24.04.2013 Views

Bom Tambora Terkait Teror Solo - ScraperOne

Bom Tambora Terkait Teror Solo - ScraperOne

Bom Tambora Terkait Teror Solo - ScraperOne

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Hal12(2604)megapol 9/6/12 9:33 PM Page 12<br />

12<br />

Kinerja Panwaslu Merosot<br />

JAKARTA – Kinerja<br />

Panwaslu DKI<br />

Jakarta belakangan<br />

ini dinilai semakin<br />

merosot. Lembaga<br />

pengawas<br />

tersebut bahkan<br />

terlihat tidak tegas<br />

menindak dugaan<br />

pelanggaran dua<br />

pasangan calon<br />

gubernur (cagub).<br />

Koordinator Bidang Advokasi<br />

Jaringan Pendidikan Pemilih<br />

untuk Rakyat (JPPR) Sunanto<br />

mengatakan, maraknya pelanggaran<br />

yang dilakukan pasangan<br />

cagub seharusnya mendapatkan<br />

sanksi. Namun, sejauh<br />

ini belum ada satu pun<br />

sanksi yang dijatuhkan panwaslu.Dirinya<br />

mengakui untuk<br />

menjatuhkan sanksi memang<br />

harus memenuhi persyaratan.<br />

“Tapi kenyataan di lapangan,<br />

beberapa pelanggaran yang<br />

dilakukan oleh kedua calon<br />

gubernur membawa dampak<br />

yang cukup serius,” kata Sunanto<br />

kemarin.<br />

Pihaknya mengaku sudah<br />

sering melayangkan protes ke<br />

panwaslu. Namun, sejauh ini<br />

belum ada respons yang bagus.<br />

”Kinerja panwaslu masih lamban,<br />

padahal di putaran pertama<br />

sudah ada kritikan agar ke<br />

depannya bisa lebih aktif, tapi<br />

kenyataannya tidak ada,”<br />

terangnya.<br />

Jika setiap pelanggaran<br />

hanya berakhir pada pemanggilan<br />

untuk dimintai keterangan,<br />

ke depannya Pilkada DKI<br />

Jakarta putaran kedua akan<br />

diwarnai kampanye yang tidak<br />

G<br />

alang Dukungan<br />

ILHAM SAFUTRA<br />

Jakarta<br />

Penataan Kota Jakarta<br />

secara terencana<br />

praktis dimulai tahun<br />

1951,di masa kepemimpinan<br />

Syamsurijal.Maklum dalam<br />

kurun waktu lima tahun<br />

sebelumnya,para pemimpin<br />

Ibu Kota disibukkan dengan<br />

hiruk-pikuk perang<br />

mempertahankan<br />

kemerdekaan RI.<br />

Dalam kurun waktu<br />

tersebut,setidaknya terjadi<br />

perubahan kepemimpinan<br />

hingga empat kali.<br />

Syamsurijal yang menjabat<br />

pada 27 Juni 1951 hingga 1<br />

November 1953 merupakan<br />

SINDO/YULIANTO<br />

Ketua Umum PB HMI Noer Fajrieansyah (dua dari kiri) saat menjadi pemateri dala diskusi ”Memilih Gubernur Jakarta Jilid II” yang digelar<br />

HMI Cabang Jakarta Selatan, kemarin.<br />

sehat. ”Jika sekarang panwaslu<br />

tegas, otomatis ke depan<br />

para peserta pemilu akan<br />

memutar otak untuk berkampanye<br />

secara kreatif.Jika begini<br />

terus kapan akan maju kita,”<br />

tambah Sunanto.<br />

Koordinator Komisi untuk<br />

Orang Hilang dan Korban Tindak<br />

Kekerasan (KontraS) Usman<br />

Hamid juga menuding<br />

Panwaslu DKI Jakarta tidak<br />

tegas menindak penyebaran<br />

isu suku,agama,ras,dan antargolongan<br />

(SARA). Terbukti,<br />

hingga sekarang ini penyebaran<br />

isu SARA masih marak.”Tidak<br />

hanya statement maupun<br />

tindakan dari cagub, tapi juga<br />

spanduk banyak bermuatan<br />

SARA dibiarkan saja,” tegas<br />

Wali Kota Surakarta (<strong>Solo</strong>).<br />

Dengan bekal kepemimpinan<br />

di kota kecil tersebut,<br />

Syamsurijal langsung<br />

melakukan penataan Jakarta.<br />

Penataan permukiman dan<br />

infrastruktur kelistrikan<br />

merupakan fokus pertama<br />

garapan Syamsurijal.<br />

Menurut Sejarawan<br />

Universitas Indonesia (UI)<br />

Rusdy Husein,tugas<br />

Syamsurijal saat itu sangatlah<br />

berat.Dia mulia membenahi<br />

tata kehidupan masyarakat<br />

Jakarta untuk menata<br />

permukiman,pasar kaget,dan<br />

kebutuhan penerangan listrik.<br />

Penataan permukiman sangat<br />

mendesak,karena masyarakat<br />

yang dulu meninggalkan<br />

Jakarta kembali lagi.<br />

Usman Hamid.<br />

Ketua Panwaslu DKI Jakarta<br />

Ramdansyah membantah<br />

disebut kinerjanya merosot.Menurut<br />

dia,langkah yang<br />

dilakukan selama ini sudah sesuai<br />

dengan aturan. Jika pasangan<br />

cagub melakukan kampanye<br />

yang tidak sehat, tentunya<br />

harus ada penelitian lagi.<br />

Dia mengungkapkan ada perbedaan<br />

komunikasi politik dengan<br />

komunikasi individu.<br />

Salah seorang cagub sempat<br />

menyarankan korban kebakaran<br />

untuk kembali ke kampung<br />

halamannya jika tidak<br />

memilih dia.Hal tersebut dikategorikan<br />

komunikasi individu,<br />

di mana seorang birokrat<br />

tidak membawa embel-embel<br />

Kehadiran warga mereka<br />

harus dibarengi dengan<br />

penyediaan permukiman yang<br />

layak.<br />

Semasa penguasaan<br />

Belanda dengan Republik<br />

Indonesia Serikat (RIS)-nya,<br />

banyak permukiman yang<br />

hancur.Pada waktu itu<br />

masyarakat membangun<br />

rumah sendiri,dan kondisinya<br />

terlihat kumuh.”Nah,<br />

Syamsurijal membangkitkan<br />

semangat masyarakat untuk<br />

membangun kembali<br />

rumahnya menjadi kawasan<br />

permukiman sehat,”<br />

ungkapnya kemarin.<br />

Beberapa kawasan<br />

permukiman yang ditata<br />

ulang,seperti Kemayoran,<br />

yang waktu itu menjadi<br />

partai dan mengajak warga<br />

berdiskusi, kemudian muncul<br />

ucapan seperti itu.<br />

”Saya rasa kita harus bisa<br />

membedakan mana yang dikategorikan<br />

sebagai pelanggaran<br />

atau bukan,”ucapnya.<br />

Sementara itu, Ketua<br />

Umum PB HMI Noer Fajrieansyah<br />

berpendapat siapa pun<br />

yang menang pada putaran kedua<br />

tidak akan mampu mengubah<br />

Jakarta dalam waktu singkat.<br />

Menurut dia, hingga saat<br />

ini program-program yang disampaikan<br />

oleh kedua pasangan<br />

cagub terpaku hanya pada<br />

pembangunan fisik. Jika ini<br />

terus terjadi maka Jakarta<br />

akan menjadi lebih tidak beradab.”Harus<br />

ada grand dessign<br />

Demokrat Tak Siapkan Strategi Khusus<br />

JAKARTA – Partai Demokrat<br />

yang mengusung pasangan<br />

Fauzi Bowo- Nachrowi Ramli<br />

(Foke-Nara) tidak menyiapkan<br />

strategi khusus menghadapi<br />

putaran kedua. Anggota Tim<br />

Kampanye Foke-Nara, Nova<br />

Rianti Yusuf,mengatakan bahwa<br />

Partai Demokrat bersama<br />

koalisi parpol hanya mengikuti<br />

dinamika politik yang terjadi<br />

di lapangan. Pihaknya juga<br />

tidak melakukan pencitraan<br />

yang berlebihan,karena justru<br />

akhirnya bisa membuat masyarakat<br />

kecewa.<br />

“Kita memang tidak mau<br />

membuat-buat. Kita begini,<br />

Foke-Nara juga apa adanya tidak<br />

mau membuat pencitraan<br />

yang bukan diri mereka. Pencitraan<br />

yang dibuat-buat akan<br />

menjadi beban kedua pasangan<br />

calon jika menang dan juga<br />

akan menjadi beban partai ke<br />

depannya,” kata Nova kepada<br />

wartawan di Gedung DPR,<br />

DOK.SINDO<br />

NOVA RIANTI YUSUF<br />

Jakarta,kemarin.<br />

Pihaknya juga tidak mau<br />

terpancing menanggapi tuduhan<br />

negatif yang dilakukan lawan<br />

politik.Terlebih,pasangan<br />

Foke-Nara tidak melakukan<br />

kecurangan seperti yang dituduhkan,<br />

berupa manipulasi<br />

daftar pemilih tetap (DPT),<br />

penyebar isu yang bermuatan<br />

suku, agama, ras, dan an-targolongan<br />

(SARA) ataupun politisasi<br />

kasus kebakaran. “Kita<br />

tidak mau menanggapi, tapi<br />

warga Jakarta yang cerdas tentunya<br />

tidak akan terpancing<br />

dengan isu itu,apalagi di putaran<br />

kedua ini. Aneh kan kalau<br />

Foke sebagai gubernur dituduh<br />

melakukan kecurangan<br />

DPT sebelum pilkada putaran<br />

pertama, tapi ketika menang<br />

mereka diam,”jelasnya.<br />

Saat ini, pihaknya fokus<br />

turun ke masyarakat untuk<br />

menjelaskan berbagai keberhasilan<br />

yang telah dicapai Foke<br />

pada masa jabatan periode pertama.<br />

Saat ini, lanjutnya, tren<br />

positif kepada Foke-Nara mulai<br />

menanjak.<br />

Sementara itu,Nara bereaksi<br />

atas banyaknya tudingan terhadap<br />

Foke yang dianggap gagal.<br />

Menurut dia, tudingan itu<br />

tidak dibarengi dengan data<br />

yang kuat. Ketua DPD Partai<br />

Demokrat DKI Jakarta ini menegaskan,jika<br />

semua tudingan<br />

itu benar maka Jakarta akan<br />

menjadi kota yang tidak bersahabat.<br />

“Kalau Jakarta tidak<br />

bersahabat, tidak mungkin<br />

bandara.Kawasan ini menjadi<br />

magnet bagi warga sehingga<br />

banyak di antara mereka<br />

mencari tempat tinggal.<br />

Lantas,daerah itu diatur<br />

pembangunan kota yang mengutamakan<br />

sisi kemanusiaan,<br />

bukan fisik kota,”ucapnya.<br />

Untuk itu, dirinya menghimbau<br />

kepada mahasiswa<br />

bersikap netral dalam menghadapi<br />

Pilkada DKI Jakarta.<br />

Selain itu, mahasiswa harus<br />

berperan menjaga keamanan<br />

dan tidak terlibat konflik.<br />

”Bagaimanapun hasilnya<br />

nanti, hal tersebut merupakan<br />

produk dari demokrasi yang<br />

ada di Jakarta, mahasiswa harus<br />

bisa menerima dan mengkritisi<br />

jika ada pelanggaran di<br />

dalamnya.Bukan dengan kekerasan,<br />

melainkan dengan caracara<br />

intelektual,” harap<br />

Fajrieansyah.<br />

●ridwansyah<br />

sedemikian rupa supaya<br />

dijadikan sebagai tempat<br />

tinggal layak.<br />

Kemudian,penataan<br />

dilanjutkan ke kawasan<br />

perkampungan.Semua itu<br />

diserahkan kepada<br />

masyarakat,bagaimana<br />

menata kampungnya lebih<br />

baik dan bergairah.“Pada<br />

masa itu,penduduk Jakarta<br />

tidak begitu banyak.Tidak<br />

sepadat saat ini,”ujarnya.<br />

Dari data didapatkan<br />

harian SINDO,jumlah<br />

penduduk DKI Jakarta pada<br />

1950-an sekitar 733.600 jiwa.<br />

Selain itu,sekitar akhir 1951<br />

Jakarta kerap mengalami<br />

pemadaman listrik.Sumber<br />

listrik waktu itu tidak cukup<br />

memenuhi kebutuhan<br />

Tim Jokowi Laporkan<br />

Spanduk Foke-Nara<br />

JAKARTA – Tim pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama<br />

(Jokowi-Ahok) tidak tinggal diam dengan banyaknya laporan ke<br />

Panwaslu DKI Jakarta. Mereka pun balik melaporkan Fauzi Bowo-<br />

Nachrowi Ramli (Foke-Nara) yang diduga mencuri start<br />

kampanye melalui pemasangan spanduk di beberapa sudut<br />

kota.<br />

Habiburokhman, anggota tim sukses Jokowi-Ahok,<br />

mengatakan bahwa pelaporan spanduk tersebut bukan dalam<br />

rangka membalas laporan tim Foke-Nara terkait penayangan<br />

iklan di televisi swasta. ”Jadi kami prinsipnya tidak bisa saja pasif,<br />

mereka melakukan tindakan yang menyudutkan pasangan calon<br />

kami dengan laporan-laporan yang tidak ada dasarnya,” kata<br />

Habiburokhman kemarin.<br />

Menurutnya, Panwaslu DKI tidak tegas dalam menyaring<br />

laporan-laporan yang masuk, hingga laporan terkait iklan<br />

Prabowo yang dinilainya tidak salah tersebut, masuk dan<br />

ditindaklanjuti oleh panwaslu.<br />

”Laporan iklan Prabowo itu terlalu lemah. Kalau terhadap<br />

Prabowo laporan ditindaklanjuti sampai pemanggilan terlapor,<br />

maka hal yang sama harus diterapkan juga, ini demi asas<br />

keadilan,” katanya.(okezone)<br />

Anas Sebut Kampanye<br />

Foke-Nara Berkualitas<br />

JAKARTA – Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas<br />

Urbaningrum akhirnya mau menanggapi situasi politik DKI<br />

Jakarta yang mulai memanas. Menurut Anas, kampanye yang<br />

disampaikan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara) jauh lebih<br />

baik dan berkualitas daripada pasangan Joko Widodo-Basuki<br />

Tjahaj Purnama (Jokowi-Ahok). Bahkan, dia mengklaim<br />

kampanye Foke dinilai lebih mendidik warga Jakarta.<br />

”Fauzi-Nachrowi itu kampanyenya, kampanye yang<br />

berkualitas. Kampanye yang terkait bagaimana DKI Jakarta<br />

makin maju dan bermartabat, rakyatnya makin makmur, dan<br />

sejahtera,” kata Anas di Gedung DPR kemarin.<br />

Mantan ketua umum PB HMI ini mengungkapkan, kampanye<br />

yang disampaikan Foke-Nara mengusung tema Jakarta ke<br />

depan. Dia yakin, dengan modal gagasan kemajuan Jakarta itu,<br />

pasangan Foke-Nara mampu meyakinkan warga DKI.<br />

”Pokoknya kalau kampanyenya tim Foke-Nara kampanye yang<br />

positif, dan untuk kemajuan Jakarta,” tukasnya.<br />

Kemarin Fraksi Partai Demokrat menggelar rapat tertutup di<br />

DPR. Rapat tersebut banyak memberi semangat dan motivasi<br />

kepada Foke-Nara untuk memenangkan putaran kedua.<br />

”Persentase tidak terlalu penting, yang penting satu kata:<br />

menang,” pungkasnya. (sindonews)<br />

JEJAK PEMIMPIN IBU KOTA (III)<br />

Syamsurijal Sukses Menata Permukiman dan Infrastruktur Listrik<br />

IST<br />

Jakarta jadi tempat tumpuan<br />

hidup jutaan orang,”ujarnya.<br />

Menurut dia, Foke selama<br />

ini sudah berperan memberikan<br />

rasa aman bagi seluruh<br />

warga Ibu Kota.Bahkan meskipun<br />

sering dilanda banjir dan<br />

macet, banyak warga yang datang<br />

ke Jakarta.<br />

Pengamat politik Lembaga<br />

Ilmu Pengetahuan Indonesia<br />

(LIPI) Siti Zuhro berpendapat,<br />

masyarakat harus cerdas memilih<br />

figur pemimpin Ibu Kota.<br />

Dia menyarankan warga tidak<br />

memilih figur kutu loncat.<br />

Menurutnya, secara etika politik,<br />

para pemangku jabatan<br />

pemerintahan seharusnya menyelesaikan<br />

amanah yang diembannya<br />

terlebih dahulu<br />

sebelum memutuskan rencana<br />

pindah jabatan baru. Dirinya<br />

menilai Jakarta akan sangat<br />

mengerikan jika dipimpin oleh<br />

sosok kutu loncat.<br />

● helmi syarif/okezone<br />

SYAMSU RIJAL<br />

JAKARTA – Data jumlah korban<br />

kebakaran di DKI Jakarta<br />

rawan dimanipulasi untuk kepentingan<br />

politik pada putaran<br />

kedua mendatang. KPU DKI<br />

Jakarta diminta tegas menegakkan<br />

aturan agar tidak merugikan<br />

salah satu pihak.<br />

Koordinator Komite Pe-milih<br />

Indonesia (Tepi) Indonesia<br />

Jeirry Sumampow mengatakan,<br />

jumlah pemilih yang menjadi<br />

korban kebakaran mencapai<br />

ribuan orang. Besarnya jumlah<br />

tersebut dapat dimobilisasi oleh<br />

pihak tertentu untuk mendapatkan<br />

keuntungan.Maka itu,KPU<br />

DKI Jakarta harus membuat<br />

pendataan ulang untuk kalangan<br />

pemilih seperti ini.<br />

”Upaya ini memang sulit,<br />

karena tidak ada peluang di<br />

aturan hukum dan undangundang.Tapi<br />

hak politik warga<br />

itu jangan diabaikan, KPU harus<br />

mencarikan solusinya,” ka-<br />

ta Jeirry kemarin.<br />

Menurut dia, kebakaran juga<br />

terjadi di kawasan yang dijadikan<br />

lokasi tempat pemungutan<br />

suara (TPS). Nah, kepastian<br />

mengenai TPS tersebut harus<br />

segera disampaikan sehingga<br />

tidak simpang siur.”Saat ini keberadaan<br />

pemilih itu di mana<br />

dan bagaimana nasib hak politiknya,tidak<br />

jelas,”ungkapnya.<br />

Jeirry menyatakan, pada<br />

putaran pertama lalu, KPU<br />

DKI Jakarta terkesan tidak<br />

mau direpotkan dengan pendataan<br />

pemilih.Atas dasar itu,<br />

pihaknya menilai Pilkada DKI<br />

Jakarta rawan digugat ke Mahkamah<br />

Konstitusi (MK).<br />

Anggota KPU DKI Jakarta,<br />

Pokja Pendataan Pemilih<br />

Aminullah memastikan,warga<br />

yang menjadi korban kebakaran<br />

tetap memiliki hak pilihnya<br />

di putaran kedua nanti.Panitia<br />

pemilihan suara (PPS) telah<br />

masyarakat.Lalu,Syamsurijal<br />

membangun pembangkit<br />

listrik baru di kawasan Ancol,<br />

Jakarta Utara.Dengan mulai<br />

tumbuhnya permukiman<br />

baru,kebutuhan air bersih<br />

pun meningkat.Hal ini pun<br />

menjadi perhatian<br />

Syamsurijal dengan membuat<br />

program peningkatan<br />

penyediaan air minum.<br />

Dia membangun<br />

penyaringan air di Karet,<br />

penambahan pipa,dan<br />

peningkatan suplai air dari<br />

Bogor.Program ini lebih<br />

menonjol dibandingkan<br />

dengan program air minum,<br />

pelayanan kesehatan,<br />

pendidikan,dan kebijakan<br />

atas tanah.”Syamsurijal mulai<br />

menata kehidupan<br />

SEPUTAR INDONESIA<br />

JUMAT 7 SEPTEMBER 2012<br />

KPU Diminta Proaktif Lakukan<br />

Pendataan di Lokasi Kebakaran<br />

mendata TPS yang terdapat<br />

korban kebakaran. “Pendataan<br />

itu telah kami lakukan.Tidak<br />

ada lagi keraguan tentang<br />

hak pilih korban kebakaran<br />

ini,”tegas Amin.<br />

Bahkan,pendistribusian surat<br />

pemanggilan memilih telah<br />

disebarkan ke pemilih.Sampai<br />

kemarin, baru sekitar 2 juta<br />

surat pemanggilan didistribusikan.<br />

Diperkirakan dua hari<br />

mendatang semua pemilih telah<br />

mendapatkan surat pemanggilannya.<br />

Aminullah menerangkan,<br />

surat suara di putaran<br />

kedua telah selesai dicetak.<br />

Surat suara itu dalam proses<br />

pelipatan dan penempelan<br />

hologram. Hingga kemarin,<br />

proses penempelan hologram<br />

baru mencapai 80.000 lembar.<br />

“Pelipatan ini terus diselesaikan<br />

dan tuntas sesuai dengan<br />

waktunya,”ungkap Amin.<br />

●ilham safutra<br />

masyarakat,”imbuh Rusdy.<br />

Dalam sektor ekonomi,<br />

Syamsurijal menata<br />

keberadaan pasar kaget di<br />

beberapa titik.Pasar itu ditata<br />

agar tidak mengganggu<br />

kesibukan masyarakat.Dalam<br />

bidang pemerintahan dan<br />

teritorial daerah,Syamsurijal<br />

menyolidkan pemahaman<br />

aparatur pemerintahan<br />

Jakarta menjadi abdi negara<br />

RI.Dulunya para pegawai<br />

pemerintahan itu masih<br />

dipengaruhi doktrin<br />

penjajahan Belanda.Atas<br />

keberhasilannya memimpin<br />

Jakarta waktu itu,nama<br />

Syamsurijal diabadikan<br />

menjadi sebuah nama di<br />

kawasan Menteng,Jakarta<br />

Pusat.●

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!