Bom Tambora Terkait Teror Solo - ScraperOne
Bom Tambora Terkait Teror Solo - ScraperOne
Bom Tambora Terkait Teror Solo - ScraperOne
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Hal22(2604)ekoglob 9/6/12 7:53 PM Page 22<br />
22<br />
SINDO/YUDISTIRO PRANOTO<br />
PERTANIAN<br />
BURSA & KEUANGAN<br />
BI Siapkan Aturan Trustee<br />
JAKARTA–Bank Indonesia (BI) tengah<br />
menyiapkan dasar hukum bagi Peraturan<br />
Bank Indonesia (PBI) baru yang berkaitan<br />
dengan trustee atau wali amanat.<br />
Dengan aturan ini,industri perbankan<br />
dapat mengelola dana<br />
investasi terutama valuta asing<br />
(valas) milik eksportir. Deputi<br />
Gubernur BI Hartadi A Sarwono<br />
mengatakan, saat ini BI masih<br />
mencari satu dasar hukum,<br />
agar penerimaan ekspor bisa<br />
dikelola trustee di Indonesia.<br />
Aturan trustee ini diharapkan<br />
dapat membuat dana-dana<br />
devisa hasil ekspor (DHE) bisa<br />
mengendap lebih lama. Pasalnya<br />
aturan DHE yang berlaku<br />
sejak Juni 2012 ini, dalam perkembangannya<br />
masih menyulitkan<br />
eksportir mencari outlet<br />
penempatan dananya. Akibatnya,eksportir<br />
lagi-lagi menempatkan<br />
dananya di luar negeri.<br />
“Untuk mencari trustee,masih<br />
ada (eksportir) yang ke luar.<br />
Ini kan tidak bisa dengan mudah<br />
menempatkan dananya<br />
kalau belum ada perlindungan<br />
hukum. Di luar negeri mereka<br />
ada dasar hukum untuk trustee<br />
dari negaranya,” tutur Hartadi<br />
usai acara “EuroCham-Indonesia<br />
Triwulan Briefing” di Ja-<br />
Dua bulan berjalan di<br />
semester II tahun ini,<br />
pergerakan Indeks<br />
Harga Saham Gabungan<br />
(IHSG) terlihat begitu bergejolak.<br />
Sempat mencetak kinerja<br />
cemerlang per Juli 2012 sebesar<br />
4,72%, namun ramainya sentimen<br />
ketidakpastian global yang<br />
disertai lesunya data-data ekonomi<br />
negara-negara besar, seperti<br />
Uni Eropa dan China,<br />
membuat kinerja IHSG merosot<br />
-1,98% sepanjang Agustus 2012.<br />
Meskipun demikian, kinerja<br />
year to date (YTD) per Agustus<br />
2012 masih sukses mencetak<br />
angka positif,yakni 6,24%.<br />
Berlanjutnya antisipasi in-<br />
-11,30<br />
2.225<br />
2.205<br />
2.185<br />
2.148,55<br />
2.165<br />
2.145<br />
31/8 3/9 4/9 5/9 6/9<br />
PROPERTI DAN REAL ESTAT<br />
karta kemarin.<br />
Selain itu, Hartadi berharap<br />
industri perbankan bisa<br />
segera menyesuaikan jasa dan<br />
layanannya dengan rencana BI<br />
untuk mengeluarkan aturan<br />
trustee.Trusteesendiri dinilai BI<br />
sangat dibutuhkan agar lebih<br />
banyak dana yang bisa dikelola<br />
perbankan. Meski tengah menyiapkan<br />
dasar hukum aturan<br />
ini, Hartadi tetap berharap<br />
agar para penerima hasil ekspor<br />
tetap menempatkan dananya<br />
di perbankan domestik sesuai<br />
aturan DHE.<br />
Chief Economist Bank Mandiri<br />
Destry Damayanti berpendapat,<br />
banyak hal yang harus<br />
dipersiapkan BI dalam meluncurkan<br />
aturan ini, terutama<br />
masalah undang-undang. ”Payung<br />
hukumnya, infrastruktur<br />
dan produk perbankan yang<br />
belum ada.Ada masalah perlindungan<br />
konsumen juga. Kalau<br />
UU-nya tak kuat, bisa bahaya<br />
banknya,”ujar Destry.<br />
Payung hukum diperlukan<br />
karena perbankan asing yang<br />
vestor terhadap realisasi stimulus<br />
moneter dari sejumlah<br />
bank sentral negara-negara besar,<br />
seperti Amerika Serikat<br />
(AS) dan Uni Eropa disinyalir<br />
menjadi pemicu anjloknya<br />
IHSG. Tak hanya itu, usainya<br />
euforia investor terhadap<br />
musim publikasi laporan keuangan<br />
per kuartal II/2012 dari<br />
emiten-emiten saham di Bursa<br />
Efek Indonesia (BEI) yang mayoritas<br />
mencetak kinerja positif<br />
dibanding periode sama tahun<br />
lalu turut menambah tekanan<br />
pada IHSG.<br />
Saat ini, pergerakan IHSG<br />
pun terlihat masih tergantung<br />
pada harapan stimulus moneter<br />
dari Bank Sentral Eropa<br />
atau China untuk menopang<br />
kondisi perekonomian mereka<br />
yang lesu. Namun, apakah kabar<br />
tersebut berpeluang menopang<br />
laju IHSG atau justru<br />
menjadi penghambat? Menurut<br />
penulis, hal itu tampaknya<br />
284.20<br />
282.90<br />
281.60<br />
280.30<br />
282,39<br />
279.00<br />
31/8 3/9 4/9 5/9 6/9<br />
1,94 -0,96<br />
sudah tepercaya mengelola<br />
trustee ini telah memiliki peraturan<br />
tersendiri dan pengelolaannya<br />
terjamin. Destri menilai,perbankan<br />
lokal saat ini belum<br />
memiliki instrumen yang<br />
tepat. ”Produknya belum ada,<br />
padahal DHE potensinya besar<br />
banget. Sebenarnya Mandiri<br />
sudah siapkan ke arah trustee<br />
tapi itu butuh infrastruktur,”<br />
jelasnya.<br />
Trustee sudah dijalankan di<br />
pasar modal. Di pasar saham,<br />
trustee merupakan wali amanat.Investor<br />
menaruh dananya<br />
terlebih dahulu ke bank yang<br />
telah ditunjuk menjadi wali<br />
amanat, kemudian nanti disubmit<br />
ke emiten bersangkutan.<br />
”Nah itu juga, payung hukumnya<br />
cuma Bapepam-LK<br />
saja,”tukas Destri.<br />
sulit diperkirakan mengingat<br />
potensi perubahan kondisi cukup<br />
besar.<br />
Dengan ketidakpastian tersebut,<br />
hal ini tentu tidak menyenangkan<br />
bagi investor, terutama<br />
yang menerapkan strategi<br />
investasi pasif, seperti buy<br />
and hold karena target investasi<br />
yang diharapkan pun menjadi<br />
sulit terukur.Apalagi, jika<br />
strategi investasi pasif tersebut<br />
hanya bertujuan mengalahkan<br />
kinerja IHSG.<br />
Menanggapi hal tersebut,<br />
penulis mencoba melakukan<br />
pengamatan pada 5 indeks<br />
saham di BEI yang berisi kurang<br />
dari 50 saham di dalamnya,<br />
di antaranya LQ-45, Bisnis-27,<br />
Sri-Kehati, JII (Jakarta Islamic<br />
Index), dan Pefindo-25 dengan<br />
periode sepanjang 3 tahun<br />
terakhir (Juli 2009 – Juli 2012)<br />
yang mewakili periode jangka<br />
panjang dan year to date (YTD)<br />
sejak Juli 2012 yang mewakili<br />
689.00<br />
687.00<br />
685.00<br />
683.00<br />
684,18<br />
681.00<br />
31/8 3/9 4/9 5/9 6/9<br />
KERJA SAMA BTN-PRODIA<br />
Direktur Utama BTN Iqbal Latanro (kedua kanan) didampingi Direktur BTN Irman Alvian Zahirudin (kanan) bertukar<br />
cenderamata dengan Komisaris Prodia Ichsan Hidayat (kedua kiri) dan Direktur Pemasaran Prodia Luscie Panggajaya<br />
usai penandatanganan kerja sama mengenai health package, medical check up untuk karyawan maupun calon<br />
karyawan serta point reward di Jakarta, kemarin.<br />
ANALISIS<br />
MARLIN IGIR<br />
Marketing www.infovesta.com<br />
”Ini kan tidak bisa<br />
dengan mudah<br />
menempatkan<br />
dananya kalau<br />
belum ada<br />
perlindungan<br />
hukum.”<br />
HARTADI A SARWONO<br />
Deputi Gubernur BI<br />
Terpisah, Head of International<br />
Division SVP BNI A Firman<br />
Wibowo menjelaskan,<br />
trustee merupakan layanan<br />
yang lebih menekankan layanan<br />
(service) kepada perusahaan.<br />
Dengan trustee, dana investor<br />
akan tersimpan di bank pengelola<br />
yang memberikan servis.<br />
Bagi bank, tentunya pengendapan<br />
dana ini dapat meningkatkan<br />
fee based income<br />
dan sumber dana murah. ”Dana<br />
mengendap karena segala<br />
kebutuhan dikelola bank itu,”<br />
ujarnya usai Annual Best Financial<br />
Institution Award 2012<br />
Alpha South East Asia.<br />
Oleh karena Trustee banyak<br />
berkaitan dengan investasi<br />
dan pelayanan, sambung Firman,<br />
dibutuhkan aturan yang<br />
bisa mengamankan dua belah<br />
pihak. Selain aturan, diperlukan<br />
juga sumber daya manusia<br />
(SDM) yang memadai.<br />
”Saingan kita bank-bank internasional,”<br />
ujarnya. Dan<br />
yang tak kalah penting adalah<br />
teknologi yang canggih.Sebab,<br />
trustee dikelola berdasarkan<br />
sistem IT untuk menghitung<br />
berbagai biaya, bunga, beban,<br />
dan perhitungan lainnya.<br />
Firman sendiri mengaku<br />
BNI siap jika aturan ini direalisasikan.<br />
Selain didukung ca-<br />
periode jangka menengah.<br />
Pengukuran untuk mendapatkan<br />
indeks saham yang berkinerja<br />
paling baik mencakup<br />
sisi return dan risiko serta disesuaikan<br />
dalam kondisi tertentu.<br />
Misalnya, saat terjadi tren<br />
koreksi besar (bearish) dalam<br />
jangka pendek.<br />
Berdasarkan tabel terlihat<br />
kinerja indeks Pefindo-25 menjadi<br />
yang teratas berdasarkan<br />
returnYTD per Juli 2012 mau-<br />
JAKARTA — Kinerja reksa dana<br />
dari sisi imbal hasil (return)<br />
sepanjang Agustus 2012 mengalami<br />
penurunan seiring menurunnya<br />
kinerja Indeks Harga<br />
Saham Gabungan (IHSG).<br />
Reksa dana saham mengalami<br />
penurunan kinerja terbesar<br />
dibanding reksa dana lainnya.<br />
Data PT Infovesta Utama<br />
menyebutkan, dengan return<br />
IHSG yang tergerus 1,98% selama<br />
Agustus tahun ini memberi<br />
imbas negatif terhadap menurunnya<br />
rata-rata return reksa<br />
dana saham sebesar 3,82%,<br />
rata-rata return reksa dana<br />
campuran minus 2,5% dan reksa<br />
dana pendapatan tetap negatif<br />
0,87%. ”Rata-rata reksa<br />
dana memang mengalami penurunan<br />
pada Agustus lalu,”<br />
kata analis riset PT Infovesta<br />
Utama Edbert Suryajaya kepada<br />
SINDO di Jakarta kemarin.<br />
Dia menjelaskan, sebelum<br />
kinerja reksa dana terkoreksi<br />
pada Agustus 2012, rata-rata<br />
reksa dana saham sempat<br />
membukukan return lebih dari<br />
bang di luar negeri dan corporate<br />
action yang pernah dilakukan,langkah<br />
ini juga dinilai sebagai<br />
peluang perseroan menarik<br />
investor luar negeri ke<br />
Indonesia.<br />
Sebelumnya Direktur Eksekutif<br />
Riset Ekonomi dan Kebijakan<br />
Moneter BI Perry Warjiyo<br />
mengatakan, aturan trustee<br />
akan mengatur bagaimana<br />
bank mengelola mandat, atau<br />
kontrak dari pemilik dana,utamanya<br />
dana-dana DHE yang selama<br />
ini masih belum mengendap<br />
di perbankan domestik.<br />
“Ini praktik yang baru, jadi<br />
harus jelas landasan hukumnya<br />
dalam pengelolaan kontrak<br />
tersebut,kalau ada dispute<br />
(sengketa) harus jelas, terus<br />
penanganan kalau ada bank<br />
gagal bagaimana. Itu harus<br />
jelas,”tuturnya.<br />
Trustee merupakan suatu<br />
jasa dari perbankan yang terintegrasi,<br />
tidak hanya dalam menyimpan<br />
dana, tapi juga mengelola<br />
dan melakukan investasi<br />
sesuai amanat dari investor.Saat<br />
ini BI terus melakukan<br />
pembicaraan dengan berbagai<br />
pihak untuk membuat aturan<br />
trustee tersebut bisa mengakomodasi<br />
jasa trustee perbankan<br />
bagi para nasabahnya.<br />
●erichson sihotang<br />
Memilih Indeks Saham Unggulan<br />
pun 3 tahun terakhir, masingmasing<br />
19,07% dan 153,21%<br />
jauh di atas kinerja IHSG dan<br />
LQ-45.Bahkan,bila dibandingkan<br />
dengan kinerja indeks reksa<br />
dana saham (IRDSH) yang<br />
mencerminkan rata-rata pergerakan<br />
reksa dana saham secara<br />
keseluruhan, kinerja Pefindo-25<br />
juga lebih unggul lebih<br />
dari dua kali lipat.<br />
Sementara bila kinerja returndi<br />
atas disesuaikan dengan<br />
4,5%, reksa dana campuran lebih<br />
dari 3% dan reksa dana pendapatan<br />
tetap hampir mencapai<br />
2%.Faktor yang memengaruhi<br />
kinerja reksa dana, menurut<br />
Edbert,berasal dari eksternal<br />
maupun internal. Faktor<br />
eksternal terkait isu dan sentimen,seperti<br />
masalah di Eropa,<br />
Amerika Serikat (AS) dan China.<br />
”Perubahan isu dan sentimen<br />
dari luar tersebut hingga<br />
akhir tahun, saya lihat masih<br />
akan mewarnai perjalanan pasar<br />
saham dan obligasi Indonesia,<br />
yang ujung-ujungnya mengakibatkan<br />
pergerakan pasar<br />
menjadi lebih volatil (bergejolak),”tutur<br />
Edbert.<br />
Sementara itu, isu dari internal<br />
berupa pelemahan nilai<br />
tukar rupiah terhadap dolar<br />
AS, sehingga menyebabkan investor<br />
asing kurang melirik surat<br />
utang negara (SUN) domestik.<br />
Hal ini memberi imbas pada<br />
melambatnya kinerja reksa<br />
dana dan pendapatan tetap secara<br />
keseluruhan. Kendati<br />
rata-rata return reksa dana<br />
JAKARTA — PT Holcim Indonesia<br />
Tbk (SCMB) optimistis bisa<br />
membukukan volume penjualan<br />
di atas pasar pada akhir<br />
tahun ini,yakni 12-15%.<br />
Direktur Pengembangan<br />
Strategi, Bisnis dan Inovasi<br />
Holcim Indonesia Patrick Walser<br />
mengatakan, perseroan pada<br />
tahun lalu berhasil tumbuh<br />
di atas industri.”Marketsemen<br />
tahun ini diperkirakan tumbuh<br />
12-15%. Tahun ini, kita ingin<br />
tumbuh sama dengan pasar,”<br />
kata dia di Jakarta kemarin.<br />
Menurutnya, volume penjualan<br />
perseroan pada semester<br />
I tahun ini naik hampir 17%<br />
menjadi 4,08 juta ton. Angka<br />
tersebut melampaui angka pertumbuhan<br />
pasar nasional,yang<br />
hanya meningkat 15% menjadi<br />
25,9 juta ton.Sementara untuk<br />
menekan biaya yang ditanggung<br />
perseroan seiring naiknya<br />
biaya energi, Walser menyatakan,<br />
Holcim akan meningkatkan<br />
efisiensi.Di bidang<br />
logistik, perseroan akan mengembangkan<br />
jaringan antar<br />
pulau guna menjaga pasokan<br />
kepada konsumen.<br />
<strong>Terkait</strong> pembangunan pabrik<br />
semen di Tuban, Jawa Timur<br />
dengan kapasitas 1,7 juta<br />
ton per tahun, Walser menjelaskan,baru<br />
mulai berproduksi<br />
pada awal 2013. Produksi se-<br />
SEPUTAR INDONESIA<br />
JUMAT 7 SEPTEMBER 2012<br />
PERDAGANGAN, JASA, DAN INVESTASI LQ45 5,75<br />
JAKARTA ISLAMIC INDEX<br />
4,11<br />
707.00<br />
704.00<br />
701.00<br />
698.00<br />
703,53<br />
695.00<br />
31/8 3/9 4/9 5/9 6/9<br />
KINERJA TUJUH INDEKS DI BEI<br />
Indeks Saham YTD Juli 2012 Juli 2009-Juli 2012<br />
Return Annualized Return Annualized<br />
Risk Risk<br />
Pefindo25 19,07% 20,60% 153,21% 22,18%<br />
Sri Kehati 9,52% 18,60% 68,71% 23,11%<br />
IHSG 8,38% 15,83% 78,30% 20,66%<br />
Bisnis-27 8,19% 19,17% 69,58% 23,90%<br />
JII 6,83% 18,80% 48,94% 23,58%<br />
IRDSH 6,61% 16,81% 44,24% 21,67%<br />
LQ45 5,83% 18,56% 56,85% 23,42%<br />
P eriode Delapan Bulan<br />
Imbal Hasil Reksa Dana Turun<br />
Holcim Optimistis<br />
Penjualan Tumbuh 15%<br />
risiko fluktuasi dari masingmasing<br />
indeks yang tercermin<br />
pada angka deviasi disetahunkan<br />
(annualized risk), perbandingan<br />
antara return terhadap<br />
annualized risk dari Pefindo-25<br />
pun ternyata paling tinggi dibanding<br />
indeks saham lainnya,<br />
termasuk IHSG,masing-masing<br />
0,93 dan 6,91.<br />
Menurut penulis, solidnya<br />
kinerja indeks Pefindo-25 ditopang<br />
oleh solidnya fundamental<br />
emiten-emiten saham di dalamnya.<br />
Dengan kapitalisasi akhir<br />
Juli 2012, tercatat rata-rata<br />
kenaikan Pendapatan dan Laba<br />
Bersih dari saham-saham Pefindo-25<br />
periode Februari– Juli<br />
2012 sepanjang Q4-2011 masing-masing<br />
40,9% dan 56,9%<br />
dan sepanjang Q1-2012,masingmasing<br />
36,5% dan 49,5%.<br />
Meskipun kinerja Pefindo-<br />
25 terlihat cemerlang dalam<br />
jangka menengah maupun<br />
panjang secara historis, bukan<br />
579.00<br />
575.50<br />
572.00<br />
568.50<br />
574,10<br />
565.00<br />
31/8 3/9 4/9 5/9 6/9<br />
pada Agustus tahun ini negatif,<br />
namun masih lebih baik dibanding<br />
Agustus tahun lalu. Pada<br />
Agustus 2011, return IHSG<br />
anjlok 7%,sedangkan rata-rata<br />
returnreksa dana saham juga minus<br />
pada angka yang sama dengan<br />
IHSG,yakni 7%.Penurunan<br />
kinerja diikuti reksa dana<br />
campuran yang membukukan<br />
rata-rata return negatif 4,22%,<br />
namun rata-rata return reksa<br />
dana pendapatan tetap positif<br />
0,89%.”AguStus tahun lalu adalah<br />
awal dari tren bearish (penurunan),yang<br />
berlangsung selama<br />
semester II/2012,”ujar Edbert.<br />
Division Head Investment<br />
Management Supervision Badan<br />
Pengawas Pasar Modal dan<br />
Lembaga Keuangan (Bapepam-<br />
LK) Agus Maiyo menuturkan,<br />
turunnya dana kelolaan reksa<br />
dana per akhir Agustus 2012 sebagian<br />
besar akibat penurunan<br />
indeks di saham.Senada dengannya,<br />
Edbert menambahkan, penurunan<br />
tersebut lebih disebabkan<br />
oleh penurunan pasar.<br />
●jerna<br />
men dari pabrik dengan nilai<br />
investasi sebesar USD450 juta<br />
tersebut tidak hanya untuk<br />
memenuhi kebutuhan di Jawa<br />
tapi juga luar Jawa.<br />
Presiden Direktur Holcim<br />
Eamon Ginley menuturkan,<br />
naiknya kinerja keuangan perusahaan<br />
pada paruh pertama tahun<br />
ini didorong naiknya volume<br />
penjualan dan harga rata-rata,<br />
yang tumbuh 6% dibanding<br />
periode yang sama tahun lalu.<br />
Kendati demikian, total beban<br />
penjualan mengalami peningkatan<br />
akibat mahalnya<br />
biaya pengadaan energi.Beban<br />
pokok penjualan perseroan<br />
meningkat sebesar 23,14%.<br />
menjadi Rp2,815 triliun dari<br />
posisi semester I tahun lalu<br />
senilai Rp2,29 triliun. Naiknya<br />
penjualan menyebabkan beban<br />
pokok penjualan meningkat<br />
menjadi Rp1,37 triliun dari<br />
periode yang sama tahun se-belumnya<br />
Rp2,29 triliun.<br />
Biaya penjualan dan distribusi<br />
juga meningkat sekitar 8,5%<br />
menjadi Rp358,94 miliar dari<br />
Rp330,94 miliar seiring keberhasilan<br />
perseroan menjangkau pasar<br />
yang lebih luas dan meningkatnya<br />
biaya bahan bakar dan<br />
angkutan seiring makin luasnya<br />
jaringan logistik guna memenuhi<br />
kebutuhan pelanggan.<br />
●jerna<br />
berarti tanpa kendala, terutama<br />
jika investor mencoba menerapkan<br />
sebagai bentuk portofolio<br />
investasi. Beberapa kelemahan<br />
tersebut, seperti pergantian<br />
saham-saham dalam<br />
indeks tiap 6 bulan sekali dapat<br />
mempengaruhi besarnya kontribusi<br />
setiap sektor saham,<br />
perubahan prospek sektor saham<br />
yang mungkin terjadi,serta<br />
penyesuaian bobot saham<br />
dalam portofolio investor agar<br />
sesuai dengan bobot per saham<br />
dalam indeks Pefindo-25 yang<br />
dapat memicu tingginya biaya<br />
transaksi.<br />
Dengan fakta-fakta statistik<br />
historis yang menarik di<br />
atas, tak diragukan lagi bahwa<br />
indeks Pefindo-25 layak sebagai<br />
alternatif pembentukan<br />
portofolio investasi saham dengan<br />
anjuran strategi investasi<br />
yang dilakukan lebih berorientasi<br />
ke jangka panjang. Selamat<br />
berinvestasi! ●