01.05.2013 Views

Chapter II.pdf - USU Institutional Repository - Universitas Sumatera ...

Chapter II.pdf - USU Institutional Repository - Universitas Sumatera ...

Chapter II.pdf - USU Institutional Repository - Universitas Sumatera ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Fermentasi merupakan kegiatan mikrobia pada bahan pangan sehingga<br />

dihasilkan produk yang dikehendaki. Mikrobia yang umumnya terlibat dalam<br />

fermentasi adalah bakteri, khamir dan kapang. Beberapa contoh proses fermentasi<br />

diantaranya adalah pembuatan tempe, onggok dan sebagainya. Mikroba yang<br />

banyak terlibat pada fermentasi alkohol adalah Saccharomyces cerevisiae<br />

sedangkan dalam pembuatan tempe salah satunya adalah (Rhizopus sp) dan<br />

Monascus purpureus sering digunakan pada pembuatan onggok. Fermentasi dapat<br />

dilakukan dengan menggunakan kultur murni ataupun alami serta dengan kultur<br />

tunggal ataupun kultur campuran. Fermentasi menggunakan kultur alami<br />

umumnya dilakukan pada proses fermentasi tradisional yang memanfaatkan<br />

mikroorganisme yang ada di lingkungan. Salah satu contoh produk pangan yang<br />

dihasilkan dengan fermentasi alami adalah gatot dan growol yang dibuat dari<br />

singkong (Hidayat, 2007).<br />

Pemilihan sel khamir didasarkan pada jenis karbohidrat yang digunakan<br />

sebagai medium untuk memproduksi alkohol dari pati dan gula digunakan<br />

Saccharomyces cerevisiae. Suhu yang baik untuk proses fermentasi berkisar<br />

antara 25-30 o C. Derajat keasaman (pH) optimum untuk proses fermentasi sama<br />

dengan pH optimum untuk proses pertumbuhan khamir yaitu pH 4,0-4,5. Etanol<br />

pada proses fermentasi alkoholik terbentuk melalui beberapa jalur metabolisme<br />

bergantung jenis mikroorganisme yang terlibat. Untuk Saccharomyces serta<br />

sejumlah khamir lainnya, etanol terbentuk melalui jalur Embden Meyernof Parnas<br />

(EMP), reaksinya sebagai berikut (Rizani, 2000)<br />

Proses fermentasi dalam pembuatan alkohol terkadang tidak dapat<br />

terkontrol. Terkadang proses fermentasi terjadi dengan waktu yang cukup lama,<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara<br />

16

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!