You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Dalam rangka Hari<br />
AIDS se-Dunia<br />
atau Internasional<br />
yang jatuh pada tanggal 1<br />
Desember 2016, Pemerintah<br />
Kabupaten (Pemkab) Madiun<br />
menggelar aksi simpatik. Aksi<br />
ini berlangsung di pertigaan<br />
lampu merah Jalan A. Yani,<br />
Kota Caruban, Kabupaten<br />
Madiun, Jawa Timur, Selasa 6<br />
Desember 2016.<br />
Sejumlah peserta aksi itu,<br />
membagi-bagikan bunga dan<br />
leaflet tentang bahaya HIV/<br />
AIDS serta pencegahannya<br />
kepada setiap pengendara yang<br />
melintas di jalan tersebut. Aksi<br />
itu dipimpin langsung Wakil<br />
EDISI <strong>290</strong>/TAHUN 06, 12 - 18 DESEMBER 2016<br />
Harga Biji Kakao Lereng Gunung Wilis Anjlok<br />
Akibat Curah Hujan Tinggi<br />
Menyusuri jalanan<br />
berkelok naik turun<br />
hingga memasuki<br />
kawasan sejuk di lereng Gunung<br />
Wilis, terlihat sejumlah petani buah<br />
kakao tengah bekerja di masingmasing<br />
kebun miliknya. Perkebunan<br />
itu terletak di di Desa Padas<br />
dan Desa Segulung, Kecamatan<br />
Dagangan, Kabupaten Madiun,<br />
Jawa Timur.<br />
Kepada <strong>Bisnis</strong> Surbaya mereka<br />
mengaku bekerja di kebun miliknya<br />
dari pagi buta untuk merawat tanaman<br />
buah kakao, tentu demi hasil<br />
panen yang diharapkan. Meskipun<br />
panen buah kakao pada gelombang<br />
pertama hingga kedua musim 2016,<br />
mengalami penyusutan hasil yang<br />
sebelumnya diperkirakan sangat<br />
berlimpah.<br />
Meski hasil panen buah kakao<br />
sangat minim, namun mereka tetap<br />
bersemangat bekerja di kebun miliknya.<br />
Dari lubuk hati paling dalam,<br />
mereka hanya bisa berharap kelak<br />
nanti penen buah kakao gelombang<br />
ketiga atau yang terakhir yakni Desember<br />
hingga pertengahan Januari<br />
2017, bisa mendapatkan hasil biji<br />
kakao yang berlimpah.<br />
“Buah kakao tahun ini, tidak<br />
sebagus tahun lalu. Biji kakao<br />
mengkerut, jika sudah dijemur sampai<br />
kering sesuai keinginan pabrik<br />
jadi semakin kecil. Karena cuaca<br />
alam yang tidak menentu. Selain<br />
itu, wilayah disini juga sering diguyur<br />
hujan,” papar Slamet 55 th,<br />
seorang petani kakao asal Desa<br />
Padas saat pada <strong>Bisnis</strong> <strong>Surabaya</strong>,<br />
Kamis (8/12).<br />
Menurutnya selain cuaca yang<br />
tidak menentu dan berlimpahnya air<br />
hujan yang turun, dapat mempengarui<br />
kualitas buah kakao yang masih<br />
muda atau beranjak tua. Tanah terlalu<br />
gembur, juga tidak baik untuk<br />
tanaman kakao yang sedang berbuah.<br />
Jika pun buah kakao sudah<br />
tua dan saatnya dipanen, namun<br />
biji kakao itu tidak sebagus musim<br />
kemarau.<br />
Berlimpahnya air, juga berpengaruh<br />
pada jumlah kilogram biji<br />
kakao. Misalnya musim kemarau,<br />
satu pohon bisa menghasilkan 1<br />
kilogram biji kakao kering berkualitas<br />
super. Namun musim penghujan<br />
atau kelebihan air, hanya menghasilkan<br />
4 ons hingga ½ kilogram<br />
Hari AIDS Internasional 2016<br />
Ketua Tim Penggerak PKK<br />
Kabupaten Madiun, Ny. Lies<br />
Iswanto.<br />
biji kakao kering.<br />
“Namun, kualitasnya tidak<br />
sebagus biji kakao hasil panenan<br />
musim kemarau. Ibarat kulit kacang<br />
yang tidak dipenuhi biji. Ini,<br />
kulit kakao besar, tetapi bijinya<br />
kecil-kecil. Belum lagi setelah kering,<br />
biji kakao harus disortir sesuai<br />
keinginan pabrik,” terangnya.<br />
Slamet mengakui selain dirinya<br />
seorang petani, juga sebagai pengepul<br />
biji kakao untuk memenuhi<br />
permintaan pabrik di Jogyakarta<br />
maupun di Semarang. Biji kakao<br />
kering musim tahun ini harganya<br />
PKK Kabupaten Madiun Gelar Aksi Simpatik<br />
Slamet, merawat tanaman kakao agar terkena sinar matahari<br />
Turut hadir dalam aksi itu<br />
pengurus/anggota PKK, Komisi<br />
Penanggulangan AIDS Daerah<br />
(KPAD), Ikatan Waria Madiun<br />
(IWAMA) serta simpatisan<br />
peduli HIV/AIDS. Tujuan<br />
diadakan kegiatan itu yakni<br />
untuk mengingatkan kepada<br />
masyarakat akan bahaya HIV/<br />
AIDS, karena belum ada<br />
obatnya.<br />
“Tapi setidaknya masih bisa<br />
dalam pencegahan dini yaitu<br />
harus dimulai dari diri sendiri,<br />
keluarga, lingkungan dan<br />
masyarakat,” tendas Ny. Lies<br />
Iswanto disela-sela orasinya.<br />
(jun/Adv)<br />
<strong>Bisnis</strong> Madiun<br />
7<br />
anjlok, kakao berkualitas jelek sebelumnya<br />
Rp 20.000/kilogram, saat ini<br />
hanya Rp 17.000/kilogram.<br />
“Jika pun ada biji kakao kering<br />
berkualitas baik atau super, perkiraan<br />
harga dari petani bisa mencapai<br />
Rp 35.000-Rp 40.000/kilogram. Namun<br />
musim ini, saya kesulitan untuk<br />
mendapatkan biji kakao kering yang<br />
kualitasnya super,” urainya.<br />
Untuk tetap eksis menjadi rekanan<br />
sejumlah pabrik coklat hingga<br />
penyuplaian lancar, maka terpaksa<br />
harus mencari/membeli biji kakao<br />
dari luar Madiun.<br />
“Saya, ya terpaksa harus mencari<br />
serta membelinya dari petani yang<br />
ada di Wonogiri, Karanganyar Jawa<br />
Tengah maupun Pacitan, Ponorogo,<br />
Magetan, Blitar hingga Malang-<br />
Jawa Timur,” jelasnya.(jun)<br />
Dinkes Kab Probolinggo Gelar Lomba Balita<br />
Untuk meningkatkan perkembangan Balita agar tumbuh kembang<br />
menjadi balita yang sehat, cerdas dan kreatif, banyak hal bisa dilakukan.<br />
Salah satunya dengan mengadakan lomba Balita.<br />
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo bekerja sama<br />
dengan TP PKK Kabupaten Probolinggo menggelar Lomba Balita<br />
Sehat (LBS) dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional<br />
(HKN) ke-52 di Pendopo Kabupaten Probolinggo belum lama ini.<br />
Kegiatan yang mengambil tema “Orang Tua Hebat Anak<br />
Akan Sehat” ini dihadiri Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo<br />
dr. Shodiq Tjahjono, Wakil Ketua TP PKK Kabupaten<br />
Probolinggo Hj. Yuni Nawi beserta pengurus beserta Ketua<br />
TP PKK Dinkes Kabupaten Probolinggo Yayuk Indah Shodiq.<br />
Lomba ini diikuti oleh 48 balita dan anak pada 24 kecamatan yang<br />
terdiri 2 kategori. Yakni, kategori usia anak 12-24 bulan dan kategori<br />
usia anak 24-59 bulan.<br />
Sehingga masing-masing kecamatan mengirimkan dua wakilnya.<br />
Kepala Dinkes Probolinggo dr. Shodiq Tjahjono mengungkapkan selain<br />
untuk meningkatkan derajat kesehatan anak secara optimal, kegiatan<br />
ini bertujuan memotivasi para orang tua, khususnya para ibu<br />
balita agar pemeliharaan kesehatan anaknya menjadi lebih baik sesuai<br />
dengan norma kesehatan.<br />
“Disamping meningkatkan jumlah balita yang sehat sesuai dengan<br />
tumbuh kembang anak serta sebagai bentuk kepedulian terhadap<br />
anak,” katanya. Sementara Wakil Ketua TP PKK Kabupaten<br />
Probolinggo Hj Yuni Nawi mengatakan generasi penerus bangsa harus<br />
dididik serta diasuh dengan baik dan benar mulai sejak dalam kandungan<br />
sampai masa anak-anak. Disamping tumbuh kembang secara<br />
simultan serta agar lebih optimal perlu pemenuhan kebutuhan asuh,<br />
asih dan asah. (yus)<br />
A.986<br />
D.985