FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN YANG BERPENGARUH ... - Undip

More documents

Recommendations

Info

27 2. Leptospirosis ikterik Ikterus umumnya dianggap sebagai indikator utama leptospirosis berat. Gagal ginjal akut, ikterus dan manifestasi perdarahan merupakan gambaran klinik khas penyakit Weil. Pada leptospirosis ikterik, demam dapat persisten sehingga fase imun menjadi tidak jelas atau nampak overlapping dengan fase leptospiremia. Ada tidaknya fase imun juga dipengaruhi oleh jenis serovar dan jumlah bakteri leptospira yang menginfeksi, status imunologik dan nutrisi penderita serta kecepatan memperoleh terapi yang tepat. Leptospirosis adalah penyebab tersering gagal ginjal akut. 1,17) Tabel 2.1 : Perbedaan gambaran klinik leptospirosis anikterik dan ikterik Sindroma, fase Gambaran Klinik Spesimen Laboratorium Leptospirosis anikterik Fase Leptospiremia (3 -7 hari ) Fase Imun (3-30 hari) Leptospirosis ikterik Demam tinggi, nyeri kepala, mialgia, nyeri perut, mual, muntah, conjunctiva suffusion Demam ringan, nyeri kepala, muntah, Darah, LCS U r I n Fase Leptospiremia dan fase Imun ( sering menjadi satu atau overlapping ) Demam, nyeri kepala, mialgia, ikterik, gagal ginjal, hipotensi, manifestasi pendarahan, pneumonitis, pneumonitis hemorhagik, leukositosis Darah, LCS • minggu I Urin • minggu II * antara fase Leptospiremia dengan fase imun terdapat periode asimptomatik ( 1 - 3 hari )
28 Dalam periode 1979 - 1982, penyebab kematian leptospirosis berat di RSUP Dr. Kariadi adalah koma uremikum, syok septik, gagal kardiorespirasi dan syok hemorhagik. Angka kematian pasien leptospirosis ikterik ini adalah 5-15%, sedang di RSUP Dr Kariadi Semarang antara 30-50% meskipun telah mendapatkan terapi. Faktorfaktor prognostik yang berhubungan dengan kematian pada pasien leptospirosis adalah oliguria (terutama renal), hiperkalemia, hipotensi, ronkhi basah paru, dispnea, lekositosis > 12.900 / mm 3 dan kelainan EKG (repolarisasi) serta adanya infiltrat pada foto radiologik dada. Pasien leptospirosis berat (ikterik, gagal ginjal dan manifestasi perdarahan serta gangguan kesadaran akibat uremia) dapat menunjukan gambaran klinik yang mirip dengan malaria falciparum berat (demam, ikterik, gagal ginjal dan manifestasi perdarahan serta kesadaran menurun akibat malaria serebral), haemorrhagic fever with renal syndrome atau HFRS yang disebabkan oleh infeksi hantavirus tipe Dobrava (demam, gagal ginjal manifestasi perdarahan, subconjunctival injection dan kadang-kadang ikterik serta peningkatan transaminase) dan demam tifoid berat dengan komplikasi ganda (sindrom sepsis, ikterik, azotemia, bleeding tendency, soporocomateus). 1,3,16)
Page 1 and 2: 0 T E S I S FAKTOR RISIKO LINGKUNGA
Page 3 and 4: 2 T E S I S FAKTOR RISIKO LINGKUNGA
Page 5 and 6: 4 4. Kepala bagian rekam medik dan
Page 7 and 8: 6 Postgraduate Program Diponegoro U
Page 9 and 10: 8 terkontaminasi oleh urin atau cai
Page 11 and 12: 10 lingkungan, yang termasuk lingku
Page 13 and 14: 12 Kota Semarang 1,2/100.000 dan mo
Page 15 and 16: 14 2. Apakah faktor risiko lingkung
Page 17 and 18: 16 Tabel 1.1 Beberapa Penelitian ya
Page 19 and 20: 18 sosial yang berisiko terhadap le
Page 21 and 22: 20 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gamba
Page 23 and 24: 22 sebagai karrier dari leptospira.
Page 25 and 26: 24 e. Gejala klinis Gambaran klinis
Page 27: 26 Limpadenopati, splenomegali, hep
Page 31 and 32: 30 ini mengakibatkan perubahan hist
Page 33 and 34: 32 a. Anamnesis Pada anamnesis iden
Page 35 and 36: 34 c. Pemeriksaan laboratorium Peme
Page 37 and 38: 36 a) Pemeriksaan Langsung 1) Pemer
Page 39 and 40: 38 1) Microscopic Agglutination Tes
Page 41 and 42: 40 b) LeptoTek Dri Dot LeptoTek Dri
Page 43 and 44: 42 dengan sodium hipokhlorit pengen
Page 45 and 46: 44 ekologis yang harus ada antara m
Page 47 and 48: 46 kumpulan sampah dan kehadiran ti
Page 49 and 50: 48 d. Lingkungan Ekonomi 1) Pekerja
Page 51: 50 tempat pengumpulan sampah, topog
Page 55 and 56: 54 E. Hipotesis Hipotesis Mayor : -
Page 57 and 58: 56 BAB III METODE PENELITIAN A. Jen
Page 59 and 60: 58 g. Kondisi tempat pengumpulan sa
Page 61 and 62: 60 Variabel Definisi Operasional Ca
Page 63 and 64: 62 2. Populasi kontrol, terdiri dar
Page 65 and 66: 64 Variabel lain misalnya keberadaa
Page 67 and 68: 66 H. Analisis Data Data dianalisis
Page 69 and 70: 68 3) Mencari data sekunder di Bada
Page 71 and 72: 70 Semarang termasuk beriklim tropi
Page 73 and 74: 72 Tabel 4.3 Persentase Jenis Mata
Page 75 and 76: 74 Penyebaran kasus leptospirosis b
Page 77 and 78: 76 b. Distribusi Responden Berdasar
Page 79 and 80:
78 rumah, curah hujan, jarak rumah
Page 81 and 82:
80 risiko terjadi leptospirosis ber
Page 83 and 84:
82 meter (OR=2,5 ; 95% CI=1,2 - 5,6
Page 85 and 86:
84 kecil (mus musculus). Tikus yang
Page 87 and 88:
86 Tabel 4.7 Distribusi kasus dan k
Page 89 and 90:
88 Lingkungan sosial Penggunaan ala
Page 91 and 92:
90 sehari-hari. Proporsi responden
Page 93 and 94:
92 No. Variabel Lingkungan OR 95% C
Page 95 and 96:
94 perhitungan. Variabel independen
Page 97 and 98:
96 berikut : Hasil analisis multiva
Page 99 and 100:
98 BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan U
Page 101 and 102:
100 lingkungan ekonomi : pendapatan
Page 103 and 104:
102 Leptosprirosis berhubungan deng
Page 105 and 106:
104 analisis statistik menunjukkan
Page 107 and 108:
106 ada genangan air. (OR=3,8; 95%
Page 109 and 110:
108 penelitian sebelumnya di Rio de
Page 111 and 112:
110 Hasil penelitian ini sejalan de
Page 113 and 114:
112 ini disebabkan hanya hanya seba
Page 115 and 116:
114 berisiko terkena leptospirosis
Page 117 and 118:
116 sungai dengan leptospirosis ber
Page 119 and 120:
118 salah menafsirkannya. Cara untu
Page 121 and 122:
120 d. Faktor risiko lingkungan sos
Page 123 and 124:
122 DAFTAR PUSTAKA 1. Gasem M. H.,
Page 125 and 126:
124 18. Anonymous, Laporan Peningka
Page 127 and 128:
126 34. Tangkanakul W. et .al., Ris
Page 129:
128
show all

FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN YANG BERPENGARUH ... - Undip

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

Delete template?

Save as template?