15.10.2019 Views

Suara - Edisi 20 - Majalah Komisi Pemilihan Umum

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

SUARA UTAMA<br />

jika hanya karena kontestasi, silaturahmi<br />

antar masyarakat menjadi tidak har monis.<br />

“Saya masih bisa bertelepon dengan Pak<br />

Prabowo dan Sandi karena mereka adalah<br />

sahabat saya sejak lama,” kata dia.<br />

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu<br />

meng ingatkan bahwa membangun<br />

bang sa bukanlah pekerjaan mudah.<br />

Namun de mikian, dia mengajak untuk<br />

semua ele men untuk tidak menyerah.<br />

Menurut dia, hanya ada satu pilihan,<br />

Indonesia maju.<br />

Dalam pidatonya, hal senada juga disampaikan<br />

Prabowo. Dia menekankan<br />

pentingnya pemilu yang damai. Pe milu<br />

bertujuan untuk mencari yang terbaik<br />

untuk bangsa, bukan men cari kekurangan<br />

masing-masing. Yang utama, semua rakyat<br />

harus me ra sa kan bahwa bangsa Indonesia<br />

ada lah satu keluarga. Sehingga, dalam menyi<br />

kapi persoalan bangsa haruslah se ba gaimana<br />

keluarga bersikap.<br />

Prabowo yakin proses demokrasi<br />

akan berjalan dengan baik, sela ma semua<br />

pihak bersikap dewa sa. ’’Saya harap semua<br />

PENUHI KEWAJIBAN: Pasangan<br />

capres dan cawapres, serta partai<br />

politik harus melaporkan dana<br />

kampanye sebanyak tiga kali. Laporan<br />

awal dana kampanye ditutup pada 23<br />

September <strong>20</strong>18.<br />

pihak ber si kap tenang, tidak emosional,<br />

dan menahan diri,’’ paparnya. Se le bihnya,<br />

mantan Danjen Kopassus itu mengapresiasi<br />

kinerja para penyelenggara pemilu atas<br />

berjalannya semua tahapan dengan baik.<br />

Arief Budiman me nya takan, pengundian<br />

nomor urut meru pa kan salah satu<br />

fase pen ting pilpres <strong>20</strong>19, baik bagi KPU<br />

mau pun kedua paslon. Bagi pasangan capres<br />

dan cawapres, nama dan nomor urut<br />

adalah citra diri yang bisa digunakan seba<br />

gai alat kampanye. “Sementara bagi<br />

KPU, nomor urut menjadi dasar dalam<br />

me nyi ap kan logistik surat suara dan bahan<br />

sosialisasi ke masyarakat,” jelas mantan<br />

<strong>Komisi</strong>oner KPU Jawa Timur itu.<br />

Dana Awal Kampanye<br />

Setelah mendapatkan nomor urut<br />

dan deklarasi kampanye damai, peserta<br />

pemilu, baik paslon capres-cawapres maupun<br />

partai politik menyerahkan la poran<br />

awal dana kampanye (LADK) ke KPU<br />

pada Minggu (23/9) lalu. Pasangan Joko<br />

Widodo–Ma’ruf Amin melaporkan dana<br />

awal Rp 11,9 miliar, sedangkan Pa sangan<br />

Prabowo Subianto–Sandiaga Salahuddin<br />

Uno sebesar Rp 2 miliar.<br />

Syafrizal, tim bendahara Tim Kam panye<br />

Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN<br />

KIK) Pasangan Jokowi–Ma’ruf mengatakan,<br />

pihaknya datang untuk me lengkapi<br />

berkas yang sebelumnya sudah diserahkan<br />

Sekjen TKN KIK Hasto Kris tiyanto. “Dana<br />

yang kami laporkan sebesar Rp 11,9 miliar,”<br />

terang dia.<br />

Menurut dia, dana Rp 11,9 miliar itu diba<br />

gi menjadi dua, yaitu Rp 8,5 miliar be rupa<br />

uang yang berada di rekening, dan Rp 3,4<br />

miliar berupa barang. Dana itu berasal dari<br />

partai dan sumbangan dari luar. Ada yang<br />

dari perusahaan dan pri badi perorangan.<br />

Namun, dia tidak me nye butkan nama<br />

perorangan yang me nyumbangkan dana.<br />

Syafrizal juga tidak membuka iden titas<br />

perusahaan yang menyumbang. “Ada<br />

perusaahan investasi dan juga perusahaan<br />

teknologi,” papar dia. Ada empat perusahaan<br />

yang sudah menyumbangkan da na nya.<br />

Menurut dia, karena masih awal,<br />

maka kemungkinan dana kampanye<br />

akan bertambah. Pihaknya akan menyam<br />

paikan semua dana yang masuk<br />

ke rekening khusus dana kampanye<br />

(RKDK). Dia mengatakan, pihaknya<br />

ti dak menargetkan besaran dana yang<br />

akan diperoleh selama kam panye.<br />

Sementara itu, Calon Wakil Pre siden<br />

Sandiaga Uno datang langsung melaporkan<br />

awal dana kampanye ke KPU.<br />

Total dana awal yang di la porkan se besar<br />

Rp 2 miliar. Dia me nga takan, jangan<br />

dibandingkan dana kam pa nyenya dengan<br />

paslon Jokowi–Ma’ruf. Menurut dia, dana<br />

kam pa nye nya enam kali lebih kecil.<br />

Namun, pihaknya berupaya untuk<br />

meng galang dana secara transparan. Tapi,<br />

pihak nya mengutamakan sumber daya<br />

dari internal koalisi. Jika ada korporasi yang<br />

ingin menyumbang, perusahaan itu harus<br />

ikut aturan yang ditetapkan. “Kalau ada<br />

kor porasi yang ingin menyumbang, why<br />

not? Tapi kita ingin publik tahu korporasi<br />

tersebut,” ucapnya. Sampai saat ini, belum<br />

ada sumbangan dari perusahaan.<br />

Sandi mengatakan, timnya berko mitmen<br />

akan transparan dan akuntabilitas<br />

dalam melaporkan dana. Pihaknya juga<br />

berupaya melaksanakan kampanye yang<br />

sangat hemat, efektif, dan efesien.<br />

Koordinator Juru Bicara Badan Pe menangan<br />

Nasional (BPN) Prabowo–Sandi,<br />

Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan,<br />

dana Rp 2 miliar itu berasal dari Prabowo<br />

dan Sandi. Setelah ini, pihak nya akan<br />

meng himpun dana dari ma sya rakat. “Warta<br />

wan juga boleh nyum bang,” terang dia.<br />

Koorporasi dan perorang boleh menyum<br />

bang, kata dia, asalkan mengi kuti<br />

atur an yang tercantum dalam Un dang-<br />

Un dang Nomor 7/<strong>20</strong>17 tentang Pe milu<br />

dan PKPU Nomor 24/<strong>20</strong>18 tentang<br />

Dana Kam panye Pemilu. Sumbangan<br />

SERENTAK: Penyerahan<br />

dana kampanye dilakukan<br />

serentak di seluruh Indonesia<br />

kepada KPU sesuai<br />

tingkatkan. Dana laporan di<br />

tingkat pusat dilaporkan ke<br />

KPU RI, tingkat provinsi dan<br />

kabupaten/kota diserahkan ke<br />

masing-masing KPU daerah.<br />

peorangan mak simal Rp 2,5 miliar,<br />

sedangkan dari kor po rasi atau kelompok<br />

sebesar Rp 25 mi li ar. Sedangkan dana<br />

dari paslon tidak ada ba tasnya.<br />

Selain pasangan calon presiden dan<br />

wakil presiden, partai politik peserta pemilu<br />

juga melaporkan awal dana kampanye.<br />

PDIP merupakan partai dengan<br />

dana kampanye paling besar. Yaitu, Rp<br />

105 miliar. Disusul Partai Gerindra yang<br />

melaporkan dana kampanye sebesar Rp<br />

75,3 miliar. Sedangkan yang paling kecil<br />

ada dua partai, Partai Perindo dan Partai<br />

Garuda. Masing-masing Rp 1 juta.<br />

Bendahara <strong>Umum</strong> DPP PDIP, Olly<br />

Don dokambey mengatakan, partainya<br />

telah melaporkan dana kampanye sebesar<br />

Rp 105 miliar. Ada dua sumber dana,<br />

yaitu Rp 103 miliar laporan dana dari<br />

para caleg, dan Rp 2,3 miliar dari DPP<br />

PDIP. Menurut dia, caleg yang sudah meleng<br />

kapi berkasnya sebanyak 569 orang.<br />

Gubernur Sulawesi Utara itu me ngata<br />

kan, dana kampanye dari masing-masing<br />

caleg sekitar Rp 500 juta. “Itu rata-rata,<br />

ada yang kurang ada yang le bih,” ucap<br />

dia. Yang pasti sampai se ka rang belum<br />

ada dana sumbangan dari pihak luar.<br />

Olly mengatakan, kebutuhan dana<br />

kam panye cukup besar. Namun, dia<br />

belum bisa menyebutkan target yang<br />

harus diperoleh. Menurutnya, yang paling<br />

banyak membutuhkan dana adalah<br />

transportasi. Apalagi, wilayah yang harus<br />

dicapai cukup luas. Paling tidak, setiap<br />

perjalanan melibatkan sekitar 10 orang.<br />

Bendahara <strong>Umum</strong> DPP Partai<br />

Gerin dra Thomas Djiwandono me ngatakan,<br />

partainya melaporkan dana awal<br />

kampanye sekitar Rp 75,3 miliar. Rincian<br />

nya, Rp 73,5 miliar dari para caleg,<br />

dan Rp 1 miliar dari partai. Pihaknya,<br />

kata dia, belum menerima sumbangan<br />

dana kampanye dari pihak luar.<br />

Dia menegaskan bahwa dana Rp<br />

75,3 miliar itu bukan dana pasangan<br />

calon Prabowo–Sandi. Sebab, rekening<br />

dan pengelolaan dananya berbeda.<br />

Dana itu murni dari caleg dan partai.<br />

Sementara, Wasekjen Partai Perindo<br />

Muhammad Sopiyan mengatakan, partai<br />

nya mela por kan dana awal sebesar Rp<br />

1 juta. “Ka re na belum ada aktivitas kampanye,”<br />

kata dia. Dana Rp 1 juta itu berasal<br />

dari partai. Selain belum ada aktivitas<br />

kam panye, rekening dana kampanye<br />

baru dibuka 10 September lalu.<br />

Dia menjelaskan bahwa partainya<br />

akan transparan dalam melaporkan dana<br />

kam panye. Menurutnya, semua dana<br />

sum bangan akan dimasukkan ke da lam<br />

re kening khusus. Mulai minggu de pan,<br />

dan kampanye akan mulai ma suk, karena<br />

kegiatan baru akan dilaksanakan.<br />

<strong>Komisi</strong>oner KPU Hasyim Asyari<br />

mengat akan, penyerahan dana kampanye<br />

serentak dilakukan di seluruh In donesia.<br />

“Diserahkan kepada KPU sesuai<br />

ting katan,” kata dia. Dana laporan di tingkat<br />

pusat dilaporkan ke KPU RI, tingkat<br />

provinsi dan kabupaten/kota diserahkan<br />

ke masing-masing KPU daerah.<br />

Dia menerangkan, setiap pasangan calon<br />

dan partai politik harus melaporkan<br />

da na kampanye sebanyak tiga kali. Yaitu,<br />

la poran awal dana kampanye yang ditu<br />

tup pada 23 September, laporan penerimaan<br />

sumbangan dana kampanye<br />

8<br />

SUARA KPU September-Oktober <strong>20</strong>18<br />

September-Oktober <strong>20</strong>18 SUARA KPU 9

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!