Terumbu-Karang-Teluk-Lampung-Ok
Terumbu-Karang-Teluk-Lampung-Ok
Terumbu-Karang-Teluk-Lampung-Ok
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Pada kegiatan ini, Metode Manta Tow akan digunakan untuk mengetahui secara tepat di<br />
mana daerah terumbu karang yang masih baik dan daerah terumbu karang yang telah<br />
rusak. Kerusakan karang tersebut lebih lanjut dipilah berdasarkan penyebab kerusakannya,<br />
seperti kerusakan karang yang disebabkan oleh pemanasan global (bleaching), daerah<br />
bekas pengeboman, kerusakan karang akibat badai topan dan juga kematian karang akibat<br />
pemangsaan bintang laut berduri dalam skala yang luas. Metoda ini juga bermanfaat untuk<br />
memilih lokasi terumbu karang yang baik dan yang terwakili dari luas terumbu karang<br />
yang ada untuk dilakukan pengamatan yang lebih teliti yaitu dengan menggunakan metoda<br />
Transek Garis (Line Intercept Transect).<br />
Gambar<br />
3.4<br />
<strong>Terumbu</strong> karang yang rusak akibat<br />
dari kegiatan pengeboman, (gambar<br />
kiri).<br />
<strong>Terumbu</strong> karang yang mengalami<br />
pemutihan akibat kenaikan suhu air<br />
laut. Kenaikan suhu air laut ini dipicu<br />
oleh gejala iklim El Nino,<br />
(gambar kanan).<br />
Adapun langkah-langkah manta tow adalah sebagai berikut :<br />
Metode Manta Tow adalah suatu teknik pengamatan terumbu karang dengan cara menarik<br />
pengamat dibelakang perahu kecil bermesin dengan menggunakan tali sebagai penghubung<br />
antara perahu dengan pengamat. Dengan kecepatan perahu yang tetap dan melintas di atas<br />
terumbu karang dengan lama tarikan 2 menit, pengamat akan melihat beberapa obyek yang<br />
terlintas serta nilai persentase penutupan karang hidup dan karang mati.<br />
Pemetaan <strong>Terumbu</strong> <strong>Karang</strong> di <strong>Teluk</strong> <strong>Lampung</strong> Bab III ‐ 6