25.12.2013 Views

keragaan konsumsi pangan, status kesehatan, tingkat depresi dan ...

keragaan konsumsi pangan, status kesehatan, tingkat depresi dan ...

keragaan konsumsi pangan, status kesehatan, tingkat depresi dan ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

keluarga. Latar belakang diadakannya pilot project home care di Indonesia<br />

adalah mengingat kesepakatan antara pemerintahan Korea <strong>dan</strong> ASEAN<br />

Secretariat untuk mengembangkan home care sebagai pilot project di sepuluh<br />

negara anggota ASEAN melalui HeplAge Korea <strong>dan</strong> HelpAge Internasional. Pilot<br />

project home care di Indonesia dilaksanakan oleh YEL (HelpAge Indonesia), di<br />

Kelurahan Tegal Alur, Jakarta Barat mulai 1 Oktober 2003 hingga Maret 2006<br />

dengan bantuan <strong>dan</strong>a dari HelpAge Korea. Pemilihan tempat di Kelurahan Tegal<br />

Alur merupakan hasil rekomendasi Lokakarya Nasional tahun 2002 bersama<br />

Komnas Lansia. Lokakarya Nasional yang dihadiri kelompok sosial <strong>dan</strong> kelompok<br />

<strong>kesehatan</strong> memilih Tegal Alur sebagai daerah percontohan karena Tegal Alur<br />

merupakan daerah IDT (Inpres Desa Tertinggal). Lansia yang tinggal di daerah<br />

IDT rentan tinggal sendirian karena anak atau keluarga lainnya sibuk dengan<br />

aktivitas perekonomian.<br />

Tahapan Penyelenggaraan Kegiatan Home Care<br />

Proses penyelenggaraan home care di Tegal Alur meliputi sosialisasi,<br />

seleksi calon pendamping, pemantapan pendamping, pendataan lansia calon<br />

penerima layanan, implementasi program, serta monitoring, evaluasi, <strong>dan</strong><br />

pelaporan. Penyelenggaraan home care diawali dengan proses sosialisasi.<br />

Sosialisasi dilakukan setelah penentuan lokasi, pada tahun 2004, kepada pihak<br />

pemerintah daerah mulai dari walikota, dinas sosial, kecamatan <strong>dan</strong> kelurahan<br />

serta organisasi-organisasi sosial yang peduli pada lansia seperti PSM (Pekerja<br />

Sosial Masyarakat), PMI (Palang Merah Indonesia) <strong>dan</strong> PKK. Tahapan kedua<br />

yang dilakukan adalah seleksi calon pendamping yang berasal dari masyarakat<br />

sekitar <strong>dan</strong> anggota organisasi-organisasi sosial peduli lansia. Awal pendataan<br />

terdaftar sejumlah 125 orang yang kemudian diseleksi <strong>dan</strong> diterima sebanyak 40<br />

orang pendamping.<br />

Selanjutnya pendamping yang telah terpilih diberikan pelatihan pertama<br />

oleh ITCOA. Pelatihan yang diberikan kepada pendamping dilakukan dengan<br />

dua cara yaitu berupa pemberian teori <strong>dan</strong> praktek lapang. Tenaga pendamping<br />

harus mempunyai pengetahuan dasar tentang teknik-teknik pendampingan <strong>dan</strong><br />

perawatan lansia (non medis) untuk dapat memberikan pelayanan terhadap<br />

lansia antara lain:<br />

a. permasalahan yang dihadapi lansia baik mental maupun fisik<br />

b. teknik komunikasi<br />

c. pengetahuan dasar tentang konseling

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!