15.10.2019 Views

Suara - Edisi 20 - Majalah Komisi Pemilihan Umum

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

SUARA PAKAR<br />

Koalisi yang Kental<br />

Unsur Keindonesiaan<br />

Emrus Sihombing<br />

Direktur Eksekutif Emrus Corner<br />

Dua pasangan calon presiden dan wakil presiden,<br />

Joko Widodo–Ma’ruf Amin dan Prabowo<br />

Subianto–Sandiaga Salahuddin Uno sudah membentuk<br />

tim kampanye nasional (TKN). Mereka juga sudah<br />

memberi nama terhadap koalisi masing-masing. Su sun an<br />

tim pemenangan juga sudah disampaikan ke KPU.<br />

Pasangan Jokowi–Ma’ruf memberi nama tim<br />

kampanye dengan sebutan Koalisi Indonesia Kerja<br />

(KIK). Bos Mahaka Group Erick Thohir ditunjuk sebagai<br />

ketua TKN KIK. Sedangkan Sekretaris TKN dijabat<br />

Hasto Kristiyanto yang juga Sekjen PDI Perjuangan, dan<br />

bendahara Wahyu Sakti Trenggono.<br />

Ada pula dewan penasihat yang dijabat para ketua<br />

umum partai koalisi, dan dewan pengarah yang diketuai<br />

Wakil Presiden Jusuf Kalla, serta para tokoh nasional<br />

lainnya. Selain itu, TKN KIK juga berisikan 11 direktorat<br />

yang akan menggerakkan pemenangan. Di antaranya,<br />

direktorat program, konten, komunikasi politik, saksi,<br />

relawan, hukum, dan advokasi.<br />

Calon incumbent juga menunjuk sejumlah tokoh<br />

sebagai juru bicara capres–cawapres. Yaitu, Ahmad<br />

Basarah, Abdul Kadir Karding, Ace Hasan, Irma Suryani<br />

Chaniago, Arief Budimanta, Arya Sinulingga, dan Lena<br />

Maryana Mukti.<br />

Sedangkan pasangan Prabowo–Sandi menge nal kan<br />

koalisinya dengan nama Koalisi Indonesia Adil-Makmur.<br />

Mantan Panglima TNI Djoko Santoso didapuk<br />

se ba gai ketua tim sukses. Di jajaran dewan pembina<br />

ada nama Ketua MPR Amien Rais, Agus Harimurti<br />

Yudhoyono (AHY), Hutomo Mandala Putra atau biasa<br />

dipanggil Tommy Soeharto, dan Salim Segaf Al-Jufri,<br />

Ketua Dewan Syuro PKS.<br />

Ketua dewan penasihat dijabat Zulkifli Hasan yang<br />

juga ketua MPR. Di jajaran wakil ketua dewan penasihat<br />

ada Hidayat Nur Wahid, Rhoma Irama, Syarief Hasan,<br />

E.E Mangindaan, dan tokoh penting lainnya.<br />

Untuk posisi ketua dewan pengarah diisi Mohammad<br />

Sohibul Iman yang juga Presiden PKS. Ada beberapa<br />

politisi yang menjadi anggota dewan pengarah. Di<br />

antaranya, Siti Hediati Soeharto alias Titiek Soeharto,<br />

Fadli Zon, Amir Syamsuddin, Ahmad Heryawan, dan<br />

politisi lainnya.<br />

Selain tokoh-tokoh tersebut, ada juga<br />

nama Presiden RI ke-6 Susilo Bambang<br />

Yudhoyono (SBY) yang juga Ketua<br />

<strong>Umum</strong> Partai Demokrat menjabat<br />

sebagai juru kampanye nasional. Nama<br />

Dahnil Anzar Simanjuntak, ketua<br />

umum PP Pemuda Muhammadiyah<br />

juga masuk dalam tim kampanye sebagai<br />

koordinator juru bicara.<br />

Saya mengapresiasi terbentuknya dua<br />

koalisi pasangan capres–cawapres. Kedua<br />

kubu juga sudah memberikan nama<br />

koalisi, Koalisi Indonesia Kerja dan<br />

Koalisi Indonesia Adil–Makmur. Nama<br />

ke dua koalisi itu sangat kental unsur<br />

keindonesiaannya. Dari segi nama, kedua<br />

koalisi sangat bagus. Tidak ada satu pun<br />

yang menggunakan nama asing.<br />

Keduanya tentu secara normatif dan<br />

legal sudah menyerahkan susunan tim<br />

pemenangan ke KPU. Tentu, me reka<br />

akan transparan terkait nama-na ma<br />

personel yang dimasukkan ke da lam<br />

susunan tim sukses. Itu menjadi sebuah<br />

keharusan agar tidak ada yang<br />

disembunyikan.<br />

Dua koalisi itu diketuai sosok yang<br />

mempunyai latarbelakang yang berbeda.<br />

Erick Thohir sebagai pengu saha,<br />

dan Djoko Santoso berlatarbelakang<br />

militer. Tentu, gaya kepemimpinan<br />

mereka akan dipe ngaruhi sejarah<br />

hidup kedua sosok itu.<br />

Yang pasti, menurut saya, kedua<br />

tokoh itu layak dan pantas<br />

menduduki jabatan ketua tim<br />

kampanye nasional, karena<br />

mereka mempunyai pengalaman<br />

panjang pada bidang<br />

masing-masing. Pengalaman<br />

itu sangat penting sebagai<br />

modal menjalankan roda<br />

pemenangan calon yang<br />

diusung.<br />

Mereka akan mengatur<br />

strategi untuk mendulang<br />

suara. Mereka akan<br />

menyiapkan strategi jitu<br />

untuk meraih kemenangan.<br />

Menurut saya, dengan pengalamannya<br />

di dunia bisnis, Erick<br />

akan menawarkan produk yang berupa<br />

program-program andalan. Misalnya,<br />

program ketenagakerjaan, pendidikan,<br />

kesehatan, dan ekonomi. Erick tidak<br />

akan lepas dari pemasaran program<br />

dan menawarkan sosok Jokowi–Ma’ruf<br />

kepada masyarakat.<br />

Begitu juga Djoko Santoso akan<br />

mengatur strategi sesuai penga lamannya.<br />

Djoko sangat jago di bidang stra tegi.<br />

Yaitu, strategi dan manajemen mili ter.<br />

Bagaimana berhadapan dengan lawan di<br />

medan pertempuran. Strategi perta hanan<br />

juga akan digunakan. Misal nya, mempertahankan<br />

zona wila yah yang mereka<br />

kuasai. Jangan sampai daerah kekuasaan<br />

mereka jatuh di tangan musuh.<br />

Walaupun strategi yang digunakan<br />

berbeda, tapi market yang mereka<br />

sasar sama, yaitu rakyat Indonesia. Satu<br />

suara sangat berharga bagi masingmasing<br />

paslon. Sebab, pemilihan<br />

presiden (Pilpres) hanya satu putaran.<br />

Pemenangnya adalah mereka yang<br />

berhasil meraih 50 persen suara plus<br />

satu suara. Jadi, selisih satu suara akan<br />

sangat menentukan kemenangan.<br />

Tolak Politik Identitas<br />

Pelaksanaan pemilu tidak hanya<br />

ditentukan KPU, Bawaslu, dan pemerintah.<br />

Paslon juga sangat menentukan<br />

keber hasilan pesta demokrasi lima<br />

Dua koalisi itu diketuai<br />

sosok yang mempunyai<br />

latarbelakang yang<br />

berbeda. Erick Thohir<br />

sebagai pengusaha,<br />

dan Djoko Santoso<br />

berlatarbelakang<br />

militer. Tentu, gaya<br />

kepemimpinan mereka<br />

akan dipengaruhi sejarah<br />

hidup kedua sosok itu.<br />

tahun an itu. Saya sudah bertemu dengan<br />

kedua tim kampanye. Kami ber bicara<br />

tentang komitmen tim kam pa nye dalam<br />

melaksanakan kampanye damai.<br />

Setiap tim suskes berkomitmen tidak<br />

akan menggunakan hoax sebagai bahan<br />

kampanye, dan akan menjauhi kampanye<br />

hitam. Kedua belah pihak mempunyai<br />

komitmen yang sama. Mereka juga akan<br />

menolak politik identitas.<br />

Konten yang akan mereka sampai kan<br />

kepada masyarakat berbasis ga gasan dan<br />

ide. Mereka akan fokus me nawarkan visimisi,<br />

dan program ter baik bagi rakyat.<br />

Masyarakat ingin mengetahui program<br />

apa yang akan mereka tawarkan. Jika<br />

kedua pas lon fokus kepada program,<br />

maka kam pa nye akan berjalan dengan<br />

baik. Tidak akan ada pihak yang<br />

meng hujat dan saling fitnah, apalagi<br />

melakukan politik uang.<br />

Jika yang disampaikan kepada<br />

masya rakat ada lah program, maka<br />

rakyat pun akan semakin cerdas<br />

dalam memilih. Se ba lik nya, jika yang<br />

dikampanyekan adalah ke ben cian, isu<br />

suku, agama, ras, dan antargolongan<br />

(SARA), fitnah, dan kampanye hitam,<br />

maka rakyat yang akan menjadi korban.<br />

18<br />

SUARA KPU September-Oktober <strong>20</strong>18<br />

September-Oktober <strong>20</strong>18 SUARA KPU 19

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!