Uji Kompetensi
Uji Kompetensi
Uji Kompetensi
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
vt<br />
2<br />
Getaran, Gelombang, dan Optik<br />
Banyak alat musik yang menggunakan alat resonansi. Contoh: gitar,<br />
saksofon, klarinet, terompet, biola, gamelan, seruling dan harmonika. Selaput<br />
juga mengalami resonansi terhadap segala getaran., baik getaran dengan<br />
frekuensi besar maupun kecil. Semakin tipis suatu selaput, semakin mudah<br />
beresonansi.<br />
Salah satu selaput tipis yang sangat penting adalah selaput gendang<br />
telinga. Selaput gendang telinga mudah beresonansi dengan segala macam<br />
getaran. Itulah sebabnya mengapa kita menangkap bunyi yang lemah maupun<br />
bunyi yang keras.<br />
Selain bisa memberi manfaat, resonansi juga bisa merugikan. Bunyi yang<br />
kuat sekali dapat merusak gendang telinga, memecahkan gelas, bahkan dapat<br />
merobohkan gedung. Ledakan bom dapat memecahkan kaca jendela dan<br />
pintu gedung yang tempatnya tidak terlalu jauh dari tempat ledakan.<br />
Sepasukan prajurit tidak boleh berbaris dengan langkah yang sama apabila<br />
melalui jembatan, karena dapat meruntuhkan jembatan. Getaran yang<br />
ditimbulkan kereta api dapat merusak gedung bertingkat di dekatnya.<br />
C. Pemantulan bunyi<br />
Kelelawar dapat mengetahui buah yang matang bukan dari bau atau<br />
warna buah tetapi dari pantulan suaranya. Begitu juga kenapa dokter dapat<br />
mendengarkan detak jantung atau gerakan nafas dari orang sakit. Hal itu<br />
dapat terjadi karena suara dapat mengalami pemantulan.<br />
Saat rambatan bunyi terhalang oleh benda, maka akan mengalami pemantulan.<br />
Peristiwa pemantulan bunyi selalu mengikuti hukum-hukum pemantulan yaitu<br />
(1) Bunyi yang datang, bunyi yang dipantulkan, dan garis normal selalu terletak<br />
pada satu bidang pantul dan (2) Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r).<br />
Yang dimaksud dengan garis normal adalah garis yang ditarik tegak lurus<br />
pada bidang pantul.<br />
Peristiwa pemantulan bunyi terjadi ketika kita berteriak di tepi gunung<br />
karena suara kita membentur lereng gunung. Akibatnya kita akan mendengar<br />
kembali sura kita sesaat setelah kita berhenti. Waktu yang diperlukan untuk<br />
rambatan suara kembali tergantung pada jarak antara kita dengan lereng<br />
pemantulnya. Hal ini dimanfaatkan untuk menentukan kedalaman laut atau<br />
untuk mencari logam yang tengelam di dasar laut dengan menggunakan sonar.<br />
Cepat rambat dalam bunyi dalam air laut diketahui, yaitu 1.500 m/s.<br />
Persamaan yang digunakan untuk mengukur kedalam laut (d) adalah<br />
d =<br />
dengan: v = cepat rambat bunyi dalam air.<br />
t = waktu untuk bunyi untuk kembali ke kapal.<br />
Ilmu Pengetahuan Alam untuk Siswa SMP/MTs Kelas VIII<br />
137