06.12.2019 Views

Majalah SCG Edisi Desember 2019

Ikon Kota Kita

Ikon Kota Kita

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Profil UKM<br />

Rati Collection,<br />

Hera Milarti<br />

Lurik juga merupakan khazanah bangsa.<br />

Adalah Hera Milarti, pemilik Rati Collection,<br />

yang terdorong untuk mengangkat lurik<br />

sebagai pemanis fashion. Bukan semata motif<br />

gendongan bayi atau penjual jamu.<br />

Usaha busana etnik berbahan lurik sudah<br />

dimulainya sejak 2018. Di tangan Hera, sudah<br />

menghasilkan lurik dengan corak yang lebih<br />

baik, lebih modern.<br />

“Busana lurik kami buat sedemikian<br />

modis, tidak kuno. Cocok untuk ibu muda<br />

maupun lanjut usia,” katanya.<br />

Ia membuat disain lurik secara eksklusif,<br />

satu disain untuk satu baju. Hal itu sesuai<br />

dengan selera banyak wanita yang tidak<br />

mau disamai oleh yang lain. Rati Collection<br />

menyasar pasar premium. Harga produknya<br />

mulai Rp 450 ribu - Rp 850 ribu. Busana<br />

yang dibuatnya beragam, mulai dari blus<br />

kerja, gamis, kulot, tunik. Wokshopnya, di Jl.<br />

Ketintang Permai AE no. 6 Surabaya.<br />

“Produk kami mungkin tidak murah<br />

karena kualitas jahitan dan bahan yang<br />

digunakan masih tenun, bukan mesin,”<br />

cetusnya. “Kami optimis, lurik akan bisa besar<br />

dan disukai seperti halnya batik. Kami optimis<br />

ke depan bisa ekspor.”<br />

Ia pun memanfaatkan sosial media untuk<br />

membesarkan pasarnya. Seperti instagram @<br />

Rati_Collection, facebook @ RATI Collection,<br />

whatsapp 0811 375 950.<br />

Robries Gallery,<br />

Tita Sabrina Maulinda<br />

Peduli lingkungan itu penting,<br />

sebagaimana dicontohkan Tita Sabrina<br />

Maulinda. Dengan Robries Gallery, ia<br />

mengembangkan produk kreatif inovatif<br />

yang menekankan gaya hidup nol sampah.<br />

“Kami mencoba menghadirkan<br />

pengelolaan sampah secara total, baik<br />

sebagai material utama maupun luaran untuk<br />

sebuah produk dekoratif,” cetusnya.<br />

Disebut Robries dengan maksud Roasted<br />

Bottle Home Accessories. Semula, karena ada<br />

banyak botol plastik di rumah kos semasa<br />

mahasiswa pada 2015, ia terinspirasi untuk<br />

mengolahnya menjadi barang berharga.<br />

Melalui eksperimen digoreng dan oven,<br />

akhirnya berhasil dengan metode oven.<br />

Lahirlah produk furniture dan home decor<br />

dengan sentuhan olahan plastik yang cantik.<br />

Sejak 2017, ia meneguhkan diri dengan<br />

Robriesnya. Produk andalannya antara lain<br />

puzzle stool karena knock down dan banyak<br />

disukai. Harga produk bervariasi, mulai Rp 20<br />

ribu hingga Rp 1,8 juta.<br />

Banyak pameran ia ikuti untuk<br />

membentuk pasar, termasuk acara-acara<br />

seputar lingkungan hidup. Lainnya banyak<br />

memanfaatkan sosial media, seperti<br />

instagram @ robriesgallery, facebook @<br />

robries, www.robries.id, dan whatsapp 0812<br />

2981 5403. Workshop berada di Technopark<br />

Building 3rd Floor, UPN Veteran Jatim,<br />

Rungkut, Surabaya.<br />

“Kita ingin membuka gallery atau bekerja<br />

sama dengan cafe untuk memberikan<br />

experience ke calon konsumen,” katanya.<br />

• Gedung Siola Lt. 1<br />

• ITC Lt. 1<br />

• MERR<br />

• Plaza Surabaya Lt. 3<br />

• Park & Ride Mayjend Sungkono<br />

• North Quay Lt. 1<br />

• Jembatan Merah Plaza<br />

• Kebun Binatang Surabaya<br />

• Bandara Juanda, Terminal 2 Lt. 1<br />

www.julajuli.com

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!