22.11.2014 Views

TATA CARA PELAKSANAAN KEGIATAN - P2KP

TATA CARA PELAKSANAAN KEGIATAN - P2KP

TATA CARA PELAKSANAAN KEGIATAN - P2KP

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Channeling UPS-BKM<br />

<strong>TATA</strong> <strong>CARA</strong> <strong>PELAKSANAAN</strong> <strong>KEGIATAN</strong><br />

PILOT PROGRAM BANTUAN PENDIDIKAN DASAR DEPDIKNAS<br />

BEKERJASAMA DENGAN BKM-<strong>P2KP</strong><br />

I. PENDAHULUAN<br />

Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) adalah suatu lembaga milik masyarakat yang<br />

representatif, mengakar dan dapat dipercaya yang dibentuk dalam rangka pelaksanaan<br />

Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (<strong>P2KP</strong>). Dalam pelaksanaan tugasnya<br />

untuk menanggulangi masalah kemiskinan warganya, BKM melalui pendekatan TRIDAYA<br />

diharapkan mampu mengakses sumber-sumber daya yang tersedia yang mencakup tiga<br />

aspek yaitu lingkungan, ekonomi dan sosial. Salah satu bentuk kewajiban BKM yang<br />

berkaitan dengan pemberdayaan sosial adalah mampu menyalurkan bantuan fasilitas atau<br />

dana pendidikan bagi masyarakat miskin di wilayahnya.<br />

Berkaitan dengan bantuan pendidikan bagi masyarakat miskin, DEPDIKNAS pada tahun<br />

2005 merencanakan akan memberikan bantuan melalui program :<br />

1. Rehabilitasi Sekolah<br />

2. Peningkatan Mutu Pendidikan<br />

3. Program Bea Siswa Kembali ke Sekolah<br />

Sasaran Program Depdiknas dalam rangka kerjasama tersebut di atas adalah sekolahsekolah<br />

pada kelurahan/desa miskin pada jenjang pendidikan dasar dan menengah (SD,<br />

SMP, MI, dan MTs), dan dalam rangka program percontohan (pilot program) akan dimulai di<br />

daerah Kabupaten Lebak, Kota Serang, Kota Cirebon dan Kota Semarang.<br />

Dalam rangka peningkatan keterlibatan masyarakat dalam bidang pendidikan di wilayahnya<br />

untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia khususnya di kelurahan/desa miskin,<br />

masih diperlukan berbagai upaya, antara lain:<br />

• Meskipun ada keterlibatan pihak Komite Sekolah, namun masih dirasakan kurangnya<br />

partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan, pengusulan calon penerima<br />

bantuan, dan melakukan kontrol sosial terhadap pelaksanaan kegiatan.<br />

• Sekolah sebagai pelaku sentral dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan diharapkan<br />

dapat inklusif, sehingga institusi pendidikan sekolah ini diharapkan pula menjadi milik<br />

masyarakat (komunitas).<br />

• Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam penyaluran bantuan, sehingga<br />

dapat mengurangi peluang adanya oknum yang memanfaatkan penyaluran bantuan<br />

untuk kepentingan tertentu / pribadi.<br />

II.<br />

MAKSUD DAN TUJUAN<br />

Maksud kerjasama Depdiknas dengan BKM-<strong>P2KP</strong> (yang mengedepankan prinsip-prinsip<br />

demokratis, partisipasi, transparansi dan akuntabilitas, desentralisasi, serta dilandasi oleh<br />

nilai-nilai universal kemanusiaan yaitu jujur, adil, dapat dipercaya, ikhlas / kerelawanan,<br />

kesetaraan dan kesatuan dalam keragaman) adalah untuk menjembatani kesenjangan<br />

antara institusi “sekolah” dan “institusi masyarakat” dalam rangka penanggulangan<br />

kemiskinan di bidang pendidikan.<br />

hal 1 dari 6


Sedangkan tujuan dari kerjasama dimaksud adalah:<br />

Channeling UPS-BKM<br />

• Meningkatnya akses pendidikan bagi warga miskin<br />

• Meningkatnya mutu sarana & prasarana pendidikan<br />

• Meningkatnya mutu pembelajaran bagi guru & siswa.<br />

• Terbangunnya kebersamaan dan kerjasama antara institusi Sekolah dan institusi<br />

Masyarakat sehingga dapat dicapai sinergi dalam menanggulangi kemiskinan.<br />

• Membantu tercapainya ketepatan sasaran penerima manfaat program di bidang<br />

pendidikan, yaitu anak keluarga miskin di wilayahnya, atau sekolah miskin yang perlu<br />

ditingkatkan mutu sarana/prasarananya maupun mutu pembelajaran melalui<br />

peningkatan peran serta masyarakat di wilayahnya.<br />

III.<br />

<strong>TATA</strong> <strong>CARA</strong> <strong>PELAKSANAAN</strong><br />

1. Kriteria Seleksi<br />

1. Pelaksanaan kegiatan penyaluran bantuan program Depdiknas dibuka kesempatan<br />

seluasnya bagi seluruh BKM hasil <strong>P2KP</strong> 1-2, 2-1 dan 2-2, dan <strong>P2KP</strong> 1-1 yang telah<br />

menyelesaikan kegiatan exit strategy sesuai pedoman yang ditetapkan.<br />

2. BKM dalam melaksanakan penyaluran program bantuan Depdiknas kepada<br />

masyarakat sasaran yang dibantu oleh relawan setempat, memiliki komitment dan<br />

kesediaan untuk tidak menerima/meminta/mengharapkan imbalan dalam bentuk<br />

apapun dan dari siapapun.<br />

3. BKM memiliki program di bidang pendidikan dalam PJM dan Renta Pronangkis-nya<br />

atau setidaknya peduli pada bidang pendidikan bagi masyarakat di wilayahnya;<br />

4. Kriteria sekolah-sekolah adalah memiliki komitment dan kepedulian pada siswa tidak<br />

mampu dan masyarakat miskin di wilayah sekitarnya. Kriteria sekolah yang akan<br />

menjadi lokasi akan ditetapkan sesuai pedoman yang ditetapkan Depdiknas.<br />

2. Penetapan Lokasi dan Sekolah Sasaran Penerima Bantuan<br />

1. DEPDIKNAS bersama PMU-<strong>P2KP</strong> menentukan lokasi kota / kabupaten sasaran<br />

program percontohan.<br />

2. PMU <strong>P2KP</strong> melakukan identifikasi calon lokasi-lokasi kelurahan sasaran penerima<br />

bantuan. Identifikasi calon lokasi kelurahan sasaran akan didasarkan pada hasil<br />

penilaian atas kinerja masing-masing BKM dengan pertimbangan ;<br />

i. BKM memiliki kinerja baik terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip dan nilai-nilai<br />

<strong>P2KP</strong> serta telah terbukti berpihak kepada masyarakat miskin serta menjalankan<br />

Pronangkis di wilayahnya.<br />

ii. BKM telah memiliki unit kerja (UPS) dan telah melaksanakan kegiatan-kegiatan<br />

penanggulangan kemiskinan bidang pendidikan.<br />

3. DEPDIKNAS bersama PMU-<strong>P2KP</strong> melakukan verifikasi dan menetapkan lokasi<br />

kelurahan sasaran calon penerima program bantuan pendidikan.<br />

4. DEPDIKNAS melakukan verifikasi dan menetapkan sekolah sasaran penerima<br />

program bantuan Depdiknas, sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Depdiknas.<br />

5. DEPDIKNAS dan PMU <strong>P2KP</strong> menetapkan keputusan final mengenai lokasi<br />

kelurahan/wilayah dan sekolah sasaran program kerjasama.<br />

hal 2 dari 6


3. Ruang Lingkup Kegiatan<br />

Channeling UPS-BKM<br />

Pada intinya kegiatan yang dapat dilakukan melalui program ini terbagi menjadi tiga<br />

kegiatan besar, yaitu:<br />

• Peningkatan mutu sekolah: kegiatan belajar mengajar, pembinaan profesional<br />

tenaga pendidikan, manajemen pendidikan, peningkatan peran serta masyarakat,<br />

sarana & prasarana<br />

• Pembangunan/rehabilitasi sarana & prasarana sekolah: rehabilitasi ruang belajar/<br />

kantor/kamar mandi/wc, pembelian perabot ruang belajar, rehabilitasi infrastruktur<br />

sekolah yang sangat diperlukan ( pagar, saluran drainase, dll)<br />

• Program Beasiswa ”Kembali ke Sekolah”; meliputi kegiatan Identifikasi anak (murid)<br />

putus sekolah, pengorganisasian, pendampingan anak/murid potensial bersekolah,<br />

pemberian sarana belajar dan beasiswa bagi murid ”kembali ke sekolah”.<br />

4. Kelompok Sasaran<br />

Kelompok sasaran program kerjasama DEPDIKNAS-BKM <strong>P2KP</strong> sesuai dengan ruang<br />

lingkup kegiatan, adalah:<br />

• peningkatan mutu: Kelompok sasaran pelaksanaan ruang lingkup program ini<br />

adalah untuk SD/MI dan SMP/MTs. Bagi SD/MI, lokasi akan diseleksi dan<br />

ditetapkan bersama oleh DEPDIKNAS dengan PMU <strong>P2KP</strong>. Sedangkan untuk<br />

SMP/MTs, lokasi telah ditetapkan oleh DEPDIKNAS.<br />

• pembangunan/rehabilitasi: Kelompok sasaran pelaksanaan ruang lingkup program<br />

ini adalah untuk SD/MI dan SMP/MTs. DEPDIKNAS dengan PMU <strong>P2KP</strong> bersamasama<br />

akan menseleksi dan menetapkan lokasi serta kelompok sasaran, baik untuk<br />

SD/MI maupun SMP/MTs.<br />

• Program Beasiswa ”Kembali ke Sekolah”; Kelompok sasaran pelaksanaan ruang<br />

lingkup program ini adalah siswa-siswa serta sekolah-sekolah-nya, baik SD/MI<br />

maupun SMP/MTs. DEPDIKNAS dan PMU <strong>P2KP</strong> bersama-sama akan menseleksi<br />

dan menetapkan lokasi serta kelompok sasaran untuk keduanya.<br />

5. Pelaksanaan Kegiatan<br />

Dalam melaksanakan penyaluran program bantuan Depdiknas tahapan pelaksanaan<br />

kegiatan adalah sebagai berikut :<br />

a. Sosialisasi Program<br />

Kegiatan sosialisasi program dilakukan Depdiknas bersama PMU-<strong>P2KP</strong> dengan<br />

mengundang para pihak (stakeholders) dan masyarakat dalam suatu pertemuan.<br />

Kegiatan sosialisasi program ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:<br />

i. Pertemuan di tingkat kota/kabupaten dengan mengundang Komunitas Belajar<br />

Perkotaan (KBP), Aparat dari Dinas/Cabang Dinas Pendidikan, Dewan<br />

Pendidikan, Camat, Lurah/Kepala Desa, Kepala sekolah, dan Forum KA-BKM.<br />

ii. Pertemuan di tingkat kelurahan/desa dengan mengundang Pengurus BKM<br />

(termasuk UPS) di lokasi kelurahan sasaran, Kepala Sekolah, Komite Sekolah,<br />

Perangkat Pemerintahan Kelurahan/Desa, warga yang peduli terhadap<br />

persoalan penanggulangan kemiskinan.<br />

hal 3 dari 6


Channeling UPS-BKM<br />

b. Pembentukan Tim Pelaksana/Tim Pokja/Tim Teknis dan Pendaftaran Relawan<br />

i. Kepala Sekolah, Komite Sekolah, dan BKM menyusun anggota Tim<br />

Pelaksana/Tim Pokja/Tim Teknis, sesuai dengan ketentuan petunjuk pelaksana<br />

masing-masing ruang lingkup program kerjasama yang ditetapkan DEPDIKNAS.<br />

ii. Ketentuan mengenai keanggotaan, tugas dan pokok, serta hal-hal lainnya<br />

mengenai Tim Pelaksana/Tim Pokja/Tim Teknis sesuai dengan petunjuk<br />

pelaksana yang ditetapkan DEPDIKNAS, dengan modifikasi khusus untuk<br />

memasukkan peran representasi masyarakat, yang dalam hal ini diwakili BKM<br />

dan Forum Kerjsama Antar (FKA)-BKM.<br />

iii. Warga yang peduli diberikan kesempatan untuk mendaftar sebagai relawan<br />

pendidikan yang akan ditugaskan untuk mendampingi proses perencanaan,<br />

pelaksanaan, dan pemantauan (monitoring) kegiatan.<br />

c. Pelatihan dasar program pendidikan bagi stakeholders pilot program<br />

Kegiatan pelatihan dasar dilakukan Depdiknas bersama PMU-<strong>P2KP</strong> dengan bobot<br />

materi dititikberatkan pada aspek program pendidikan dan partisipasi masyarakat.<br />

Nara sumber pelatihan terdiri dari unsur Depdiknas dan PMU <strong>P2KP</strong>, sedangkan<br />

peserta pelatihan adalah para pelaku di lokasi sasaran yang telah ditetapkan, terdiri<br />

dari unsur sekolah dan komite sekolah, unsur BKM dan FKA-BKM, Dewan<br />

Pendidikan serta relawan-relawan masyarakat di wilayah sasaran.<br />

Selain itu, unsur pemda dan dewan pendidikan kota/kabupaten juga diharapkan bisa<br />

berpartisipasi, sebagai proses awal pembelajaran bersama di bidang pendidikan.<br />

d. Perencanaan Jangka Menengah (PJM) Sekolah<br />

i. Komite Sekolah dan unsur Sekolah dibantu UPS-BKM menyusun Perencanaan<br />

Jangka Menengah (PJM) Sekolah yang meliputi;<br />

• Rencana peningkatan mutu sekolah,<br />

• Program Kembali ke Sekolah, melalui pemberian beasiswa anak keluarga<br />

miskin yang ’putus sekolah’.<br />

Rencana yang disusun bersama tersebut tidak termasuk untuk bantuan<br />

rehabilitasi sarana dan prasarana sekolah, sesuai dengan kebijakan dan<br />

ketentuan yang ditetapkan DEPDIKNAS.<br />

ii. PJM Sekolah disusun dengan mempertimbangkan dan disinergikan dengan PJM<br />

Pronangkis yang ada.<br />

iii. PJM Sekolah juga memuat sumber-sumber daya yang akan digunakan untuk<br />

melaksanakannya, yakni sumber-sumber pendanaan, sumber daya manusia,<br />

pengembangan jaringan kerja (networking) dan lain-lain.<br />

iv. Sekolah, Komite Sekolah dan BKM melakukan musyawarah atau paparan publik<br />

kepada seluruh masyarakat untuk menjaring partisipasi dan aspirasi warga<br />

melalui diskusi kelompok, rembug warga, dan menggunakan alat-alat (media)<br />

sosialisasi yang diperlukan, dsb.<br />

e. Penyusunan Proposal Kegiatan<br />

i. Penyusunan proposal kegiatan mengacu kepada petunjuk pelaksana yang<br />

ditetapkan DEPDIKNAS, dengan mempertimbangkan sinergi usulan antara<br />

usulan sekolah dengan usulan masyarakat (BKM).<br />

hal 4 dari 6


Channeling UPS-BKM<br />

ii. Setelah perencanaan/perancangan usulan program selesai, maka Tim<br />

Pelaksana/Tim Teknis/Tim Pokja melakukan sosialisasi kepada seluruh warga<br />

mengenai rencana yang diusulkan (proposal) melalui diskusi kelompok, rembug<br />

warga, media sosialisasi yang ada dengan waktu kurang lebih 1 minggu untuk<br />

menampung aspirasi masyarakat.<br />

iii. Tim Pelaksana/Tim Teknis/Tim Pokja, melalui Komite Sekolah dan Kepala<br />

Sekolah, menyampaikan proposal kegiatan bantuan pendidikan kepada<br />

Depdiknas.<br />

f. Pencairan Dana Block Grant dan Penggalangan Dana Lainnya<br />

i. Ketentuan dan mekanisme pencairan dana block grant program bantuan<br />

pendidikan mengacu pada petunjuk pelaksanaan yang ditetapkan DEPDIKNAS.<br />

ii. Komite Sekolah bekerjasama dengan BKM melakukan penggalian sumber dana<br />

dan sumberdaya lainnya yang dibutuhkan kepada berbagai pihak di kelurahan<br />

bersangkutan dan diluar kelurahan untuk mendukung terlaksananya kegiatan<br />

sesuai PJM sekolah yang telah disepakati.<br />

iii. Semua aliran dana (baik dana bantuan Depdiknas maupun dana hasil<br />

channeling program) dan pemanfaatannya dalam rangka pelaksanaan kegiatan<br />

dicatat dan dibukukan sesuai dengan kaidah pembukuan pada umumnya untuk<br />

dipertanggungjawabkan kemudian kepada masyarakat luas maupun sekolah<br />

dan Depdiknas serta <strong>P2KP</strong>. Dalam pengelolaan keuangan Tim Pelaksana/Tim<br />

Pokja/Tim Teknis tetap menjaga prinsip-prinsip keterbukaan dan akuntabilitas.<br />

g. Pelaksanaan Kegiatan / Fisik<br />

i. Pelaksanaan masing-masing kegiatan/fisik bantuan program pendidikan<br />

dilaksanakan sesuai dengan petunjuk pelaksana yang ditetapkan Depdiknas.<br />

ii. Pelaksanaan kegiatan oleh Komite sekolah dan BKM yang berasal dari<br />

pemanfaatan penggalangan dana dilakukan dengan prinsip-prinsip serta<br />

ketentuan yang dtetapkan oleh DEPDIKNAS bersama PMU <strong>P2KP</strong>,<br />

iii. Dalam setiap pelaksanaan kegiatan yang dilakukan, baik dengan pemanfaatan<br />

dana bantuan Block grant Depdiknas maupun pemanfaatan dana hasil<br />

penggalangan channeling program, maka Tim Pelaksana/Tim Pokja/Tim Teknis<br />

melakukan pencatatan dan pendokumentasian, serta menginformasikannya<br />

kepada publik dan pihak yang berwenang, terutama DEPDIKNAS dan PMU<br />

<strong>P2KP</strong> serta instansi terkait.<br />

6. Monitoring dan Evaluasi<br />

i. Monitoring dilakukan secara berkala oleh pihak komite sekolah, bersama UPS-<br />

BKM, dan relawan pendidikan yang ada terhadap pelaksanaan kegiatan oleh Tim<br />

Pelaksana/Tim Pokja/Tim Teknis di wilayahnya.<br />

ii. Pada akhir pelaksanaan kegiatan, Komite Sekolah bekerjasama dengan BKM<br />

melakukan evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan secara partisipatif dengan<br />

melibatkan warga dan menyusun rekomendasi untuk perbaikan mekanisme<br />

pelaksanaan kegiatan yang akan datang.<br />

iii. PMU <strong>P2KP</strong> dan DEPDIKNAS akan melakukan monitoring terhadap pelaksanaan<br />

program yang dilakukan komite sekolah dan BKM.<br />

hal 5 dari 6


iv.<br />

Channeling UPS-BKM<br />

Pada akhir pelaksanaan pilot program, PMU <strong>P2KP</strong> dan Depdiknas akan<br />

melakukan evaluasi secara menyeluruh dalam rangka penyusunan best practice<br />

dan penyempurnaan konsep program tahap berikutnya.<br />

7. Pelaporan<br />

Pelaporan, pelaporan dilakukan secara berkala dan berjenjang sesuai ketentuan yang<br />

tercantum dalam Pedoman/Panduan/Petunjuk Pelaksana dan Petunjuk teknis.<br />

IV. TUGAS UTAMA BKM<br />

Dalam memfasilitasi pelaksanaan kegiatan penyaluran program bantuan pendidikan ini,<br />

tugas utama BKM adalah sebagai berikut :<br />

1. Melaksanakan dan menerapkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai <strong>P2KP</strong> dalam pelaksanaan<br />

penyaluran program bantuan Depdiknas.<br />

2. BKM sebagai representasi warganya, secara proaktif membantu pelaksanaan<br />

penyaluran program bantuan Depdiknas kepada masyarakat sasaran.<br />

3. BKM melalui Unit Pelaksana Sosial (UPS-BKM) secara proaktif membantu<br />

mensosialisasikan program bantuan Depdiknas kepada seluruh masyarakat dan<br />

sekolah yang ada di wilayahnya.<br />

4. BKM melalui Unit Pelaksana Sosial (UPS-BKM) secara proaktif terlibat didalam Tim<br />

Pelaksana/Tim Pokja/Tim Teknis dan membantu menyusun usulan kegiatan bersamasama<br />

dengan Komite Sekolah, dengan tetap memperhatikan rencana program yang<br />

sudah ada yaitu PJM Pronangkis.<br />

5. BKM melalui Unit Pelaksana Sosial (UPS-BKM) secara proaktif bersama komite sekolah<br />

membantu penggalangan dana masyarakat dan sumber lainnya (channelling program)<br />

6. BKM melaporkan hasil-hasil pelaksanaan kegiatan penyaluran bantuan Depdiknas serta<br />

hasil penggalangan dana masyarakat (channeling program) kepada DEPDIKNAS dan<br />

DEP.PU dengan ketentuan rinci yang akan ditetapkan kemudian.<br />

V. SANKSI<br />

Apabila terjadi penyimpangan terhadap pelaksanaan penyaluran program bantuan<br />

pendidikan ini akan diberlakukan sanksi sebagai berikut :<br />

1. Penarikan kembali terhadap bantuan yang telah diberikan<br />

2. Penghentian penyaluran bantuan tahap berikut<br />

3. Dilakukan proses penuntutan sesuai dengan hukum yang berlaku.***<br />

VI.<br />

PENUTUP<br />

Pilot Program DEPDIKNAS dan PMU <strong>P2KP</strong> dalam bidang bantuan pendidikan diharapkan<br />

dapat dilakukan secara terus menerus oleh BKM bersama Komite Sekolah setempat,<br />

sehingga terjalin keberlanjutan kemitraan untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah<br />

dan kualitas pendidikan masyarakat.<br />

Jakarta, April 2005<br />

hal 6 dari 6

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!