02.11.2012 Views

Ruas Kanan

Ruas Kanan

Ruas Kanan

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Kimia X SMA 161<br />

Kimia di Sekitar Kita<br />

Aneka Cara Menghilangkan Zat Berbahaya dalam Air<br />

Banyak teknologi digunakan untuk menghilangkan limbah organik dan nonorganik<br />

pada air baku air minum. Teknologi yang biasa digunakan masyarakat,<br />

antara lain biofiltrasi, ultrafiltrasi, air heksagonal, ozon, dan sebagainya. Menurut<br />

ahli air, Arie Herlambang, ultrafiltrasi maupun ozon merupakan salah satu teknologi<br />

untuk mensterilkan air minum dari bahan-bahan organik dan nonorganik. ‘’Bakteri<br />

patogen, senyawa kimia dibunuh melalui sinar ultraviolet kemudian disempurnakan<br />

dengan ozon.’’ Melalui teknologi ozon, pengeboran dilakukan sampai ditemukan<br />

air tanah. Kemudian alat produksi air bersih dipasangkan di dekat galian yang<br />

dilengkapi dengan selang dan pompa. Air tanah yang disedot ke atas langsung<br />

diproses melalui alat tersebut, kemudian melalui penyinaran sinar ultraviolet dan<br />

ozon.<br />

Sedangkan air heksagonal yang saat ini dipasarkan di masyarakat merupakan<br />

teknologi air minum menggunakan gelombang elektromagnetik. Gelombang<br />

elektromagnetik menghasilkan molekul air dengan rangkaian heksagonal (segi enam)<br />

yang identik dengan molekul cairan dalam sel tubuh. Para ahli terapi air berpendapat<br />

perbedaan rangkaian molekul mempengaruhi kemampuan penyerapan oleh sel tubuh.<br />

Rangkaian molekul mikroheksagonal mudah diserap, sehingga sangat bermanfaat<br />

untuk kesehatan. ‘’Namun, air heksagonal ini sangat tergantung dengan<br />

elektromagnetik. Apabila medan magnet rusak karena aus atau hal lain, tentunya air<br />

itu tidak bisa dibuat heksagonal. Untuk masyarakat padat seperti di Indonesia,<br />

teknologi ini kurang efisien,’’ ujar Arie.<br />

Teknologi lain adalah biofiltrasi, yaitu menggunakan alat biofiltrasi terbuat<br />

dari plastik berbentuk kubus. Alat ini merupakan lembaran-lembaran plastik<br />

bergelombang, kemudian disusun berlapis hingga tebal menyerupai kubus. Menurut<br />

Arie, untuk keperluan rumah tangga dibutuhkan satu kubik bioflitrasi. ‘’Biofiltrasi<br />

merupakan teknologi untuk menyaring limbah organik dan nonorganik yang larut<br />

di dalam air. Selama ini orang sibuk mematikan bakteri dan patogen lainnya dengan<br />

kaporit, klor, atau oksidator lainnya. Namun, senyawa kimia lainnya masih larut di<br />

dalam air. Besi, detergen, nitrit, THMs masih ada di dalam air bersih.’’ Alat tersebut<br />

diletakkan di dalam sumber air. Saat air mengalir maka limbah-limbah organik dan<br />

nonorganik akan menempel ke biofiltrasi. Alat tersebut bisa digunakan sampai<br />

bertahun-tahun lamanya. ‘’Ini upaya untuk mengendalikan penggunaan klor<br />

berlebihan. Di samping itu, limbah organik ini nantinya berbentuk lumpur dan bisa<br />

dibersihkan suatu saat.’’<br />

Menurut Arie, saat ini instalasi air minum di Cilandak telah menggunakan<br />

biofiltrasi tersebut. Diakuinya, harga teknologi biofiltrasi bervariasi. Tergantung<br />

dari bahan dan bentuknya, mau yang seperti bola atau bantal. Harganya berkisar<br />

dari Rp800 ribu sampai Rp2,8 juta per kubiknya. Namun, biofiltrasi ini jauh lebih

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!