2014_epi
2014_epi
2014_epi
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
a.<br />
b.<br />
c.<br />
d.<br />
Jika periklanan elektoral ditampung, konsekuensinya adalah<br />
Dewan Periklanan Indonesia harus juga terlibat sebagai lembaga<br />
penegak etika periklanan elektoral. Padahal adalah tidak pantas<br />
bagi suatu lembaga yang bukan peserta atau wakil dari peserta<br />
pemilihan umum untuk mencampuri salah satu aspek dari proses<br />
penyelenggaraan pemilihan tersebut.<br />
Periklanan elektoral senantiasa memperoleh perhatian dan<br />
liputan besar dari media massa, sehingga senantiasa memicu<br />
perdebatan publik yang kesemuanya sudah dengan sendirinya<br />
berfungsi laiknya pengaturan dan penegakan.<br />
Pengalaman menunjukkan bahwa suatu kasus pelanggaran<br />
lebih kerap baru diketahui dan dikaji setelah ia terjadi, padahal<br />
masa kampanye pemilihan umum relatif amat singkat sedang<br />
penelusuran maupun keputusan atas kasus tersebut baru dapat<br />
dilakukan setelah berakhirnya masa kampanye tersebut. Dalam<br />
situasi sedemikian, segala keputusan tentang kasus dimaksud<br />
oleh lembaga penegak etika periklanan tidak akan cukup<br />
memberi pengaruh atas pelanggaran yang sudah terjadi.<br />
Terkait dengan butir c. di atas, adalah juga fakta bahwa untuk<br />
penegakan aturan main periklanan politik, sudah ada otoritas<br />
pengawas pemilihan umum, yaitu Panitia Pengawas Pemilihan<br />
Umum (PANWASLU). Lembaga ini bahkan mempunyai kompetensi<br />
untuk dapat bertindak segera dan dengan kewenangan penuh di<br />
tingkat hukum positif.<br />
Walaupun demikian, terdapat alasan-alasan yang lebih kuat dan<br />
mendasar untuk tetap membuat ketentuan etika bagi periklanan<br />
Pemilu/Pilkada. Alasan-alasan tersebut bukan hanya sejalan dengan<br />
prinsip-prinsip dasar etika periklanan, namun juga amat bermanfaat<br />
bagi kepentingan masyarakat luas, seperti:<br />
a.<br />
b.<br />
Bagaimanapun, promosi gagasan atau individu pada kampanye<br />
elektoral adalah juga kegiatan periklanan, sehingga ia sudah<br />
seharusnya tunduk pula pada etika periklanan.<br />
Salah satu landasan utama dalam penyelenggaraan<br />
periklanan adalah kenyataan sekaligus kemampuannya untuk<br />
mengidentifikasi produk-produk yang sah atau resmi dan<br />
sudah tersedia di pasar atau di tengah masyarakat. Memayungi<br />
periklanan politik dalam naungan etika periklanan umum akan<br />
-66-