You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
SUARA PAKAR<br />
Koalisi yang Kental<br />
Unsur Keindonesiaan<br />
Emrus Sihombing<br />
Direktur Eksekutif Emrus Corner<br />
Dua pasangan calon presiden dan wakil presiden,<br />
Joko Widodo–Ma’ruf Amin dan Prabowo<br />
Subianto–Sandiaga Salahuddin Uno sudah membentuk<br />
tim kampanye nasional (TKN). Mereka juga sudah<br />
memberi nama terhadap koalisi masing-masing. Su sun an<br />
tim pemenangan juga sudah disampaikan ke KPU.<br />
Pasangan Jokowi–Ma’ruf memberi nama tim<br />
kampanye dengan sebutan Koalisi Indonesia Kerja<br />
(KIK). Bos Mahaka Group Erick Thohir ditunjuk sebagai<br />
ketua TKN KIK. Sedangkan Sekretaris TKN dijabat<br />
Hasto Kristiyanto yang juga Sekjen PDI Perjuangan, dan<br />
bendahara Wahyu Sakti Trenggono.<br />
Ada pula dewan penasihat yang dijabat para ketua<br />
umum partai koalisi, dan dewan pengarah yang diketuai<br />
Wakil Presiden Jusuf Kalla, serta para tokoh nasional<br />
lainnya. Selain itu, TKN KIK juga berisikan 11 direktorat<br />
yang akan menggerakkan pemenangan. Di antaranya,<br />
direktorat program, konten, komunikasi politik, saksi,<br />
relawan, hukum, dan advokasi.<br />
Calon incumbent juga menunjuk sejumlah tokoh<br />
sebagai juru bicara capres–cawapres. Yaitu, Ahmad<br />
Basarah, Abdul Kadir Karding, Ace Hasan, Irma Suryani<br />
Chaniago, Arief Budimanta, Arya Sinulingga, dan Lena<br />
Maryana Mukti.<br />
Sedangkan pasangan Prabowo–Sandi menge nal kan<br />
koalisinya dengan nama Koalisi Indonesia Adil-Makmur.<br />
Mantan Panglima TNI Djoko Santoso didapuk<br />
se ba gai ketua tim sukses. Di jajaran dewan pembina<br />
ada nama Ketua MPR Amien Rais, Agus Harimurti<br />
Yudhoyono (AHY), Hutomo Mandala Putra atau biasa<br />
dipanggil Tommy Soeharto, dan Salim Segaf Al-Jufri,<br />
Ketua Dewan Syuro PKS.<br />
Ketua dewan penasihat dijabat Zulkifli Hasan yang<br />
juga ketua MPR. Di jajaran wakil ketua dewan penasihat<br />
ada Hidayat Nur Wahid, Rhoma Irama, Syarief Hasan,<br />
E.E Mangindaan, dan tokoh penting lainnya.<br />
Untuk posisi ketua dewan pengarah diisi Mohammad<br />
Sohibul Iman yang juga Presiden PKS. Ada beberapa<br />
politisi yang menjadi anggota dewan pengarah. Di<br />
antaranya, Siti Hediati Soeharto alias Titiek Soeharto,<br />
Fadli Zon, Amir Syamsuddin, Ahmad Heryawan, dan<br />
politisi lainnya.<br />
Selain tokoh-tokoh tersebut, ada juga<br />
nama Presiden RI ke-6 Susilo Bambang<br />
Yudhoyono (SBY) yang juga Ketua<br />
<strong>Umum</strong> Partai Demokrat menjabat<br />
sebagai juru kampanye nasional. Nama<br />
Dahnil Anzar Simanjuntak, ketua<br />
umum PP Pemuda Muhammadiyah<br />
juga masuk dalam tim kampanye sebagai<br />
koordinator juru bicara.<br />
Saya mengapresiasi terbentuknya dua<br />
koalisi pasangan capres–cawapres. Kedua<br />
kubu juga sudah memberikan nama<br />
koalisi, Koalisi Indonesia Kerja dan<br />
Koalisi Indonesia Adil–Makmur. Nama<br />
ke dua koalisi itu sangat kental unsur<br />
keindonesiaannya. Dari segi nama, kedua<br />
koalisi sangat bagus. Tidak ada satu pun<br />
yang menggunakan nama asing.<br />
Keduanya tentu secara normatif dan<br />
legal sudah menyerahkan susunan tim<br />
pemenangan ke KPU. Tentu, me reka<br />
akan transparan terkait nama-na ma<br />
personel yang dimasukkan ke da lam<br />
susunan tim sukses. Itu menjadi sebuah<br />
keharusan agar tidak ada yang<br />
disembunyikan.<br />
Dua koalisi itu diketuai sosok yang<br />
mempunyai latarbelakang yang berbeda.<br />
Erick Thohir sebagai pengu saha,<br />
dan Djoko Santoso berlatarbelakang<br />
militer. Tentu, gaya kepemimpinan<br />
mereka akan dipe ngaruhi sejarah<br />
hidup kedua sosok itu.<br />
Yang pasti, menurut saya, kedua<br />
tokoh itu layak dan pantas<br />
menduduki jabatan ketua tim<br />
kampanye nasional, karena<br />
mereka mempunyai pengalaman<br />
panjang pada bidang<br />
masing-masing. Pengalaman<br />
itu sangat penting sebagai<br />
modal menjalankan roda<br />
pemenangan calon yang<br />
diusung.<br />
Mereka akan mengatur<br />
strategi untuk mendulang<br />
suara. Mereka akan<br />
menyiapkan strategi jitu<br />
untuk meraih kemenangan.<br />
Menurut saya, dengan pengalamannya<br />
di dunia bisnis, Erick<br />
akan menawarkan produk yang berupa<br />
program-program andalan. Misalnya,<br />
program ketenagakerjaan, pendidikan,<br />
kesehatan, dan ekonomi. Erick tidak<br />
akan lepas dari pemasaran program<br />
dan menawarkan sosok Jokowi–Ma’ruf<br />
kepada masyarakat.<br />
Begitu juga Djoko Santoso akan<br />
mengatur strategi sesuai penga lamannya.<br />
Djoko sangat jago di bidang stra tegi.<br />
Yaitu, strategi dan manajemen mili ter.<br />
Bagaimana berhadapan dengan lawan di<br />
medan pertempuran. Strategi perta hanan<br />
juga akan digunakan. Misal nya, mempertahankan<br />
zona wila yah yang mereka<br />
kuasai. Jangan sampai daerah kekuasaan<br />
mereka jatuh di tangan musuh.<br />
Walaupun strategi yang digunakan<br />
berbeda, tapi market yang mereka<br />
sasar sama, yaitu rakyat Indonesia. Satu<br />
suara sangat berharga bagi masingmasing<br />
paslon. Sebab, pemilihan<br />
presiden (Pilpres) hanya satu putaran.<br />
Pemenangnya adalah mereka yang<br />
berhasil meraih 50 persen suara plus<br />
satu suara. Jadi, selisih satu suara akan<br />
sangat menentukan kemenangan.<br />
Tolak Politik Identitas<br />
Pelaksanaan pemilu tidak hanya<br />
ditentukan KPU, Bawaslu, dan pemerintah.<br />
Paslon juga sangat menentukan<br />
keber hasilan pesta demokrasi lima<br />
Dua koalisi itu diketuai<br />
sosok yang mempunyai<br />
latarbelakang yang<br />
berbeda. Erick Thohir<br />
sebagai pengusaha,<br />
dan Djoko Santoso<br />
berlatarbelakang<br />
militer. Tentu, gaya<br />
kepemimpinan mereka<br />
akan dipengaruhi sejarah<br />
hidup kedua sosok itu.<br />
tahun an itu. Saya sudah bertemu dengan<br />
kedua tim kampanye. Kami ber bicara<br />
tentang komitmen tim kam pa nye dalam<br />
melaksanakan kampanye damai.<br />
Setiap tim suskes berkomitmen tidak<br />
akan menggunakan hoax sebagai bahan<br />
kampanye, dan akan menjauhi kampanye<br />
hitam. Kedua belah pihak mempunyai<br />
komitmen yang sama. Mereka juga akan<br />
menolak politik identitas.<br />
Konten yang akan mereka sampai kan<br />
kepada masyarakat berbasis ga gasan dan<br />
ide. Mereka akan fokus me nawarkan visimisi,<br />
dan program ter baik bagi rakyat.<br />
Masyarakat ingin mengetahui program<br />
apa yang akan mereka tawarkan. Jika<br />
kedua pas lon fokus kepada program,<br />
maka kam pa nye akan berjalan dengan<br />
baik. Tidak akan ada pihak yang<br />
meng hujat dan saling fitnah, apalagi<br />
melakukan politik uang.<br />
Jika yang disampaikan kepada<br />
masya rakat ada lah program, maka<br />
rakyat pun akan semakin cerdas<br />
dalam memilih. Se ba lik nya, jika yang<br />
dikampanyekan adalah ke ben cian, isu<br />
suku, agama, ras, dan antargolongan<br />
(SARA), fitnah, dan kampanye hitam,<br />
maka rakyat yang akan menjadi korban.<br />
18<br />
SUARA KPU September-Oktober <strong>20</strong>18<br />
September-Oktober <strong>20</strong>18 SUARA KPU 19