi tersebut.<br />
Perempuan 22 tahun itu optimis karyanya kelak<br />
bisa dikomersilkan dengan membidik segmen wanita<br />
karir,” secara komersil saya lebih mendesain untuk<br />
Business Development Manager Bandar Djakarta (kiri), Kasi Bina Mutu Dinas Perikanan dan<br />
Kelautan Jatim, Anwar Sobari (no 2 dari kiri), Kamsen (baju biru) saat mendengarkan penjelasan<br />
dari Kepala Pasar Ikan Bandar Djakarta <strong>Surabaya</strong>, Syarif, tentang tingkat kesegaran aneka<br />
seafood dan jenis seafood yang ada di Pasar Ikan Bandar Djakarta <strong>Surabaya</strong>.<br />
yakarta (30,96 persen) dan Bengkulu<br />
(15,05 persen). Pertumbuhan<br />
konsumsi ikan Jawa Timur sebesar<br />
14,02 persen.<br />
Untuk itu, Anwar menjelaskan,<br />
Pemprov Jawa Timur terus memperkuat<br />
potensi perikanan yang<br />
ada baik di bidang budidaya maupun<br />
potensi perikanan tangkap.<br />
Bahkan target produksi perikanan<br />
di Jatim 2016, naik 10.000 ton<br />
dibanding 2015. “Semakin banyak<br />
mengonsumsi ikan, maka semakin<br />
banyak kandungan baik yang ada<br />
di dalam ikan bisa dinikmati oleh<br />
masyarakat. Jika ini terjadi, maka<br />
generasi bangsa Indonesia akan<br />
bertumbuh dengan sangat baik<br />
karena memiliki intelegensia yang<br />
mumpuni,”ujarnya.<br />
Sementara itu, Business Development<br />
Manager Bandar Djakarta,<br />
Fifi M, menambahkan, manfaat<br />
gemar makan ikan cukup banyak.<br />
Diantaranya, mencegah penyakit<br />
jantung, mencegah penyakit kolesterol,<br />
mengurangi resiko stroke,<br />
mata dan kulit menjadi sehat. dan<br />
mengurangi resiko adanya kanker.<br />
“Itu sebabnya, kami peduli<br />
dengan Gemarikan yang dicanangkan<br />
pemerintah lewat Pasar Ikan<br />
Bandar Djakarta <strong>Surabaya</strong>. Melalui<br />
program diskon 50 persen,<br />
diharapkan mampu mendorong<br />
warga kota meningkatkan konsumsi<br />
ikan laut,” kata Fifi.<br />
Soal harga ikan yang ada di<br />
Pasar Ikan Bandar Djakarta <strong>Surabaya</strong>,<br />
Fifi menjelaskan, relatif terjangkau.<br />
Misalnya satu keluarga<br />
empat orang yang mengambil aneka<br />
ikan laut seperti ikan kakap<br />
kenanga atau ikan tapi-tapi yang<br />
berukuran sekitar 250-280 gram,<br />
kemudian ditambah sayur, minum,<br />
serta nasi, jika dikalkulasi kemudian<br />
diolah, cukup membayar sekitar<br />
Rp 35.000 -40.000 per orang.<br />
Fifi mengatakan keberadaan<br />
pasar ikan yang sangat luas, bersih<br />
dan bebas bau amis di kota besar<br />
sangat diperlukan. Keberadaan<br />
Pasar Ikan Bandar Djakarta membuka<br />
akses bagi warga kota yang<br />
ingin mendapatkan beragam ikan<br />
laut segar dan jaminan kenyamanan<br />
saat berbelanja ikan.<br />
Pasar Ikan Bandar Djakarta<br />
ini juga memiliki keunikan yang<br />
berbeda dibanding dengan pasar<br />
ikan tradisional. Tingkat kesegaran<br />
ikan selalu dikontrol dan juga<br />
dilengkapi informasi cara mengolah<br />
ikan sesuai dengan jenisnya.<br />
(bw)<br />
Kinzoku Elvin Alvionita Terinspirasi Zirah Samurai<br />
wanita karir yang stylish dan tidak ribet. Saya sendiri<br />
suka berbusana yang minimalis dan clean cut.” Imbuh<br />
Evelyn yang mengagumi perancang Tex Xaverio ini.<br />
Dari baju Zirah Samurai banyak hal yang bisa<br />
dikembangkan Evelyn, seperti Obi belt, High Slit,<br />
Inverted Box Pleats dan juga Cut Out.<br />
“Mahasiswa memang diwajibkan untuk menjahit<br />
sendiri karya mereka, karena seorang desainer selain<br />
bisa merancang desain, juga harus dibekali dengan<br />
kemampuan produksinya,” ungkap Kepala Program<br />
Desain Fashion dan Produk Lifestyle Fakultas Industri<br />
Kreatif, Hany Mustikasari. (lely)<br />
Sby & Sda<br />
13<br />
Peter Huber :<br />
Ada Kesenjangan Proteksi<br />
Produk asuransi dengan cash back bukan hal yang mustahil. Itulah<br />
yang ditawarkan produk asuransi Zurich Topas Life bagi para nasabahnya.<br />
Perusahaan asuransi dibawah Zurich Group tersebut meluncurkan produk<br />
asuransi jiwa dwiguna (endowment) terbaru yang bernama Zurich Pro-Fit 8<br />
(Zurich Protection & Benefit 8).<br />
Indonesia memiliki hampir 74 juta masyarakat kelas menengah, berdasarkan<br />
riset dari BCG jumlah ini akan berlipat pada 2020 nanti. Seiring<br />
dengan peningkatan<br />
taraf hidup, pemahaman<br />
mereka akan pentingnya<br />
perencanaan keuangan<br />
semakin meningkat.<br />
Karakteristik tersebut<br />
menjadi pasar potensial<br />
bagi para pelaku industri<br />
untuk meningkatkan<br />
penetrasi asuransi.<br />
Selain tantangan,<br />
kata dia, masih ada kesenjangan<br />
proteksi yang<br />
cukup besar sekaligus konsepsi yang salah diantara mereka. Seiring dengan<br />
tren hidup masa kini yang dinamis, mereka membutuhkan produk yang<br />
mudah dan lengkap. Namun, memberikan ketenangan dalam merencanakan<br />
masa depan.<br />
‘’Pro-Fit 8 memberikan nasabah sebuah kombinasi manfaat asuransi<br />
dwiguna dengan hasil potensial,” kata Presiden Direktur Zurich Topas Life,<br />
Peter Huber, kepada <strong>Bisnis</strong> <strong>Surabaya</strong>, pekan lalu. Ia menjelaskan, Pro-Fit 8<br />
menawarkan tiga kelebihan utama untuk memenuhi kebutuhan pasar yaitu<br />
inovatif, manfaat jangka panjang, dan keamanan.<br />
“Inovasi berupa cashback tahunan dijamin dan hasil investasi potensial<br />
penempatan dana investasi diunit link. Nasabah akan mendapatkan cashback<br />
tahunan masing-masing 4 persen per tahun selama 10 tahun pertama<br />
dan 8 persen per tahun selama 10 tahun kedua,” papar Peter.<br />
Dengan membayar premi selama 8 tahun, kata dia, nasabah mendapat<br />
manfaat proteksi selama 20 tahun serta guaranteed return sebesar 270 persen<br />
dari total dana dan aman karena termasuk manfaat santunan meninggal<br />
dunia dan cacat total selama masa asuransi berjalan. (lely)<br />
Jenpino Ngabdi :<br />
Optimis, Perkembangan<br />
Pasar Saham<br />
Danareksa Sekuritas <strong>Surabaya</strong> aktif melayani kegiatan perantara<br />
perdagangan efek. Hal itu untuk nasabah ritel dan institusi. Selain<br />
fokus pada pelayanan jasa penjaminan emisi saham dan obligasi,<br />
serta penasehat keuangan untuk nasabah korporasi wilayah Jawa<br />
Timur (Jatim).<br />
Direktur Utama PT Danareksa Sekuritas, Jenpino Ngabdi,<br />
mengatakan, sejauh ini danareksa optimis terhadap perkembangan<br />
pasar saham pada tahun mendatang. Meskipun 2016 ini kondisi<br />
perekonomian diwarnai ketidakpastian pasca Pemilu AS. Dari data<br />
yang didapat, saat ini<br />
danareksa mengelola<br />
sekitar Rp 18,3 triliun<br />
per November 2016.<br />
Meskipun tahun ini<br />
terjadi recovery yang<br />
cukup lumayan,<br />
danareksa yakin masih<br />
ada peluang pada<br />
2017 nanti.<br />
“Dari sisi domestik<br />
kami cukup<br />
percaya diri, bahwa tahun depan akan lebih baik dari tahun ini. Dari<br />
perkiraan analisis ekonomi kami akan ada perkembangan sebanyak<br />
5 persen,” kata Jenpino, kepada <strong>Bisnis</strong> <strong>Surabaya</strong>, disela pembukaan<br />
kantor baru danareksa di <strong>Surabaya</strong>, pekan lalu. Ia menyatakan,<br />
sebagai perintis dalam industri reksa dana, PT Danareksa Investment<br />
Management (DIM), siap melayani warga <strong>Surabaya</strong> dan sekitarnya<br />
untuk memperoleh layanan invenstasi One Stop Solution terpercaya.<br />
Sementara, Direktur Utama PT DIM, Prihatmo Hari Mulyanto,<br />
menambahkan, <strong>Surabaya</strong> merupakan kota terbesar kedua setelah<br />
Jakarta. ‘’Kami berkomitmen tinggi untuk melayani warga <strong>Surabaya</strong><br />
dan sekitarnya yang ingin memperoleh layanan One Stop Solution<br />
terpercaya, melalui investasi pada produk Pasar Modal, baik Reksa<br />
Dana, saham, obligasi, serta sukuk.” Jelas Prihatmo, sambil berharap<br />
dengan adanya kantor baru, kedepan pelayanan lebih optimal dan<br />
lebih yang diberikan kepada nasabah. (lely)