08.08.2013 Views

Majalah Santunan edisi Juni 2011 - Kementerian Agama Prov Aceh

Majalah Santunan edisi Juni 2011 - Kementerian Agama Prov Aceh

Majalah Santunan edisi Juni 2011 - Kementerian Agama Prov Aceh

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

LAPORAN UTAMA<br />

Dirangkum oleh Mulyadi Nurdin<br />

Ketika Polisi Saweue Sikula<br />

Berbagai pelanggaran hukum terus terjadi. Untuk memperbaikinya perlu<br />

langkah serius. Resep kali ini adalah polisi Saweue Sikula.<br />

Tepat pukul 00.00 sekelompok<br />

remaja berkumpul di Jalan Teuku<br />

Umar, Banda <strong>Aceh</strong>. malam itu<br />

tanggal 6 Maret <strong>2011</strong>, seperti biasa<br />

mereka melakukan balapan sepeda motor<br />

secara liar. Agenda rutin itu sudah saban<br />

malam membuat kenyamanan penduduk<br />

sekitar terusik. Dengan penuh gaya<br />

“Pembalap” yang menggunakan knalpot<br />

modifikasi dengan suara menggemuruh<br />

bagai pesawat terbang itu saling adu<br />

kecepatan sambil sekali-kali melakukan<br />

aksi jumping.<br />

Namun naas, malam itu menjadi<br />

pilu ketika aksi ugal-ugalan tersebut<br />

memakan korban dari kalangan mereka<br />

sendiri. Aksi illegal tersebut menyebabkan<br />

Andi (19 tahun, bukan nama sebenarnya)<br />

yang juga peserta balapan liar<br />

tersebut meninggal dunia di tempat,<br />

dengan kondisi sangat mengenaskan.<br />

Walau malam sudah larut, masyarakat<br />

tetap keluar rumah untuk memberi pertolongan.<br />

“Ketika dia men-standing (melompatkan)<br />

motornya yang sedang melaju<br />

kencang, pegangan tangannya terlepas.<br />

Saat itulah dia terpental ke jalan dan<br />

pembalap lain yang berada di belakangnya<br />

tak dapat menggelak dan langsung<br />

menggilas badan dan kepalanya,” kata<br />

seorang saksi mata yang masih berusia<br />

remaja, sebagaimana dilansir harian Serambi<br />

(6/3/<strong>2011</strong>).<br />

Kisah di atas hanya satu dari ribuan<br />

kasus serupa, di <strong>Aceh</strong> saja angka korban<br />

meninggal karena kecelakaan lalu lintas<br />

menembus ribuan, kebanyakannya<br />

masih usia belia.<br />

Hal itu dibenarkan oleh Kapolda<br />

6 <strong>Santunan</strong> JUNI <strong>2011</strong><br />

<strong>Aceh</strong>, Irjen Pol. Drs. Iskandar Hasan,<br />

SH, MH. “Angka yang meninggal dunia<br />

dari kecelakaan lalu lintas itu setiap<br />

tahunnya hampir seribuan di seluruh<br />

<strong>Aceh</strong>, belum yang luka berat dan cacat<br />

total,” ujarnya kepada <strong>Santunan</strong> Kamis<br />

(26/5/<strong>2011</strong>) lalu.<br />

Menurut Kapolda <strong>Aceh</strong>, korban yang<br />

mengalami cacat tetap, akan menjadi beban<br />

bagi orang lain dan menjadi masalah<br />

sosial masyarakat. “Alangkah sayangnya<br />

1.000 sampai 1.500 orang usia produktif<br />

yang menjadi beban orang lain, harusnya<br />

dia bisa menyadap karet di kebun<br />

karet atau memetik sawit, atau mencari<br />

rezki sebagai nelayan,” tambahnya.<br />

Untuk itu diperlukan langkah pencegahan<br />

supaya korban tidak semakin bertambah,<br />

salah satunya adalah dengan<br />

adanya penyadaran melalui program

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!