08.05.2019 Views

[BULETIN PEREMPUAN]

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

13 <strong>BULETIN</strong> ORANGE LENTERA<br />

Ketipangan seperti inilah kemudian<br />

menjadi akar kenapa pelecehan seksual sering<br />

terjadi pada wanita, karena banyak sekali ketidakadilan<br />

terutama yang bentuknya verbal sehingga<br />

sulit dilupakan oleh korban dan dapat menyebabkan<br />

trauma. Terapi konseling dan perlakuan spesifik<br />

dibutuhkan pada kasus-kasus semacam ini<br />

apalagi jika kejadiannya menimpa korban secara<br />

berulang-ulang kali. Tak jarang pelaku pelecehan<br />

seksual berasal dari orang-orang terdekat.<br />

Lantas apa yang akan dilakukan wanita<br />

jika sudah mengalami tindakan pelecehan seksual?<br />

Kebanyakan dari wanita bungkam dengan<br />

apa yang telah dialami oleh dirinya, dengan alasan<br />

takut untuk melaporkan pelaku kepada pihak<br />

yang berwajib sehingga seringkali kasus yang dialami<br />

tidak dapat terselesaikan dengan baik dan<br />

banyak dijadikan pengalaman semata bagi wanita<br />

yang mengalami tindakan pelecehan seksual.<br />

Kini wanita tak perlu takut untuk melaporkan<br />

tindak kejahatan pelecehan seksual karena<br />

sudah ada lembaga yang melindungi wanita<br />

dalam menyelesaikan masalah yang telah dialami<br />

oleh korban. Dinas Pemberdayaan Wanita<br />

Provinsi Banten membuat program yang dinamakan<br />

3N didalamnya berisi tentang mengakhiri<br />

kekerasan terhadap perempuan dan kasus perdagangan<br />

manusia guna mengurangi tindak kejahatan<br />

pelecehan seksual dengan cara mengadakan<br />

sosialisasi dan publikasi dikalangan masyarakat.<br />

“apabila masyarakat mengetahui<br />

adanya kekerasan terhadap anak maupun kekerasan<br />

seksual bisa melaporkan hal tersebut<br />

kepada lembaga pengaduan P2TP2A yang sudah<br />

ada di provinsi atau kabupaten/kota” Ujar<br />

Nenok selaku Kasib Perlindungan Perempuan<br />

Sepanjang tahun 2018 Dinas Pemberdayaan<br />

Wanita menerima laporan sebanyak<br />

170 kasus pelecehan seksual, sementara untuk<br />

tahun ini sampai pada bulan maret 2019 telah<br />

menerima laporan 13 kasus pelecehan seksual.<br />

Selain Dinas Pemberdayaan Wanita<br />

ada pula organisasi yang bergerak dalam<br />

bidang kewanitaan seperti Serikat Perempuan<br />

Indonesia (Seruni) yang berdiri sejak tahun<br />

2006. Sudah banyak kasus pelecehan seksual<br />

yang ditangani oleh Seruni yaitu pelecehan seksual<br />

yang dilakukan ayah tiri, pelecehan terhadap<br />

pasangan kekasih, pelecehan terhadap atasan<br />

tempat wanita itu bekerja dan pelecehan yang<br />

dilakukan oleh dosen terhadap mahasiswinya.<br />

Menurut Triana selaku sekretaris Jendral<br />

Seruni mengatakan Seruni telah mengadakan<br />

kegiatan edukasi agar para wanita tergerak untuk<br />

memberantas kasus pelecehan seksual mulai dari<br />

akarnya, namun dibutuhkan dorongan dari masyarakat<br />

itu sendiri agar mau membela perempuan,<br />

agar setiap perempuan mampu membela dirinya<br />

untuk menyuarakan apabila dirinya merasa telah<br />

mengalami tindak kejahatan pelecehan seksual.<br />

“Perempuan itu sering banget gak<br />

berani bilang kalau dia udah dilecehkan, misalnya<br />

dalam dunia pekerjaan, banyak wanita<br />

memendam sendiri bahwa ia pernah dilecehkan<br />

oleh atasannya, gak berani cerita karna dari<br />

sisi lain dia butuh pekerjaan itu” Ujar Triana<br />

Selain itu, Triana menjelaskan dalam<br />

menangani kasus pelecehan seksual organisasi<br />

seruni tidak memilih jalur hukum dalam menangani<br />

kasus pelecehan seksual, melainkan membuat<br />

pelaku menjadi geram atas tindakan yang<br />

telah dilakukan yaitu dengan cara membangun<br />

kesadaran dan mengubah pemikiran dari pelaku<br />

agar tidak lagi melakukan tindakan serupa, namun<br />

hukuman ini bisa saja menjadi sebuah ketidak<br />

adilan bagi wanita yang telah menjadi korban.<br />

Maka dari itu perlu proses penyelidikan guna mementukan<br />

hukuman yang diberikan oleh pelaku.<br />

Adanya kasus pelecehan seksual tentunya<br />

meresahkan bagi kaum wanita. Bagaimana<br />

cara agar wanita terhindar dari pelecehan<br />

seksual? Faktor utama pelecehan seksual ialah<br />

ekonomi dan pendidikan yang rendah, dalam<br />

kasus akses pendidikan yang rendah, pada<br />

wanita akan berpengaruh terhadap pekerjaan<br />

yang ia dapat. Dengan mendapatkan upah yang<br />

rendah, bisa saja atasan dapat memperlakukan<br />

pekerja khususnya wanita dengan semaunya.<br />

Menurut Uliviana Restu selaku<br />

dosen Fisip Unirta mengatakan untuk menghindari<br />

pelecehan seksual wanita harus percaya<br />

diri dan tidak boleh merasa rendah diri.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!