29.11.2012 Views

566 Zulfahmi Bustami ARGUMENTASI POSITIFIKASI HUKUM ...

566 Zulfahmi Bustami ARGUMENTASI POSITIFIKASI HUKUM ...

566 Zulfahmi Bustami ARGUMENTASI POSITIFIKASI HUKUM ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

583<br />

Endnotes :<br />

<strong>Zulfahmi</strong> <strong>Bustami</strong><br />

1<br />

Munawir Sjazali, “Zakat dan Pajak, Sumber Dana Yang Menuntut<br />

Kepercayaan”, dalam B. Wibowo et.al., Zakat dan Pajak, (Jakarta: Bina Rena<br />

Pari Wara, 1992), hlm. 22.<br />

2<br />

3<br />

Lihat Ibid., hlm. 36-37.<br />

Tarmizi Taher, Aspiring For Middle Path: Religious Harmony in Indonesia,<br />

(Jakarta: Censis, 1997), hlm. 13.<br />

4 Undang-undang ini pada dasarnya berisi beberapa hal yang ingin direalisasikan.<br />

Pertama, tentang perlu adanya badan amil zakat yang harus dibentuk<br />

pemerintah pada tingkat wilayah dan daerah sampai ke tingkat kelurahan,<br />

disamping lembaga yang dibentuk oleh yayasan atau badan swasta. Kedua,<br />

tentang pengumpulan zakat dapat dilakukan oleh badan amil dengan cara<br />

menerima atau mengambil dari muzakki atas pemberitahuannya, dan badan amil<br />

dapat bekerjasama dengan pihak bank. Undang-undang ini juga menjelaskan<br />

bahwa penghitungan harta, muzakki dapat meminta batuan pada badan amil.<br />

Undang-undang No. 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat, pasal 11, 12,<br />

5<br />

dan 14.<br />

Lihat Muhammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam, Zakat dan Wakaf , (Jakarta:<br />

UI Press, 1991), hlm. 32-33.<br />

6 Muhammad Daud Ali dan Habibah Daud, Lembaga-Lembaga Islam di<br />

Indonesia, (Jakarta: Rajawali Press, 1995), hlm. 250-251. Belanda juga<br />

mengutamakan hukum adat dibandingkan hukum Islam bagi rakyat Indonesia.<br />

Lihat: Aqib Suminto, Politik Islam Hindia Belanda, (Jakarta: 1985), hlm. 11.<br />

7 Andi Lolo Tonang, “Beberapa Pemikiran Tentang Mekanisme Badan Amil<br />

Zakat”, dalam B. Wiwoho et.al., (ed.), Zakat dan Pajak…, hlm. 262.<br />

8 Dapat dilihat pada Mohammad Daud Ali, Sistem Ekonomi…, hlm. 35.<br />

Selanjutnya secara lebih sistematis pada tahun 1950-an, Hazairin mengajukan<br />

gagasan pendirian Bank Zakat. Menurutnya, dengan Bank ini zakat akan dapat<br />

didayagunakan tidak hanya bagi kepentingan umat Islam tetapi juga bagi rakyat<br />

Indonesia yang non muslim. Dana zakat dapat digunakan selain untuk delapan<br />

golongan yang telah ditentukan, juga dapat disalurkan sebagai pinjaman lunak<br />

jangka panjang tanpa bunga bagi rakyat miskin untuk digunakan sebagai modal<br />

usaha produktif. Dapat dibaca pada Hazairin, Tujuh Serangkai Tentang Hukum,<br />

(Jakarta: Bina Aksara, 1981), hlm. 144. Gagasannya menurut penulis cukup<br />

responsif-konstruktif serta berwawasan jauh ke depan dalam rangka<br />

9<br />

pengembangan zakat di Indonesia.<br />

Seperti dikutip dari Andi Lolo Tonang, “Beberapa Pemikiran Tentang<br />

Mekanisme Badan Amil Zakat”, dalam B. Wiwoho et.al., (ed.), Zakat dan<br />

Pajak…, Op.cit., hlm. 262.<br />

Hukum Islam. Vol. VII No. 5. Juli 2007

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!