06.08.2015 Views

BUKU UTAMA

BUKU UTAMA

BUKU UTAMA

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

2.1.5 Aspek Lingkungan HidupDalam aspek lingkungan hidup, kerusakan di antara lain mencakup kerusakanmangrove, terumbu karang, budidaya rumput laut, lahan persawahan, kehilangan ternak,pencemaran air, pencemaran udara, dan limbah padat. Kerusakan diperkirakan terjadipada 90% dari 525 ha mangrove, 30% dari 97.250 ha terumbu karang dan 20% dari 600 habudi daya rumput laut. Dari hasil pemantauan kualitas air menunjukkan air berwarnacoklat sampai kehitaman, keruh dan berbau. Parameter lain yang melebihi baku mutuadalah konsentrasi Amoniak, Total Coliform dan sebaran E. coli. Tingkat pencemaranudara di daerah bencana cukup tinggi khususnya untuk partikulat/debu yang berasal darilumpur yang mengering. Pencemaran limbah padat terjadi sebagai akibat dari limbahpuing-puing bangunan, limbah benda-benda dan bahan milik masyarakat, material laut,mayat manusia yang membusuk, bangkai hewan, dan lumpur tsunami. Di beberapa tempatkandungan logam berat Cd, Cu, dan Pb di dalam lumpur tsunami telah melampaui ambangbatas yang ditetapkan 19 .Dari 5.736 desa di 17 kabupaten/kota diperkirakan 654 terkena bencana, dan berkaitandengan tata guna tanah, keseluruhan tanah yang terkena dampak bencana diperkirakanmencapai 667.066 ha dari sekitar 4 juta ha tanah di 17 kabupaten/kota tersebut. Lahansawah milik masyarakat yang mengalami kerusakan mencapai 20.101 ha 20 . Sedangkantanah non-pertanian yang juga terkena dampak bencana meliputi 113.929 ha perkebunan,91.517 ha tanah negara, 44.312 ha perumahan, dan 1.714 ha tanah bangunan industri.Terdapat daerah yang tenggelam di 4 kecamatan yaitu Kecamatan Meuraya, Syiah Kuala,Kuta Raja dan Jaya Baru. Sementara jumlah aspek tanah yang terdaftar di daerah yangterkena bencana adalah 405.755 aspek dari perkiraan 1.498.200 jumlah aspek tanah yangada di Provinsi NAD 21 .Pantai Barat yang mengalami kerusakan dapat dibagi menjadi tiga wilayah dengankarakteristik sebagai berikut 22 :1. Pantai dengan daratan tipis dan tebing perbukitan. Jarak perbukitan dari pantaiberkisar 0-1,5 Km, sehingga perkampungan yang ada umumnya hilang, dan banyakpenduduk (korban sekitar 90%) tidak dapat menyelamatkan diri karena umumnyatebing bukit/gunung hamper 90 derajat, dan berbatu cadas (tidak bisa dipanjat).Hanya sedikit kawasan yang mempunyai akses ke daratan tinggi melandai. Kawasantersebut meliputi: Lho’nga, Leupung, Jeumpa, Lhong,2. Pantai dengan daratan dan terdapat beberapa bukit kecil di tengahnya. Kawasanmeliputi: Lamno, Lhok Krut, Calang, Panga.3. Pantai dengan daratan berawa-rawa. Kawasan tersebut meliputi: Suak Timah,Meulaboh, Pesisir pantai Kab. Abdya.2.2 Upaya Penanggulangan Dampak BencanaUpaya penanggulangan dampak bencana dilakukan melalui pelaksanaan tanggapdarurat dan pemulihan kondisi masyarakat dan wilayah Aceh dan Nias. Upayapenanggulangan dampak bencana tersebut dilakukan secara sistematis, menyeluruh,efisien dalam penggunaan sumberdaya dan efektif dalam memberikan bantuan kepadakelompok korban. Upaya penanggulangan dan pemulihan tersebut dilakukan denganpendekatan secara utuh dan terpadu melalui tiga tahapan, yaitu tanggap darurat,rehabilitasi dan rekontruksi yang harus berjalan secara bersamaan dalam pelaksanaanpenanggulangan dampak bencana, yaitu:19 Data Kementerian Lingkungan Hidup20 Data Departemen Pertanian21 Data BPN22 Data dari UNSYIAH for Aceh Reconstruction, 7 Maret 20052 - 9

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!