Gambar 2.3. Tahapan Penanggulangan Dampak Bencana Alam Gempa Bumidan Gelombang Tsunami dan Rencana Rehabilitasi danRekonstruksi di Provinsi NAD dan Sumatera UtaraDARURATJangka mendesak : 0 – bulan ke 3PEMULIHAN / RECOVERYJangka pendek : bulan ke 4 – tahun ke-2Jangka menengah : s.d. tahun ke-5TANGGAP DARURAT- RELIEFSasaran :Penyelamatan danpertolongankemanusiaanREHABILITASISasaran:Memperbaiki pelayananpublik pada tahap ygmemadaiREKONSTRUKSISasaran :Membangun kembalimasyarakat dankawasan• PenyelamatanTanggap Darurat• Pemakaman jenazah• Penyediaan makanandan obat-obatan• Perbaikan prasaranadan sarana dasar• Prasarana dansarana Umum• Sarana Ekonomi• Perbankan danKeuangan• Rawatan Traumatis• Pemulihan Hak AtasTanah• Penegakkan Hukum• Perumahansementara• Ekonomi (sektorproduksi,perdagangan,perbankan)• Sistem Transportasi• SistemTelekomunikasi• Tatanan sosial danbudaya• Kapasitas institusi• Permukiman2.2.2 Rehabilitasi dan RekonstruksiTahap rehabilitasi dan rekonstruksi merupakan tahap lanjutan dari tahapan tanggapdarurat yang bertujuan untuk memperbaiki kembali pelayanan publik pada tahap yangmemadai dan membangun kembali masyarakat Aceh dan Nias serta wilayahnya dalamtatanan kehidupan sosial, ekonomi, budaya dan politik yang sesuai dengan aspirasi dantuntutan masyarakat.Upaya rehabilitasi dan rekonstruksi ini didahului dengan penyusunan rencana indukrehabilitasi dan rekonstruksi wilayah Aceh dan Nias-Sumatera Utara. Untuk tujuantersebut Pemerintah telah menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2005 tentangKegiatan Tanggap Darurat, Perencanaan dan Persiapan Rehabilitasi dan RekonstruksiPasca Bencana Alam Gempa Bumi dan Gelombang Tsunami di Wilayah Provinsi NanggroeAceh Darussalam dan Provinsi Sumatera Utara.Melalui Inpres tersebut, diinstruksikan kepada Menteri Negara PerencanaanPembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional untukmenyusun rencana induk rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah Aceh dan Nias-SumateraUtara, yang dijabarkan dalam arahan kebijakan, strategi, kegiatan pokok dan kerangkawaktu pelaksanaannya.Untuk melaksanakan amanat dalam Inpres tersebut, Menteri Negara PerencanaanPembangunan Nasional/Kepala Bappenas telah melakukan berbagai koordinasi secaralintas sektoral di tingkat Pusat dan konsultasi secara intensif dengan Pemerintah DaerahProvinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara serta berbagai pemangkukepentingan (stakeholders) yang terkait, seperti kalangan perguruan tinggi, lembagaswadaya masyarakat, serta komunitas lembaga/negara donor, dan menerbitkan Surat2 - 13
Keputusan No. 007/MPPN/02/2005 tentang Pembentukan Tim Koordinasi RencanaRehabilitasi dan Rekonstruksi Masyarakat Aceh dan Sumatera Utara (R3MAS).Dalam upaya untuk menyusun rancangan rencana induk R3MAS yang terpadu, sinergis,dan aspiratif, telah diambil kesepakatan antara Bappenas, Pemda Provinsi NAD danUniversitas Syiah Kuala yang dituangkan dalam bentuk Nota Kesepakatan, yang ditujukanuntuk mendapatkan masukan dari masyarakat lokal untuk penyempurnaan rancanganrencana induk yang telah disusun konsep awalnya oleh Bappenas.Selain itu, dalam rangka menjaring aspirasi yang dinamis dan berkembang di masyarakat,telah dilakukan pula berbagai forum seminar, lokakarya, dan konsultasi, yangdimaksudkan untuk mensosialisasikan rancangan awal blueprint yang telah disusun, sertasekaligus menjaring aspirasi dan harapan serta kebutuhan riil dari seluruh komponenmasyarakat, khususnya dari kelompok masyarakat yang terkena dampak bencana.Penyelenggaraan konsultasi publik tersebut dilakukan baik di tingkat Pusat maupun ditingkat daerah.Guna melakukan sosialisasi terhadap seluruh proses dan kemajuan kegiatan yangdilakukan oleh Tim R3MAS baik di Bappenas maupun di daerah, telah dibangun websitewww.acehreconstruction.bappenas.go.id dan versi internasionalnya di www.e-aceh.orgyang telah mendapatkan apresiasi dari banyak pihak terkait, dengan informasi yang teruster-update sesuai dengan kemajuan proses penyusunan rencana induk yang telah disusunoleh Tim R3MAS.Dalam rangka memantapkan rancangan rencana induk yang disusun, khususnya yangterkait dengan aspek pendanaan, telah pula dilakukan berbagai rapat koordinasi bersamakomunitas donor, yang dimaksudkan untuk memperoleh masukan yang sifatnya substantifdan sekaligus guna menjaring komitmen lanjutan dari masing-masing pihak donor didalam membantu Pemerintah di dalam perencanaan dan pelaksanaan lebih lanjut kegiatanR3MAS. Upaya untuk menjaring komitmen dari komunitas donor telah dilakukan melaluitracking information terhadap ‘pledge’ dan komitment yang mereka telah sampaikan padasaat sidang Consultative Group on Indonesia (CGI) pada bulan Januari 2005 yang lalu,sehingga bisa dipantau konsistensi dari komitmen yang telah disampaikan, guna menjadisalah satu sumber pendanaan bagi pelaksanaan kegiatan R3MAS selanjutnya. Sampaidengan saat ini telah ditandatangani Memorandum of Understanding (MoU) antaraPemerintah Indonesia dengan Pemerintah Australia, ADB dan Bank Dunia.Dalam aspek kelembagaan untuk pelaksanaan R3MAS, Tim R3MAS Bappenas bersamaDepartemen Dalam Negeri di bawah koordinasi Bapak Wakil Presiden juga telahmenyiapkan berbagai rancangan untuk pembentukan Badan Pelaksana (Bapel)Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah Aceh dan Nias-Sumatera Utara (R2WANS)Rencana induk yang disusun oleh Pemerintah ini akan dituangkan ke dalam produkhukum, akan dijadikan pedoman umum dan acuan operasional bagi Badan PelaksanaR2WANS serta bagi Pemerintah Daerah NAD dan Pemerintah Kabupaten Nias di dalampengelolaan dan pelaksanaan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah Aceh dan Niasdalam kurun waktu tiga hingga lima tahun ke depan, sesuai dengan yang kebutuhan.2 - 14