02.07.2013 Views

download - UNS

download - UNS

download - UNS

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Proses pemurnian logam juga mengandalkan proses elektrolisa. Proses<br />

pemurnian tembaga merupakan contoh yang menarik dan mudah<br />

dilaksanakan. Pemurnian ini menggunakan elektrolit yaitu CuSO4. Pada proses<br />

ini tembaga yang kotor dipergunakan sebagai anoda, dimana zat tersebut<br />

akan mengalami oksidasi, Cu(s) → Cu 2+ (aq) + 2e<br />

reaksi oksidasi ini akan melarutkan tembaga menjadi Cu 2+ . Dilain pihak pada<br />

katoda terjadi reaksi reduksi Cu 2+ menjadi tembaga murni. Mula‐mula<br />

Cu 2+ berasal dari CuSO4, dan secara terus menerus digantikan oleh Cu 2+ yang<br />

berasal dari pelarutan tembaga kotor. Proses reaksi redoks dalam elektrolisis<br />

larutan CuSO4 adalah :<br />

CuSO4(aq) → Cu 2+ (aq) + SO4 2‐ (aq)<br />

Katoda: Cu 2+ (aq) + 2e → Cu(s)<br />

Anoda : Cu(s) → Cu 2+ (aq) + 2e<br />

Pengotor tembaga umumnya terdiri dari perak, emas, dan platina. Oleh<br />

karena E 0 unsur Ag, Pt dan Au > dari E 0 Cu, maka ketiga logam tidak larut dan<br />

tetap berada di anoda biasanya berupa lumpur. Demikian juga jika pengotor<br />

berupa Fe atau Zn, unsur ini dapat larut namun cukup sulit tereduksi<br />

dibandingkan Cu, sehingga tidak mengganggu proses reduksi Cu.<br />

7.10. Korosi<br />

Korosi atau perkaratan logam merupakan proses<br />

oksidasi sebuah logam dengan udara atau elektrolit<br />

lainnya, dimana udara atau elektrolit akan mengami<br />

reduksi, sehingga proses korosi merupakan proses<br />

elektrokimia, lihat Gambar 7.11.<br />

Korosi dapat terjadi oleh air yang mengandung garam,<br />

karena logam akan bereaksi secara elektrokimia dalam<br />

larutan garam (elektrolit). Pada proses elektrokimianya<br />

akan terbentuk anoda dan katoda pada sebatang logam.<br />

Untuk itu, kita bahas bagaimana proses korosi pada<br />

logam besi. Pertama‐tama besi mengalami oksidasi;<br />

Fe → Fe 2+ + 2e E 0 = 0.44 V<br />

dilanjutkan dengan reduksi gas Oksigen;<br />

O2 + 2 H2O + 4e → 4OH ‐ E 0 = 0.40 V<br />

Kedua reaksi menghasilkan potensial reaksi yang positif<br />

(E = 0.84 V) menunjukan bahwa reaksi ini dapat terjadi.<br />

Jika proses ini dalam suasana asam maka, proses<br />

oksidasinya adalah<br />

O2 + 4 H + + 4e → 2 H2O E 0 = 1.23 V<br />

Kimia Kesehatan, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 2007<br />

120<br />

Gambar 7.11. Korosi logam Fe dan<br />

berubah menjadi oksidanya

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!