I. PENDAHULUAN 1. Apa itu Keluarga Sadar Gizi (KADARZI ...
I. PENDAHULUAN 1. Apa itu Keluarga Sadar Gizi (KADARZI ...
I. PENDAHULUAN 1. Apa itu Keluarga Sadar Gizi (KADARZI ...
- No tags were found...
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
I. <strong>PENDAHULUAN</strong><br />
<strong>1.</strong> <strong>Apa</strong> <strong>itu</strong> <strong>Keluarga</strong> <strong>Sadar</strong> <strong>Gizi</strong> (<strong>KADARZI</strong>)?<br />
<strong>KADARZI</strong> adalah keluarga yang setiap anggotanya menerapkan<br />
perilaku gizi yang baik sebagai berikut:<br />
a. Menimbang berat badan secara teratur.<br />
b. Memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir<br />
sampai umur enam bulan (ASI Eksklusif).<br />
c. Makan beranekaragam makanan.<br />
d. Menggunakan garam beryodium.<br />
e. Balita dan ibu nifas minum kapsul vitamin A, ibu hamil minum<br />
Tablet Tambah Darah sesuai anjuran.<br />
2. Siapa Kader Pendamping <strong>Keluarga</strong>?<br />
Kader pendamping keluarga adalah kader atau tokoh masyarakat<br />
yang dipilih dari dan oleh masyarakat serta d<strong>itu</strong>gaskan oleh<br />
Kepala Desa/Lurah.<br />
3. <strong>Apa</strong> yang dimaksud dengan Pendampingan <strong>Keluarga</strong>?<br />
Pendampingan keluarga adalah upaya membimbing, memberi<br />
semangat, nasehat dan kemudahan kepada keluarga sasaran<br />
untuk mengenal, mencegah dan mengatasi masalah gizi yang<br />
dihadapinya.<br />
1
4. <strong>Apa</strong> Tujuan Pendampingan <strong>Keluarga</strong>?<br />
Pendampingan keluarga bertujuan agar keluarga sasaran:<br />
a. Membawa balitanya datang ke posyandu secara teratur<br />
setiap bulan.<br />
b. Membawa balita BGM (Bawah Garis Merah), balita tidak naik<br />
berat badannya dua kali berturut-turut (2T), balita sakit atau<br />
diduga gizi buruk ke Polindes/Poskesdes, Pustu,<br />
Puskesmas.<br />
c. Memberikan ASI saja kepada bayi sampai berusia 6 (enam)<br />
bulan.<br />
d. Makan beraneka ragam makanan.<br />
e. Menggunakan garam beryodium.<br />
f. Minum kapsul vitamin A bagi balita, ibu nifas; dan tablet<br />
tambah darah bagi ibu hamil sesuai anjuran.<br />
5. Siapa Sasaran Pendampingan <strong>Keluarga</strong>?<br />
Sasaran pendampingan<br />
adalah keluarga, diutamakan<br />
yang mempunyai kriteria<br />
sebagai berikut:<br />
a. <strong>Keluarga</strong> dengan balita yang<br />
sangat kurus, atau tidak naik<br />
berat badannya dua kali<br />
berturut-turut, BGM,<br />
termasuk balita gizi buruk<br />
pasca rawat inap.<br />
2
. <strong>Keluarga</strong> dengan ibu hamil<br />
yang sangat kurus,<br />
mengalami gejala kurang<br />
darah (anemia).<br />
c. <strong>Keluarga</strong> yang mempunyai bayi 0-6 bulan.<br />
3
II. LANGKAH PENDAMPINGAN KELUARGA<br />
<strong>1.</strong> Persiapan<br />
a. Mendapatkan data keluarga sasaran. (Formulir 1 dan 2)<br />
b. Membuat jadwal dan kesepakatan kunjungan rumah keluarga<br />
sasaran. (Formulir 3)<br />
c. Menyiapkan perlengkapan seperti: sarana pencatatan<br />
pelaporan dan alat peraga.<br />
2. Pelaksanaan<br />
Melakukan kunjungan rumah ke keluarga sasaran secara<br />
berkelanjutan. (Formulir 4)<br />
a. Menemukan dan mencatat masalah gizi.<br />
Pelajari catatan kesehatan anak (KMS, buku KIA) untuk<br />
melihat masalah keteraturan datang ke Posyandu,<br />
gangguan pertumbuhan, kelengkapan imunisasi, status ASI<br />
Eksklusif, pemberian vitamin A. (Formulir 4)<br />
Pengamatan dilakukan bila belum tersedia informasi atau<br />
untuk melengkapi catatan terhadap kondisi fisik ibu hamil<br />
dan balita. (contoh: kurus, pucat) dan perilaku/kebiasaan<br />
anggota keluarga yang berkaitan dengan gangguan gizi<br />
dan kesehatan dan faktor-faktor yang berkaitan dengan<br />
masalah gizi (contoh: belum menggunakan garam<br />
beryodium, memberikan susu formula pada bayi berusia<br />
kurang dari enam bulan).<br />
4
Informasi lain dapat diperoleh dari tokoh masyarakat dan<br />
tetangga terdekat, meliputi:<br />
‣ Ketidakhadiran ibu dan balita di Posyandu<br />
‣ Kemungkinan terjadinya masalah gizi pada suatu<br />
keluarga<br />
‣ Pemberian susu formula pada bayi berusia kurang dari 6<br />
bulan<br />
‣ Makan belum beraneka ragam<br />
b. Memberikan nasehat gizi sesuai permasalahan yang dihadapi.<br />
(Formulir 4)<br />
Memberi anjuran dan nasehat tentang: pentingnya<br />
penimbangan secara teratur setiap bulan (Materi 1),<br />
pemberian ASI secara eksklusif (Materi 2), makan<br />
beraneka ragam makanan (Materi 3), mengkonsumsi<br />
garam beryodium (Materi 4) dan minum suplemen gizi<br />
sesuai anjuran (Materi 5).<br />
Membantu praktek pembuatan dan pemberian makan yang<br />
baik dan benar kepada balita, mencakup ASI dan Makanan<br />
Pendamping ASI (MP-ASI).<br />
c. Mengantarkan kasus rujukan (bila diperlukan) dan<br />
menindaklanjuti masalah pasca rujukan/perawatan.<br />
Tindak lanjut yang dapat dilakukan oleh kader pendamping<br />
sesuai dengan masalah yang dihadapi sasaran, antara lain:<br />
Membantu proses rujukan dengan mengurus surat rujukan<br />
dan mengantar sasaran ke sarana pelayanan kesehatan<br />
5
(Puskesmas/Rumah Sakit).<br />
Mendampingi balita pasca rawat inap dengan pemberian<br />
nasehat dan anjuran makanan sesuai kondisinya.<br />
3. Tindak Lanjut<br />
a. Menyelenggarakan diskusi pemecahan masalah gizi yang<br />
dihadiri oleh sasaran dan petugas Puskesmas.<br />
b. Bekerjasama dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh<br />
LSM dan donatur.<br />
4. Evaluasi<br />
Mencatat perubahan perilaku <strong>KADARZI</strong> pada keluarga sasaran.<br />
(Formulir 5)<br />
6
Tips kader pendamping saat kunjungan rumah:<br />
<strong>1.</strong> Bersikap sopan dan ramah<br />
2. Mengucapkan salam dan menyapa dengan<br />
santun<br />
3. Memperkenalkan diri<br />
4. Sabar<br />
5. Tidak menggurui<br />
6. Menepati janji<br />
7
Cara mewawancarai keluarga sasaran:<br />
<strong>1.</strong> Diawali dengan obrolan ringan yang sedang hangat.<br />
2. Pertanyaan sederhana dan mudah dimengerti.<br />
Bila pertanyaan tersebut sulit dimengerti, ulangi<br />
pertanyaan dengan bahasa yang lebih sederhana.<br />
Contoh pertanyaan yang sulit dimengerti:<br />
<strong>Apa</strong>kah ibu memberikan ASI eksklusif?”.<br />
Dapat disederhanakan menjadi:<br />
<strong>Apa</strong>kah bayi ibu hanya diberi ASI saja sampai umur<br />
enam bulan?”.<br />
3. Pertanyaan meliputi 5 perilaku <strong>KADARZI</strong> sehingga<br />
tidak meluas.<br />
4. Menggunakan bahasa/ungkapan yang lebih sopan<br />
(contoh: “miskin” diganti dengan “kurang mampu”).<br />
5. Memahami kesibukan responden, bila tidak<br />
memungkinkan diwawancarai (misalnya: anak rewel,<br />
ibu sibuk) jangan diteruskan, rencanakan kunjungan<br />
berikutnya.<br />
6. Bila memungkinkan, dapat diselingi nasehat gizi<br />
yang diperlukan.<br />
7. Diakhiri dengan rencana kunjungan berikutnya.<br />
Contoh cara penggalian masalah dan tindak lanjut<br />
dapat dilihat pada Lampiran 1<br />
8
III. PENUTUP<br />
Penyajian buku ini telah diupayakan menggunakan bahasa<br />
sederhana yang mudah dimengerti oleh kader. <strong>Apa</strong>bila masih<br />
dijumpai hal-hal yang belum jelas dapat ditanyakan lebih lanjut<br />
kepada Tenaga Pelaksana <strong>Gizi</strong> Puskesmas.<br />
Kegiatan pendampingan akan lebih efektif apabila kader<br />
memiliki pemahaman dan keterampilan dalam proses<br />
penyelenggaraan pendampingan. Oleh karena <strong>itu</strong> kader perlu<br />
mengikuti Pelatihan Pendampingan <strong>Keluarga</strong> menuju <strong>KADARZI</strong>,<br />
dan terampil menggunakan alat bantu seperti lembar balik dan<br />
leaflet <strong>KADARZI</strong>.<br />
Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan kegiatan<br />
pendampingan <strong>KADARZI</strong> di lapang adalah kerjasama yang baik<br />
antara kepala desa, bidan di desa, ketua tim penggerak PKK,<br />
tokoh masyarakat dan agama dalam memberi kemudahan,<br />
menyemangati, membimbing, mendorong dan menggerakkan<br />
kader pendamping <strong>KADARZI</strong>.<br />
9
IV. MATERI PENDAMPINGAN<br />
MATERI 1<br />
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN:<br />
MENIMBANG BERAT BADAN<br />
SECARA TERATUR SETIAP BULAN<br />
Tujuan:<br />
Setelah memahami materi ini kader pendamping mampu:<br />
<strong>1.</strong> Menjelaskan manfaat menimbang berat badan secara teratur<br />
setiap bulan<br />
2. Membaca grafik pertumbuhan pada KMS balita<br />
3. Menindaklanjuti kasus anak di bawah garis merah<br />
4. Menindaklanjuti kasus anak dengan berat badan tidak naik dua<br />
kali berturut-turut<br />
10
<strong>1.</strong> <strong>Apa</strong> manfaat menimbang berat badan anak secara teratur<br />
setiap bulan?<br />
Mengetahui pertumbuhan anak, karena pertambahan berat<br />
badan anak mencerminkan kesehatan anak. Anak sehat<br />
bertambah umur bertambah berat badannya.<br />
11
2. Bagaimana cara membaca grafik pertumbuhan pada KMS?<br />
Berat Badan Naik (N), bila:<br />
Hasil penimbangan bulan ini sama atau lebih dari kenaikan<br />
berat badan minimum.<br />
Garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita<br />
warna (garis 1).<br />
Garis pertumbuhannya pindah ke pita warna di atasnya<br />
(garis 2).<br />
Garis 2<br />
Garis 1<br />
12
Berat Badan Tidak Naik (T), bila:<br />
Berat badan hasil penimbangan bulan ini sama atau kurang<br />
dari berat badan minimum.<br />
Garis pertumbuhannya menurun (garis 3).<br />
Berat badan tetap, garis pertumbuhannya mendatar (garis<br />
4).<br />
Berat badan naik, tetapi garis pertumbuhannya pindah ke<br />
pita warna di bawahnya (garis 5).<br />
Garis 5<br />
Garis 4<br />
Garis 3<br />
13
Disebut Bawah Garis Merah (BGM), bila:<br />
Garis pertumbuhan anak berada di bawah garis merah<br />
(garis 6).<br />
Garis 6<br />
Dengan membaca hasil penimbangan balita,<br />
maka akan dapat diketahui apakah balita<br />
mempunyai masalah atau risiko yang harus<br />
segera ditindaklanjuti.<br />
14
Anak sehat d<strong>itu</strong>njukkan dengan grafik berat badan yang<br />
semakin meningkat sesuai dengan bertambahnya umur.<br />
<strong>Apa</strong>bila grafik berat badan anak<br />
tidak menunjukkan peningkatan (mendatar atau menurun),<br />
maka kesehatan dan makanan anak lebih diperhatikan.<br />
3. <strong>Apa</strong> yang seharusnya dilakukan jika grafik berat badan anak<br />
berada di bawah garis merah?<br />
Anak segera dibawa ke Puskesmas/RS untuk diperiksa<br />
kesehatannya lebih lanjut.<br />
Bila anak berusia di bawah 24 bulan, tetap diberi ASI sesering<br />
mungkin tanpa dijadwal (pagi, siang, sore, malam).<br />
Diberikan makanan bergizi sesuai umur.<br />
Anak ditimbang setiap bulan.<br />
15
4. <strong>Apa</strong> yang seharusnya dilakukan bagi bayi berumur 0-6<br />
bulan?<br />
Diberi ASI saja sesering mungkin tanpa dijadwal (pagi, siang,<br />
sore, malam).<br />
Ibu dianjurkan mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang<br />
1-2 piring lebih banyak dari biasa, serta minum paling sedikit 8<br />
gelas air putih, agar ASI memenuhi kebutuhan bayi.<br />
Anak ditimbang setiap bulan.<br />
16
5. <strong>Apa</strong> yang seharusnya dilakukan bagi bayi berumur 6-9<br />
bulan?<br />
Diberi ASI sesering<br />
mungkin tanpa dijadwal<br />
(pagi, siang, sore, malam).<br />
Diberikan Makanan<br />
Pendamping ASI (MP-ASI)<br />
dalam bentuk lumat<br />
diberikan secara bertahap<br />
tiga kali sehari sesuai<br />
umurnya, dengan takaran<br />
sebagai berikut:<br />
7 bulan: 7 sendok makan<br />
8 bulan: 8 sendok makan<br />
9 bulan: 9 sendok makan<br />
MP-ASI dapat berupa nasi tim halus, bubur tepung beras,<br />
bubur susu, biskuit atau buah (pisang atau pepaya).<br />
Nasi tim halus dibuat dari bubur nasi + 1 butir kuning telur atau<br />
1 potong ikan + 1 potong tempe/tahu + 2 sdm wortel/bayam<br />
cincang + 1 sdm minyak goreng/margarine.<br />
Bubur tepung beras dibuat dari 3 sdm tepung beras + 2 sdt<br />
gula pasir + ¾ gelas air atau ½ mangkuk.<br />
Diberikan kapsul vitamin A warna biru pada bulan Februari<br />
dan Agustus.<br />
17
Anak ditimbang setiap bulan.<br />
6. <strong>Apa</strong> yang seharusnya dilakukan bagi bayi berumur 9-12<br />
bulan?<br />
Diberi ASI sesering mungkin tanpa dijadwal (pagi, siang, sore,<br />
malam).<br />
Mulai diperkenalkan makanan keluarga yang beraneka ragam.<br />
Berikan makanan 3 kali sehari dengan jumlah yang cukup dan<br />
seimbang, setiap kali makan teridiri dari: ¾ mangkuk (7 sdm)<br />
nasi tim atau nasi lembek, 1 butir kuning telur atau 1 potong<br />
ikan, 1 potong tempe/tahu, 2 sdm wortel/bayam cincang dan 1<br />
sdm minyak goreng/margarine.<br />
Diberikan makanan selingan 1 kali sehari seperti 2 buah<br />
biskuit atau ½ gelas bubur kacang hijau dan 1 buah pisang<br />
atau 1 buah pepaya.<br />
Diberikan kapsul vitamin A warna biru pada anaknya setiap<br />
bulan Februari dan Agustus.<br />
Anak ditimbang setiap bulan.<br />
7. <strong>Apa</strong> yang seharusnya dilakukan bagi anak berumur 13-59<br />
bulan?<br />
Diberi ASI sesering mungkin tanpa dijadwal bagi anak<br />
berumur kurang dari 24 bulan (pagi, siang, sore, malam).<br />
Mulai diperkenalkan makanan keluarga yang beraneka ragam.<br />
Berikan makanan 3 kali sehari dengan jumlah yang cukup dan<br />
seimbang, setiap kali makan terdiri dari: 1 mangkuk (sekitar 10<br />
18
sdm) nasi, 1 butir kuning telur atau 1 potong<br />
ikan/ayam/daging, 1 potong tempe/tahu, 1/2 mangkuk sayur<br />
dan 1 sdm minyak goreng/margarine.<br />
Ditambahkan makanan selingan 2 kali sehari seperti biskuit,<br />
bubur kacang hijau dan buah-buahan.<br />
Diberikan kapsul vitamin A warna merah pada anaknya setiap<br />
bulan Februari dan Agustus.<br />
Anak ditimbang setiap bulan.<br />
Jika Berat Badan Anak Tidak Naik Dua Kali Berturutturut<br />
atau di Bawah Garis Merah,<br />
Anak Perlu Dirujuk ke Puskesmas !<br />
19
MATERI 2<br />
ASI EKSKLUSIF<br />
Tujuan:<br />
Setelah memahami materi ini kader pendamping mampu:<br />
<strong>1.</strong> Memahami pentingnya pemberian ASI<br />
2. Memahami pengertian ASI Eksklusif<br />
3. Memahami pengertian dan manfaat kolostrum bagi bayi<br />
4. Memahami manfaat menyusui bagi bayi dan ibunya serta<br />
lingkungan<br />
5. Memahami cara menyusui yang baik dan benar<br />
20
<strong>1.</strong> <strong>Apa</strong> manfaat menyusu (pemberian ASI) bagi bayi?<br />
ASI memiliki kandungan zat gizi yang sangat lengkap untuk<br />
memenuhi pertumbuhan dan perkembangan (kecerdasan)<br />
bayi sampai usia 6 bulan.<br />
ASI dapat meningkatkan daya tahan tubuh.<br />
Meningkatkan jalinan kasih sayang antara bayi dan ibu.<br />
ASI mudah dicerna dan digunakan oleh tubuh bayi.<br />
Melindungi bayi terhadap infeksi seperti diare, radang paruparu,<br />
infeksi telinga, flu, radang otak, dan infeksi saluran<br />
kencing.<br />
Menurunkan risiko terhadap tekanan darah tinggi dan obesitas<br />
pada usia dewasa.<br />
2. <strong>Apa</strong> pengertian pemberian ASI Eksklusif?<br />
Pemberian ASI eksklusif adalah memberikan ASI saja (bagi<br />
bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan. Bila diperlukan bayi<br />
diperbolehkan minum obat-obatan, vitamin dan mineral tetes<br />
atas saran dokter.<br />
Bayi tidak diberikan makanan atau minuman lain (susu<br />
formula, jeruk, madu, air teh, dan tanpa makanan padat<br />
seperti pisang, pepaya, bubur susu, bubur nasi, biskuit dan<br />
nasi tim), termasuk air minum sampai usia 6 bulan.<br />
21
3. <strong>Apa</strong>kah ASI tetap diberikan setelah bayi berusia 6 bulan?<br />
Ya, ASI tetap diberikan sampai anak berusia 2 tahun. Setelah<br />
usia 6 bulan bayi harus mulai diperkenalkan dengan Makanan<br />
Pendamping ASI (MP-ASI).<br />
4. <strong>Apa</strong> yang dimaksud dengan kolostrum?<br />
Kolostrum adalah ASI yang pertama kali keluar setelah<br />
kelahiran bayi, berwarna kekuning-kuningan dan lebih kental.<br />
Kolostrum banyak mengandung protein, vitamin, mineral dan<br />
zat kekebalan tubuh yang penting untuk melindungi bayi dari<br />
penyakit dan infeksi. Jumlah kolostrum yang diproduksi,<br />
bervariasi tergantung dari hisapan bayi pada hari-hari pertama<br />
kelahiran, walaupun sedikit namun cukup untuk memenuhi<br />
kebutuhan gizi bayi, oleh karena <strong>itu</strong> harus diberikan kepada<br />
bayi.<br />
5. <strong>Apa</strong> manfaat memberikan ASI bagi ibu?<br />
Mengurangi perdarahan setelah melahirkan.<br />
Mencegah/mengurangi terjadinya anemia.<br />
Menunda kembalinya kesuburan ibu sesudah melahirkan,<br />
sehingga dapat menjaga waktu hingga kehamilan berikutnya.<br />
Membantu rahim kembali ke ukuran semula.<br />
Mempercepat langsing kembali.<br />
22
Mengurangi kemungkinan menderita kanker ovarium, dan<br />
kanker payudara.<br />
Lebih ekonomis karena tidak harus dibeli.<br />
Tidak merepotkan dan hemat waktu.<br />
6. Bagaimana cara menyusui yang baik dan benar?<br />
Sebaiknya sebelum menyusui, ibu mencuci tangan terlebih<br />
dahulu.<br />
Ibu dan bayi harus berada dalam keadaan santai, tenang dan<br />
nyaman.<br />
Letakkan kepala kepala bayi pada lengkung siku ibu, telinga<br />
dan bahu bayi terletak pada satu garis lurus, kepala bayi agak<br />
menengadah.<br />
23
Saat mulai menyusui peganglah bagian bawah payudara<br />
dengan keempat jari dan ibu jari diletakkan di bagian atas<br />
payudara.<br />
Sentuhan puting pada bibir atau pipi bayi untuk merangsang<br />
agar mulut bayi terbuka lebar.<br />
Masukkan seluruh puting dan sebagian besar lingkaran di<br />
sekitar puting (areola) ke mulut bayi.<br />
Dagu bayi harus melekat pada payudara ibu.<br />
24
MATERI 3<br />
MAKAN BERANEKARAGAM MAKANAN<br />
Tujuan:<br />
Setelah memahami materi ini kader pendamping mampu:<br />
<strong>1.</strong> Menjelaskan pengertian dan manfaat makanan beranekaragam<br />
2. Menjelaskan kerugian bila tidak mengkonsumsi makanan<br />
beranekaragam<br />
3. Menjelaskan susunan makanan beranekaragam<br />
25
<strong>1.</strong> <strong>Apa</strong> yang dimaksud dengan makan beranekaragam?<br />
Makan beranekaragam adalah makan berbagai jenis bahan<br />
makanan terdiri dari makanan sumber zat tenaga (karbohidrat<br />
dan lemak), zat pembangun (protein), dan zat pengatur<br />
(vitamin dan mineral) yang memenuhi kecukupan gizi yang<br />
dianjurkan.<br />
2. Mengapa tubuh memerlukan makanan yang beranekaragam?<br />
Karena tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung<br />
zat gizi lengkap untuk mencukupi kebutuhan tubuh, selain ASI.<br />
Makin beragam makanan yang dikonsumsi, makin lengkap<br />
dan tinggi kualitas zat gizi yang diperoleh.<br />
26
3. <strong>Apa</strong> yang dimaksud dengan makanan sumber zat tenaga?<br />
Makanan sumber zat tenaga adalah makanan yang<br />
mengandung tinggi karbohidrat dan lemak yang diperlukan<br />
tubuh untuk melakukan aktivitas sehari-hari.<br />
Sumber zat tenaga dapat diperoleh dari makanan pokok (nasi,<br />
jagung, ubi, sagu, tepung-tepungan) dan sumber lemak<br />
(minyak, santan, lemak hewani).<br />
27
4. <strong>Apa</strong> yang dimaksud dengan makanan sumber zat<br />
pembangun?<br />
Makanan sumber zat pembangun adalah makanan yang<br />
mengandung protein yang diperlukan tubuh untuk<br />
pertumbuhan dan mengganti sel-sel tubuh yang sudah rusak.<br />
Sumber zat pembangun banyak terdapat pada lauk pauk<br />
nabati (tempe, tahu, dll) dan hewani (daging, ikan, dll).<br />
5. <strong>Apa</strong> yang dimaksud dengan makanan sumber zat pengatur?<br />
Makanan sumber zat pengatur adalah makanan yang<br />
mengandung vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh untuk<br />
pemeliharaan badan dan membantu pencernaan.<br />
28
Sumber zat pengatur banyak terdapat pada sayuran dan<br />
buah.<br />
6. Bagaimana susunan makanan beranekaragam?<br />
Makanan beranekaragam terdiri dari:<br />
Makanan pokok + Lauk Hewani + Lauk Nabati + Sayuran +<br />
Buah. Contohnya: nasi + telur dadar + tempe bacem + sayur<br />
bayam + pepaya.<br />
Jumlah makanan yang dibutuhkan berbeda menurut umur,<br />
jenis kelamin dan tingkat aktivitas fisik. (contoh porsi dalam<br />
ukuran rumah tangga dapat dilihat pada Lampiran 2).<br />
29
MATERI 4<br />
YODIUM<br />
Tujuan:<br />
Setelah memahami materi ini kader pendamping mampu:<br />
<strong>1.</strong> Menjelaskan kegunaan yodium<br />
2. Menjelaskan pentingnya mengkonsumsi makanan sumber<br />
yodium<br />
3. Menjelaskan pengertian dan penyimpanan garam beryodium<br />
4. Menjelaskan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)<br />
30
<strong>1.</strong> <strong>Apa</strong>kah kegunaan yodium bagi tubuh?<br />
Untuk produksi hormon tiroid, ya<strong>itu</strong> hormon yang dibutuhkan<br />
untuk pertumbuhan dan perkembangan saraf, pertumbuhan<br />
tulang dan perkembangan otak.<br />
Untuk pembentukan sel darah merah dan menjaga<br />
keseimbangan metabolisme tubuh.<br />
2. <strong>Apa</strong> akibat kekurangan yodium?<br />
Kekurangan yodium pada usia dini berdampak pada<br />
terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan.<br />
Kekurangan yodium dapat menyebabkan tekanan darah<br />
rendah dan aktivitas menjadi lambat.<br />
Mengakibatkan gangguan kecerdasan.<br />
3. <strong>Apa</strong> saja ciri-ciri gangguan akibat kekurangan yodium<br />
(GAKY)<br />
Pembesaran kelenjar gondok<br />
Terhambatnya pertumbuhan (pendek, kretin/cebol)<br />
Gangguan perkembangan mental<br />
31
Gangguan perkembangan saraf otak (gangguan kecerdasan,<br />
bisu, tuli dan juling)<br />
32
4. <strong>Apa</strong> saja pangan sumber yodium?<br />
Bahan makanan yang mengandung yodium tinggi adalah ikan,<br />
kerang-kerangan dan rumput laut.<br />
5. <strong>Apa</strong> yang dimaksud dengan garam beryodium?<br />
Garam beryodium adalah garam yang telah diperkaya dengan<br />
yodium (KIO 3 ) sebanyak 30-80 ppm.<br />
6. Mengapa perlu mengkonsumsi garam beryodium?<br />
Pada umumnya makanan yang dikonsumsi sehari-hari<br />
mengandung yodium yang sangat sedikit.<br />
33
Menggunakan garam beryodium untuk keperluan memasak<br />
sehari-hari dapat memenuhi kebutuhan yodium bagi tubuh.<br />
34
7. Bagaimana bentuk garam beryodium?<br />
Dalam bentuk garam halus atau garam bata. Pada kemasan<br />
harus tertera tulisan “Garam Beryodium”.<br />
8. Bagaimana cara menyimpan garam beryodium?<br />
Simpan dalam wadah yang kering dan tertutup rapat.<br />
Letakkan di tempat yang sejuk dan hindarkan dari sinar<br />
matahari langsung.<br />
35
9. Bagaimana cara mengetahui garam mengandung yodium?<br />
Diuji dengan cairan uji Iodina:<br />
‣ teteskan pada garam,<br />
bila garam berubah warna<br />
menjadi ungu berarti<br />
garam mengandung<br />
yodium.<br />
Diuji dengan perasan<br />
singkong parut:<br />
‣ teteskan pada garam,<br />
bila garam berubah<br />
warna menjadi ungu<br />
berarti garam<br />
mengandung yodium.<br />
36
MATERI 5<br />
SUPLEMEN GIZI:<br />
VITAMIN A DAN ZAT BESI<br />
37
VITAMIN A<br />
Tujuan:<br />
Setelah memahami materi ini kader pendamping mampu:<br />
<strong>1.</strong> Menjelaskan pengertian dan manfaat vitamin A<br />
2. Menjelaskan makanan sumber vitamin A<br />
3. Menjelaskan kerugian akibat kekurangan vitamin A<br />
4. Menjelaskan cara pemberian kapsul vitamin A<br />
38
<strong>1.</strong> <strong>Apa</strong> kegunaan vitamin A?<br />
Meningkatkan kesehatan mata dan mencegah rabun senja.<br />
Meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan penyakit.<br />
2. <strong>Apa</strong> makanan sumber vitamin A?<br />
Vitamin A dapat diperoleh dari ASI dan makanan yang berasal<br />
dari bahan hewani (susu, daging, hati, telur) dan nabati<br />
(sayuran hijau dan buah-buahan berwarna).<br />
39
3. <strong>Apa</strong> ciri awal gangguan kekurangan vitamin A pada mata?<br />
Buta senja/rabun senja, ditandai dengan kesulitan melihat<br />
dalam cahaya remang atau senja hari.<br />
Bila tidak segera mengkonsumsi vitamin A, akan timbul bercak<br />
putih pada mata, selanjutnya seluruh mata mengalami<br />
kerusakan dan akhirnya buta.<br />
4. Siapa yang dianjurkan mengkonsumsi suplemen/kapsul<br />
vitamin A?<br />
‣ Bayi berumur 6-11 bulan<br />
40
‣ Anak berumur 1-5 tahun<br />
‣ Ibu nifas<br />
41
5. Manfaat suplemen/kapsul vitamin A untuk bayi/anak?<br />
Bayi/anak lebih kebal dan jarang kena penyakit.<br />
6. Manfaat suplemen/kapsul vitamin A untuk ibu nifas?<br />
Meningkatkan kandungan vitamin A dalam ASI.<br />
Kesehatan ibu cepat pulih setelah melahirkan.<br />
7. Berapa jumlah kapsul vitamin A yang diberikan menurut<br />
kelompok umur?<br />
Bayi berusia 6-11 bulan: satu kapsul vitamin A warna biru.<br />
Balita 1-5 tahun: dua kapsul vitamin A warna merah setiap<br />
tahun, masing-masing satu kapsul diberikan pada bulan<br />
Februari dan Agustus.<br />
Ibu nifas: dua kapsul vitamin A warna merah, satu kapsul<br />
dikonsumsi segera setelah melahirkan dan satu kapsul lagi<br />
dikonsumsi paling lambat 28 hari setelah melahirkan.<br />
42
ZAT BESI<br />
Tujuan:<br />
Setelah mempelajari materi ini kader pendamping mampu:<br />
<strong>1.</strong> Menjelaskan kegunaan dan manfaat zat besi<br />
2. Menjelaskan makanan sumber zat besi<br />
3. Menjelaskan pengertian dan gejala anemi gizi besi<br />
4. Menjelaskan manfaat dan jumlah pemberian tablet tambah darah<br />
(TTD) bagi ibu hamil<br />
43
<strong>1.</strong> <strong>Apa</strong> kegunaan zat besi?<br />
Zat besi berguna untuk pembentukan sel darah merah.<br />
Karena <strong>itu</strong> bila orang kurang zat besi disebut kurang darah<br />
atau anemia gizi.<br />
2. <strong>Apa</strong> gejala anemia gizi?<br />
Gejala anemia gizi sering disebut 5-L dan 2-P, ya<strong>itu</strong>:<br />
Lelah<br />
Lesu<br />
Lemah<br />
Letih<br />
Lalai<br />
Pucat<br />
Pusing<br />
44
3. <strong>Apa</strong> saja makanan sumber zat besi?<br />
Zat besi dapat diperoleh dari makanan yang berasal dari<br />
bahan hewani (daging, hati, ikan, telur, susu) dan nabati<br />
(sayuran hijau).<br />
45
4. Mengapa wanita membutuhkan lebih banyak zat gizi besi?<br />
‣ Ibu hamil<br />
‣ Ibu nifas<br />
‣ Ibu menyusui<br />
‣ Remaja<br />
putri<br />
Karena peristiwa kodrati wanita (haid, hamil, melahirkan,<br />
menyusui) menyebabkan kebutuhan zat besi relatif lebih tinggi<br />
dibanding kelompok lain.<br />
46
5. Bagaimana cara mengatasi anemi gizi besi ketika hamil?<br />
Ibu hamil perlu makan lebih banyak dan lebih beragam,<br />
terutama lauk hewani (ikan, hati, daging, telur, susu) dan<br />
sayuran hijau (daun singkong, bayam, kangkung, daun<br />
pepaya, sawi dan sayuran hijau lainnya)<br />
Minum tablet tambah darah<br />
6. <strong>Apa</strong> manfaat minum tablet tambah darah bagi ibu hamil?<br />
Menghilangkan rasa lemas, mudah lelah, pusing-pusing, mata<br />
berkunang-kunang dan muka pucat.<br />
47
Badan terasa lebih bertenaga dan bersemangat.<br />
Dapat memperlancar persalinan.<br />
Mempercepat ASI keluar setelah melahirkan.<br />
Dapat mencegah perdarahan ketika melahirkan.<br />
7. Berapa jumlah tablet tambah darah yang dikonsumsi oleh<br />
ibu hamil?<br />
Ibu hamil mengkonsumsi 90 tablet tambah darah sejak awal<br />
kehamilan.<br />
***<br />
48
IDENTITAS KADER PENDAMPING<br />
<strong>1.</strong> Nama :<br />
2. Tempat & Tanggal Lahir :<br />
3. Alamat :<br />
Jalan :<br />
RT/RW :<br />
Desa/Kelurahan :<br />
Kecamatan :<br />
Kabupaten/Kota :<br />
4. Nama Suami/Istri :<br />
5. Pekerjaan :<br />
6. Jumlah <strong>Keluarga</strong> yang didampingi :<br />
49
DAFTAR KELUARGA YANG DIDAMPINGI<br />
TAHUN ...<br />
NO NAMA KK NAMA SASARAN RT/RW KETERANGAN<br />
1<br />
2<br />
3<br />
4<br />
5<br />
6<br />
7<br />
8<br />
9<br />
10<br />
11<br />
12<br />
13<br />
14<br />
15<br />
50
DAFTAR KELUARGA YANG DIDAMPINGI<br />
TAHUN ...<br />
NO NAMA KK NAMA SASARAN RT/RW KETERANGAN<br />
1<br />
2<br />
3<br />
4<br />
5<br />
6<br />
7<br />
8<br />
9<br />
10<br />
11<br />
12<br />
13<br />
14<br />
15<br />
51
DAFTAR KELUARGA YANG DIDAMPINGI<br />
TAHUN ...<br />
NO NAMA KK NAMA SASARAN RT/RW KETERANGAN<br />
1<br />
2<br />
3<br />
4<br />
5<br />
6<br />
7<br />
8<br />
9<br />
10<br />
11<br />
12<br />
13<br />
14<br />
15<br />
52
Nama<br />
KK<br />
Nama<br />
Sasaran<br />
Formulir 1<br />
DATA DASAR MASALAH KELUARGA SASARAN<br />
Posyandu : Kecamatan :<br />
Desa/Kelurahan : Kabupaten :<br />
Alamat<br />
<strong>Gizi</strong><br />
Buruk<br />
Masalah <strong>Gizi</strong> Balita<br />
<strong>Gizi</strong> Buruk<br />
Pasca<br />
Perawatan<br />
Berat Badan<br />
Tidak Naik<br />
Dua Kali<br />
Propinsi :<br />
BGM<br />
Masalah <strong>Gizi</strong><br />
Ibu Hamil<br />
Anemia<br />
Sangat<br />
Kurus<br />
(KEK)<br />
Ibu yang<br />
mempunyai<br />
Bayi 0-6 bln<br />
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)<br />
Ket.<br />
Mengetahui,<br />
Bidan Poskesdes<br />
Kader Poskedes<br />
( ) ( )<br />
53
Formulir 2<br />
REKAPITULASI DAFTAR KELUARGA SASARAN TINGKAT DESA<br />
Desa :<br />
Puskesmas :<br />
Kecamatan :<br />
Nama<br />
Posyandu<br />
Jumlah<br />
<strong>Keluarga</strong><br />
Sasaran<br />
<strong>Gizi</strong><br />
Buruk<br />
<strong>Gizi</strong> Buruk<br />
Pasca<br />
Rawat Inap<br />
Balita<br />
Jumlah <strong>Keluarga</strong> Sasaran<br />
Berat<br />
Badan<br />
Tidak Naik<br />
Dua Kali<br />
BGM<br />
Anemia<br />
Ibu Hamil<br />
Sangat<br />
Kurus<br />
(KEK)<br />
Ibu yang<br />
mempunyai<br />
Bayi 0-6 bln<br />
Jumlah Kader<br />
Pendamping<br />
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)<br />
Bidan Poskesdes<br />
( )<br />
54
Formulir 3<br />
RENCANA JADWAL KUNJUNGAN RUMAH KELUARGA SASARAN<br />
Nama Kader Pendamping : Puskesmas :<br />
Posyandu : Kecamatan :<br />
Desa/Kelurahan :<br />
No Nama KK Alamat<br />
Jadwal Kunjungan (tanggal/bulan/tahun)<br />
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10<br />
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)<br />
1<br />
2<br />
3<br />
20<br />
Mengetahui,<br />
Bidan Poskesdes<br />
Kader Pendamping<br />
( ) ( )<br />
55
Formulir 4<br />
CATATAN HASIL KUNJUNGAN PENDAMPINGAN KELUARGA<br />
Nama KK : Posyandu : Nama Kader Pendamping :<br />
Alamat : Desa :<br />
<strong>Gizi</strong><br />
Buruk<br />
Beri tanda (√) pada kolom masalah yang ada sesuai formulir 1<br />
<strong>Gizi</strong> Buruk<br />
Pasca Rawat Inap<br />
Berat Badan<br />
Tidak Naik<br />
Dua kali<br />
BGM<br />
Bumil<br />
Anemia<br />
Bumil<br />
KEK<br />
Ibu mempunyai<br />
Bayi 0-6 Bulan<br />
Kunjungan<br />
kedan<br />
tanggal<br />
Masalah, Nasehat dan Tindak Lanjut Untuk Setiap Kasus Balita dan Ibu<br />
Menimbang<br />
Aneka<br />
Berat Badan ASI &<br />
Garam Suplemen<br />
Ragam<br />
Secara MP-ASI<br />
Beryodium <strong>Gizi</strong><br />
Makanan<br />
Teratur<br />
(1) (3) (2) (4) (5) (6) (7)<br />
K1: Masalah: Masalah: Masalah: Masalah: Masalah:<br />
Nasehat: Nasehat: Nasehat: Nasehat: Nasehat:<br />
Ket.<br />
Tindak<br />
Lanjut:<br />
Tindak<br />
Lanjut:<br />
Tindak<br />
Lanjut:<br />
Tindak<br />
Lanjut:<br />
Tindak<br />
Lanjut:<br />
K2: Masalah: Masalah: Masalah: Masalah: Masalah:<br />
Nasehat: Nasehat: Nasehat: Nasehat: Nasehat:<br />
Tindak<br />
Lanjut:<br />
Tindak<br />
Lanjut:<br />
Tindak<br />
Lanjut:<br />
Tindak<br />
Lanjut:<br />
Tindak<br />
Lanjut:<br />
K.....<br />
(kunjungan<br />
terakhir)<br />
Masalah: Masalah: Masalah: Masalah: Masalah:<br />
Nasehat: Nasehat: Nasehat: Nasehat: Nasehat:<br />
Tindak<br />
Lanjut:<br />
Tindak<br />
Lanjut:<br />
Tindak<br />
Lanjut:<br />
Tindak<br />
Lanjut:<br />
Tindak<br />
Lanjut:<br />
Kesimpulan<br />
pada akhir<br />
kunjungan<br />
Mengetahui,<br />
Bidan Poskesdes<br />
Kader Pendamping<br />
( ) ( )<br />
56
Nama<br />
KK<br />
Formulir 5<br />
HASIL KEGIATAN PENDAMPINGAN<br />
Nama Kader Pendamping : Puskesmas :<br />
Posyandu : Kecamatan :<br />
Desa : Periode :<br />
Alamat<br />
Jumlah<br />
Kunjungan<br />
Menimbang<br />
Berat Badan<br />
Secara Teratur<br />
Perilaku <strong>KADARZI</strong> pada Akhir Kunjungan<br />
ASI<br />
dan<br />
MP-ASI<br />
Makanan<br />
<strong>Keluarga</strong><br />
Beraneka<br />
Ragam<br />
Suplemen gizi<br />
Garam<br />
Beryodium<br />
Tablet<br />
Besi<br />
Vit. A<br />
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)<br />
Mengetahui,<br />
Bidan Poskesdes<br />
Kader Pendamping<br />
( ) ( )<br />
57
Lampiran 1<br />
CONTOH CARA PENGGALIAN MASALAH<br />
Pada keluarga yang mempunyai seorang anak balita 24 bulan dan<br />
ibunya sedang hamil. (sesuai contoh dalam Buku Pedoman<br />
Pendampingan <strong>Keluarga</strong> Menuju <strong>KADARZI</strong>).<br />
<strong>1.</strong> Tanyakan pada ibu apakah anaknya sakit. Bila sakit, amati<br />
tanda/gejala sakit, seperti: batuk, pilek, demam, mual/muntah, diare,<br />
sangat kurus, pucat, lemah, dll. Setelah <strong>itu</strong>, tanyakan sudah berapa<br />
lama sakitnya. Setelah dijawab, amati anak, apakah masih mau<br />
makan, bisa bermain atau di tempat tidur saja. Catat jawaban ibu<br />
pada formulir 4 kolom 7 (keterangan)<br />
2. Bila anak tidak sakit dan ibu secara teratur membawa anaknya ke<br />
Posyandu. Mintalah KMS atau Buku KIA, lihat atau pelajari catatan<br />
penimbangan anak. Catat jawaban ibu pada formulir 4 kolom 2.<br />
3. Bila anak tidak sakit dan ibu tidak teratur membawa anaknya ke<br />
Posyandu. Tanyakan alasan jarang membawa anaknya ke Posyandu.<br />
Catat jawaban ibu pada formulir 4 kolom 2.<br />
4. Tanyakan pada ibu, apakah menggunakan garam beryodium.<br />
- Bila iya, minta ibu untuk menunjukkan kemasan garam yang<br />
digunakan. Catat jawaban ibu pada formulir 4 kolom 5.<br />
- Bila belum, tanyakan alasannya. Catat jawaban ibu pada formulir 4<br />
kolom 5 kemudian catat nasehat yang diberikan.<br />
5. Tanyakan pada ibu, apakah sudah mengkonsumsi TTD.<br />
- Bila sudah, catat jawaban ibu pada formulir 4 kolom 6<br />
- Bila belum, tanyakan alasannya. Catat jawaban ibu pada formulir 4<br />
kolom 6 kemudian catat nasehat yang diberikan.<br />
58
6. Tanyakan pada ibu, apakah anak balitanya pernah mendapat kapsul<br />
vitamin A warna merah.<br />
- Bila iya. Catat jawaban ibu pada formulir 4 kolom 6.<br />
- Bila belum, tanyakan alasannya. Catat jawaban ibu pada formulir 4<br />
kolom 6.<br />
7. Tanyakan pada ibu, apakah sudah mengkonsumsi TTD.<br />
- Bila sudah, catat jawaban ibu pada formulir 4 kolom 6.<br />
- Bila belum, tanyakan alasannya. Catat jawaban ibu pada formulir 4<br />
kolom 6 kemudian catat nasehat yang diberikan.<br />
8. Tanyakan pada ibu, berapa kali anaknya diberi makan dalam sehari.<br />
Bila kurang dari 3 kali:<br />
- Tanyakan alasannya. Catat jawaban ibu pada formulir 4 kolom 4.<br />
- Tanyakan apakah anak diberi makan lauk hewani. Catat jawaban<br />
ibu pada formulir 4 kolom 4.<br />
- Tanyakan apakah anak diberi buah. Kemudian catat jawaban ibu<br />
pada formulir 4 kolom 4.<br />
59
Lampiran 2<br />
ANJURAN JUMLAH PORSI MAKANAN SEHARI<br />
MENURUT KELOMPOK UMUR<br />
BERDASARKAN UKURAN RUMAH TANGGA (URT)<br />
Berikut ini adalah anjuran jumlah porsi makanan sehari menurut kelompok<br />
umur.<br />
<br />
<br />
Jumlah atau ukuran rumah tangga untuk masing-masing kelompok<br />
pangan di dalam tabel disetarakan sebagai berikut:<br />
Lauk Hewani: bila berupa ikan, 1 porsi (1 ptg) = 40 gram<br />
Lauk Nabati: bila berupa tempe, 1 porsi (1 ptg) = 25 gram<br />
Sayuran: bila berupa bayam, 1 porsi (1 mgk) = 100 gram<br />
Buah: bila berupa pisang ambon, 1 porsi (1 bh) = 50 gram<br />
Susu: bila berupa susu bubuk, 1 porsi (4 sdm) = 20 gram<br />
Keterangan ukuran:<br />
p = porsi<br />
g = gram<br />
gls = gelas<br />
ptg = potong<br />
ptg sdg = potong sedang<br />
bh = buah<br />
bh sdg = buah sedang<br />
mgk = mangkuk<br />
sdm = sendok makan<br />
sdt = sendok teh<br />
60
Pola makan yang optimal bagi bayi 0-24 bulan<br />
Jenis<br />
Makanan<br />
Umur (bln)<br />
ASI<br />
Makanan<br />
Lumat<br />
Makanan<br />
Lembik<br />
Makanan<br />
<strong>Keluarga</strong><br />
0-6<br />
6-9<br />
9-12<br />
12-24<br />
Sesering<br />
mungkin<br />
Sesering<br />
mungkin<br />
Sesering<br />
mungkin<br />
Sesering<br />
mungkin<br />
- - -<br />
3 x / hari - -<br />
- 3 x / hari -<br />
3 x / hari<br />
- - + makanan<br />
selingan<br />
61
Anjuran Jumlah Porsi Makan Sehari<br />
menurut Kelompok Umur 1-3 tahun dan 4-6 tahun<br />
Berdasarkan Ukuran Rumah Tangga<br />
62
Anjuran Jumlah Porsi Makan Sehari<br />
menurut Kelompok Ibu Hamil dan Ibu Menyusui<br />
Berdasarkan Ukuran Rumah Tangga<br />
63
Kelompok Umur 1-3 tahun<br />
Bahan Makanan Porsi Jumlah<br />
Ukuran Rumah<br />
Tangga (URT)<br />
Nasi 3 p 300 g 1 ½ prg<br />
Lauk hewani 1 p 50 g 1 ptg sdg<br />
Lauk nabati 1 p 50 g 2 ptg sdg<br />
Sayuran 1½ p 150 g 1½ mgk<br />
Buah 3 p 150 g 3 ptg sdg<br />
ASI<br />
Dilanjutkan hingga umur 2 tahun<br />
Susu 1 p 200 ml 1 gls<br />
Minyak 3 p 15 g 3 sdm<br />
Gula 2 p 20 g 2 sdm<br />
Kelompok Umur 4-6 tahun<br />
Bahan Makanan Porsi Jumlah<br />
Ukuran Rumah<br />
Tangga (URT)<br />
Nasi 4 ½ p 450 g 2 ½ prg<br />
Lauk hewani 2 p 100 g 2 ptg sdg<br />
Lauk nabati 2 p 100 g 4 ptg sdg<br />
Sayuran 2 p 200 g 2 mgk<br />
Buah 3 p 150 g 3 ptg sdg<br />
Susu 1 p 200 ml 1 gls<br />
Minyak 4 p 20 g 4 sdm<br />
Gula 2 p 20 g 2 sdm<br />
64
Kelompok Ibu Hamil<br />
Bahan Makanan Porsi Jumlah<br />
Ukuran Rumah<br />
Tangga (URT)<br />
Nasi 5 p + 1 p 500 g + 100 g 3 prg<br />
Lauk hewani 3 p 150 g 3 ptg sdg<br />
Lauk nabati 3 p 150 g 6 ptg sdg<br />
Sayuran 3 p 300 g 3 mgk<br />
Buah 4 p 200 g 4 ptg sdg<br />
Susu +1 p 200 ml 1 gls<br />
Minyak 5 p 25 g 5 sdm<br />
Gula 2 p 20 g 2 sdm<br />
Kelompok Ibu Menyusui<br />
Bahan Makanan Porsi Jumlah<br />
Ukuran Rumah<br />
Tangga (URT)<br />
Nasi 5 p + 1 p 500 g + 100 g 3 prg<br />
Lauk hewani 3 p 150 g 3 ptg sdg<br />
Lauk nabati 3 p + 1 p 150 g + 50 g 6 ptg sdg<br />
Sayuran 3 p + 1 p 300 g + 100 g 3 mgk + 1 mgk<br />
Buah 4 p 200 g 4 ptg sdg<br />
Susu +1 p 200 ml 1 gls<br />
Minyak 5 p + 1 p 25 g + 5 g 5 sdm + 1sdm<br />
Gula 2 p 20 g 2 sdm<br />
65
TIM PENYUSUN<br />
Pengarah:<br />
Ina Hernawati<br />
Penyusun:<br />
Hardinsyah<br />
Minarto<br />
Diah K. Pranadji<br />
Siti Madanijah<br />
Siti Zainab<br />
Zaenal Arifin Tanaya<br />
Yekti Hartati Effendi<br />
Eko Prihastono<br />
Ine Indrati Sigit<br />
Editor:<br />
Della Rosa<br />
Yemima Ester<br />
Yuni Zahraini<br />
Bowo Setiyanto<br />
Irma Kurnia Sari<br />
Eko Wibisono<br />
Ilustrator:<br />
Waluyo D.S.<br />
66