Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
70<br />
Sumber: Laidlaw World Geography, 1996<br />
Gambar 3.22<br />
Daerah karst terbentuk karena<br />
adanya proses karbonasi yaitu<br />
pelapukan batuan secara kimiawi.<br />
Fokus<br />
• Dekomposisi<br />
• Hidrasi<br />
• Hidrolisa<br />
• Oksidasi<br />
• Kartifikasi<br />
Horison<br />
Proses pengikisan tanah yang terjadi<br />
oleh percikan air disebut erosi percik.<br />
Land erotion process which caussed by<br />
water stain is called splash erotion.<br />
(4) Berubahnya air garam menjadi kristal. Jika terjadi pada air tanah<br />
yang mengandung garam, pada siang hari airnya menguap dan garam<br />
akan mengkristal. Kristal garam ini tajam sekali dan dapat merusak<br />
batuan yang tersebar di sekitarnya, terutama batuan karang yang<br />
terdapat di daerah pantai.<br />
b) Pelapukan Kimiawi<br />
Pelapukan kimiawi, yaitu proses pelapukan massa batuan disertai<br />
dengan perubahan susunan kimiawi batuan yang lapuk tersebut. Pelapukan<br />
ini terjadi dengan bantuan air dan dibantu dengan suhu yang tinggi. Proses<br />
yang terjadi dalam proses pelapukan kimiawi disebut Dekomposisi.<br />
Terdapat empat proses yang termasuk pada pelapukan kimia, yaitu<br />
sebagai berikut.<br />
(1) Hidrasi, yaitu proses pembentukan batuan dengan cara mengikat<br />
batuan di atas permukaannya saja.<br />
(2) Hidrolisa, yaitu proses penguraian air (H 2 O) atas unsur-unsurnya<br />
menjadi ion-ion positif dan negatif. Jenis proses pelapukan ini terkait<br />
dengan pembentukan tanah liat.<br />
(3) Oksidasi, yaitu proses pengkaratan besi. Batuan yang mengalami<br />
proses oksidasi umumnya akan memiliki warna kecokelatan karena<br />
kandungan besi dalam batuan mengalami pengkaratan. Proses<br />
pengkaratan ini ber langsung sangat lama, tetapi batuan akan<br />
mengalami pelapukan.<br />
(4) Karbonasi, yaitu proses pelapukan batuan oleh karbondioksida (CO 2 ).<br />
Gas ini terkandung pada air hujan ketika masih menjadi uap air. Jenis<br />
batuan yang mudah mengalami karbonasi adalah jenis batuan kapur.<br />
Reaksi antara CO 2 dan batuan kapur akan menyebabkan batuan<br />
menjadi rusak. Pelapukan ini berlangsung dengan bantuan air dan<br />
suhu yang tinggi. Air yang banyak mengandung CO 2 (zat asam arang)<br />
dapat dengan mudah melarutkan batu kapur (CaCO 2 ). Peristiwa ini<br />
merupakan pelarutan dan dapat menim bulkan gejala karst. Proses<br />
pelapukan batuan secara kimiawi di daerah karst disebut kartifikasi.<br />
Gejala atau bentuk-bentuk alam yang terjadi di daerah karst, di<br />
antaranya dolina (danau karst), gua dan sungai bawah tanah, serta<br />
stalaktit dan stalagmit.<br />
c) Pelapukan Organik (Biologis)<br />
Pelapukan Organik, adalah pelapukan batuan yang terjadi dikarenakan<br />
oleh makhluk hidup. Pelapukan jenis ini dapat bersifat kimiawi ataupun<br />
mekanis, yang menjadi pembedanya adalah subjek pelakunya, yaitu<br />
makhluk hidup berupa manusia, hewan, ataupun tumbuhan. Misalnya,<br />
lumut, cen dawan, ataupun bakteri yang merusak permukaan batuan.<br />
2) Erosi (Erosion)<br />
Erosi adalah proses pelepasan dan pemindahan massa batuan secara<br />
alami dari satu tempat ke tempat lain dengan perantara suatu tenaga yang<br />
bergerak di atas permukaan bumi.<br />
Ablasi adalah erosi oleh air yang mengalir. Erosi disebabkan oleh air yang<br />
mengalir terbagi kedalam beberapa tingkatan, yaitu sebagai berikut.<br />
a) Erosi Percik (Splash Erosion), yaitu proses pengikisan tanah yang terjadi<br />
oleh percikan air. Percikan tersebut berupa partikel tanah dalam<br />
jumlah yang kecil dan kemudian diendapkan di tempat lain.<br />
b) Erosi Lembar (Sheet Erosion), yaitu proses pengikisan tanah yang<br />
tebalnya sama dan merata dalam suatu permukaan tanah.<br />
<strong>Geografi</strong>: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas X