25.12.2013 Views

keragaan konsumsi pangan, status kesehatan, tingkat depresi dan ...

keragaan konsumsi pangan, status kesehatan, tingkat depresi dan ...

keragaan konsumsi pangan, status kesehatan, tingkat depresi dan ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

2. Hilangnya tujuan hidup. Perasaan hilangnya tujuan hidup atau identitas diri<br />

karena masa pensiun atau keterbatasan aktivitas fisik<br />

3. Masalah <strong>kesehatan</strong>. Sakit, disabilitas, penyakit kronis, menurunnya fungsi<br />

kognitif, serta berbagai penyakit lain yang mengakibatkan perubahan tubuh<br />

4. Pengobatan. Penggunaan beberapa obat dapat meningkatkan risiko<br />

terkena <strong>depresi</strong><br />

5. Takut. Rasa takut akan kematian atau kekhwatiran tentang masalah<br />

keuangan serta <strong>kesehatan</strong><br />

6. Kehilangan mendadak. Kehilangan pasangan hidup, teman, keluarga<br />

bahkan binatang peliharaan dapat memicu rasa tertekan pada lansia<br />

Wirakusumah (2001) menyebutkan bahwa perubahan lingkungan sosial,<br />

kondisi yang terisolasi, kesepian <strong>dan</strong> berkurangnya aktivitas menjadikan para<br />

lansia mengalami rasa frustasi <strong>dan</strong> kurang bersemangat. Akibatnya, selera<br />

makan terganggu <strong>dan</strong> pada akhirnya dapat mengakibatkan terjadinya penurunan<br />

berat ba<strong>dan</strong>. Oleh karena itu, kondisi mental yang tidak sehat secara tidak<br />

langsung dapat memicu terjadinya <strong>status</strong> gizi yang buruk.<br />

Skala Depresi Geriatrik<br />

Skala <strong>depresi</strong> dapat bermanfaat untuk memeriksa <strong>depresi</strong> atau distres<br />

psikologi menyeluruh. Skala Depresi Geriatrik (SDG) didisain sebagai alat tes<br />

skrining <strong>depresi</strong> pada lansia. Konsep dasar dari SDG, <strong>depresi</strong> pada lansia sama<br />

halnya seperti pada orang muda (gangguan tidur, hilangnya berat ba<strong>dan</strong>, pesimis<br />

akan masa depan) sebagai efek penuaan atau karena sakit jasmani. Skala<br />

<strong>depresi</strong> geriatrik (SDG) didisain secara sederhana, jelas, <strong>dan</strong> skala pelaporan<br />

sendiri. Meskipun secara normal, SDG didisain sebagai skala pelaporan sendiri,<br />

SDG juga dapat dibacakan oleh pewawancara <strong>dan</strong> wawancara melalui telepon.<br />

Rentang waktu yang digunakan untuk pengukuran SDG adalah satu<br />

minggu terakhir. Skala <strong>depresi</strong> geriatrik (SDG) terdiri dari 30 pertanyaan yang<br />

harus dijawab “ya” atau “tidak”. Sheikh <strong>dan</strong> Yesavage mengusulkan bentuk<br />

singkat dari SDG. Hal ini ditujukan untuk mengurangi masalah kelelahan<br />

terutama pada responden dengan sakit fisik atau demensia. Bentuk singkat SDG<br />

hanya berisi 15 pertanyaan terpilih. Skala <strong>depresi</strong> geriatrik (SDG) fokus pada<br />

aspek perasaan dari <strong>depresi</strong>. Skala ini mudah digunakan <strong>dan</strong> dilaporkan secara<br />

cepat. Skala <strong>depresi</strong> geriatrik (SDG) telah digunakan baik pada contoh komunitas<br />

ataupun pasien, <strong>dan</strong> hasilnya memiliki reliabilitas <strong>dan</strong> sensitivitas yang tinggi<br />

diantara lansia. Selain itu, SDG versi pendek telah divalidasi untuk kebutuhan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!